NovelToon NovelToon
System Fantasy

System Fantasy

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: HuaHuaHuaCry

Kehidupan dewasa hendak dijalani Klein, tapi karena suatu hal, dia malah meninggal dan dipindahkan ke dunia lain. Siapa yang memindahkan Klein? Lalu apa tujuannya?

*Update setiap hari, jam 07:00 Wib.
Jika suka dengan karyaku, mungkin bisa dilike? hehe ... ^_^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HuaHuaHuaCry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21.Awal Bencana

Suasana di lantai kedua sangat ramai. Banyak pelayan dengan cekatan melayani orang-orang makan.

"Jika aku tidak pindah dunia, mungkin aku akan seperti mereka ...." Batin Klein melihat sulitnya mencari uang.

"Klein, di sana ada bangku kosong!" Neil menunjuk ke arah meja kosong di pojok.

Keduanya segera berjalan menuju meja itu. Tapi, 5 orang yang dipimpin oleh pria berbadan besar menghalangi mereka.

"Pria putih, aku duluan yang melihat meja ini."

Klein tidak senang, tapi ungkapan siapa cepat dia dapat selalu dijunjung tinggi olehnya.

"Baiklah," Tatapan Klein sangat tajam, tapi dia segera pergi.

Pemimpin rombongan itu mencengkeram bahu Klein. "Berani sekali kau memandangku seperti itu? Pecundang?"

Suasana panas di antara mereka membuat pengunjung lain fokus padanya.

Neil mencubit pakaian Klein, seolah menyuruhnya untuk meminta maaf.

"Klein, dia bandit ...."

"Aku berniat membiarkanmu, tapi kau yang menahanku ya?" Klein menyingkirkan tangan bandit itu dengan mudah.

Merasakan tenaga Klein yang begitu luar biasa, sang bandit menjadi waspada dan menarik lengannya kembali.

"Aku adalah anak dari sang Dewa Kebenaran. Kau berani meremehkanku?!"

5 anak buah dibelakangnya menggenggam erat senjata mereka, bersiap menerjang Klein.

"Aku ingin mengetes sesuatu." Klein mengepalkan tinjunya.

"Ap-" Ucapan pria besar itu terpotong, saat menyadari jantungnya ditembus oleh tangan Klein.

"Bajingan!" Kelima orang di belakangnya bersama menyerang Klein. Tapi Neil tidak mau diam, dia menghalau serangan mereka dengan seni beladiri.

"Klein, aku tahu kau sangat kuat!" Neil tertawa terbahak-bahak.

Gerakan Klein sangat cepat, tidak ada satu orang pun yang bisa melihat serangannya, kecuali satu wanita di ujung sana yang memperhatikan dalam diam.

Pemimpin bandit kembali bangkit, wajahnya dipenuhi oleh keterkejutan.

"Ah, ternyata benar, kau memang bandit." Dari buku yang Klein baca, untuk menjadi penyembah Dewa Kenakalan, seseorang harus mengorbankan nyawa sedarahnya.

Saat mereka mengorbankan nyawa keluarga, maka jantung kedua akan muncul. Itu adalah anugrah terindah yang didapatkan penyembah Dewa Kenakalan.

Sekaligus menjadi ciri-ciri paling mencolok.

"Aku kesini hanya untuk makan, jika kau masih mau hidup, tetaplah diam di sana."

Klein menarik lengan Neil, dia pergi begitu saja.

Pria itu tidak mau nyawanya terancam, membiarkan mereka pergi.

....

Tidak terasa, sudah 20 piring nasi yang Klein habiskan, Neil yang rakus pun tidak bisa mengimbangi selera makan Klein.

"Pantas saja terkenal, benar-benar seenak itu!" Klein sebenarnya masih ingin makan, tapi dia tidak perlu berlebihan.

"Terimakasih Klein atas traktirannya!"

Klein tertawa sambil mengangguk. "Tidak masalah."

Keduanya segera turun ke bawah. Mereka yang masih ada di atas, bernafas lega dan mengingat nama Klein di benaknya.

....

Klein mendapati sang gadis petugas sedang berdiri diam di dekat mejanya.

Dia nampak kebingungan dan mencari Klein ke berbagai arah. Hingga dia menemukan diri Klein.

"Ah, tuan!"

"Halo."

Gadis itu memberi Klein sebuah kartu nama, dengan logo petualang di paling atas. Terdapat nama dan kota asal Klein, tentu juga peringkat Klein saat ini.

"Terimakasih nona," Klein menghargai kerja keras wanita itu, sehingga dirinya memberi beberapa emas untuk tip.

"I-Ini terlalu banyak ...."

"Ambil saja."

Klein segera berjalan ke papan pengumuman. Dia melirik Neil beberapa kali. "Neil, kau petualang tingkat apa?"

"Sama sepertimu."

"Oh," Klein lanjut membaca tugas-tugas yang menurutnya menarik. "Neil, apa kita bisa membuat tim?"

Wajah Neil langsung sumringah saat Klein bertanya itu. "Bisa! Dengan siapa kau membuat tim??"

"Siapa lagi? Kau lah."

"Yeay!!!" Neil meloncat senang. "Ayo Klein! Ikut aku membuat tim."

Klein tertawa kecil melihat tingkah Neil. "Aku butuh pemandu untuk tugas pertamaku ...."

***

Klein dan Neil sudah terdaftar sebagai tim. Poin kontribusi, maupun hadiah dari misi, akan dibagi dua secara adil.

Pembagian hadiah bisa diatur sesuai kesepakatan, tapi Klein hanya membutuhkan Poin Kontribusi saja.

Saat ini, mereka berdua sedang berdiri di depan gerbang kota. Menurut Neil, kota yang sempat disinggahi oleh Klein bernama kota Molt.

Karena misinya bertempat di daerah yang jauh dari Kota Molt, Klein meminta Neil untuk mengarahkannya.

"Aku adalah penduduk asli Kota Dessert Ground."

"Dessert Ground? Di mana itu?"

Neil merasa aneh Klein menanyakan itu. "Kota paling besar di wilayah timur Klein, sama seperti Kota Glant."

"Oh,"

Keduanya berjalan di bawah teriknya dua matahari. Klein sudah gatal untuk terbang, tapi Neil adalah gadis lemah yang tidak bisa terbang.

Dan Klein tidak mau memperlihatkan kemampuannya di depan orang asing.

"Kenapa kau bisa sampai ke Kota Molt?" Seorang gadis tidak mungkin sendirian menjelajahi wilayah yang luas.

Wajah Neil terlihat murung karena pertanyaan itu. "Dahulu aku diculik oleh penjual budak, dan dipindahkan ke Kota Molt. Tapi, untungnya para petualang dari Kota Molt menyelamatkanku dari perbudakan."

"Budak? Ada yang seperti itu?"

"Tentu saja ada, apa kau tidak pernah keluar dari Kota Glant?"

Menurut penjelasan Neil, penjual budak adalah pekerjaan yang paling menguntungkan. Di beberapa daerah, mereka dilindungi oleh aturan.

Harga mahluk hidup biasa saja, sudah mencapai puluhan emas. Apalagi jika sekuat Neil, dia dihargai 5000 emas.

"Besar juga," Klein jadi berpikir, jika dia menjual Blue Miracle Fruit terlalu murah. Budak lemah saja harganya menyamai Blue Miracle Fruit yang sangat langka.

"Tapi itu tidak bermoral ...."

Membicarakan moral di tempat yang banyak sekali pertumpahan darah, adalah sesuatu yang konyol dan tidak bermanfaat.

Setidaknya untuk orang-orang yang berada di atas.

Beberapa jam berlalu, Klein dan Neil akhirnya sampai di tempat misi.

Klein mengambil misi untuk mengalahkan monster yang melubangi gurun.

Saat Klein sampai di sana, dia melihat lubang berdiameter 1 kilo, yang terhampar luas bagaikan luka.

Luka itu terus mengikis pasir untuk masuk ke dalamnya. Membuat lubang semakin lama semakin besar.

"Klein, setidaknya butuh petualang kelas B untuk menyelesaikannya! Apa kau yakin?" Neil sendiri merasa ngeri saat menatap lubang yang tak terlihat ujungnya.

"Kita hanya perlu mengalahkan monster," Klein bersiap-siap untuk melompat.

"Hei! Kau gila?!"

"Diam saja disitu!" Klein melompat ke dalam sana, meninggalkan Neil sendirian.

***

Dasar dari lubang itu adalah sarang, di mana banyak cacing-cacing raksasa saling bertarung.

Klein mengamati mereka semua dengan seksama.

[Guardian Worm]

[Level: 200]

[Power: 300]

[Endurance: 400]

[Agility: 300]

[Magic: -]

"Jadi ini alasan pasir-pasir terus masuk. Karena pertarungan mereka menggetarkan daratan!"

Jika menghitung secara kasar, ada 100 ekor cacing raksasa, yang tiap ekornya sepanjang 10 meter.

"Untuk 1 lawan 1, aku masih bisa menang. Tapi, jika 100 dari mereka langsung menyerangku, aku bisa mati."

Klein sendiri saat ini sedang bersembunyi di dalam timbunan pasir.

Dia memutar otak untuk mengalahkan makhluk-makhluk itu. "Ah, aku punya ide."

....

Di dasar yang gelap, benturan terus terjadi, menyebabkan gempa tak berkesudahan selama beberapa minggu.

Gempa-gempa itu menimbulkan lubang besar yang semakin lama semakin meluas.

Klein mengambil misi ini karena ingin berburu, sekaligus menaikkan rangking Kontribusinya.

Cahaya kecil bersinar di dalam dasar, cacing-cacing yang sedang bertarung menjadi tertarik ke arah cahaya itu.

Klein sengaja memancing para cacing dengan cahaya, sehingga dia bisa membunuh satu persatu cacing dari belakang.

Saat cacing mulai menggunung di depan cahaya. Beberapa cacing yang belum berkumpul dihajar habis-habisan oleh Klein.

Klein menaikkan statistik Powernya, sehingga satu pukulan yang dilayangkan, bisa langsung membunuh cacing.

[Anda mendapatkan 1500 Exp!]

[Selamat, anda telah naik level!]

Klein tidak berhenti, dia membunuh semua cacing yang terlambat dalam sekejap.

Setelah semua habis, Klein memadamkan lampu yang dia ciptakan.

Lalu, Klein menciptakan lagi cahaya-cahaya kecil ke segala arah.

Membagi mereka ke dalam 4 kelompok yang berbeda.

Klein mencari kelompok cacing yang paling sedikit. Dia mengepalkan tangannya.

Kelompok cacing yang paling sedikitpun, jumlahnya mencapai 20 ekor.

Klein memberanikan diri untuk menghadapi semuanya.

BOOM!

Tinjuan Klein menghancurkan kepala sang cacing dengan mudah. Namun, karena kegaduhan itu, cacing-cacing di dekatnya mulai menyerang Klein.

Klein meliuk-liuk menghindari semua serangan sang cacing. Mau bagaimanapun, Klein sudah terlalu kuat untuk para cacing itu.

BOOM!

BOOM!!

Dering notifikasi sistemnya terus berbunyi, tapi itu tidak menghentikan langkah Klein.

Pergerakan Klein yang cepat, disertai dengan tenaga kuat, membuat cacing-cacing di sana musnah dalam waktu 10 menit saja.

Tubuh Klein dikotori oleh darah para cacing. Dia membawa bagian tubuh cacing yang menurutnya bisa dibawa.

Setelah itu, dia terbang sampai ke atas.

Neil menunjukkan wajah lega saat Klein berhasil kembali ke atas. Dia membantu Klein membawa daging-daging cacing.

"Mudah saja," Kata Klein sombong.

"Haha! Kau memang keren!"

Kini, lubang sudah berhenti membesar. Tapi, menutupi lubang seluas itu tidak akan mudah.

Sehingga Klein membiarkannya begitu tanpa peduli. "Aku tidak tahu mahluk apa yang melubangi tanah ini. Tapi, aku tidak peduli."

Klein dan Neil pergi meninggalkan tempat itu.

Mereka tidak tahu, empat pasang bola mata, menatapnya dari dasar kegelapan.

__________________

1
Taufiq Qurahman
first
Vemas Ardian
lah kok kenal?
just a dream: kn ada di tabel ranking
total 1 replies
syirubin nadzri
bang up bang
syirubin nadzri
up lah bang sudah ku tonton video untukmu bang
just a dream: setiap jam 7 bg
total 1 replies
Banak Bincir
MCnya rada eror dikit..
Razali Azli
niat berbagi membawa bencana pada yg menerima. kasihan si wanita
Saman
menarik, tak simak kelanjutannya borr
just a dream: makasiiiiiii
total 1 replies
Ziren
keren
Ziren
floria 😢😢
Ziren
keren thor, lanjut terus
just a dream: makasiii /Whimper//Whimper/
total 1 replies
Ziren
seru nih, semangat thor !
Mahlubin Ali
Keterangan dapat poin nya gimana?
just a dream: ada kok
total 1 replies
Vemas Ardian
anjr, mc nya mati wowkwok
Aryanti endah
Luar biasa
just a dream: makasiiiii
total 1 replies
Vemas Ardian
bjiirr jdi starboy
just a dream: ssttt
total 1 replies
kartika rchmdni
seruu bangett ceritanyaa, tetep semangatt! ❤
just a dream: makasi ayang 😍😍
total 1 replies
Anton Saputra Idola
lanjut Thor, ceritanya bagus
just a dream: tengkyu somachhh
total 1 replies
Nino Ndut
aish bener2 g ada otak mc nya..
Nino Ndut
asli bodoh bener mc nya..mc model begini sih harusnya mc yg bakalan mati cepet y..apalagi klo keberuntungannya ilang pasti langsung tamat novelnya..wkwkwkwk
kartika rchmdni
semangatttttt, rajin postt yaa, seruu ceritanyaa😍
just a dream: ayang 😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!