Orang bilang jatuh cinta berjuta rasanya dan semua orang menantikan kisah cinta termanisnya di masa putih abu-abu, masa-masa yang paling manis dan penuh kejutan di sepanjang hidup. Namun bagi Ayra gadis cantik nan ceria tetapi skeptis dengan pernyataan itu akibat masa lalu yang pahit, telah membuatnya ragu akan bahwa cinta bisa membuat seseorang bahagia. Ayra mencoba menutup hatinya rapat-rapat, meyakini bahwa kebahagiaan hanya ilusi yang berakhir dengan kekecewaan.
Namun di tengah keraguan dan kehidupan yang tenang itu, Ayra bertemu dengan dua laki-laki yang perlahan mengubah dunianya. Akankah Ayra akan kembali merasakan 'heartbeat' di masa SMAnya dan memberanikan diri untuk mendapatkan kisah termanis dihidupnya dengan laki-laki impiannya? Atau justru ia akan terjebak di masa lalu di antara dua pilihan yang sama-sama memikatnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweetpao11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 21 - Dia Marah?
Gefano menatap lekat-lekat postingan insta Ayra bersama dengan Lucas yang terlihat sangat dekat dan saling nyaman satu sama lain.
Apakah mereka berdua ada hubungan spesial? batin Gefano. Saat ini Gefano rasanya hendak bertanya secara langsung pada Ayra namun tentu saja niat tersebut ia urungkan. Gefano memainkan rambutnya frustasi, rasanya belenggu api telah membakar jiwanya.
Di lain tempat Ayra dan Lucas masih menikmati bazar makanan dengan canda tawa sebelum memutuskan untuk kembali pulang ke rumah masing-masing.
Tiba-tiba langit mulai menggelap, tetesan air satu persatu mulai membasahi bumi, seketika Ayra dan Lucas berteduh sejenak sebelum pulang dengan terburu-buru karena besok akan diadakannya acara pertunjukan pengenalan ekstrakurikuler sekolah.
Sesampainya di rumah setelah diantar pulang oleh Lucas, Ayra mencoba menghubungi Gefano dengan chat untuk bertanya bahwa ia akan memilih ekstrakurikuler apa, Ayra menanyakannya secara to the point.
^^^Ayra: Halo Gef! Besok kan ada acara pengenalan ekstrakurikuler nih, lo mau ngikut eskul apa?^^^
Tingg.. Pesan balasan masuk di ponsel Ayra.
Gefano: Gak tau.
Ayra mengerutkan keningnya saat membacanya, jutek sekali Gefano pikirnya padahal baru tadi pagi ketemuan, aneh.. apa Ayra habis berbuat salah?
Namun Ayra tetap berpikir positif dengan Gefano dan ia akan coba bertanya di esok hari di sekolah dan Gefano harus memberikan penjelasan yang masuk akal. Ayra menghela napas sejenak lalu berjalan untuk mengamb handuknya untuk segera mandi sore setelah seharian beraktivitas.
----
Keesokan hari di hari senin di SMA Dirgantara.
Hari ini Ayra mendapat kabar bahwa hari ini akan ada acara pertunjukkan berbagai ekstrakurikuler untuk mempromosikan klub-klub masing-masing agar menarik minat para siswa-siswi baru SMA Dirgantara termasuk Ayra sebagai ajang pengenalan estrakurikuler, maka dihimbau kepada para siswa Dirgantara untuk menentukan untuk bergabung di klub yang sesuai dengan minat. Ayra yang tertarik pada bidang olahraga sepertinya akan tetap di jalur bidang olahraga beladiri entah itu karate, silat atau pun taekwondo. Tetapi sisi lain Ayra juga sedikit tertarik pada bidang seni, dan Ayra belum menemukan teman yang sekiranya yang bisa dapat memberikannya ilmu yang lebih mendalam tentang seni.
Ayra mencoba mencari-cari Gefano untuk menanyakan minatnya dan akan memasuki klub manakah, akan tetapi sejak tadi ia sama sekali belum menemukan keberadaan Gefano, kemanakah anak itu?
Tak disangka baru saja ia bergumul dengan pikirannya tentang keberadaan Gefano, Gefano muncul bersama dengan teman semejanya yang saat ini ia masih belum tahu siapakah nama dari teman semejanya Gefano, mereka berdua datang ke lapangan basket dan duduk tak jauh dari posisi duduk Ayra dan Melody untuk menyaksikan pertunjukkan ekstrakurikuler.
Pertujukkan pertama diawali persembahan oleh klub sains dengan pakaian jas labnya dan kacamata laboratorium yang mulai menata beberapa meja kayu untuk melakukan pertujukkan eksperimen lengkap dengan poster dan alat-alat laboratorium.
"Selamat pagi, teman-teman! Selamat datang di klub sains! Hari ini, kami akan menunjukkan kepada kalian sebuah eksperimen yang sangat seru. Siapa di sini yang suka melihat gunung berapi?" ucap salah satu anggota klub sains.
"Eksperimen yang akan kita lakukan adalah membuat gunung berapi berukuran mini. Kita akan menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan, seperti soda kue, cuka, dan sabun cair. Apakah kalian siap untuk melihat letusan kecil yang menakjubkan?" tanya anggota klub sains.
"Pertama-tama, kita perlu membentuk gunung berapi dengan tanah liat di sekitar botol kecil. Selanjutnya, kita tambahkan soda kue di dalam botol tersebut," ucapnya.
Dia menuangkan soda kue ke dalam botol yang telah diletakkan di tengah-tengah gunung berapi tanah liat, "sekarang, untuk menghasilkan letusan, kita tambahkan cuka yang dicampur dengan sabun cair. Apa yang kalian pikir akan terjadi?"
"Busa keluar. "
"Meletus."
Salah satu anggota menuangkan cuka campuran sabun cair ke dalam botol yang berisi soda kue. Gunung berapi mini mulai meletus dengan busa berwarna yang disambut sorak-sorak para siswa baru kagum saat melihat busa meletus keluar dari puncak gunung berapi.
“Itulah yang terjadi ketika soda kue bereaksi dengan cuka. Reaksi kimia ini menghasilkan karbon dioksida yang menyebabkan letusan busa," pungkasnya.
"Kami harap kalian menikmati eksperimen ini. Di klub sains, kalian akan belajar banyak hal menarik seperti ini. Jadi, bergabunglah dengan kami dan mari kita eksplorasi dunia sains bersama-sama!" ucapnya yang disambut tepuk tangan meriah, dan beberapa dari siswa baru tampak sangat tertarik untuk bergabung dengan klub sains.
Setelah itu pertunjukan klub sains, pertunjukan di lanjut oleh klub seni drama, olahraga bela diri, rohis, dan klub-klub di bidang lainnya. Di sela-sela pertunjukan Ayra bergeser diam-diam menghampiri Gefano yang tak jauh di sampingnya.
"Gef.. Psttt," panggil Ayra setengah berbisik namun tak ada respon dari Gefano, padahal ia yakin seratus persen ia mengetahuinya bahwa Ayra memanggilnya dan berpura pura tidak mendengar.
"Gef, lo marah sama gue," tanya Ayra berbisik pelan dan lagi-lagi tak ada respon tak sedikitpun ia menoleh padanya dan Gefano hanya fokus melihat pertunjukan.
Lihat saja gue akan melakukan hal yang sedikit gila dan sedikit di luar dugaan lo Gefano, tunggu aja, batin Ayra menatap kesal Gefano dan berbicara dalam otak dan hatinya.
\=\=\=\=\=\=
