"Gak Aluna!! Aku akan mengakhiri hubungan adik kakak ini dan kita bisa bersama selamanya!!" ucap Raka sambil memegang tangan Aluna
"Tapi aku tidak menyukai kakak!!!"
Mendengar hal itu membuat Raka langsung melepaskan genggamannya dan menatap Aluna
"Apa yang kamu bilang?? Kamu gak menyukai ku?? Gak mungkin!! Kamu jelas-jelas menyukai ku!!"
Aluna kembali menggelengkan kepalanya karena dia memang tidak mengetahui perasaannya kepada Raka adalah perasaan cinta atau perasaan sayang sebagai kakak. Karena dia belum pernah membayangkan jika Raka akan mencintainya bukan sebagai seorang adik tapi cinta sebagai kekasih.
Mau tahu kelanjutannya ayo baca sekarang 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pramita rosiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Menyiapkan sarapan yang terlalu pagi membuat Aluna menjadi kelelahan hingga di dalam mobil dia terus menerus menguap. Raka hanya fokus melirik ke arah kotak bekal yang dibawa oleh Aluna karena tidak biasanya melihat Aluna membawa bekal ke sekolah.
Raka tidak mengetahui jika Aluna membuatkan sarapan untuk Bima, entah apa yang akan terjadi jika Raka tahu kebenarannya.
...----------------...
Sesampainya di sekolah, dengan cepat Aluna langsung turun dan pergi ketempat parkir sepeda motor. Namun dia menyadari jika Bima belum datang karena dia belum melihat motornya terparkir disana.
Dia melihat kotak bekalnya dan menunjukan wajah kesal karena Bima benar-benar membuatnya kesulitan
"Huhh, jika dia datang siang kenapa menyuruhku membuat sarapan terlalu pagi!! Dasar cowok gila!!" ucap Aluna yang kesal lalu pergi ke dalam kelas dan menunggu sampai Bima datang.
Dia hanya tidak mau ketahuan oleh siswa lain jika dia membawakan bekal kepada Bima dan menjadi bahan perbincangan semua orang.
Selang beberapa menit dia mendapatkan pesan dari Bima yang menyuruhnya untuk membawa sarapannya ke kelas 12F
...----------------...
Bawa sarapan gue ke
Kelas 12F sekarang!!!
^^^Hah??^^^
^^^Aku gak mau, kamu ambil aja diparkir ya^^^
Gak!! Lo bawa sekarang ke sini
Atau gue yang ngambil ke kelas lo!!
^^^Iya-iya akan aku bawakan ke sana^^^
...----------------...
Aluna merasa sangat kesal karena harus pergi ke kelas 12F untuk membawakan Bima sarapan. Dia tidak memiliki pilihan karena akan lebih buruk jika Bima datang ke kelasnya untuk mengambil sarapan, bisa-bisa semua orang mengetahui jika Aluna menjadi budaknya Bima.
Aluna hanya berharap di kelas 12F tidak ada yang mengenalnya dan Bima tidak melakukan hal aneh lagi yang bisa menyulitkannya.
Ketika Aluna sampai di depan kelas 12F terlihat dia secara sembunyi-sembunyi mengintip dari jendela untuk memastikan jika Bima ada di dalam kelas. Dia melihat ke arah semua siswa dan menemukan Bima ada di dalam kelas, tapi dia kaget karena siswa di kelas itu sangat banyak.
Melihat hal itu membuat Aluna ragu untuk masuk dan memberikan sarapan kepada Bima, namun ketika Aluna sedang bersembunyi. Secara tiba-tiba seseorang menariknya dan membawanya masuk ke dalam kelas.
Orang itu adalah Leo yang menarik Aluna untuk masuk ke dalam kelas dan menemui Bima. Bima yang sedang sibuk bermain game langsung mengalihkan perhatiannya pada Aluna yang datang dengan membawa kotak bekal.
Aluna hanya diam ketakutan sambil menggenggam kotak bekalnya.
"Akhirnya lo datang juga" ucap Bima sambil melangkah ke arah Aluna berada
Melihat hal itu membuat Aluna dengan cepat langsung memberikan kotak bekal yang dia bawa
"Ini sarapan yang kamu minta" ucap Aluna sambil memberikan kotak bekal kepada Bima tanpa menatapnya
Namun tanpa Aluna duga, bukannya mengambil kotak bekal yang dia berikan malahan Bima menggenggam tangannya sehingga membuat Aluna kaget
"Apa yang kamu lakukan??" ucap Aluna dengan kaget sehingga tanpa sadar menatap ke arah Bima
Bima menarik Aluna sehingga jarak mereka menjadi begitu dekat dan membuat semua orang di kelas langsung melihat dan membicarakan mereka. Aluna yang menyadari hal itu berusaha melepaskan genggaman tangan Bima namun itu percuma karena Bima menggenggamnya dengan sangat kuat.
Bima terlihat membisikkan sesuatu kepada Aluna yang membuat Aluna semakin memberontak. Merasakan Aluna memberontak membuat Bima langsung tersenyum kecil lalu melepaskan genggamannya dan membiarkan Aluna pergi.
"Lo bisa pergi sekarang!!" ucap Bima dan Aluna langsung pergi, namun ketika dia ingin melangkah keluar. Bima kembali bersuara
"Inget untuk membawakan sarapan lagi besok dan seterusnya!!" ucap Bima yang membuat Aluna terlihat sangat kesal dan pergi meninggalkan kelas 12F.
Ketika keluar, semua orang langsung membicarakan Aluna dan Bima.
"Wah siapa dia?? Berani banget datang sendiri untuk memberi sarapan untuk Bima" bisik salah satu siswa
"Aku yakin dia udah dipakai sama Bima makanya nurut kayak gitu" bisik siswa lain yang ikut membicarakan Aluna
Bima yang mendengarnya terlihat kesal dan memberikan kode kepada Ferdi untuk memberikan pelajaran kepada para siswa yang berani mengatai Bima
"HEI LO!! DARI PADA BISIK GAK JELAS. LEBIH BAIK BELAJAR SANA!!" teriak Ferdi kepada para siswa itu hingga mereka takut.
"Beres Bim!!"
"Bagus,, ingat untuk memberikan pelajaran bagi siswa yang berani membicarakan gue"
"Oke Bim, lo tenang aja. Tapi Bim untuk makanan ini apa boleh kasih ke gue aja? Kan sayang kalo dibuang"
"Siapa juga yang mau membuangnya, lagian gue laper" ucap Bima sambil memakan sarapan yang dibuat oleh Aluna hingga membuat Ferdi dan Leo menjadi kaget
"Gue kira lo cuma bercanda aja tentang sarapan yang diberikan oleh Aluna, tapi ternyata bener lo makan"
"Emangnya siapa yang bilang bercanda, gue mau ngelakuin apapun pada Aluna itu semua adalah hak gue sebagai bos dan dia sebagai budak jadi gue harus menikmati semua ini dengan baik"
...----------------...
Aluna kembali ke kelas dengan perasaan kesal dan Lea yang melihatnya langsung merasa bingung
"Ada apa Lun?? Kenapa lo keliatan kesel kayak gitu??"
"Ini semua karena cowok gila itu!!"
"Hah?? Apa yang dilakukan Bima sama lo pagi-pagi gini??"
"Dia menyuruhku membuatkannya sarapan setiap hari dan mengantarkannya ke kelas 12F"
"Apa!! Lo gila?? Buat apa lo susah-susah ngasih dia sarapan dan mengantarkannya ke kelas 12F?"
"kamu lupa dengan perjanjian yang aku katakan kemarin??"
"Ohh maaf aku lupa,, jadi dia menggunakan perjanjian itu untuk menyuruhmu membuatkan sarapan?"
"Emm, bahkan dia membangunkan ku tadi pagi dan mengawasi ku untuk membuatkan sendiri sarapan untuknya"
Lea yang mendengarnya benar-benar tidak habis pikir dengan Bima yang bersikap sangat diluar batas
"Terus lo akan tetap melakukannya??"
"Apa boleh buat, aku sudah terikat dalam perjanjian jadi selama dua bulan aku harus bangun pagi dan menyiapkan sarapan lalu membawanya ke kelas 12F"
"Sumpah, Bima adalah cowok gila yang harus dihilangkan dari sekolah ini. Tidak lebih tepatnya dari muka bumi ini karena dia tidak memberikan manfaat apapun"
Aluna merasa lebih kesal karena dia mendengar bisikan dari Bima
"Lo akan melihat bagaimana tatapan tajam dari semua orang mulai dari sekarang" bisik Bima
Aluna benar-benar takut dengan hal itu karena dia yakin jika Bima tidak akan dia tenang selama dua bulan ini, selain itu dia juga yakin jika Raka akan segera mengetahui tentang perjanjiannya dengan Bima. Mengingat para siswa kelas 12F yang memandangnya dengan sangat tajam dan mulai membicarakannya.
Dia berharap Raka tidak akan mengadukannya pada sang mama dan papa karena jika hal itu sampai terjadi maka berakhir sudah nama baiknya
Bersambung