Karena sebuah tragedi, mengharuskan mereka menikah dan tinggal seatap, tragedi itu membuat sang wanita menjadi trauma ditambah dia harus tinggal dengan laki-laki jahat itu, bagaimana dia harus menjalaninya, apakah cinta itu akan datang seiring berjalannya waktu karena selalu bersama, wanita itu bernama Nala. Nala adalah seorang anak yatim piatu, Nala juga seorang mahasiswi semester awal, disalah satu kampus di indonesia. Nala berwajah manis, sederhana dan agak pendiam. Sebelumnya Nala ada gadis yang ceria, setelah kejadian yang menimpa kedua orangtuanya Nala menjadi anak yang pendiam.
Mr. Kim Joon, Dosen tampan, seksi, maskulin, ditambah dia adalah seorang CEO muda, pujaan setiap wanita. Sayangnya dia bersifat dingin, dan cuek. Mr. Kim mempunyai tunangan bernama Lisa, seorang foto model di Korea, dan Mr. Kim juga mempunyai sahabat dari masa kecil hingga dewasa, sahabatnya bernama Jackson, Jackson juga dipercayai sebagai asistennya untuk mengelola bisnis nya di Korea.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Awahsara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tragedi part 2
Setelah mempersilahkan ku masuk, customer ku itu mempersilahkan aku duduk. "Perkenalkan mbak, namaku Nikita",jelasnya. "Begini mbak Nala, sebelumnya saya meminta maaf, sebenarnya saya memesan aplikasi clean bukan untuk bersih-bersih mbak, saya ingin minta tolong untuk menjaga anak saya mbak, karena saya ada keperluan berbelanja ke supermarket, supermarket nya tidak jauh mbak, saya janji tidak akan lama mbak, nanti saya bayar dua kali lipat mbak, nti juga ada uang bensin tambahan dari saya mbak" cerocos ibu itu panjang lebar. "Tapi bu itu diluar tugas saya, apalagi saya tidak paham dengan mengurus anak kecil" jelas ku. "Tolonglah mbak, saya minta tolong sekali, saya janji tidak akan lebih dari tiga jam ", jelasnya lagi. Aku hanya bisa menarik nafas panjang, dan entah kenapa aku menyetujuinya. Mungkin aku terbujuk uang juga, karena sejujurnya aku juga membutuhkan uang itu untuk makan ku sehari-hari, ya hitung-hitung membantu ibu itu pikirku.
Bu Nikita terlihat senang, dan beliau pun mulai bersiap-siap. Sebelumnya bu Nikita memperkenalkan anaknya yang terlihat sedang bermain di ruang tv, kulihat anak itu usianya sekitar satu tahunan. Anaknya lucu sekali, wajahnya bule, mungkin ayahnya orang asing pikirku. Sebelum pergi bu Nikita, meninggalkan sebuah pesan apa yang boleh dan tidak kepada anak itu, bu nikita juga sudah membuatkan susu dan beberapa cemilan untuk ditinggalkan. Bu Nikita juga meninggalkan nomernya, untuk dihubungi bila terjadi sesuatu.
Setelah kepergian bu Nikita, aku mendekat ke anak itu dan duduk disebelahnya, menemani anak itu bermain. Aku teringat dengan Mr. Kim, apa beliau sudah mengirimkan alamatnya ya, batin ku. Setelah aku cek chat nya, ternyata beliau sudah mengirimkan alamat, dan ternyata alamatnya itu di apartemen ini juga, hanya berbeda lantai dan nomer nya saja. Sambil memainkan hp, kulihat anak itu meracau tidak jelas, dan mendekatiku lalu menangis. Sepertinya anak itu mulai mengantuk, dan menginginkan susu, pikirku. Sambil ku gendong, dan memberikan dia susu, anak itupun tertidur di gendonganku. Aku tersenyum melihat anak itu tertidur di gendongan ku, akupun membayangkan jika mungkin aku punya anak akan seperti ini. Setelah susunya habis, aku pun menidurkan nya ditempat tidur di kamar nya, sesuai pesan bu Nikita. Aku kembali ke sofa diruang tv, sambil memainkan hp, tak terasa aku tertidur.
Kim Joon
Ditempat lain, di apartemen berbeda, terlihat seorang pria sedang bertengkar dengan sang kekasih, dia adalah Kim Joon, Kim bertengkar dengan sang kekasih Lisa, yang ternyata diketahui sedang bercumbu dengan sahabat sekaligus asistennya. Kim begitu marah dan sangat tidak menerima perlakuan kedua orang yang dipercayainya selama ini. Lisa menangis memohon maaf dari Kim, tapi Kim tak bergeming. Kim pun pergi meninggalkan apartemen tersebut, pikiran nya kalut saat ini. Tempat yang ditujunya saat ini adalah sebuah club, untuk menghilangkan kalutnya. Sampai di club, Kim langsung memesan minumannya. Bayangan Lisa yang sedang bercumbu dengan sahabatnya, membuat dadanya sakit. Setiap dadanya sakit dan mengingat itu, dia akan meminum satu gelas tequila.
Entah sudah berapa gelas dia menghabiskan minumannya, Kim pun mulai tak bisa mengontrol diri nya. Kim sudah mulai membuat onar di club itu, membuat beberapa pelanggan yang lain merasa jengah. Seorang bartender meminta Kim dengan sopan untuk meninggalkan club, tapi sepertinya Kim sudah hilang kesadaran. Karena melihat keadaan Kim yang berantakan, dan Kim termasuk pelanggan loyal, sang bartender meminta seorang pegawai nya untuk mengantarkan Kim. Untungnya Kim pernah memberikannya sebuah kartu nama, dan bartender itu masih menyimpannya. "Antarkan dia ke alamat ini, setelah di pastikan dia masuk ke dalam apartemennya, tinggalkan... lalu kau kembali kesini", ucap bartender itu sambil menyerahkan kartu nama Kim. " baik tuan " jawab sang pegawai.
****
Di apartemen Nikita, Nala tertidur sambil memegang handphone nya. Entah berapa lama dia sudah tertidur, Nala terbangun kaget karena handphone nya bergetar. Ternyata itu pesan dari wahyu, "Nala...gue baru selesai kelas, lo dimana sekarang?" tanya wahyu dalam chat nya. " Gue sebentar lagi nie, lo duluan aja ke rumah Fara ", jawabku. "oke...on the way, cepat nyusul ya! Jangan pakai lama" Wahyu mengakhiri chat nya. Tak lam berselang bell apartemen berbunyi, Nala mengeceknya, dan ternyata itu bu Nikita dengan barang belanjaan yang cukup banyak. Nala membukakan pintunya, dan membantu bu Nikita membawakan belanjaan nya masuk. Nala membantu bu Nikita merapikan belanjaannya kedalam lemari penyimpanan bahan makanan, setelah selesai kemudian dia duduk di sofa.
" Bagaimana Nala? Apa baby ku sangat merepotkan mu?" tanya Bu Nikita sambil menyerahkan sebotol minuman ringan kepada Nala. "tidak sama sekali, dia sangat menggemaskan dan sangat penurut", jawab Nala. " Syukurlah...", Ucap bu Nikita. Nala pun meminum minumannya, Bu Nikita menyerahkan beberapa lembar uang ratusan ribu, Nala menghitungnya jumlahnya " enam ratus ribu, jumlah ini terlalu banyak bu!" ucap Nala. " Tidak apa, terimalah! Anggap saja itu sebagai ucapan terimakasih ku padamu Nala", jawab bu Nikita. " Terimakasih banyak ya bu " ucap Nala dengan senyum manisnya. Entah kenapa Bu Nikita sepertinya penasaran dengan Nala, karena pekerjaan dan penampilan Nala sangat tidak sinkron, Nala seperti bukan anak dari kalangan orang yang sederhana. "Nala...maafkan saya sebelumnya, kamu itu cantik dan sepertinya berpendidikan, tapi mengapa kamu mau bekerja seperti ini!?", tanya Bu Nikita penasaran. Nala pun akhirnya menjelaskan secara singkat, bagaimana dia bisa mengambil pekerjaan ini. Nala juga menjelaskan kalau saat ini dia adalah seorang mahasiswi semester pertama disalah satu universitas di Jakarta.Tak lama,Nala teringat akan janjinya pada Mr.Kim dan Wahyu. Nala pun izin berpamitan kepada bu Nikita. Setelah itu Nala keluar dari apartemen tersebut Nala langsung menuju apartemen Mr.Kim, yang terletak di lantai atas tempat Mr.Kim tinggal. Setelah mencari nomer pintu apartemen akhirnya Nala menemukan apartemen Mr.Kim. Dengan tenang Nala mulai memencet bel, "PRANG..!!" terdengar suara benda jatuh dari apartemen tersebut seketika nyali Nala menjadi ciut dan bertanya-tanya apa yang terjadi di dalam.
Pintu apartemen pun terbuka, sesosok pria berdiri di depan pintu apartemen dengan sikap mendominasi. Nala tertegun melihatnya, ternyata itu adalah Mr.Kim dia sudah berdiri tepat di depan Nala dengan mata sayu nya. Dari dekat Mr.Kim terlihat sangat tampan, badannya berotot dengan wajah yang sangat maskulin. Hidungnya mancung dan bibir nya sangat sensual. Laki-laki tampan itu seperti nya sedang mabuk berat, bau minuman keras baru tercium dari tubuh nya. "Kamu!..." ucap Mr.Kim sambil memasang wajah penuh kemarahan.