Khairunnisa Silviana gadis berusia 23 tahun harus merelakan masa mudanya untuk menikah dengan Kakak iparnya sendiri setelah 40 hari Kakak kandungnya meninggal setelahdunia karena mengalami kecelakaan demi menyelamatkannya.
Ia harus mengalami sikap kasar dan juga arogan dari Kakak iparnya setiap hari yang terus menyalahkannya atas meninggalnya sang istri.Tak hanya itu ia juga di paksa merawat anak sekaligus keponakannya dengan baik.
Bagiamanakah akhir dari rumah tangga mereka?.Yuk simak di sini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24.Negatif
"Jadi kamu tidak menemukan Nisa dimana pun?,"tanya seorang wanita yang tengah duduk diatas pangkuan Arlan mengusap dada polos pria itu.
"Hm.Kamu bisa membantuku untuk menghubunginya?,"tanya Arlan mengusap punggung polos sang wanita.
"Tentu asalkan--
"Aku akan memuaskanmu malam ini jika kamu berhasil menghubunginya dan menanyakan keberadaannya,"ucap Arlan.
"Baiklah...akan aku coba,"jawab sang wanita yang tak lain adalah Adik Elvan, sahabat dari Nisa.
Wanita itu meraih ponselnya di atas nakas lalu mencoba menghubungi Nisa.Wanita itu menggeleng lemah pada Arlan karena nomor Nisa tidak bisa di hubungi alias tidak aktif.
"Huffhhh... brengsek,"umpat Arlan.
"Kamu kan bisa tanya kedua orangtua Nisa dimana keberadaan tuh anak,"ujar sang wanitanya.
"Sudah Elira.Tapi mereka tidak tau apapun, bahkan semenjak menikah dengan Dion,Nisa tidak lagi pernah datang ke rumah kedua orangtuanya,"jawab Arlan.
"Orangtua kamu?,"tanya Elira.
"Sama...bahkan Dion brengsek itu juga tidak ada di manapun,"jawab Arlan.
"Fix...dia ikut Abang Dion,"ujar Elira.
"Maksud kamu?,"tanya Arlan.
"Ck...kamu kenapa tiba-tiba bego begini sih.Bang Dion pasti sedang melakukan perjalanan bisnis lagi dan si Nisa ini pasti ikut.Kamu coba tanya Om Dirga kemana Bang Dion melakukan perjalanan bisnisnya,"jawab Elira.
"Akan aku coba",jawab Arlan lesu.Pria itu benar-benar frustasi sekarang.Ia diminta sang Papa untuk kembali menstabilkan perusahaaan tapi memang dasarnya Arlan yang merupakan pria brengsek lebih memilih bersenang-senang dengan seorang wanita.
"Sebelum itu ayo kita bersenang-senang dulu.Aku akan membuatmu melayang malam ini,"ujar Elira langsung menduduki benda pusaka milik Arlan hingga tubuh polosnya terekspos sempurna dihadapan Arlan.
"Kamu benar-benar nakal,hm?.Jika saja Elvan tau adiknya seliar ini aku yakin dia akan membunuhmu," ucap Arlan yang langsung mempermainkan dia aset kembar milik Elira yang berada tepat dihadapannya.
"Aku tidak peduli hhhh",erang Elira menikmati kenikmatan yang diberikan Arlan.
***
"Mas...kamu belum juga tau kemana Dion membawa Nisa dan Arsha?,"tanya Raisa saat keduanya akan beranjak tidur.
"Belum.Aku tidak bisa melacak ponsel mereka.Sepertinya mereka sengaja tidak mengaktifkan ponselnya,"jawab Dirga.
"Apa jangan-jangan Dion sengaja membawa Nisa pergi jauh agar mudah membalaskan dendamnya pada Nisa ya Mas.Kamu ingat kan jika Dion menuduh Nisa menjadi dalang dalam kecelakaan Via,"ujar Raisa.
"Jangan berpikiran yang aneh-aneh sayang.Dion tidak akan setega itu menyakiti Nisa apalagi ada Arsha bersama mereka,"jawab Dirga.
"Aku hanya takut saja Mas,"ujar Raisa.
"Apa yang kamu takutkan tidak akan terjadi sayang.Aku sangat mengenal Dion,dia tidak akan setega itu,"jawab Dirga.
"Semoga saja Mas.Aku sangat merindukan cucu kita Mas,"ujar Raisa.
"Aku tau.Tapi dimana pun mereka berada semoga saja mereka semua baik-baik saja,"jawab Dirga.
"Iya Mas...aku juga berharap seperti itu,"angguk Raisa.
Sementara itu di belahan dunia lain Nisa baru saja selesai memandikan Arsha.Gadis itu di bantu Emily memakaikan pakaian Arsha.Sore ini mereka berencana akan berjalan-jalan menikmati keindahan sore kota Valencia.
"Mily aku bersiap dulu ya,"ujar Nisa beranjak turun dari atas ranjang kamar Arsha meninggalkan bayi itu bersama Emily.
"Iya Nyonya...,"jawab Emily mengangguk patuh.
Nisa memasuki walk in closet untuk berganti pakaian.Gadis itu akan mengajak sang keponakan untuk jalan-jalan sore dan tentunya setelah mendapat izin dari Dion.
Untuk pertama kalinya ia akan bepergian di negara ini setelah hampir satu minggu lebih tinggal disini.Ia berharap negara ini seramah tanah air.
Nisa dan Emily akhirnya berangkat di sopiri sopir kepercayaan Dion yang merangkap sebagai bodyguard kedua gadis itu.
Nisa sangat menikmati keindahan kota di sore hari .Arsha yang berada di pelukan Emily terlihat tenang dan juga nyaman.
***
"Silahkan baca hasilnya.Itu hasil dari Dokter Felix,"ujar seorang Dokter Elvan kepada Dion yang duduk dihadapanya.
Dion mengehela nafas panjang,meski tanpa ia melakukan tes DNA pun ia sudah tau jika Arsha bukan darah dagingnya tapi ia ingin melengkapi bukti perselingkuhan Arlan dengan Via.Ia tau kedua orangtuanya tidak akan mudah percaya begitu saja tanpa adanya bukti konkret.
Pria itu membuka hasil tes DNA itu, sebenarnya 10%ia masih berharap Arsha adalah anaknya.Tapi apa yang ia baca saat ini benar benar mematahkan itu semua.Hasil yang tertera adalah negatif dan itu artinya memang Arsha bukanlah anaknya.
"Ck aku tidak menyangka kamu bisa dibodohi oleh mereka selama itu,"ujar dokter itu.
"Diam kamu Elvan.Aku akan membuat si brengsek itu merasakan apa yang aku rasakan,"jawab Dion.
Elvan sang sahabat merupakan seorang dokter forensik di rumah sakit di negara ini.Lebih tepatnya dialah pemilik rumah sakit ini.Elvan sama akan hal yang Dion yang akan bolak balik tanah air dan Valencia.Rumah sakit pria itu ada di beberapa negara termasuk Indonesia.Tapi Elvan lebih suka tinggal di negara ini dari pada tanah air.Kepemimpinan rumah sakitnya di tanah air di pimpin oleh Vita sang sahabat sekaligus kekasihnya.
"Aku dengar anak perusahaan Dirgantara mengalami pailit.Apakah itu ada kaitannya dengan ini?,"tanya Elvan menatap penuh selidik pada Dion.
"Ya...,"angguk.Dion.
"Gila...itu perusahaaan milik Papamu Dion,"ujar Elvan yang kini berbahasa formal pada Dion menatap tidak percaya pada sahabatnya itu yang tega melakukan semuanya.
"Aku tidak peduli.Itu yang aku harapkan.Papa akan marah besar jika sampai anak perusahaan itu bangkrut dan akan mencabut semua fasilitasnya untuk Arlan.Dia tidak akan bisa apa-apa tanpa Papa,"jawab Dion acuh.
"Huffhhh... kapan kamu akan kembali ke tanah air?,"tanya Dion mengalihkan pembicaraan mereka.
"Mungkin satu minggu lagi.Ada meeting yang tidak bisa di wakilkan oleh Vita,"jawab Elvan.
"Bagaimana kelanjutan hubungan kalian.Apa kalian tidak ingin menikah?,"tanya Dion setelah meneguk minuman soda nya.
"Untuk saat ini belum.Lebih tepatnya Vita belum siap untuk berkomitmen,"jawab Elvan.
"Oh ya... bagaimana nasib pernikahanmu?. Apakah kamu akan menceraikannya setelah ini?,"tanya Elvan.
"Aku bisa di gantung oleh Dirgantara jika sampai menceraikan menantu kesayangannya itu,"jawab Dion.
"What?.Menantu kesayangannya?.Via saja yang kamu cintai tidak menjadi menantu kesayangan tapi ini Nisa menjadi menantu kesayangan mereka?.Wah...aku yakin kamu akan terjebak dalam pernikahan ini selamanya Dion,"kekeh Elvan yang awal cukup terkejut mendengar ucapan sahabatnya itu.
"Tentu saja tidak.Aku akan menceraikannya jika Nisa sudah bertemu dengan lelaki yang tepat,"jawab Dion.
"Kamu yakin?.Dia ini Nisa Dion bukan Sovia.Nisa gadis agamis dan tidak akan mudah dekat dengan pria yang bukan muhrimnya.Sedangkan dia sekarang bersuami dan itu tidak akan mungkin terjadi dia bisa dekat dengan pria lain.Kecuali kamu menceraikannya lebih dahulu,"ujar Elvan.
"Apa susah nya Dion membuka hatimu untuknya.Dia gadis yang baik bukan,dia menyayangi Arsha.Rela kamu nikahi dan mengorbankan masa mudanya," sambung Elvan yang berharap ini adalah pernikahan terakhir sahabatnya itu.
"Aku--
...****************...
semangat Thor