NovelToon NovelToon
Rockmantic Of Love

Rockmantic Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Wanita Karir
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: @Hartzelnut

Seorang laki laki yang bekerja produser musik yang memutuskan untuk berhenti dari dunia musik dan memilih untuk menjalani sisa hidupnya di negara asalnya. dalam perjalanan hidupnya, dia tidak sengaja bertemu dengan seorang perempuan yang merupakan seorang penyanyi. wanita tersebut berjuang untuk menjadi seorang diva namun tanpa skandal apapun. namun dalam perjalanannya dimendapatkan banyak masalah yang mengakibatkan dia harus bekerjasama dengan produser tersebut. diawal pertemuan mereka sesuatu fakta mengejutkan terjadi, serta kesalahpahaman yang terjadi dalam kebersamaan mereka. namun lambat laun, kebersamaan mereka menumbuhkan benih cinta dari dalam hati mereka. saat mereka mulai bersama, satu persatu fakta dari mereka terbongkar. apakah mereka akan bersama atau mereka akan berpisah??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Hartzelnut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep. 16

*****

Natalia dan Julia sampai lebih dulu di Scarlet Cafe. Begitu mereka membuka pintu kafe, Sssst... Klik... suara pintu terdengar halus, dan suasana dalam kafe langsung menjadi lebih ramai ketika beberapa pengunjung mulai mengenali mereka. Deg! Mata para pengunjung melirik ke arah Natalia, yang segera disambut dengan bisik-bisik penuh antusias.

"Hei.... Lihat.... itu Natalia Lee!" terdengar bisikan di antara pengunjung yang mulai melirik ke arah mereka. Ssst... sst... Langkah cepat beberapa orang mendekat, ingin melihat lebih dekat penyanyi populer itu.

Natalia tersenyum canggung, sedikit melambaikan tangan dengan malu-malu. "Wah, ramai sekali," pikir Natalia, merasakan dadanya berdebar. "Aku harus tetap tenang," ucapnya dalam hati sambil menarik napas panjang, Huff..., lalu melangkah menuju bangku VIP yang telah dipesan oleh Julia. Julia, di sebelahnya, tertawa kecil melihat Natalia yang mencoba tetap kalem.

"Kau terlihat gugup sekali," goda Julia dengan nada jahil, matanya berbinar ceria saat mereka duduk di bangku VIP. Ssst... klik... Suara kursi terdengar ketika mereka menarik kursi dan duduk.

Natalia menatap Julia dengan bibir memanyun, mencoba menutupi kegugupannya. "Biasa saja," jawabnya sambil tersenyum, tangannya menggenggam erat gelas minuman yang baru diantarkan oleh pelayan. "Tapi... rasanya selalu ada yang aneh setiap kali orang mengenaliku," gumamnya dalam hati.

Tak lama kemudian, Jack dan Brian tiba di kafe. Ssst... Pintu kafe terbuka lagi, dan suasana ramai kafe yang penuh pengunjung langsung membuat Jack terkejut. Deg! "Whoa... aku tidak menyangka akan seramai ini," gumam Jack pelan sambil melirik ke arah Brian, berharap mendapatkan tanggapan.

Namun, seperti biasa, Brian hanya menatap lurus ke depan, tanpa menunjukkan ekspresi apa pun. "Biasa saja," pikir Brian, mengabaikan segala keramaian yang ada di sekitarnya. Ssst... srek... Langkah Brian terdengar saat dia berjalan menuju meja kosong tanpa mengatakan sepatah kata pun kepada Jack.

Jack, yang sudah terbiasa dengan sikap dingin sahabatnya, hanya bisa menghela napas sambil tersenyum kecil. "Ekspresi itu lagi," pikirnya, lalu mengikuti langkah Brian. Saat mereka berjalan, Jack dengan cepat melihat Natalia dan Julia yang sudah duduk di meja VIP. "Oh, ternyata mereka sudah sampai," gumam Jack pelan, matanya melirik sekilas ke arah dua wanita tersebut.

Namun, Brian tidak menunjukkan reaksi apa pun. Ssst... sssst... Dia terus berjalan tanpa peduli dan langsung duduk di meja kosong yang berada tepat di sebelah meja Natalia dan Julia. Klik... Kursi ditariknya dengan gerakan cepat, lalu dia duduk dengan tenang tanpa melihat siapa pun di sekitarnya.

Melihat Brian yang tidak menunjukkan ketertarikan, Jack hanya bisa mengikuti. Klik... Dia juga duduk, lalu segera tersenyum kepada pelayan yang datang menghampiri mereka. "Selamat datang. silakan?" tanya pelayan itu ramah.

Jack melirik Brian, tapi seperti dugaan, tidak ada tanggapan dari sahabatnya. Dengan senyum ramah, Jack berkata, "Dua americano dan dua french fries." Pelayan itu mengangguk dengan senyum, lalu pergi. Ssst... srek... Suara langkah pelayan yang menjauh terdengar di lantai kayu kafe.

"Tempat ini cukup menyenangkan," ujar Jack santai, mencoba memecah kebisuan di antara mereka. Namun, Brian tetap tidak bereaksi, matanya masih memandang lurus ke depan, sibuk dengan pikirannya sendiri.

Di meja sebelah, Natalia terus mencuri pandang ke arah Brian, alisnya berkerut tipis. "Kenapa... wajahnya begitu familiar?" pikirnya sambil mengerutkan bibir. Ssst... Tatapannya terus melirik ke arah pria itu, namun ingatannya tetap kabur. Tangannya mulai bermain-main dengan pinggiran gelas di depannya. "Aku pasti pernah bertemu dia di suatu tempat," gumamnya dalam hati, rasa penasaran semakin mengganggu pikirannya.

Keadaan kafe makin ramai, dan banyak pengunjung mulai mendekat ke meja Natalia dan Julia untuk meminta foto dan tanda tangan. Ssst... srek... Suara langkah-langkah pengunjung terdengar ketika mereka berkerumun mendekati meja VIP.

"Natalia, bisa foto bareng?" seorang pengunjung bertanya dengan semangat.

Natalia, yang sedikit terkejut, mencoba tetap tersenyum dan menjawab ramah, "Boleh, boleh." Ssst... Dia berdiri perlahan, wajahnya sedikit merah karena malu, tetapi tetap ingin bersikap ramah kepada penggemarnya.

Namun, semakin lama, semakin banyak orang yang berkumpul, membuat suasana menjadi tidak nyaman. Penjaga kafe segera bertindak. Ssst... Seorang penjaga mendekat dan berusaha mengendalikan situasi. "Maaf, tolong kembali ke tempat duduk masing-masing. Ini mengganggu pengunjung lain," katanya dengan tegas.

Melihat keramaian yang tidak biasa, Jack bertanya pada Brian dengan nada penasaran, "Kenapa semua orang meminta tanda tangan dari mereka? Siapa mereka sebenarnya?"

Alih-alih menjawab, Brian hanya merogoh ponselnya dengan tangan yang tenang. Klik... Dia membuka layar ponselnya dan menunjukkan sebuah berita kepada Jack, lalu menyerahkan ponselnya tanpa banyak bicara.

Jack, yang masih bingung, mengambil ponsel itu dan mulai membaca. Matanya melebar saat melihat foto Natalia dan Julia di layar. "Mereka... seorang artis?" ucapnya terkejut, suaranya hampir tak percaya.

Dia melirik ke arah Brian yang tetap tenang dan tak terkejut sedikit pun. "Kenapa kau tidak memberitahuku sejak awal?" tanya Jack, sedikit tersinggung, namun dengan nada bercanda.

Brian hanya menatap lurus ke depan, mengangkat bahu sedikit. "Itu tidak penting," jawabnya singkat dengan nada datar. Ssst... Dia kembali menyimpan ponselnya tanpa menunjukkan minat lebih lanjut.

Jack menghela napas panjang, sedikit kewalahan dengan sikap dingin sahabatnya. "Astaga," gumamnya sambil menggelengkan kepala. Huff... Dia menarik napas dalam, merasa ada yang menarik dengan situasi ini.

Di sisi lain, Natalia masih terus memikirkan Brian. Sesekali, dia mencuri pandang lagi ke arah pria itu, matanya sedikit menyipit, berusaha mengingat lebih jelas. "Dimana ya?" pikirnya, sementara tangannya terus memegang gelas di depannya, jari-jarinya bermain-main di pinggir gelas dengan gerakan kecil.

Julia, yang duduk di sebelah Natalia, tampak lebih rileks. Dia tersenyum kepada para penggemar yang mulai menjauh setelah diingatkan oleh penjaga kafe. "Wah, kita benar-benar populer, ya," kata Julia dengan tawa kecil, merasa bangga dengan perhatian yang mereka dapatkan.

Namun, Natalia tenggelam dalam pikirannya dan matanya terus mengamati Brian yang tetap tak terganggu oleh hiruk pikuk di sekitarnya.

*****

Setelah para pengunjung bubar, lima orang pria menghampiri Natalia dan Julia. Mereka adalah personil dari band Scarlet Waves. Lin Wei, sang bassist yang kalem dan pendiam, berjalan di depan sambil tersenyum kecil, "Hai, Julia, Natalia," sapanya dengan suara lembut namun dalam. Ssst...

Chen Liang, drummer yang selalu penuh semangat, datang dengan senyum lebar dan suara ceria, "Sudah lama nggak kumpul bareng nih!" katanya sambil tertawa kecil, matanya berkilat semangat. Klik... Suara kursi saat dia menarik kursi untuk duduk.

Zhang Ming, keyboardist yang biasanya suka bercanda, bergabung dengan gaya santainya, "Jadi kalian yang bikin heboh ya?" canda Zhang Ming sambil mengedipkan mata kepada Julia.

Julia langsung menyapa mereka dengan penuh semangat. "Hai, guys!" serunya sambil tertawa. Natalia juga menyapa dengan antusias, "Senang melihat kalian lagi!" ucapnya sambil tersenyum hangat. Ssst...

Ketika para pengunjung melihat Scarlet Waves telah lengkap berkumpul, suasana kafe berubah menjadi lebih ramai. Teriakan dari para penggemar terdengar semakin keras, "Scarlet Waves! Scarlet Waves!" teriak beberapa pengunjung. Mereka mulai bersorak lebih kencang, "Nyanyi! Nyanyi! Scarlet Waves dan Natalia!" Seruan mereka menggema di seluruh kafe. Clap clap clap! Tangan mereka bertepuk, mengiringi semangat yang menyebar di seluruh ruangan. Ssst... Suara bisikan penuh antisipasi memenuhi udara.

Julia menoleh ke Natalia dengan senyum penuh arti, dan Natalia balas menatapnya dengan senyum setuju. "Mau nyanyi bareng?" tanya Julia dengan antusias. Natalia tersenyum dan mengangguk, "Ayo!" jawabnya tanpa ragu. Deg! Suasana semakin riuh dengan antisipasi.

Namun, tiba-tiba Lin Wei dengan raut wajah sedikit khawatir berkata, "Tapi... masalahnya dua gitaris kita nggak ada." Ssst... Suasana sedikit mereda, pengunjung mulai bingung.

Julia segera bertanya dengan nada prihatin, "Kenapa?" matanya melebar sedikit, tatapannya berubah cemas. Li Wei menjawab dengan nada serius, "Mereka tidak datang hari ini."

Julia menghela napas panjang, terlihat kecewa. "Oh, tidak..." gumamnya pelan sambil mengusap rambutnya dengan sedikit frustrasi. Natalia yang berada di sebelahnya, menyentuh bahu Julia untuk menghiburnya. Ssst...

Jack, yang sedari tadi mendengar percakapan itu, merasa iba. Klik... Dia berdiri dari kursinya, melangkah dengan tenang ke arah mereka. "Mungkin... aku bisa bantu kalian?" suaranya terdengar jelas di tengah suasana yang tiba-tiba menjadi hening. Ssst...

Brian, yang duduk di dekatnya, langsung menoleh dengan alis terangkat. "Apa yang dia lakukan?" pikir Brian, terkejut dengan tawaran mendadak dari sahabatnya.

Julia dan Natalia menoleh ke arah Jack. Mata mereka membesar karena terkejut. "Jack, kamu bisa bermain gitar?" pikir Julia, bingung namun bersemangat pada saat yang sama. Natalia pun tak menyangka akan hal ini, "dia benar-benar sang penyelamat," pikirnya.

Jack melangkah lebih dekat, "Kenapa tidak?" Suaranya terdengar tenang tapi penuh perhatian. Klik... Dia menatap Julia dengan senyum ramah.

Julia terkejut, matanya berbinar penuh harapan. "Serius?" ucapnya penuh semangat. Natalia juga terlihat bersemangat, senyumnya meluas, "Aku semakin kagum dengannya!" pikirnya.

Namun, Julia segera mengingat kebutuhan band-nya. "Tapi... kami butuh dua gitaris..." katanya dengan nada khawatir. Ssst... Dia bersiap untuk mengumumkan bahwa mereka butuh satu orang gitaris lagi.

Namun sebelum Julia bisa mengucapkan apa pun, Jack segera menghentikannya dengan senyum penuh percaya diri. "Tenang, di sini sudah ada dua gitaris," katanya sambil menoleh ke arah Brian. Ssst... Semua mata kini tertuju pada Brian, yang masih duduk dengan tenang tanpa mengubah posisinya.

Brian mendongak perlahan, tatapannya tajam ke arah Jack. "Apa?..... Aku nggak ikut," jawabnya dingin, suara bass-nya terdengar tegas dan jelas. Deg! Udara di sekeliling mereka terasa semakin berat, suasana hening.

Jack tidak menyerah. Dia berjalan lebih dekat ke Brian, menaruh tangannya di bahu sahabatnya. "Ayolah. Hanya sekali ini aja. Bantu mereka," bujuknya dengan lembut, tapi ada nada desakan dalam suaranya. Klik...

Namun, Brian menatapnya dengan dingin, tetap bersikukuh. "Aku nggak tertarik," jawabnya tanpa emosi, suaranya terdengar datar, seakan perdebatan ini tidak berarti baginya. Ssst... Suasana menjadi semakin tegang, dan di sekeliling mereka, para pengunjung mulai merasakan ketegangan yang memancar dari tatapan Brian dan Jack.

Julia dan Natalia tampak kecewa mendengar keputusan Brian. "Dia ini keras kepala dan egois..." pikir Natalia, sambil menggigit bibirnya. Julia hanya bisa menatap Jack dengan harapan kecil tersisa, namun semakin lemah.

Jack berpikir sejenak, lalu Ssst... sst... Dia beranjak dari tempatnya dan berjalan menuju bar. Semua mata mengikuti gerakannya. Klik... Suara botol wine yang ditarik dari rak membuat para pengunjung langsung terdiam. Deg! Suasana kafe mendadak sunyi ketika Jack mengambil sebotol wine paling mahal dari rak. "Apa yang dia lakukan?" bisik beberapa orang, kebingungan.

Julia dan Natalia saling menatap dengan ekspresi terkejut. "serius?" gumam Julia dalam hati, matanya melebar.

Jack berjalan kembali ke meja Brian. Klik... Dia menaruh botol wine tersebut tepat di depan sahabatnya, membuat suasana di kafe semakin tegang. "Wine itu sangat mahal!" pikir Natalia, tatapannya terpaku pada botol tersebut.

Brian menatap Jack dengan pandangan tajam dan serius. Dia tahu apa maksud Jack. Ssst... Suara hening mengisi ruangan saat Brian mengangkat botol tersebut. Klik... Dia membuka tutupnya dengan gerakan cepat, lalu tanpa berkata apa-apa, dia langsung meneguk wine tersebut. Glek... glek... glek... Suara cairan wine mengalir ke tenggorokannya, dan dengan cepat, wine itu tersisa setengah botol.

Semua pengunjung di kafe terdiam. Natalia dan Julia hanya bisa melihat dengan mulut terbuka, tak percaya. "Dia benar-benar melakukannya... dia membayarnya dengan sangat mahal" pikir Julia yang masih syok. Natalia juga tampak terperangah, matanya tidak bisa lepas dari pemandangan itu.

Setelah meneguk wine-nya, Brian menaruh botol kembali ke meja, lalu menyeka mulutnya dengan punggung tangan. Klik... Tatapan matanya yang dingin berubah menjadi senyum kecil yang penuh sarkasme. "Tidak ada bonus?" tanyanya kepada Jack, suaranya terdengar sarkastik, meskipun senyumnya tipis.

Jack hanya tersenyum penuh kemenangan. "Akhirnya," pikirnya, merasa puas bahwa akhirnya berhasil membujuk sahabatnya.

*****

1
Jennifer Impas
Bikin ketawa ngakak. 🤣
hartzelnut: Terima kasih telah membaca novelku. jangan lupa episode selanjutnya ya /Smile//Smile/
total 1 replies
Kei Kurono
Thor, aku butuh fix dari obat ketagihan ceritamu! 🤤
hartzelnut: terima kasih telah menyukai novel saya. /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!