NovelToon NovelToon
Second Life Valerie

Second Life Valerie

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Reinkarnasi / Diam-Diam Cinta
Popularitas:141.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: aisyila_senja

valerie agtha colla yang harus mengulang hidupnya karena sebuah kesalahan dimasa lalu. penyesalan yang ia kira hanya untuk sementara nyatanya membuatnya terpuruk, hingga tuhan memberinya kesempatan untuk merubah jalan hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisyila_senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 35

...****************...

   ditengah malam valerie terbangun entah karena apa. Setelah nyawanya terkumpul sepenuhnya ia merasakan badannya semua remuk redam. 'kok berasa seperti habis di lindas excavator sih badan gue' batin valerie. Ia merasakan badannya sedikit menggigil karena kedinginan ia pun meraba badannya yang terasa sangat dingin. Dan selanjutnya ia kaget karena mendapati tubuh polosnya yang hanya terbalut selimut diperut saja.

  "oh, astaga!!" pekik valerie langsung bangkit dan duduk ditempat tidur. Namun, sejurus kemudian ia meringis kala merasakan bagian inti tubuhnya yang sangat perih.

  Seketika ia mengingat kejadian semalam dan saat itu juga pipinya memerah mengingat bagaimana desahannya memenuhi seluru isi kamar. Dan jangan lupakan sikap agresifnya yang sudah terpancing gairah. 'astaga valerie ternyata kamu punya bakat juga menjadi wanita penghibur' batin valerie terus mengejek dirinya.

   Dan kemana orang uang sudah merampas kesuciannya. tatapan valerie edarkan dari ranjang dan seluruh sudut ruangan. Namun, lelaki itu tak ada dikamar 'apa lelaki itu pergi tak bertanggung jawab setelah apa yang ia lakukan padaku? Is apaan sih val, jangan ngaco mulu dia suami elu jika lo lupa' valerie menepuk pelan kepalanya.

  Dengan perlahan valerie menggeserkan badannya kesisi ranjang. Semakin ia bergerak rasa perinya semakin jelas ia rasakan. Gadis itu meraih selimut tebal itu lalu melilitkan ditubuh polosnya. Meski dengan ringisan namun, gadis itu tetap berjalan hingga keluar kamar.

  Samar sama ia mendengar petikan gitar entah dari mana asalnya. Dengan langkah pelan karena menahan sesuatu yang sangat perih diarea intinya. Ia membuka pintu ruang musik milik axel dengan perlahan.

  Begitu pintu terbuka sepenuhnya tatapan mata valerie tertuju langsung dengan wajah axel yang sudah mendongak menatap kearahnya. Sejenak pandangan mereka terkunci satu sama lain. Pegangan valerie pada ujung selimutnya semakin erat hingga memerah dibuku buku jarinya.

"apa aku mengganggu tidurmu?" tanya axel lelaki itu melepaskan gitarnya dan menaruhnya disudut ruangan. Sebelum menghampiri gadisnya yang masih diam diambang pintu.

wanita itu menggelengkan kepalanya, memang ia terbangun bukan karena mendengar suara gitar yang dimainkan oleh axel. Ia sendiri juga tak tahu mengapa bisa ia terbangun.

"yuk balik kamar, kita tidur lagi diluar masih gelap" ajak axel ia merangkul bahu wanitanya.

"kenapa?" tanya axel karena valerie menggelengkan kepalanya.

"bisakah kamu nyanyikan 1 lagu untukku?" tanya valerie ia penasaran dan ingin mendengar axel bermain gitar karena saat ia membuka pintu axel langsung menghentikan permainannya.

"apa kamu tidak mengantuk?" tanya axel melihat wanitanya menggelengkan kepala. Axel menghela nafas pelan lalu membawa valerie masuk kedalam tak lupa juga ia menutup kembali pintu.

"satu lagu aja ya!" ucap axel saat ia menarik satu kursi untuk valerie duduki. valerie menganggung dengan mantap lalu mendudukkan dirinya diatas kursi yang telah disiapkan oleh suaminya itu.

Setelah valerie duduk diatas kursi dengan benar barulah axel melangkah mengambil gitarnya yang sebelumnya telah ia simpan di pojok ruangan. Mendengar setiap petikan demi petikan gitar membuat valerie terhanyut dengan lagu yang dibawakan oleh axel. Valerie tak menyangka jika axel memiliki suara yang bagus dan pandai bermain gitar. Satu yang valerie syukuri dikehidupan keduannya ia dapat mempertahankan pernikahannya.

pernikahan yang dimusuhinya dikehidupan lalu ternyata memiliki begitu banyak warna. Mungkin untuk terakhir kalinya namun, valerie belum pastikan jika ini adalah untuk terakhir ia mengutuk dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia tak menerima axel dikehidupan lalu sungguh kebodohan yang tertolong lagi. Dari sudut pandang mana pun lelaki itu tetaplah sempurna. Dari segi fisik lelaki itu memliki ketampanan yang maksimal diatas rata rata. Materi jangan ditanya lagi walau pun orang tua axel bangkrut namun, itu tak akan membuat mereka miskin dan melarat. Jadi apa yang sebenarnya valerie cari dikehidupannya yang lalu? Jangankan orang lain dirinya sendiri pun tidak mendapatkan jawaban untuk pertanyaan itu.

... satu lagu pun telah usai ia nyanyikan dan kini ia kembali menaruh gitarnya pada tempatnya. Lalu lelaki itu mendekati valerie yang masih anteng duduk dikursinya. Lelaki itu berjongkok di hadapan valerie....

"terima kasih istriku" ucap axel lelaki itu meraih telapak tangan mungil valerie lalu mengecupnya beberapa kali. Ia mendongak menatap wajah cantik walau pun tidak memakai make up itu. Ada rona diwajah valerie yang menyembul sangat kontras dengan kulit wajah wanita itu yang putih bersih.

"yuk balik kamar" ajak axel lagi ia sudah berdiri dan menuntun valerie agar ia berdiri. Mereka pun beriringan berjalan keluar dari ruang musik menuju kamar.

Melihat cara jalan valerie yang pelan sambil menggigit bibit bawahnya. Hati axel berdenyut karena ia tahu pasti area inti wanita itu pasti sekarang sedang sakit. Ia mengingat betapa buasnya dirinya dalam menggarap tubuh indah istrinya itu. Bukan hanya sekali mencapai klimaks namun, berkali kali saat ia melihat istrinya ketiduran didalam kungkungannya barulah ia melepaskan tubuh molek itu. Seakan ada magnet yang terus menariknya untuk melakukan lagi dan lagi.

Saat istrinya tertidur ia sempat browsing diakun go****lenya untuk mencari informasi terkait yang kemungkinan akan dialami valerie setelah aktifitas mereka. Dan banyak sekali kemungkinan yang akan dialami oleh itulah sebabnya ia tak bisa memejamkan matanya rasa takut kian mendominasinya. Ia merutuki dirinya karena terlalu menuruti nafsunya yang sangat besar itu terlebih lagi itu yang pertama kali baginya.

"maaf" ucapan axel membuat langkah lemah valerie terhenti. Tubuhnya membatu apa maksud lelaki itu meminta maaf padanya apakah lelaki itu menyesal telah menyentuh dirinya?. Sekian detik valerie terdiam dengan fikiran yang kemana mana sambil terus memegangi selimutnya agar tidak melorot kebawah.

"maaf untuk?" valerie membalikkan badannya untuk menatap mata lelaki itu meski pun takut dengan jawaban axel nantinya namun, bukankah lebih baik ia mengetahuinya lebih awal?.

"apakah itumu sangat sakit?" bukannya menjawab axel malah kembali bertanya. Itumu? Otak valerie yang tadinya sedang berkelana kesana kemari seketika blang mendengar pertanyaan axel. Valerie membuang pandangannya kearah samping ia sangat malu sekarang apa lagi mengingat pergelutan mereka barusan. Sumpah ingin rasanya valerie lari sekalian bersembunyi kelubang semut pun akan valerie lakukan sekarang.

"aku lihat digo**** berendam dengan air hangat itu akan mengurangi rasa perihnya" ucap axel ia kembali menuntun istrinya agar masuk kedalam kamar.

"kamu mau ngapain?!!!" pekik valerie saat axel menarik dengan tiba tiba selimut yang sedang melilit ditubuhnya. Axel tidak menjawab ia hanya membuang selimut itu kesembarang arah. Lalu menggendong tubuh polos valerie ala bridal style menuju kamar mandi.

Sesampainya dikamar mandi axel segera menurunkan valerie disisi bat up. Kemudian ia mengisinya dengan air hangat setelah ia rasa cukup kemudian ia mengarahkan valerie agar masuk kedalam setelah ia memasukkan sabun cair yang beraroma terapi kedalam bat up.

"berendamlah, aku akan menunggumu diluar." setelah mengecup dahi valerie ia kemudian keluar dari kamar mandi menyisakan valerie yang masih terdiam kaku.

1
Erchapram
Bagus kok ceritanya, bahkan aku nungguin update tiap hari
Syukur Kur
yahhhh payalah
Syukur Kur
kok makin kesel
Syukur Kur
up tor
Syukur Kur
adoh
Syukur Kur
wehhh🥴
bby_ nienie
sejujurnya perkataan "saya" tu macam tak sesuai,sebab kalau ikutkan situasi ni marah.. jadi perkataan "aku" lagi sesuai...ini saran saja lah iya
Najya
ejaan nama betul dia apa.. Axel atau axcel
gaby
Bab selanjutnya palingan langsung digempur Axel diranjang, abis itu baikan lg. Lalu dtg lagi pelakor & mengira Val adiknya Axel & Axcel ga tegas sm pelakor, ujung2nya Val lg yg sakit ati. Wkwkw othornya ga kreatif
Armyati
minta tolong ya kak author 🙏🙏 jangan buat val mdh memaafkan Axel 😏😏 ini az udh buat kesel, apa kamu pikir val itu hny pelampiasan nafsu az tp perasaannya tak kau anggap 😤😤 udh dech lbh baik pisahin dulu mereka butuh waktu sendiri terutama val
Maisari
jangan buat val mudah luluh, biarkan Exel berjuang dulu

tetap semangat,aku tunggu episode selanjutnya jangan lama up nya dan yang banyak 🤭
Soraya
mampir thor
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
gaby
Harusnya Valery keguguran, biar smua pada puas dgn kejutannya, biar sama2 mendapat kejutan. Jujur critanya krg seru, monoton. Dsini cm.Valery yg bucin, Axcel cm njadiin Val toilet yg cuma tempat membuang air hinanya. Sesakit apapun perbuatan axcel, pasti ujung2nya selesai di ranjang. Bgitu aja terus smp ending, kgr greget kalo Val maafin gt aja. Kalo emang Axcel ga mau cerai, tinggalin aja. Biar saling menenangkan diri
gaby
Becanda aja batasannya Bro. Apalg kejutan, jgn sampe kejutan bikin org mati karena jantungan.
Yusrina Ina
ingat Vel jangan mudah memaaf kan axcel beri saja dia pelajaran. jangan lemah pujuk rayu siapa pun walaupun keluarga mu sendiri bikin sakit hati saja 😤😤😤
sullycungliiie
saranku setelah ini pergilah val......pergi sejauh mungkin dari mereka yg telah membuatmu kecewa...........kamu berhak bahagia ........biar mereka semua menyesal.......
sullycungliiie
nah nyesel kan lho..
Ellis Setiazaky
double up dong Thor.. 🙏
sbb ceritanya semakin menarik n keren abis.. ☺☺
Diah Al Khalifi
parah kejutan yg ngerikan,
smpai buat istri sendiri gila🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!