Menceritakan tentang Mahasiswi yang mencintai dosennya. mahasiswi itu bernama Anisa Zahra. Anisa mencintai seorang pria tampan saat pandangan pertama di kampusnya. dan pria itu ternyata Dosen baru di kampusnya.
Karena Anisa penasaran dengan sosok dosen itu, Anisa pun terus mencari tau tentangnya. sampai akhirnya Anisa tau kalau ternyata Dosennya itu adalah seorang duda.
Gimana kisah cerita cinta pandangan pertama Anisa Zahra pada dosennya, yuk kita lanjut baca aja..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cari Kado
Anisa turun dari atas dan langsung akan pergi keluar. Mamah yang melihat Anisa mau pergi lalu memanggilnya.
"Sayang kamu mau ke mana? bukanya kamu bilang sakit?"
Anisa berhenti berjalan lalu mendekat ke Mamahnya.
"Anisa sudah sehat Mah. Anisa mau pergi kerja dulu."
"Loh kok kerja. kamu itu baru sembuh sayang kenapa langsung kerja. kamu harus banyak istirahat."
"Tapi di kantor lagi banyak kerjaan Mah. Ngga enak Anisa kalau ngga kerja. Mamah tenang aja ya, Anisa sudah benar benar sembuh dan sudah cukup istirahatnya. Anisa pergi dulu ya Mah," Anisa lalu cium tangan Mamah.
Anisa tetap pergi dan Mamah hanya bisa geleng kepala karena Anisa tidak mau dengar perkataanya.
"Itu anak benar benar ya susah di bilangin," sambil Mamah melihat ke Anisa yang pergi keluar dari rumah.
Anisa membawa mobilnya menuju kantor. Pak Ben di kantor sudah menunggu Anisa datang. Pak Ben sudah pesan makanan dan di atas meja sudah ada dua kantong plastik.
Pak Ben melihat ke jam ternyata jam dua belas kurang seperempat. Pak Ben sengaja datang cepat ke kantor karena ingin mengajak Anisa makan siang bareng.
Pak Ben semenjak kemarin jalan jalan ke taman safari dan Cimory bersama Anisa dan Quin, rupanya perasaan nya ke Anisa ada yang lain. Melihat Anisa yang begitu akrab dan baik pada anaknya, membuat hati Pak Ben ke Anisa seperti gimana gitu. Padahal Pak Ben masih mengira kalau Anisa itu adalah wanita panggilan. Tapi Pak Ben rupanya sudah tidak peduli dengan kerjaan Anisa. Karena sekarang Pak Ben ingin cari wanita yang bisa sayang dan baik pada anaknya.
Anisa sudah sampai di parkiran kantor. Sebelum turun dari mobil, Anisa melihat ke wajahnya dulu. Setelah di lihat wajahnya yang masih cantik, Anisa turun dari mobilnya.
Anisa naik ke atas menuju ruang kerjanya. Anisa belum punya ruangan sendiri. Anisa masih satu ruangan dengan Pak Ben.
Sampai di depan ruangan, Anisa mengetuk pintu dulu. Setelah terdengar kata masuk, Anisa buka pintu.
"Siang Pak," sapa Anisa sambil tersenyum.
"Siang."
Pak Ben langsung berdiri dan mendekati Anisa.
"Belum makan siang kan?"
"Belum Pak."
"Ya sudah kita makan langsung aja. Ayo duduk, saya sudah beli makannya."
Anisa mengangguk lalu jalan menuju sofa bersama Pak Ben. Keduanya lalu duduk. Anisa dan Pak Ben lalu sama sama membuka kantong plastik yang berisi makanan.
Ternyata makanan jepang. Ada teriyaki, tempura, salad sayur dan masih banyak lagi.
Keduanya lalu makan bersama. Pak Ben terus saja menambahkan lauk ke piring Anisa.
"Sudah Pak cukup. Ini sudah banyak."
"Kamu harus makan banyak biar ngga sakit."
"Saya sudah sembuh kok Pak."
Selesai makan, Anisa merapikan bekas makanannya. Sedang Pak Ben mengambil minum air mineral di kulkas yang ada di ruanganya.
"Ini minum dulu. Biar itu nanti OB yang bereskan," sambil mengulurkan botol air mineral pada Anisa.
Anisa mengambilnya dan meminumnya langsung.
Anisa dan Pak Ben lanjut kerja. Pak Ben sudah menelfon Ob untuk membereskan bekas makanan nya.
Anisa mengantar map ke Pak Ben untuk di tandatangani.
"Mana aja yang harus di tandatangani?"
Anisa menunjukan nya. setelah itu Pak Ben menandatangani.
"Pak ini saya antar ke bagian produksi apa gimana?"
"Ngga usah kamu yang antar. Biar nanti saya telfon bagian produksi biar mereka ambil."
"Baik Pak."
Anisa mau pergi ke mejanya, tapi Pak Ben memanggilnya lagi.
"Nis," Anisa menengok.
"Iya Pak."
"Nanti pulang kerja kamu ada acara ngga?" Anisa diam sambil berpikir. Lalu Anisa menggeleng.
"Memangnya kenapa Pak?"
"Saya mau cari kado ulang tahun buat Quin. Apa kamu mau menemani saya untuk membeli kado."
"Kapan Quin ulang tahun Pak?"
"Masih satu Minggu lagi sih. Tapi saya ingin cari dari sekarang. Gimana, mau ngga temani saya?"
"Boleh deh."
"Ya sudah nanti pulang kerja kita langsung pergi cari kado."
"Iya Pak."
Anisa kembali lagi ke mejanya untuk lanjut kerja.
Di lain tempat Mamah Anisa sedang ada di butik Tante Maya. Keduanya sedang mengobrol. Tante Maya bilang ke Mamah Anisa sedang buatkan baju untuk Quin. Karena Quin seminggu lagi mau ulang tahun.
Mamah jadi punya ide untuk Benaya agar tau siapa Anisa.
"Aku sama keluargaku di undang ngga Mau?"
"Pasti aku undang dong Bel. Kamu sama keluargamu kan sudah aku anggap keluarga. Jadi kalian harus datang di acara ulang tahun cucuku."
"Memangnya acaranya di mana?"
"Di Restoran xxx. Kamu tau kan?"
"Iya aku tau. Itukan restoran mahal."
"Iya. Benaya yang menginginkan di sana."
Setelah keduanya selesai bicara, Mamah pamit pergi. Rupanya Mamah mau pergi ke kantor Papah. Mamah mau bicara tentang acara ulang tahun anak Benaya.
Sekitar jam 5 sore, Pak Ben dan Anisa mau bersiap untuk pergi. Pak Ben akan pergi naik mobil Anisa. Dan mobil miliknya yang di tinggal di kantor.
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...
