NovelToon NovelToon
Pernikahan Kedua

Pernikahan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Healing
Popularitas:92.7k
Nilai: 5
Nama Author: Annisa sitepu

Pernikahan pertama yang hancur akibat orang ketiga membuat Adel terluka hingga memutuskan menutup hati. Ditambah ia yang belum bisa memberikan keturunan membuat semuanya semakin menyedihkan.

Namun, takdir hanya Tuhan yang tahu. Empat tahun berjibaku dengan bisnis yang ia mulai untuk melupakan kesedihan, Adel malah bertemu anak laki-laki tanpa kasih sayang seorang ibu.

Dari sana, di mulai lah kehidupan Adel, Selatan dan Elang. Bisakah mereka saling mengobati luka atau malah menambah luka pada masing-masing hati. Terungkap juga kisah masa lalu menyedihkan Adel yang hidup di panti asuhan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annisa sitepu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kunjungan

Setelah mengetahui bahwa Selatan memiliki seorang ibu dan ternyata ibunya pemilik café yang sudah terkenal di Bandung. Membuat Fano dan Vino memaksa pemuda tersebut memperkenalkan mereka pada Adel, mungkin saja mereka juga bisa menjadi anak angkat Adel. Bukan berarti tidak bersyukur dengan kehidupan mereka, tapi tidak ada salahnya. Lagi pula ibu dan ayah mereka terlalu sibuk sehingga jarang memperhatikan, sedangkan Adel terlihat sangat keibuan. Itu menurut mereka.

"Atan, kenalin kita sama bunda, Dong!"

"Ya, Tan. Mungkin aja bunda mau terima kita sebagai anak angkat."

Selatan yang tidak suka dipanggil Atan merasa kesal dan memilih mengabaikan kedua sahabatnya. Sebenarnya Fano dan Vino tahu tentang hal tersebut, tapi sengaja di ucapkan karena ingin menggoda teman mereka.

"Atan, kenalin." Nah suara Fano mulai menjijikan di telinga Selatan.

"Atan, sayang. Main yuk." Kini Vino malah menggoda Selatan dengan kata-katanya.

Teman sekelas yang kebetulan masih ada di kelas tertawa geli saat melihat tingkah abstrak ketiganya. Sebenarnya hanya Vino dan Fano yang suka membuat masalah pada Selatan, yang lainnya tidak berani. Selain Selatan anak orang kaya, dia juga galak.

Karena tidak kunjung diam, dan semakin menjengkelkan. Maka Selatan memutuskan pergi meninggalkan keduanya, hari ini ia memang berniat bertemu Adel, katanya rindu. Apalagi masakan sang bunda terasa sangat enak sehingga membuatnya lapar ketika membayangkannya.

Melihat Selatan pergi, keduanya semakin bersemangat. Beberapa kali memanggil Atan lalu berubah menjadi Tan dan akhirnya menjadi Setan karena tidak dipedulikan. Benar saja, saat mendengar namanya di panggil dengan kata Setan pemuda tersebut berhenti dan membalikan tubuhnya menatap kedua temannya.

"Mau ikut atau teriak-teriak di sekolah kayak di hutan?"

"Ikut, ikut, ikut!!!" teriak Vino dan Fano bersemangat. Hilang sudah wajah kakak kelas yang galak dan dingin. Keduanya seperti orang hutan, dan Selatan puas membuat keduanya menurunkan harga diri di hadapan adik kelas.

Ketiganya langsung pergi menuju kafe dengan berjalan kaki. Vino dan Fano juga baru tersadar bahwa reputasi mereka telah hancur akibat berteriak di depan adik kelas.

"Sial, hancur reputasi kakak kelas dingin yang gue perankan selama ini," ucap Vino sedih.

Fano juga merasa menyesal, namun memikirkan akan bertemu Adel. Semua penyesalan tidak lagi berguna, mereka bahkan sedikit berlari agar bisa segera sampai di kafe milik bunda baru Selatan.

"Lo udah kabarin bunda, Kan?" tanya Fano.

"Udah, tadi pagi gue chat bunda. Dan bunda nggak masalah kalau kita datang."

Mana mungkin Adel keberatan, ia malah senang karena akhirnya Selatan memiliki seorang teman yang baik. Setidaknya sekarang hidupnya bisa lebih baik.

Sesampainya di kafe, ketiganya berteriak kembali. Membuat pengunjung melihat kearah mereka, begitu juga dengan para karyawan. Untungnya ketampanan mereka bisa menutupi sikap bar-bar ketiganya, jika tidak. Melati mungkin sudah mengusir ketiganya.

"Kak Mel, bunda dimana?" tanya Selatan pada Melati.

"Bunda lagi meeting di atas, kalian duduk aja dulu." Karena cara panggil Selatan berbeda, maka Melati berusaha menyamainya dengan memanggil Adel sebagai bunda juga.

"Oke." Tidak ingin mengganggu Adel. Selatan membawa kedua temannya duduk di meja yang masih kosong. Para pelanggan yang kebanyakan anak perempuan mulai mencari perhatian ketiganya, hal itu membuat Fano dan Vino merasa semakin tampan.

Saat ketiganya sedang bercengkrama, tiba-tiba saja seorang anak kecil perempuan menghampiri lalu menarik-narik pakaian Selatan. Membuat pembicaraan berhenti, ketiganya langsung menatap anak kecil tersebut dengan bingung.

"Siapa, Tan?" tanya Vino.

"Nggak tau, gue baru liat. Tapi mukanya unyu banget." Tiba-tiba Selatan merasa gemas melihat wajah mengemaskan anak perempuan tersebut.

Vino dan Fano setuju dengan pendapat Selatan. Biasanya mereka tidak terlalu suka dengan anak kecil, namun saat melihat anak perempuan tersebut, tiba-tiba saja mereka menjadi gemas sendiri.

Anak perempuan berusia 1 tahun lebih tersebut kembali menarik pakaian Selatan, sepertinya ia ingin duduk di pangkuan Selatan. Dan dengan terpaksa Selatan menuruti keinginannya. Semua pelanggan menjadi semakin mengidolakan Selatan karena sikap baiknya.

"Tiba-tiba gue pengen punya adik cewek lagi," ucap Vino.

"Lo udah punya, Samsul!"

"Apa salahnya punya lagi?"

"Kagak salah, tapi nyokap Lo bakal pecat Lo dari kartu keluarga."

Pembicaraan keduanya menarik perhatian anak kecil yang ada di pangkuan Selatan, bukannya takut. Ia malah tertawa, Selatan yakin dia tidak mengerti setiap kata yang di ucapkan kedua temannya tapi ekspresi keduanya ketika berbicara memang sangat menggelikan.

"Maka nikmat Tuhan mu yang mana lagi yang kau dusta kan! Cantik banget ketawanya, pengen culik," ucap Fano.

"Nanti kalau udah gede sama Aa ya, Sayang." Vino mulai mengaktifkan mode rayuannya.

"Enak aja, Lo. Dia cantik Lo tua, dong."

"Berisik, Lu tong."

Selatan hanya diam, tangannya secara tidak sadar mengelus rambut pendek anak perempuan tersebut. Rasanya ia juga ingin memiliki adik perempuan, dan yang menjadi ibunya harus Adel. Dia bahkan tidak perduli dengan sang ayah.

"Ata." Panggilan itu menyebabkan keheningan di meja ketiga pemuda tersebut. Selatan bahkan langsung menatap arah suara tersebut berasal.

"Unda," teriak Teratai Farisa Asrindari. Anak perempuan yang ada di pangkuan Selatan. Ia turun dari pangkuan lalu berlari kearah Adel yang tersenyum.

"Hm, Ata pasti lari dari mama lagi?" Adel menggendong anak kecil yang merupakan anak Melati dan Bondan. Ia memang dipanggil bunda oleh Teratai.

Bukannya merasa bersalah, anak kecil tersebut terkikik geli. Membuat Adel merasa gemas lalu menggigit pelan pipi gembul nya. Selatan yang tidak tahu siapa anak kecil tersebut menjadi cemburu. Di tambah lagi nama panggilan mereka sama, sehingga membuat ia kesal.

"Bunda, dia siapa?" tanya Selatan.

"Uh, ada yang sedang cemburu," goda Adel. Membuat Selatan malu dan Vino serta Fano tertawa geli.

"Bunda, Ata serius. Siapa anak kecil itu? Dan kenapa nama panggilannya sama dengan Ata?"

Sekali lagi, Vino dan Fano tercengang dengan cara berbicara Selatan pada Adel. Teman mereka tidak menggunakan kata aku melainkan menyebut namanya. Ini perubahan yang membuat keduanya ingin mencatat di buku harian sebagai pengingat bahwa Selatan yang kasar di masa lalu telah menjadi Selatan yang baik.

"Namanya Teratai dipanggil Ata dan dia keponakan bunda."

"Terus kenapa dia pakai sebutan Bunda saat berbicara sama Bunda?"

"Memangnya ada yang salah dengan panggilan itu? Ata bisa kenapa Teratai tidak bisa? Lagi pula, sebutan tante dan sejenisnya terlalu tua untuk bunda."

Sebenarnya bukan itu alasannya, Adel tidak masalah dipanggil tante atau bibi oleh Teratai. Tapi, Melati dan yang lainnya berfikir lain, karena wanita tersebut masih belum memiliki anak hingga sekarang, dan berharap Teratai bisa menghiburnya. Maka mereka mengajari anak kecil tersebut memanggil Adel dengan sebutan Bunda.

"Bunda, benar. Tapi Ata tidak ingin memiliki saingan. Bunda hanya milik Ata, tidak pakai koma tanda seru apalagi tanda tanya." Kata-kata Selatan menghibur Adel. Pemuda tersebut sangat posesif padanya, dan itu membuat Adel terhibur.

1
Ani
ngimpi
Ira
Thanks thor semangat
ErNawati
lanjutttt, 😘
Ira
Thanks thor.. Hukumlah para penghianat itu.. Byk bgt penghianat disini
Ira
Kemarin aku di beri tau kyai.. Kakak adik laki-laki bisa jadi wali utama.. . Dari pada paman.. Pakde..
Biar aja lukman merasakan sakit hatinya.. Tega membuang anak2 nya demi pelakor.. Yg di posisi anak sungguh miris.. Enak aja klau minta maaf semua selesai.. Makin byk org berbuat salah klau gt..
Galih Galvin
hari gine,main dukun dasar wanita ular beracun, Thor ceritanya sama seperti yang dulu q alami, wanita yang suka merusak rumah tangga orang itu gak ada puasnya selalu seperti itu
Ira
Sengsara lah para penghianat.. Adel lekas nikah.. Sebentar lama gk jamin sifat seseorang
Yeni Astriani
semoga sifa dn raihan mengalami kecelakaan, terus kakinya sifa hrs diamputasi sedangkan raihan matanya menjadi buta jadi sampah seperti mereka tidak akan ganggu kehidupan adel lagi
Fitria Syafei
kk cantik terimakasih 😍😍😍
Yeni Astriani
benar2 muak lihat raihan yg tidak tahu malu, jelas2 sifa salah dn raihan jg ikut andil berbuat salah, jangan harap adel mau kembali sm raihan tidak rela sampai matipun
Ira
Haduh adel cpt nikah sama elang jgn jadi bodoh trs.. Gk bosen apa dikatain trs rayu mantan.. REIHAN itu semua salah km krn km penjahat kelamin...
Ira
Disini yg salah bkn hanya sifa tp REIHAN yg penjahat kelamin.. Kapok... Syukurin.. Klau bisa lebih parah lg thor
Fitria Syafei
menyesal kah kau Raihan 🤨 dan kau mau minta balikan lagi ma Adel...Enak amat 😏 KK kereeen 😍
Yeni Astriani
penyesalan yg sungguh terlambat raihan, meskipun kedok sifa terbongkar adel tidak akan pernah mau kembali padamu apalg disisi adel skrg ada elang, jadi nikmati saja penyesalanmu ya hahaha
Fitria Syafei
menyesal kah kau Raihan 😏 KK kereeen 😘 terimakasih 😍
Galih Galvin
iya, segala perbuatan pasti ada karma nya, kita yang nanam kita juga yang metik buah nya,lanjut kak yang banyak update nya kak
Ira
Waah mantap.. Nunggu raihan bangkrut .. Krn usaha dr pencurian...
Galih Galvin
banyak sekali,pengganggu nya, kapan bahagia nya,iya orang yang suka merebut milik orang lain, selalu d hantu rasa takut, seperti ci sifa dia yang merebut yang takut,tapi kenyataan nya banyak thor,bagus banget cerita nya
ErNawati
lanjuttt,,oa selatan apa kabar ya
ErNawati
lanjutttt,,smngat trus buat author ya👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!