NovelToon NovelToon
PRIA

PRIA

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:16.2k
Nilai: 5
Nama Author: Arif C

Novel ini menceritakan tentang seorang pria bernama Raka yang berusaha untuk memperbaiki pandangan orang lain terhadap dirinya.

Raka yang sudah pernah mendekam di penjara, mendapat banyak cemoohan dari orang sekitar bahkan keluarganya sendiri.

Apakah mungkin Raka bisa memulihkan nama baiknya yang sudah buruk di pandangan orang-orang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arif C, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21

Sarah kaget ketika melihat aksi Raka yang terus menggenggam tangannya dengan erat.

"Ada apa, Raka? Kenapa kamu malah menggenggam tanganku seperti ini dan menatapku begitu?" tanya Sarah dengan nada polos.

Raka kemudian mengembangkan senyumnya seolah dia ingin menyampaikan sesuatu kepada sang istri.

"Bolehkah aku mengetahui sesuatu kepadamu, Sarah?" kata Raka dengan tatapan yang begitu mendalam pada mata indah Sarah.

Denyut jantung Sarah kini berdebar dengan kencang, seolah dia merasa was-was dengan apa yang dikatakan oleh Raka.

Tetapi Sarah hanya menganggukkan kepalanya seolah dia setuju untuk mendengarkan isi hati Raka saat itu.

Raka juga merasa sudah saatnya dia mengungkapkan perasaannya kepada sang istri. Sebab wajar saja Raka sebagai seorang suami mengakui perasaan yang ada di dalam hatinya kepada Sarah yang kini sebagai pendamping hidupnya.

Raka kemudian terdiam sambil menundukkan kepalanya, tetapi tangannya masih terus menggenggam lembut tangan Sarah.

Sikap Raka tentu membuat Sarah merasa heran, dia juga merasa tidak sabar lagi untuk mendengar apa yang ingin disampaikan oleh sang suami.

"Ada apa sebenarnya, Raka? Kenapa kamu malah terdiam seperti itu?" tanya Sarah.

Raka kembali mengangkat kepalanya dia menatap lagi Sarah dengan sorot yang begitu lekat, namun tetap menghangatkan hati Sarah.

"Sebenarnya aku mencintaimu, Sarah," ungkap Raka. Mata Sarah membulat, dia kaget bukan main mendengar pengakuan Raka.

'Astaga akhirnya Raka mengungkpkan perasaannya kepadaku, gumam Sarah.

"Tetapi apa yang harus kukatakan kepadanya? Sebab perasaanku ini menjadi semakin tidak karuan, pikir Sarah.

"Sejak kapan kamu mencintaiku, Raka?" tanya Sarah.

"Sejak kamu resmi menjadi istriku, Sarah. Aku mulai belajar mencintaimu berawal dari kekaguman dan rasa peduli yang tinggi kepada dirimu," jawab Raka.

"Ssampai akhirnya benih-benih cinta tertanam di hatiku untukmu," imbuhnya.

Sarah terdiam mendengarnya, dia memang sudah menduga kalau Raka mencintainya. Tetapi Sarah nampaknya belum bisa membalas perasaan Raka saat itu.

"Aku tahu, Sarah. Mungkin aku memang tak pantas untukmu karena aku ini adalah seorang mantan narapidana," papar Raka.

"Jangan berpikir seperti, Raka. Karena setiap manusia berhak untuk dicintai dan mencintai," kata Sarah.

"Lalu apakah kamu akan membalas perasaanku ini, Sarah?" ujar Raka.

"Aku sangat berharap kalau kita akan mempertahankan rumah tangga ini selamanya. Bahkan aku ingin mendaftarkan pernikahan kita ke Kantor Urusan Agama agar resmi di mata hukum," tandas Raka.

Sarah terdiam dia masih belum setuju dengan keinginan Raka. Sebab Sarah masih tetap berpegang teguh pada keputusannya.

la tetap ingin bercerai dengan Raka setelah 1 tahun pernikahan mereka. Hanya saja Sarah tidak berani mengungkapkannya kepada Raka.

Sebab Sarah merasa khawatir Raka akan merasa kecewa dan terluka.

"Kenapa kamu diam, Sarah? Apakah Sebenarnya kamu tidak bisa untuk bersamaku selamanya?" Raka kembali bertanya.

Dia sebenarnya begitu merasa pesimis dengan sikap Sarah saat itu.

"Berikan aku waktu untuk berpikir, Raka," jawab Sarah.

Raka kini menjadi rendah diri sebab Sarah masih belum memberikan keputusan kepadanya. Bahkan Raka kini merasa ikhlas jika Sarah akan meninggalkannya.

"Itu semua tergantung keputusanmu, Sarah. Jika kamu tidak bisa melanjutkan pernikahan kita. Aku pasrah. Sebab aku juga tidak ingin membuatmu merasa tersiksa," tutur Raka.

"Aku hanya ingin membuatmu bahagia. Jika kamu merasa lebih bahagia saat jauh dariku, maka lakukanlah," tandas Raka.

Dia kemudian melepaskan genggaman tangannya, kemudian pergi meninggalkan Sarah untuk masuk ke kamarnya.

Entah mengapa saat itu Sarah merasa bersalah kepada Raka yang sudah membuatnya kecewa.

Sarah sebenarnya ingin menahan Raka pergi, karena dia masih ingin berbicara dengan sang suami.

Tetapi Sarah berusaha untuk memaklumi perasaan Raka. Bahkan sarah juga tidak memahami dengan apa yang di hatinya saat ini kepada suaminya.

Sarah memang kagum dan juga peduli kepada Raka. Tetapi dia belum bisa mengakui kalau Sarah sebenarnya sudah jatuh cinta kepada Raka.

'Apakah aku harus menerima Raka sebagai suamiku seutuhnya dan belajar mencintainya?' gumam Sarah.

Sarah sebenarnya tidak ingin lagi berniat mencari pendamping, karena rasa traumanya ketika menikah dengan Dewa.

Bila ia bisa memilih jodoh pun, Sarah ingin yang lebih dari Raka. Namun Sarah sebenarnya mau melakukan juga demi Rama, putra semata wayangnya.

Sarah tidak ingin membuat ramah kembali merasa terluka karena jauh dari Raka. Tetapi Sarah juga masih beranggapan bahwa selama dengan Raka hatinya begitu merasa tenang.

Sarah masih merasa ragu apakah dia akan merasa bahagia karena Sarah masih belum mengakui rasa cintanya.

Sarah kemudian menghela napasnya, dia juga kemudian ikut masuk ke dalam rumah dan menuju ke kamarnya.

Saat itu Sarah melihat pintu kamar Raka tertutup rapat, dia sebenarnya ingin mengetuk pintu kamar Raka dan berbicara kembali dengannya.

Tetapi Sarah merasa saat itu belum waktunya mereka kembali bicara serius, sehingga Sarah memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya dan berbaring di samping Rama yang sedang tertidur pulas.

"Kalau Raka bisa mengatakannya, kenapa aku sulit sekali mengungkapkan perasaanku padanya? pikir Sarah.

Dia bahkan mengingat saat Raka berkorban demi kesembuhan anaknya, apalagi Raka sampai mendustai Sarah agar terus mempertahankan Rama menjadi adik angkatnya.

'Bisa kubayangkan betapa hancurnya hati Rama jika berpisah dengan Raka, begitu juga sebaliknya. Tetapi apakah aku bisa membalas cinta Raka?' gumam Sarah.

Sementara itu, Raka terbaring sendirian di tempat tidurnya sambil menatap langit-langit kamar itu.

'Apakah aku salah jika mencintai istriku sendiri? Tetapi kenapa Sarah nampaknya tidak terima dengan ungkapan perasaanku? pikir Raka.

Jika saja aku ini bukan seorang mantan narapidana, tentu semua orang tidak akan menganggapku sebelah mata. Bahkan istriku sendiri juga nampaknya tidak menerimaku sepenuhnya sebagai suaminya, pikir Raka.

'Ya Allah Harus bagaimana aku menjalani hidup ini? Di satu sisi aku tidak ingin kehilangan Sarah dan Rama, tetapi di sisi lain nampaknya Sarah tidak merasa nyaman bersamaku selamanya,' bisik batin Raka.

'Karena nampaknya Sarah masih berpikir tentang catatan hitam di masa lalu hidupku,' kata Raka.

Dia kemudian memejamkan matanya untuk segera tidur, saat itu waktu sudah larut malam.

Raka juga ingin memanfaatkan waktunya untuk beristirahat.

1
@Tie
ini diucapkan apa cuma dlm pikiran?tp ada ditimpali sm raka,apa raka bs baca pikiran?
@Tie
hatinya
siskaa putri
sepertinya menarik
Tester
Saya adalah pemberi komentar pertama
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!