Sinopsis : Menceritakan seorang siswa sma biasa saja tanpa mencolok, dan tidak suka terlibat dalam masalah.Dia awalnya bergumam ingin dunianya hancur....
Tiba tiba sebuah objek besar terlihat dari luar jendelanya seperti sebuah meteor, Dan kemudian...
Bagaimana kelanjutan petualangan yang akan dilalui oleh Leon?
Genre : Adventure, Isekai, Fantasy, Magic, Harem School, Mystery
Theme : Isekai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zairiru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sudah Damai?
Saat itu semua orang melihat Leon di atas dan terkejut.
Siapa dia....bisik bisik dari latar belakang. Apa dia yang telah melakukannya.....bisik bisik ribut sendiri.
Leon kemudian segera pergi menghilang dengan teleportsainya dan tidak ingin mencolok.
“Ah, sial... aku sepertinya ketahuan, harusnya aku pakai topeng atau semacamnya tadi”, Kata Leon.
Leon kemudian pergi mencari Archalia dan memastikan dia baik baik saja. Karena seharusnya dia juga tinggal di kediaman rumahnya. Jadi dia pergi dan Archalia sedang berada di lingkungan rumahnya.
“Archalia”, Ucap Leon .
“Apa kau baik baik saja, Archalia?”, Ucap Leon.
“Ya, aku tidak apa apa, aku yakin kau yang mengalahkannya pemimpinnya kan, dan menggunakan sihir untuk memulihkan semuanya”, Ucap Archalia dengan lembutnya dan seperti khawatir ke Leon.
“Kau selalu membuatku terkejut, dan juga kamu benar benar Leon kan?”, Ucap Archalia seperti terlihat khawatir.
(“????”, ah, oh begitu rupanya,mungkin dia takut atau semacamnya) dalam hati Leon.
"Yah itu benar, dan apa aku membuatmu takut?" , Ucap Leon.
Archalia langsung memeluk Leon.
"Tidak, tidak sama sekali, karena kamu tetap Leon", Ucap Archalia dengan seperti senang.
"Ah, eh, anu... itu", Kata Leon sedikit malu.
Archalia menyadarinya dan kemudian...
"Eh...ah maaf aku.....", Ucap Archalia sembari melepaskan pelukannya dan wajahnya memerah.
"Ngomong-ngomong Leon, apa kamu berhasil menyelamatkan Isabella?", tanya Archalia.
"Ah, itu, aku memang berhasil, tapi sepertinya aku telah membuat banyak masalah di kekaisaran. Aku yakin pasti akan terjadi masalah besar", Ucap Leon.
"Dan juga keluarga Noveria pasti akan kena masalah, maaf ya sepertinya aku melibatkan keluargamu Archalia.", Ucap Leon seperti merasa bersalah.
"Tidak apa-apa Leon, yang terpenting aku senang kamu bisa kembali dengan selamat.", Ucap Archalia dengan lembut.
"Yah, kalau terjadi sesuatu nanti dari kekaisaran dan menyebabkan masalah bagi keluarga Noveria, aku yang akan bertanggung jawab, jadi ya..., begitulah", Kata Leon.
Setelah itu Leon pergi mencari Isabella memastikan dia juga baik-baik saja. Dia melihatnya saat dalam perjalanan. Dia sepertinya sedang duduk di bangku taman istana kerajaan, wajahnya menunduk dan bahunya bergetar. Leon mendekatinya dengan langkah pelan, tidak ingin mengagetkannya.
"Isabella?" panggil Leon lembut. Isabella mendongak, matanya merah dan sembab.
"Leon-kun," isaknya, langsung memeluk Leon erat.
"Aku takut... aku takut mereka akan datang dan membawa ku kembali."
Leon membalas pelukan Isabella, mengusap punggungnya dengan lembut. "Tenanglah, Isabella. Kamu aman sekarang. Aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitimu lagi.".
Lagipula kalau kamu tidak ada, aku akan kerepotan mengurus OSIS”.
Isabella terisak dalam pelukan Leon, melepaskan semua rasa takut dan kesedihan yang selama ini dia pendam. Leon terus memeluknya, memberikan kenyamanan dan kekuatan.
Setelah beberapa saat, Isabella melepaskan pelukannya dan menatap Leon dengan mata berkaca-kaca. "Terima kasih, Leon-kun," ucapnya lirih. "Kau selalu datang untuk menyelamatkanku."
Leon tersenyum lembut. "Itu sudah menjadi tugasku sebagai wakilmu, Isabella. Aku tidak akan pernah membiarkanmu terluka."
Isabella tersenyum, hatinya dipenuhi rasa syukur dan cinta. Dia tahu bahwa Leon adalah orang yang bisa dia percaya, orang yang akan selalu melindunginya.
"Leon-kun," panggil Isabella pelan.
"Ya?" jawab Leon.
"Ah, tidak jadi...," kata Isabella dengan senyum tipis.
(“Hmph?, Leon dalam hatinya)
"Leon-kun, aku tahu ini mungkin terlalu cepat, tapi... maukah kau tetap berada di sisiku?" tanya Isabella dengan berani.
Leon menatap Isabella dengan lembut, lalu mengangguk.
"Tentu saja, Isabella. Aku akan selalu berada di sisimu."
Isabella tersenyum bahagia. Dia merasa bahwa selama Leon ada di sisinya, dia bisa menghadapi apa pun.
Sementara itu, di kekaisaran Gran Flaom, Putra Mahkota Albert mengamuk. Dia tidak terima dipermalukan di depan umum oleh Leon. Dia bersumpah akan membalas dendam pada Leon dan Isabella.
"Aku akan membuat mereka membayar!" teriak Albert dengan penuh amarah. "Aku akan menghancurkan mereka berdua!"
Albert segera memerintahkan pasukannya untuk mencari dan menangkap Leon dan Isabella. Dia tidak akan membiarkan mereka hidup bahagia setelah apa yang mereka lakukan padanya.
"Leon-kun, "apa yang akan kamu lakukan sekarang?", tanya Isabella.
Leon berhenti sejenak, menatap mata Isabella yang indah.
"Aku akan kembali ke akademi," jawabnya. "Aku harus menyelesaikan tugasku sebagai wakil ketua OSIS dan dan mencari tahu lebih banyak tentang Ordo Kegelapan."
Isabella mengangguk. "Aku mengerti. Tapi berhati-hatilah, Leon-kun. Aku tidak ingin kau terluka."
Leon tersenyum lembut dan mengelus kepala Isabella. "Jangan khawatir, Isabella. Aku akan baik-baik saja."
Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan sesampainya di asrama, Isabella mengucapkan selamat tinggal pada Leon.
"Sampai jumpa besok, Leon-kun," katanya sambil tersenyum manis.
Leon mengangguk dan membalas senyuman Isabella.
"Sampai jumpa, Isabella."
Keesokan harinya, Leon kembali beraktivitas seperti biasa di akademi. Dia menghadiri kelas, berlatih sihir, dan menjalankan tugasnya sebagai wakil ketua OSIS. Teman-temannya, Archalia, Mira, dan Luna, senang melihat Leon kembali normal. Mereka berusaha untuk tidak membicarakan kejadian di Kekaisaran Gran Flaom, karena mereka tahu itu adalah topik yang sensitif bagi Isabella.
Suatu hari, saat rapat OSIS, Isabella mengumumkan bahwa akademi akan mengadakan festival musim panas yang diadakan setiap enam bulan sekali. Festival ini merupakan acara besar yang dinantikan oleh seluruh siswa dan staf akademi.
"Festival musim panas adalah tradisi penting di akademi kita," kata Isabella. "Ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk bersenang-senang dan merayakan keberagaman budaya kita."
Isabella kemudian menjelaskan bahwa setiap kelas akan bertanggung jawab untuk membuat stan atau atraksi di festival. Dia meminta anggota OSIS untuk memberikan ide-ide kreatif untuk stan atau atraksi yang menarik.
"Bagaimana kalau kita membuat kafe maid?" usul seorang npc laki laki dengan antusias. "Aku yakin itu akan sangat populer di kalangan siswa laki-laki."
"Atau bagaimana kalau kita membuat rumah hantu?" saran npc perempuan. "Aku suka hal-hal yang menyeramkan."
Seraphina yang dingin berkata. "Aku punya ide yang lebih baik. Bagaimana kalau kita membuat labirin sihir?”, dengan nada tegas dan seram. Kita bisa menggunakan sihir ilusi untuk membuat labirin yang menantang dan menyenangkan."
Semua anggota OSIS setuju dengan ide Seraphina. Mereka kemudian mulai membahas detail-detail labirin sihir tersebut, seperti desain, tingkat kesulitan, dan hadiah yang akan diberikan kepada pemenang.
Di kelas 1-C, Leon dan teman-temannya juga membahas rencana untuk festival musim panas. Mereka mengadakan voting untuk menentukan jenis stan atau atraksi yang akan mereka buat.
"Bagaimana kalau kita membuat kafe maid?" usul Rendi. "Kita bisa menjual melihat wanita wanita pelayan cantik."
"Atau bagaimana kalau kita membuat pertunjukan sulap?" saran Reno. "Kita bisa menggunakan sihir kita untuk menghibur pengunjung."
Tono mengusulkan ide yang berbeda. "Bagaimana kalau kita membuat stan ramalan? Kita bisa menggunakan kemampuan kita untuk meramal masa depan pengunjung."
Leon hanya mendengarkan teman-temannya berdiskusi. Dia tidak terlalu tertarik dengan festival musim panas, tapi dia tidak ingin mengecewakan teman-temannya.
Akhirnya, setelah melalui proses voting yang panjang, mereka memutuskan untuk membuat kafe maid.
Mereka akan membuka kafe bar dengan pelayan wanita yang cantik cantik, dan pria akan menjadi mengisi tugas lainnya.
Leon tidak terlalu yakin dengan keputusan ini, tapi dia memutuskan untuk mendukung teman-temannya. Dia akan membantu mereka sebisa mungkin untuk membuat acara festivalnya berjalan dengan lancar.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
......................
Volume 1 End...
mungkin ane juga buat drama kek gini ya, tapi yg kena si Luna sepupu si Rina 😹
Rio : udh lah bro, terima nasib aja. aku juga pernah ditanya kek gini alhasil ngeharem ampe punya 6 istri 🗿😁