gagal nya pernikahan pertama belum membuat ku jera akan hidup berumah tangga. aku menerima lamaran seorang laki-laki yang baru saja ku kenal ku fikir dengan aku menikah lagi kehidupan ku bisa terjamin dan bahagia, ternyata aku salah kini pernikahan ke dua ku juga berderai air mata.
apakah pernikahan Ayu yang kedua masih bisa di perbaiki atau gagal lagi seperti pernikahan pertamanya.
yuk langsung baca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nada gita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Uhukkk...uhukk...uhukkk
Papa Rian terbatuk, mendengar perkataan Mama Sintya, Arga yang mendengar Papa Rian batuk, berhenti sejenak karna khawatir dengan Papa nya.
sedangkan Mama Sintya langsung menyodorkan air putih untuk Papa Rian, setelah menerima air putih dari Mama Sintya, dan sekarang sudah mendingan mereka pun melanjutkan makan malam lagi.
Tidak ada lagi pembicaraan di antara mereka, selesai makan mereka pun berdiri dan berlalu permi menuju ruang keluarga.
Mereka bertiga menonton TV, sebenar nya Papa Rian masih penasaran dengan Raka, namun karna keegoisan nya ia urung kan untuk mencari tau tentang Raka.
Padahal Raka adalah anak kandung nya, darah daging nya juga, namun Papa Rian membenci nya, Papa Rian menyalahkan Raka atas kepergian Mama Rani kala waktu itu.
Hingga sampai sekarang ia belum mengikhlaskan kepergian Mama Rani.
Mama Sintya dan Arga membuka suara dan menceritakan tentang Raka, Arga memberi tahu jika ia dan Raka juga bertemu siang tadi.
Itu arti nya setelah menemui Arga, Raka menemui Mama Sintya di rumah.
Papa Rian pun berdiri dan berlalu pergi, rasa nya ia sudah puas tau dengan keadaan Raka, setelah kepergian Papa Rian.
Mama Sintya dan Arga dengan sengaja menceritakan tentang Raka di depan Papa Rian, mereka ingin tau reaksi Papa Rian, dan ternyata reaksi yang di perlihat kan Papa Rian tidak bisa membohongi Mama Sintya dan juga Arga.
Mereka tau jika Papa Rian peduli dengan keadaan Raka, sebisa ia menyembunyikan nya, tidak akan pernah bisa karna walau bagaimana pun Raka tetap lah anak kandung nya, darah daging Papa Rian.
Sudah larut malam, Mama Sintya dan Arga undur diri melangkah masuk ke kamar masing-masing untuk istirahat.
Matahari mulai memancarkan sinar nya, langit yang gelap kini telah berubah menjadi terang, itu tanda nya hari mulai siang, setiap orang kembali mengerjakan aktifitas nya masing-masing.
Jalan ibukota pun kini sudah padat lagi oleh kendaraan, anak-anak pun mulai pergi sekolah, Orang-orang yang bekerja memulai lagi pekerjaan nya.
Dret...dret...dret...
Ponsel yang berada di atas nakas Widia berdering, meminta nya segera mengangkat nya.
📞"Ya halo"
📞"Jadi kan pembukaan nya hari ini? ". Tanya Puji yang di seberang sana.
Widia menjawab jadi, pukul 9 lewat dikit untuk pembukuan klinik kecantikkan yang di beri nya nama beauty itu.
📞" Iya ni, gw siap-siap dulu! ". Kata Widia.
Setelah sambungan telpon terputus, Widia pun mulai memilih baju yang cocok untuk nya setelah selesai memilih, tak lupa ia pun memoles wajah tipis, natural namun tetap terlihat cantik di pandan.
Selesai ber siap-siap, Widia keluar kamar sebelum berangkat ia akan sarapan pagi terlebih dulu, dengan memakan sandwich yang sudah ia siapkan, Widia menikmati sarapan pagi nya.
Sudah jadi kebiasaan nya sarapan pagi seorang diri, jadi tidak heran lagi bagi diri nya.
Sebenar nya Widia memiliki pembantu walaupun begitu ia tetap membuat sarapan sendiri jika ia sedang tidak lelah.
Kehidupan Widia memang sudah mewah sedari kecil tapi semua itu tidak membuat nya menjadi anak yang manja, ia sudah di ajari oleh orang tua nya untuk mandiri, karna tak selama nya kita harus bergantung kepada orang lain, dan tak selama ada orang yang berada di dekat kita, ada kalanya orang-orang yang kita sayangi dan kita cintai akan menghilang dan membuat kita sendiri memeluk tubuh kita.
Selesai dengan sarapan pagi nya, Widia puj berdiri dan berjalan memasukki mobil nya yang berada di garasi, Widia mengeluarkan nya dengan menghidupkan mobil lalu ia pun memecah jalan ibukota menuju tempat pembukkan kelinik beauty nya.
Selama di perjalanan Widia menikmati setiap pemandangan jalan ibukota yang padat oleh kendaraan, setelah menempuh jarak waktu 30 menit lebih akhir nya sampai juga di tempat nya.
Terlihat di depan toko itu sudah ramai orang-orang, tidak terlalu banyak sih namun ada lah kalau 10 lebih orang di sana.
Widia keluar dari mobil nya, berjalan anggun menuju toko yang akan di resmikan nya itu, saat ia sedang berjalan, terlihat mobil Puji yang baru sampai menuju parkiran, Widia berdiri menunggu Puji yang sedang memperkirakan mobil nya.
Setelah memperkirakan mobil nya, Puji keluar turun dan berjalan seraya tersenyum ke arah Widia.
"Gw gak telat kan? ". Ujar Puji tersenyum manis ke arah Widia.
" Gak kok, gw juga baru datang sih, " Mereka berjalan, Widia melihat jam yang berada di pergelangan tangan nya terlihat pukul 09.45 menit.
"Masih ada waktu 15 menit! ". Ujar nya lagi pada Puji.
Kedatangan Widia di sambut hangat oleh semua orang di sana, setelah Widia menyalami setiap orang yang berperan penting di pembukkan toko Beauty nya, salah satu orang nya memberikan kunting untuk memotong pita di sana.
Setelah memberikan kata sambutan yang tak terlalu panjang, Widia pun siap-siap untuk memotong pita.
Saat pita sudah terpotong suara tepuk tangan mereka berikan, senyum Widia yang ia kembangkan tak henti-henti nya ia berikan pada semua orang.
Mereka pun di persilakan Widia untuk masuk, khusus hari ini akan ia berikan gratis.
" Alhamdulillah Wid, akhir nya tercapai juga keinginan lo". Kata Puji memberi selamat pada sahabat nya Itu.
Widia tersenyum, menerima ucapan selamat dari Puji, ia berharap semua nya akan berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan.
Saat Widia dan Puji sedang mengobrol, Mama Sintya datang berjalan menuju tempat dimana Widia sekarang berada.
"Widia sayang". Panggil Mama Sintya saat ia sudah dekat Widia, tak lupa pula Mama Sintya memeluk menantu nya itu seraya tersenyum manis dan memberikan ucapab selamat pada menantu nya.
" Selamat ya sayang". Kata Mama Sintya.
"Maksih ya udah datang! ". Ujar Widia pada mertua nya.
" Owh ya, Mama ke sini sama siapa? ". Tanya Widia.
Mama Sintya pun menjawab jika ia sendiri datang ke sini, karna yang lain sibuk mengurusi pekerjaan mereka masing-masing.
Widia mengerti ia pun paham, Widia mengajak Mama Sintya untuk masuk ke dalam dan melihat-lihat ke dalam.
Mereka bertiga pun masuk, dan mengecek setiap ruangan di sana.
Selesai melihat-lihat, mereka bertiga pun memutuskan untuk duduk di cafe depan, sambil bercerita-cerita.
Mereka bertiga pun keluar, sebelum keluar Widia memberi pesan pada pegawainya terlebih dulu jika ia akan keluar sebentar.
Mereka bertiga pun berjalan, menuju cafe yang berada di dekat toko Beauty nya, kini mereka sudah duduk dan sudah memesan makanan untuk teman mengobrol.
Pembahasan mereka masih mengenai kabar Widia, dan tentang toko yang baru saja di resmikan nya.
ayo widia cari kebahagiaan sendiri 😊
pengen raka kena karma aja deh 😅
tolong kasih jodoh lain buat widia thor 🙏🏻😘