Kembali Dari Keterpurukan (Long Yi-Chen)

...༻𓆉༺...

Kini ke enam pemda itu berkumpul bersama di aula sekte Tian-xu. Di tengan ruangan itu yang tepatnya ada di kursi tempat yang harusnya di duduki ketua sekte terlihat jelas ada sebuah bola kristal biru mengkilap yang berjarak sepuluh meter dari singgasana ketua sekte.

Kemudian Tian-Hua masuk ke dalam aula itu dengan membawa sebuah kotak. “semuanya...., biarkan aku memperkenalkan diri. Aku adalah tian-hu..., salah satu tetua sekte Tian-xu bidang alkemis..., tubuh rohku adalah pagoda harta dengan tipe pendukung yang bisa mendukung lebih dari lima ribu orang....” salam kenalnya pada seisi ruangan itu.

Mulai dari Bai Yi-Chen, Huo-Yin'er, Bai-Cuan, Bai Qing-He, Huo-Yao, dan Han Fei-Yun menjawab serempak. “salam tetua tian....” sanjung mereka yang seketika menyatukan tangan dan membungkuk.

Tian-Hua kemudian tersenyum dan mengangguk, setelahnya ia kemudian berjalan ke arah bola kristal biru yang di topang dengan sebuah pilar pendek yang tingginya setengah badan manusia.

Tetua itu kemudian melirik ke enam remaja itu dan berkata. “aku sangat kagum dengan kalian saat melawan para kultivator jahat di kota....., tak aku sangka bahwa aku akan bertemu dengan kalian serta strategi unik kalian yang membuat penduduk aman dengan tanpa adanya korban sama sekali...., oleh karenanya aku ingin secara jelas melihat tubuh roh serta energi roh kalian...” ujarnya.

Bai Yi-Chen tidak semudah itu untuk mengiyakan, namun dirinya yang memakai bandana hitam untuk menutupi wajah kini sedikit merasa janggal akan suatu hal dan di tanyakannya langsung kepada Tian-Hua. “tunggu sebentar tetua tian....., ada suatu hal yang ingin aku tanyakan....” ujarnya yang langsung berjalan ke depan Tian-Hua.

“apa itu....?” tanya Tian-Hua dengan tatapan heran pada Bai Yi-Chen.

Bai Yi-Chen kemudian langsung saja menanyakan pertanyaan yang ingin di ajukannya. “tolong jawab dengan jujur...., kultivator jahat di kita malam tadi terus menerus berdatangan hingga fajar..., namun mengapa serangan mereka terhenti....? padahal aku masih melihat ratusan kultivator jahat lainnya di luar gerbang kota saat mendarat di air mancur....” tanyanya dengan alasan masuk akal.

Tian-Hua menghela nafas hingga akhirnya menjawab. “huh..., kau benar tuan muda bai. Sebenarnya dulu kota Tian-xu selalu di jarah setiap hari. Namun...., suatu hari kota Tian-xu bersama sekte Tian-xu membuat kesepakatan dengan mereka....” jelas Tian-Hua secara singkatnya .

Huo-Yin'er mengernyitkan dahi dan bertanya juga. “kesepakatan.....? kesepakatan apa yang telah di buat kota dan sekte Tian-xu dengan kultivator jahat...?” tanyanya yang kemudian berdiri di samping Bai Yi-Chen.

Tian-Hua dengan wajah sedih kemudian menjelaskannya. “saat itu ada banyak sekali korban yang jatuh di kota maupun sekte..., akhirnya sekte dan kota Tian-xu membuat kesepakatan dengan kultivator jahat agar mereka menyerang hanya satu tahun sekali dan di lakukan di hari yang mendekati pemilihan murid baru..., namun batas mereka adalah satu malam. Jika satu malam sudah terlewat maka mereka tidak boleh melawan...., dan konon perjanjian itu di lakukan ketika ketua sekte pertama masih berada di sekte ini. Dia adalah dewa Long Yi-Chen...., kultivasi dewanya itu bahkan bisa menghancurkan sepuluh gunung dengan serangan kecil...., karena tak mau ambil resiko maka akhirnya para kultivator jahat itu menerima kesepakatan....” jelas Tian-Hua panjang lebar.

“(jadi inilah yang di maksud guru..., pantas saja guru pernah bilang jika ada patung diriku di sini. Sepertinya aku harus mencari patung itu..., siapa tahu ada sebuah harta yang bisa membantuku berkultivasi di sana.....)”batin Bai Yi-Chen dengan mata menatap ke bawah yang tengah berpikir.

Kini Bai Yi-Chen langsung menatap Tian-Hua dan berkata. “baiklah...., jadi apa kita akan memperkenalkan diri atau tetap merenung di sini......?” tanyanya pada semua orang dengan cara bicara hangat untuk mencairkan suasana.

Tian-Hua tersenyum dan berkata. “baiklah...., semuanya perkenalkan diri kalian dulu. Mulai dari kau tuan muda pertama bai...., karena aku lihat di sini kaulah yang paling bersemangat.....” titahnya.

Bai Yi-Chen kemudian menghadap semua orang dan mulai memperkenalkan dirinya. “Bai Yi-Chen....,ranah prajurit spiritual tingkat dua budidaya menengah...., berasal dari klan awan biru kekaisaran awan..., tubuh roh ku adalah mutasi naga badai beratribut petir....” slam kenalnya.

Huo-Yin'er, Han Fei-Yun, dan Tian-Hua merasa terkejut mendengarnya. Mungkin kini di benak mereka sedang muncul pertanyaan untuk Bai Yi-Chen.

“bagaimana bisa ranahmu begitu tinggi....?!!” sentak kaget Huo-Yin'er.

Bai Yi-Chen kemudian menjawab. “tentu saja melakukan terobosan....” jawabnya singkat dan menatap langit-langit.

Huo-Yin'er yang mendengarnya merasa tidak percaya. “tidak mungkin..., aku yang setiap lima bulan sekali bahkan tidak setinggi itu...!!! tapi kau bagaimana bisa...?!!” sangkalnya.

Han Fei-Yun kini juga ikut menambahkan. “aku kira terobosan mu yang selalu menjadi gosip di seluruh benua da-huang hanya omong kosong biasa. Tapi orang biasa tidak mungkin bisa melakukannya..., apa jangan-jangan kau adalah kultivator jahat....?!!” sambarnya.

Bai-Cuan yang mendengarnya kemudian melirik dengan wajah tidak senang dan berkata. “mohon putri pertama han jangan asal bicara...., terobosan yang di lakukan oleh tuanku tidak sama dengan kalian. Bahkan kediaman bai saat itu di penuhi tangisan oleh tuan bai..., nyonya bai..., dan tuan muda kedua. Tuan muda pertama kediaman bai tidak serendah itu hingga harus menggunakan cara selicik itu....” timpalnya dengan rasa tak terima.

Bai Qing-He yang tak terima kemudian juga ikut membela. “yang di katakan kak Bai-Cuan benar....!!!, saat itu darah kakak ku bahkan begitu banyak keluar dari mulutnya. Dia bahkan hampir kehilangan nyawanya saat ayah dan ibu kami kembali.....!!!” tekannya.

Melihat keributan yang terjadi, Tian-Hua kemudian berusaha membuat mereka diam. “semuanya tenang....!!!, di sini pelakunya adalah tuan muda pertama bai..., biarkan dia yang menjelaskan kejadiannya....” ucapnya yang melirik ke arah Bai Yi-Chen dengan pandangan serius.

Semua pasang mata tertuju padanya, Bai Yi-Chen kemudian menghela nafas dan menjawab. “huh..., mungkin kalian pernah mendengar tentang terobosan yang menggunakan darah jantung sebagai persembahan.....?” tanyanya balik yang membuat semua orang terdiam.

“izinkan aku menjawab..., teknik terobosan ini memiliki resiko kematian yang tinggi. Ketika kultivator mulai masuk dalam ilusi maka dia harus cepat melakukannya sebelum darah di jantungnya habis...., jika gagal kemungkinan selamat sangat kecil namun apabila selamat mungkin praktisi itu akan cacat kultivasi seumur hidup....” jelas Huo-Yao yang membuka suara.

Bai Yi-Chen kemudian tertawa kecil dan berkata. “huh..., tak aku sangka di sini ada orang yang benar-benar tahu tentang teknik ini. Dan memang benar aku menggunakan teknik ini...” ucap Bai Yi-Chen.

Tian-Hua yang melihat semua orang diam kemudian berkata. “berhenti melamun...., cepat perkenalkan diri kalian...., waktuku tidak banyak...., dan maaf untuk ketidak nyamanan kalian anggota kediaman bai...” tekan Tian-Hua dengan sedikit rasa tidak enak pada tiga pemuda laki-laki di depannya.

“Huo-Yin'er..., ranah prajurit spiritual tingkat satu budidaya awal...., tubuh rohku adalah phoenix roh murni...., berasal dari klan api dan putri kekaisaran api....” ujar Huo-Yin'er.

“Huo-Yao..., ranah pejuang tingkat sembilan budidaya menengah..., tubuh rohku adalah burung elang api yang setara dengan kekuatan phoenix biasa...., berasal dari klan api dan pelayan pribadi putri kekaisaran api....” ujar Huo-Yao.

“Bai-Cuan...., ranah pejuang tingkat sepuluh budidaya awal..., tubuh rohku adalah awan..., berasal dari klan awan biru kekaisaran awan dan pelayan pribadi tuan muda pertama bai....” ujar Bai-Cuan.

“Bai Qing-He...., ranah pejuang tingkat empat budidaya awal...., tubuh rohku adalah awan..., berasal dari klan awan biru dari kekaisaran awan...., selain itu aku adalah alkemis sekaligus ahli racun.....”ujar Bai Qing-He.

Tian-Hua yang sudah mendapatkan informasi kemudian menatap keenam pemuda itu dan berkata. “sekarang kalian sentuhan bola kristal itu dan aliri dengan sedikit energi roh....” titahnya.

Kini Huo-Yin'er maju menjadi yang pertama, begitu dia melakukan apa yang di perintahkan oleh Tian-Hua kemudian dari bola kristal itu mengeluarkan retakan cahaya yang terus melebar, namun berhenti ketika sudah mencapai sembilan puluh persen bulatan kristal itu.

“putri pertama huo..., energi rohmu adalah sembilan puluh persen. Ini sangatlah bagus..., teruslah berlatih....” sanjung Tian-Hua dengan senyum.

“terimakasih tetua tian....” balas Huo-Yin'er dengan senyuman.

Kini semua orang maju satu persatu, Han Fei-Yun mendapatkan tingkat energi roh sembilan puluh persen, Huo-Yao delapan puluh lima persen, Bai-Cuan sembilan puluh persen, dan Bai Qing-He delapan puluh lima persen. Kini hanya tersisa Bai Yi-Chen yang belum mencoba.

“tuan muda pertama bai..., ini giliran mu...” ucap Tian-Hua.

Bai Yi-Chen kemudian maju, dan di saat dirinya mulai memasukan energi roh, tak butuh hitungan detik bola kristal itu sudah bersinar dengan terang dan bulat sempurna.

“energi roh seratus persen........?” heran Bai Yi-Chen.

Semua orang di buat membulatkan mata olehnya. “se....seratus persen.......!!!” kaget semua orang yang ada di sana.

Kini tes mereka telah usai. Tian-Hua kemudian membariskan kembali para pemuda itu dan berkata. “ini adalah token yang mewakili identitasku...., jika kalian ingin bertemu denganku maka cukup tunjukan ini pada murid lainnya. Selain itu dengan ini aku menunjuk kalian sebagai calon muridku..., jumlah kalian ada enam orang jadi aku ingin bekerja sama dalam satu tim ketika ujian di mulai....” tegas Tian-Hua.

“baik tetua tian.......” jawab ke enam pemuda itu serempak.

Kini semua orang keluar dari aula, Bai Yi-Chen berjalan bersama dengan Bai-Cuan dan Bai Qing-He dan berjalan menuruni tangga dari aula. Tepat di saat itu Huo-Yin'er langsung berlari ke arah Bai Yi-Chen dan menghentikannya.

“tuan muda bai tunggu.......!!!” sergah Huo-Yin'er.

Bai Yi-Chen, Bai Qing-He, dan Bai-Cuan langsung melirik ke arah suara. Bai Yi-Chen yang merasa terpanggil kemudian langsung menatap Huo-Yin'er yang sudah ada Han Fei-Yun dan Huo-Yao di sampingnya.

“ada apa putri pertama huo....?” tanya Bai Yi-Chen.

Huo-Yin'er dengan mata penuh arti kemudian berkata. “maafkan aku tuan muda..., aku tahu kau pasti tersinggung dengan perkataan kami....” pinta Huo-Yin'er dengan rasa bersalah.

Han Fei-Yun kemudian juga menambahkan. “aku juga minta maaf karena sudah menuduh mu....” tambah Han Fei-Yun dengan rasa malu.

Bai Yi-Chen dengan tatapan tajam kemudian mengatakan sesuatu pada dua putri itu. “bukan masalah...., lagi pula kita adalah murid pilihan tetua tian dan tidak sepantasnya kita bermusuhan...” ujarnya.

Huo-Yin'er kemudian membalas. “jadi kau memaafkan kami demi tetua tian.....?” balasnya dengan gugup.

Bai Yi-Chen yang kemudian berjalan mendekat ke arah putri pertama kekaisaran api itu. Dirinya terus maju hingga suara nafasnya terdengar oleh telinga Huo-Yin'er. Huo-Yin'er yang melihat jarah di antara mereka terlalu dekat kemudian mundur saru langkah untuk menghindar.

Namun tepat di saat gadis itu menghindar, Bai Yi-Chen langsung meraih pergelangan tangannya dan menggenggam dengan erat sembari berkata dengan mata sayu. “Huo-Yin'er...., saat pertama kali kita bertemu apa kau tidak merasa familiar denganku....?” tanyanya.

Huo-Yin'er tertegun sejenak sebelum akhirnya menjawab. “ itu aku..., i...iya....” jawabnya dengan gugup.

Han Fei-Yun, Huo-Yao, Bai Qing-He dan Bai-Cuan hanya bisa menatap Bai Yi-Chen dan Huo-Yin'er dengan rasa bingung.

Bai Yi-Chen yang mendengar jawaban Huo-Yin'er seketika berkata. “jika kau ada waktu..., lihatlah wajah patung ketua sekte pertama di halaman pelatihan sekte. Regu long-wu...., ingat nama regu itu karena itu adalah nama regu kita....” ujarnya yang langsung berbalik arah dan berjalan paling depan dan di ikuti Bai Qing-He di sampingnya dan Bai-Cuan di belakangnya.

Huo-Yin'er dengan heran kemudian menatap punggung Bai Yi-Chen. “(aku memang sangat familiar denganmu...., siapa kau...? apa kita pernah bertemu di kehidupan sebelumnya.....?)” batin Huo-Yin'er.

Han Fei-Yun kemudian mengejutkan temannya yang melamun. “yin’er...? apa yang kau pikirkan....?” tanyanya yang menepuk pundak Huo-Yin'er.

Huo-Yin'er yang menoleh kemudian menjawab. “tidak ada..., ayo kita jalan....” jawabnya singkat yang di balas anggukan oleh Han Fei-Yun.

Kini dalam benak Huo-Yin'er terus muncul pertanyaan seiring bertambah langkahnya berjalan. “(Bai Yi-Chen....? apa hubunganmu dengan patung ketua sekte...? apa hubunganmu denganku...? dan darimana kekuatanmu itu berasal...? apa di kehidupan sebelumya aku pernah mengenalmu.......?)” batin Huo-Yin'er.