NovelToon NovelToon
Not The Main Actress

Not The Main Actress

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Mengubah Takdir
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Putu Diah Anggreni

Riana, seorang pecinta drama, terkejut saat terbangun di tubuh Zahra, karakter utama dalam drama favoritnya yang terbunuh oleh suami dan selingkuhannya. Dengan pengetahuan tentang alur cerita, Riana bertekad mengubah nasib tragis Zahra.

Namun, Hal yang dia tidak ketahui bahwa setelah dia terlempar ke Tubuh Zahra alur cerita yang dramatis berubah menjadi menegangkan. Ini lebih dari perselingkuhan, Ini adalah petualangan besar untuk menyelamatkan dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putu Diah Anggreni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Beberapa minggu telah berlalu sejak pertarungan epik melawan Devourer. Markas Penjaga Realitas kini dipenuhi oleh aktivitas yang berbeda - bukan lagi ketergesaan menghadapi ancaman besar, melainkan upaya pemulihan dan reorganisasi.

Riana, Reyhan, Kayla, dan Adrian duduk di ruang briefing, mendengarkan laporan Pengawas tentang kondisi multiverse pasca-krisis.

"Berkat tindakan kalian," Pengawas memulai, "struktur multiverse telah stabil kembali. Devourer, atau sekarang kita menyebutnya 'Purifier', telah memulai tugasnya yang baru - membersihkan dan memperbarui realitas-realitas yang rusak tanpa menghancurkannya sepenuhnya."

"Tapi?" Riana bertanya, menangkap nada keraguan dalam suara Pengawas.

Pengawas menghela napas. "Tapi, tindakan kita tidak tanpa konsekuensi. Penggunaan Prisma Inflasi telah menciptakan... anomali-anomali baru di seluruh multiverse."

Layar holografik menampilkan berbagai gambar dari dimensi-dimensi yang berbeda. Tim melihat fenomena-fenomena aneh - pulau-pulau melayang di angkasa, hutan yang tumbuh terbalik, kota-kota yang bergerak seperti organisme hidup.

"Ini..." Reyhan tergagap, "ini di luar perkiraanku."

Adrian mengangguk serius. "Energi Prisma yang kita lepaskan saat restrukturisasi Devourer pasti telah mempengaruhi fabrik realitas di berbagai dimensi."

"Apakah ini berbahaya?" tanya Kayla khawatir.

"Tidak secara langsung," jawab Pengawas. "Tapi ini menciptakan ketidakseimbangan baru. Beberapa dimensi menjadi terlalu tidak stabil, sementara yang lain justru menjadi terlalu kaku."

Riana memandang Prisma Inflasi yang kini terpasang di pusat kendali markas. "Jadi, pekerjaan kita belum selesai."

"Jauh dari selesai," Pengawas membenarkan. "Faktanya, tanggung jawab kita sekarang jauh lebih besar. Dengan Prisma Inflasi, kita memiliki kekuatan untuk membentuk ulang realitas. Dan dengan kekuatan besar..."

"...datang tanggung jawab yang besar," Riana melanjutkan, tersenyum kecil. "Aku rasa aku pernah mendengar itu di suatu tempat."

Pengawas mengangguk. "Tepat sekali. Karena itulah, aku telah memutuskan untuk membentuk divisi baru dalam organisasi Penjaga Realitas. Dan aku ingin kalian berempat yang memimpinnya."

Tim terkejut mendengar ini.

"Kami?" Reyhan bertanya tidak percaya. "Tapi... kami masih junior."

"Kalian mungkin masih muda," Pengawas tersenyum, "tapi kalian telah membuktikan diri lebih dari siapapun. Kalian telah menghadapi Void dan Devourer, dan berhasil menyelamatkan multiverse. Tidak ada yang lebih qualified dari kalian."

Riana menatap teman-temannya satu per satu, melihat campuran keraguan dan tekad di mata mereka. "Apa tepatnya yang akan dilakukan divisi baru ini?"

"Divisi Keseimbangan Realitas," Pengawas menjelaskan. "Tugas kalian adalah menjelajahi multiverse, memperbaiki anomali-anomali yang muncul, dan memastikan keseimbangan antar dimensi tetap terjaga."

Adrian mengerutkan dahi. "Itu... terdengar seperti tugas yang sangat besar."

"Memang," Pengawas membenarkan. "Tapi kalian tidak akan sendirian. Kalian akan memimpin tim-tim kecil, merekrut dan melatih Penjaga Realitas baru. Dan tentu saja, kalian akan memiliki akses ke Prisma Inflasi ketika diperlukan."

Kayla mengangkat tangan ragu-ragu. "Um, soal Prisma... apakah aman membawanya dalam misi? Maksudku, kekuatannya luar biasa."

"Pertanyaan bagus," puji Pengawas. "Reyhan, kurasa ini adalah tugasmu."

Reyhan tersentak kaget. "Aku?"

"Ya. Aku ingin kau merancang sistem yang memungkinkan tim mengakses kekuatan Prisma dari jarak jauh, tanpa harus membawanya keluar markas. Bisakah kau melakukannya?"

Reyhan tampak ragu sejenak, tapi kemudian matanya berbinar dengan tantangan baru. "Aku... aku akan mencobanya. Mungkin semacam jaringan quantum yang terhubung langsung ke esensi Prisma..."

Sementara Reyhan mulai bergumam tentang berbagai teori fisika, Pengawas beralih ke Adrian. "Adrian, dengan pengalamanmu di Void dan pemahamanmu tentang struktur realitas, aku ingin kau fokus pada pengembangan protokol untuk situasi-situasi kritis. Bagaimana cara menangani paradoks temporal, invasi antar-dimensi, dan sebagainya."

Adrian mengangguk serius. "Aku mengerti. Akan kusiapkan."

"Kayla," Pengawas melanjutkan, "kemampuan empatikmu akan sangat crucial. Aku ingin kau memimpin divisi diplomasi antar-dimensi. Banyak entitas di luar sana yang mungkin ketakutan atau bingung dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Kita perlu menenangkan mereka dan, jika perlu, bernegosiasi."

Kayla menelan ludah, tapi mengangguk mantap. "Aku akan melakukan yang terbaik."

Akhirnya, Pengawas berpaling pada Riana. "Dan Riana, kau akan menjadi koordinator utama. Kau telah menunjukkan kepemimpinan luar biasa dalam krisis terakhir. Tugasmu adalah memastikan semua elemen ini bekerja sama dengan harmonis."

Riana terdiam sejenak, merasakan beban tanggung jawab yang baru diletakkan di pundaknya. Tapi kemudian dia menegakkan bahu dan mengangguk. "Aku siap."

Pengawas tersenyum puas. "Bagus. Karena kita tidak punya waktu untuk membuang-buang waktu. Laporan terbaru menunjukkan adanya fluktuasi realitas yang mengkhawatirkan di Gugus Andromeda. Aku ingin kalian memulai misi pertama kalian segera."

Tim bertukar pandang, campuran antara kegembiraan dan kecemasan terpancar di wajah mereka.

"Baik," ujar Riana, berdiri dan memandang teman-temannya. "Tim, kita punya pekerjaan untuk dilakukan. Reyhan, aku ingin prototipe sistem akses Prisma jarak jauh siap dalam 48 jam. Adrian, siapkan briefing tentang protokol keamanan antar-dimensi. Kayla, hubungi kontak-kontak kita di Gugus Andromeda, cari tahu situasi di sana. Kita berangkat dalam tiga hari."

Saat tim mulai berpencar untuk mempersiapkan diri, Pengawas menahan Riana sejenak.

"Kau tahu," ujarnya pelan, "ketika aku pertama kali merekrutmu, aku tidak pernah membayangkan kau akan sampai sejauh ini secepat ini."

Riana tersenyum kecil. "Sejujurnya, aku juga tidak. Tapi... entah bagaimana ini terasa benar."

Pengawas mengangguk. "Memang. Ingatlah, Riana. Kekuatan Prisma Inflasi memang luar biasa, tapi kekuatan sejati kalian ada pada ikatan di antara kalian. Jaga itu."

"Pasti," janji Riana.

Ketika Riana melangkah keluar untuk bergabung dengan timnya, dia merasakan campuran emosi yang kompleks - kegembiraan atas petualangan baru, kecemasan akan tanggung jawab besar, tapi di atas segalanya, tekad untuk melindungi dan menjaga keseimbangan multiverse.

Di kejauhan, di antara lapisan-lapisan realitas, Purifier (yang dulunya Devourer) melanjutkan tugasnya yang baru, membersihkan dan memperbarui dimensi-dimensi dengan hati-hati. Dan di suatu tempat di Gugus Andromeda, sebuah anomali realitas mulai terbentuk, menunggu untuk ditemukan dan diperbaiki oleh Tim Keseimbangan Realitas yang baru.

Bab baru dalam penjagaan multiverse telah dimulai, dan Riana beserta timnya siap menghadapi apapun yang menanti mereka di luasnya realitas tak terbatas.

1
martina melati
atoma vanila y bukan aroma bunga melati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!