Hanya menceritakan perjalanan cinta antara Achana si murid lugu dan Jeffery si guru arogan. Dengan sebuah peristiwa yang membuat mereka menjadi dekat dan menumbuhkan benih-benih cinta di antara mereka.
Kemudian apa jadinya jika orang yang saling mencintai itu kedatangan orang dari masa lalu mereka? Apakah mereka akan tetap bisa mempertahankan cinta mereka? Atau malah goyah karena ego masing-masing?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chryssa_Dike, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Flashback on
"Jeff, hubungan kamu gimana sama Acha" tanya Tiffany kepada sang anak.
"Baik kok ma"
"Bukan itu maksud mama" ucap Tiffany sedikit jengkel.
"Lalu?"
"Kamu nggak ada niatan buat lamar Acha? Atau kamu cuma manfaatin Acha aja, agar dia bisa merawat Nono?" Tanya Tiffany penuh selidik.
"Ehh....enak aja mama kalau ngomong, Jeff nggak sebrengsek itu ya ma" tutur Jeffery tidak terima.
"Lalu?"
"Sebenarnya Jeff sudah mempunyai rencana untuk melamar Acha, tapi tinggal tunggu waktu yang tepat aja. Bahkan Jeff sudah membeli cincin untuk Acha"
"Lalu kapan waktu yang tepat? Kamu mau Acha diambil duluan oleh orang lain, karena kamu nggak ngasih dia kepastian?"
"Ya nggak mau lah ma, tapi rencananya Jeff akan melamar Acha saat malam acara ulang tahun perusahaan. Mama setuju kan?"
"Mama dan papa pasti setuju Jeff, lagian Nono juga membutuh sosok mommy" ucap Yunho, yang baru saja bergabung bersama.
"Jadi nanti kamu melamar dia saat ulang tahun perusahaan?" Tanya Yunho pada sang putra.
"Iya pa"
"Ya sudah kalau itu keputusanmu, semoga itu menjadi keputusan yang tepat"
"Kamu juga harus pengertian sama istrimu nanti, karena perbedaan umur kalian mungkin banyak perdebatan yang akan terjadi. Tapi papa percaya kamu pasti bisa mengatasinya dengan baik" nasihat Yunho pada Jeffery.
"Iya bener tu kata papa, kalau ada perbedaan pendapat, usahakan diselesaikan dengan kepala dingin ya, dan jangan terlalu gegabah dalam mengambil keputusan" timpal Tiffany.
"Iya pa, ma, makasih nasehatnya"
***
Di lain waktu.......
Tokk....tokk.....tokk.....
"Iya sebentar" teriak Tennia dari dalam rumah.
Tennia pun membukakan pintu dan melihat ada Jeffery yang sudah ada di depan pintu rumahnya.
"Loh Jeffery, ayo masuk" ucap Tennia sambil mengajak Jeffery masuk ke arah ruang tamu.
"Mau jemput Acha ya?" Tanya Tennia, dan dibalas anggukan sopan oleh Jeffery.
Saat berjalan menuju ruang tamu, ia bisa melihat kalau ada daddy Acha sedang berada di ruang tamu. Setelah dipersilahkan duduk Jeffery mulai mengumpulkan niatnya untuk meminta izin melamar Acha nanti.
"Maaf om, tante, ada yang mau Jeffery bicarakan pada om dan tante"
"Iya jeffery ada apa?" Tanya Tennia.
"Begini om, tante, Jeffery mau minta izin untuk melamar Acha nanti, apakah boleh?" Tanya Jeffery sedikit berkeringat dingin karena mendapatkan tatapan tajam dari daddy Acha.
"Memangnya kamu punya apa, ingin melamar anak saya?" Tanya Johnny dengan suara dinginnya.
Mendapati itu Tennia pun langsung mengelus bahu sang suami. Karena ia tau suaminya sangat sensitif jika berbicara mengenai anak tunggal mereka ini.
"Saya tidak memiliki apa-apa om, saya hanya seorang kepala sekolah dan CEO, mungkin saya tidak sekaya om, tapi jika nanti saya sudah menjadi suami Acha, saya akan berusaha untuk selalu membahagiakan dia. Entah itu dengan cara apapun yang saya bisa"
"Saya tidak bisa berjanji, tapi saya akan berusaha membuktikan pada om, bahwa saya memang bisa dan layak membahagiakan Acha seperti om membahagiakan dia" ucap Jeffery penuh keyakinan.
"Baiklah saya mengizinkan kamu, tapi jika nanti kamu sakiti anak saya, saya nggak akan segan-segan untuk menghabisi kamu" putus Johnny.
"Baik om, saya akan buktikan pada om, dan jika nanti saya membuat Acha sedih dan menderita, saya siap mendapatkan balasan dari om"
Setelah mereka berbicara, Acha pun sampai di ruang tamu.
Flashback off
***
Hari ini adalah hari kelulusan Acha, dan hari ini genap seminggu setelah acara pertunangan Acha dan Jeffery berlangsung.
"Acha sudah belum siap-siap nya" ucap Tennia sambil masuk ke kamar sang anak.
"Sudah mae" ucap Acha sambil menoleh pada sang ibu.
"Wah cantiknya anak mae"
"Mae juga cantik kok"
"Terimakasih sayang, ya sudah ayo segera kebawah, daddy sudah menunggu kita"
Setelah itu mereka berdua pun berjalan menuju ke ruang tamu.
Melihat sang anak dan istri sudah selesai dengan acara dandannya, Johnny pun langsung berdiri dari duduknya.
"Sudah siap semua kesayangan daddy?"
"Sudah dad" ucap Acha dan Tennia.
"Ya sudah ayo segera berangkat"
***
Sesampainya di sekolah Acha dan kedua orang tuanya pun langsung bergegas berjalan kearah dimana aula.
Acara pun dimulai.....
Hampir 1½jam acara dimulai. Dan sekarang adalah acara puncaknya yaitu pengumuman siswa terbaik seangkatan.
"Baiklah, kita sudah sampai di acara puncak, saya akan menyebutkan nama-nama murid dengan nilai terbaik seangkatan, dan untuk nama yang saya sebut silahkan maju ke depan" ucap MC.
"Untuk urutan ketiga, Marka Alvino Lexander, urutan kedua Lukas Satria Dirgantara, dan untuk urutan pertama Achana Candra Soediningrat"
Mendengar itu semua orang pun tepuk tangan.
"Acha selamat ya" ucap Yanjuni pada Acha.
"Udah gue duga sih, kalau Acha juara satunya" jawab Renjuni.
"Wihh.... Acha, lo keren banget deh, btw selamat ya" ucap Jasmine.
"Makasih ya teman-teman" ucap Acha, sambil memeluk ketiga sahabatnya.
"Cepetan ke depan Cha" ucap Renjuni.
"Iya"
Acha pun berjalan ke depan dan mengambil pialanya. Lalu memberikan sambutan dan kata-kata penyemangat untuk adek kelasnya.
Setelahnya Acha pun kembali ke bangkunya.
Acara pun selesai kini Acha, kedua orang tuanya , sahabat dan orang tua sahabatnya, sedang berada di lapangan untuk melakukan sesi foto sebelum pulang.
Saat sedang foto tiba-tiba seorang anak kecil datang dan memeluk kaki Acha.
Mendapati kakinya ada yang memeluk Acha pun menolehkan pandangannya ke bawah.
"Loh nono, nono kesini dengan siapa?" Tanya Acha pada sang calon anak.
"Nono, denan dy" (Nono, dengan daddy)
"Bukankah daddy sedang ada kerja di luar negeri?"
"Nda, dy nda kelja" (Tidak, daddy tidak kerja)
"Lalu dimana daddy?"
"Tu" ucap Nono sambil menunjuk seseorang yang sedang berjalan ke arah sang mommy sambil membawa bunga.
"Bukankah mas bilang ada pekerjaan diluar negeri, tapi kenapa mas sekarang ada disini?" Tanya Acha sedikit jengkel.
Pasalnya Jeffery bilang ia tidak bisa datang ke acara kelulusan Acha, karena ada pekerjaan di luar negeri.
Flashback on
"Malam sayang"
"Malam juga mas"
"Sayang mas besok nggak bisa datang ke acara kelulusan kamu, maaf ya"
"Tapi kenapa mas?" Tanya Acha.
"Mas besok pagi harus berangkat keluar negeri karena ada sesuatu yang mas harus lakukan di luar negeri"
"Maaf ya sayang"
"Ya sudah mas tidak papa jika memang itu penting dan tidak bisa ditinggalkan" ucap Acha sedikit kecewa.
Padahal ia ingin saat acara kelulusannya ia didampingi oleh Jeffery, tapi apa boleh buat, pekerjaan tetap nomor 1.
"Mas Acha putus ya sambungannya, Acha ngantuk"
"Iya sayang nice dream ya"
Acha pun memutuskan sambungan video call tersebut.
Setelah itu ia pun menangis sekencang-kencangnya, karena ia sedikit kecewa pada Jeffery yang tiba-tiba tidak bisa datang ke acara kelulusannya.
Pasalnya Acha sudah belajar dengan giat saat akan ujian kelulusan, karena ia ingin membuat Jeffery dan kedua orang tuanya bangga. Tetapi Jeffery malah bilang bahwa ia tidak bisa datang. Jadi Acha harus apa selain menerima keputusan Jeffery.
Setelah menyelesaikan acara menangisnya, akhirnya Acha pun memutuskan untuk tidur. Karena besok ia harus tampil perfect untuk acara kelulusannya.
Flashback off