Hiks... hiks... hiks..."
"Ayah...! Bunda..!"
"Kenapa, kenapa ayah dan bunda begitu cepat pergi. Kenapa ayah dan bunda tidak mengajak Raya pergi juga, Raya sendirian sekarang hiks... hiks... hiks...!" Seorang gadis menangisi makam bunda dan ayahnya yang baru saja di makamkan siang tadi.
"Bunda... Raya di usir dari rumah kita, maafin raya bunda yang gak bisa mempertahankan rumah itu."
ingin tahu bagaimana kisah Raya selanjutnya???
Ayo lanjut baca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari pertama ke rumah sakit
Waktu berlalu begitu cepat hari ini adalah hari pertama kalinya Raya akan datang dan masuk di rumah sakit milik ibunya dan sekarang ini milik dirinya sendiri.
Raya pergi bersama Jaslin dan Neo, mereka ikut masuk kerumah sakit karena mereka akan menunggu raya di ruangan Raya disana sudah di buat ruangan khusus untuk pengawal pribadi Raya melihat semua kegiatan yang ada di rumah sakit itu melalui komputer khusus yang akan di operasi kan oleh Neo dan Jaslin.
Sedangkan Adele, Lexa dan Oden pergi ke perusahaan Raya bersama Dego dan papa Wili.
Ketiga om raya sudah ada di rumah sakit menunggu raya di ruangan mereka.
Saat ini Raya sudah di lobby rumah sakit dan disana sudah di tunggu oleh Kelvin,
"Apa Raya terlambat om" tanya Raya
"Tidak juga, ayo masuk sudah di tunggu dua pria menyebalkan itu yang selalu cerewet" ucap Kelvin dan itu membuat Raya tersenyum.
"Bukanya kalian sama saja,di luar singa jantan padahal takut induk ayam" ucap Raya dengan memelankan suaranya saat di akhir kalimat.
"Diam Raya, awas ya kalau kmu kasih tau yang lain bikin malu saja" ucap Kelvin
"Siap bos tapi ada bayaran nya ya" ucap Raya sembari menarik turunkan alisnya.
"Ini semua karena kak Liam" kesal Kelvin
disepanjang jalan mereka di pandangi oleh banyak dokter dan suster serta pekerja rumah sakit lainya, karena selama ini Kelvin terlihat sangat dingin dan jarang berbicara, dan sekarang melihat Kelvin bicara dengan wanita muda dan cantik serta manis dan bisa berbicara santai penuh expresi membuat mereka tercengang.
"Siapa gadis itu kenapa bisa bicara santai dengan tuan Kelvin yang dingin itu?" tanya salah satu dokter
"Entah lah siapa, karena baru kali ini dia datang kemari dan lihat kedua orang di belakang mereka yang terlihat dingin dan tegas walau mereka sangat cantik dan tampan" ucap yang lainya.
Dan masih banyak bisik bisik yang, lainya yang penasaran siapa Raya dan lainya.
Tidak terasa akhirnya mekar sampai di ruangan Liam,
"Kak kami datang" ucap Kelvin bersama Raya dan Neo serta Jaslin.
Ternyata di dalam sana ada juga dua orang dokter lainya yang terlihat senior,
"Ya silahkan duduk semuanya" ucap Liam.
"Dokter Berta dan dokter Frans, perkenalkan ini dia adalah Soraya Mayasari D.W, Soraya putri dari dokter Sovia dan dialah perawis tunggal itu dan dia juga sekarang adalah pemilik dari rumah sakit ini" ucap Liam sembari memberikan data Raya selama kuliah dan menjadi dokter di luar negeri dengan prestasi sangat bagus,
"Tapi untuk sementara Soraya tidak mau semua orang tau jika dia adalah pemilik dan pemimpin di rumah sakit ini, karena dia ingin membuktikan jika memang dia pantas untuk menjadi pemimpin, dia tidak mau jika orang orang menganggap dia hanya mengandalkan nama ibunya saja" ucap Liam lagi.
" Saya mohon hanya kita saja yang tau jika Soraya adalah pewaris itu, mohon bantuan kedua dokter senior apa lagi kalian berdua adalah sahabat dari kak Sovia" ucap Liam lagi.
"Dan Soraya perkenalkan ini dokter Berta dan dokter Frans, mereka dulu adalah sahabat bunda mu dan dokter senior disini" ucap lima
"Salam kenal om Tante, saya Soraya" ucap Raya sembari menyalimi tangan keduanya dengan takzim membuat kedua dokter itu terharu dan kagum.
"Salam kenal juga nak, kamu sudah besar sekarang, dulu kami hanya bisa melihat foto mu dan juga cerita tentang mu. Semoga kamu bisa cepat membuktikan semuanya dan biar orang tau jika putri dari Soraya adalah pemimpin yang baik, kami menunggu itu" ucap dokter Frans dan dokter Berta
"Baik om Tante, Raya akan berusaha sebaik mungkin dan terima kasih" ucap Raya
Dokter frans dan dokter Berta adalah pasangan suami istri, mereka sudah bekerja dari awal rumah sakit ini di buka mereka adalah teman atau sahabat dari bunda Sovia. Putra dan putri mereka juga adalah dokter di SM hospital.
Setelah berkenalan dan berbincang sebentar mereka pun pergi, hanya tinggal Raya dan ketiga om nya saja, serta Jaslin dan Neo.
"Raya kamu bisa bekerja hari ini, om punya pasien pertama untuk mu tapi sebelum itu kita ke ruangan kamu dulu, dan ruangan kamu ada di sebelah ruangan kami, untuk ruangan Kelvin ada di lantai paling atas dan disama juga ada ruangan kamu sebagai pemiliknya" ucap Liam
Mereka pun keluar menuju ruangan sebelah dimana ruangan Raya berada,
"Nah Raya ini ruangan Kamu, dan didalam sana ruang monitor Jaslin dan Neo memantau segalanya" ucap kelvin
"Dan ruang asisten kamu di depan sana" ucap Liam
"Raya ruang om juga di sebelah sana jadi keti tidak begitu jauh" ucap Kean
"Baik om terima kasih" ucap Raya.
"Ayo Raya kamu harus ikut dengan Kean untuk melihat pasien pertama mu, orang itu sudah sakit parah sudah tiga bulang ini tapi baru datang kemari hari ini" ucap Liam
"Bain om Raya sudah siap" ucap Raya lalu menggunakan snelli nya stetoskop nya.
"Kak Jas dan kak Neo masuklah kedalam ruang kakak, jika sudah siang makanlah duluan jika Raya belum selesai, jangan tunggu Raya nanti sakit" ucap Raya
"Iya, kamu hati hati dan kami Ajan memantau dari sini" ucap Neo dan Jaslin.
"Siap, ayo om ganteng kita tempur" ucap Raya sembari menggandeng tangan Kean
"Kelvin dengar kan Raya bilang aku ganteng" ucap Kean
"Aku juga ganteng kok" ucap Kelvin
"Sudah jangan ribut hal yang sudah pasti gantengan aku" ucap Lian membuat Kean dan Kelvin kesal dan Raya serta Neo dan Jaslin tertawa melihat ketiga nya.
"Kak tapi kalian salah akulah yang paling tampan dan yang memiliki otot bagus, bukan begitu dek?" ucap Neo pada Raya dan Jaslin
"Benar" jawab Raya dan Jaslin kompak dan membuat ketiga om nya mendengus kesal
"Aku juga bisa memiliki otot seperti itu, lihat saja nanti" kesal ketiganya dan di sambut tawa oleh Neo. Setelah itu mereka pun bubar ketempat mereka masing masing.
Saat ini Raya dan Kean menuju ke ruang pasien yang di katakan Liam tadi, dan pasien ini sangat rewel dan tidak pernah mau menurut pada dokter manapun jadi Liam menyuruh Raya karena Liam yakin jika keponakan nya ucap pasti bisa.
Saat masuk ke ruang pasien mereka melihat pria paruh baya sedang terbaring di brangkar rumah sakit sendirian.
"Selamat pagi tuan mugia, apa kabar hari ini" ucap Kean ramah.
"Untuk apa kalian datang kemari, aku sudah bilang aku tidak mau berobat, aku ingin mati saja, usiaku sudah tidak lama lagi bukan" ucap tuan mugia
"Apa anda tuhan, bagaimana bisa anda berbicara seperti itu, anda ingin mendahului takdir" ucap Raya
Bersambung
d tnggu yg lain'ny y.....smngttt.....
semangat dan semoga sehat selalu kak