NovelToon NovelToon
Tahanan Ranjang Sang Mafia

Tahanan Ranjang Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Cinta Paksa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:39.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Newbee

Dikhianati oleh ibu tiri dan saudara tirinya, Daisy yang baik hati menjadi tawanan di tempat tidur pemimpin mafia terbesar.
Benjove Haghwer, memiliki tinggi badan 190cm, dengan tubuh yang ideal dan wajah yang sempurna... Di balik penampilannya yang mempesona adalah iblis berhati dingin.
Daisy melarikan diri, Benjove terus mengejarnya.
Bagaikan kucing dan tikus, Benjove menikmati permainan ini, tapi tanpa disadari, dia sendiri jatuh cinta!
Akankah malaikat yang baik hati dan cantik ini bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Newbee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 10

Tak berapa lama Traver datang dengan seorang dokter.

"Tuan saya membawa dokter yang telah melakukan pemeriksaan pada Nona Daisy." Kata Traver.

"Hm... Jelaskan." Kata Ben menyedekapkan tangannya dan berdiri di samping ranjang.

"Kenalkan tuan Ben, saya adalah Dokter Wen. Saya menggantikan tugas dokter Gavriel untuk berada di sekitar anda jika sewaktu waktu anda membutuhkan perawatan, karena beliau sedang berada di luar negeri. Saya yang telah melakukan pemeriksaan seluruhnya pada pasien bernama Nona Daisy. Keseluruhan dari hasilnya baik, fisiknya baik, hanya ada beberapa luka lebam tidak ada yang perlu dikhawatirkan, hanya saja mentalnya sedikit syock, mungkin..."

"Berhenti." Ben menyela dengan wajah tidak suka.

"Ya Tuan."

"Langsung saja, apakah dia sudah pernah melakukan hubungan sekssual."

Dokter Wen terkejut dengan pertanyaan Ben, dan akhirnya ia gelagapan.

Melihat wajah dokter tersebut yang gelagapan dan ketakutan, Ben sudah bisa menebak.

"Traver, kau tidak mengatakan pada Dokter ini apa yang harus dia lakukan?" Kata Ben menatap seperti elang pada Traver.

"Maafkan saya Tuan, sepertinya saya telah melupakan sesuatu." Traver menunduk karena keteledorannya.

"Kalau begitu lakukan sekarang!" Kata Ben dengan suara meninggi.

"Ya Tuan?" Dokter itu semakin terkejut.

Kemudian Traver mengambil alih.

"Tuan Ben meminta anda untuk memeriksa Nona ini apakah dia masih perawaan ataukah sudah pernah melakukan hubungan." Kata Traver menjelaskan.

Tentu saja tidak hanya sang dokter yang terkejut, bahkan Daisy jauh lebih terkejut, ia merasa seperti peliharaan yang sedang di periksa. Bagi Daisy ini adalah bagian privacy dirinya, bagian yang tidak boleh ada yang mengetahuinya. Apa yang telah pria itu lakukan padanya adalah penghinaan!

Daisy menelan ludahnya, ia ingin memberontak dan menolak namun, ia tidak bisa, ia tidak cukup berani, bahkan sebanyak apapun keberaniannya aura pria yang ada di hadapannya jauh lebih kuat daripada Geraldo, bahkan tatapan mata itu sudah membuat Daisy menciut sangat kecil.

"Sa... Saya belum pernah...."

"Lakukan sekarang atau kau keluar dan kemasi barang-barangmu!" Ben akhirnya mengeluarkan suaranya yang keras hingga suaranya di kamar itu menggema.

Daisy menjadi gemetar, bahkan ketika pria itu berteriak jauh lebih mengerikan dari apapun, mungkin jika itu serigala pun akan ketakutan padanya.

"Ba... Baik Tuan Ben."

Kemudian Traver keluar dari kamar Daisy, namun Ben masih berdiri di samping ranjang Daisy, berdiri dengan menyedekapkan tangan dan mengamati seperti elang.

Dokter Wen melihat sesekali pada Ben, kemudian saat duduk dan memberikan arahan pada Daisy Dokter Wen melirik pada Ben.

"Aku akan tetap di sini, sekarang lakukan pekerjaanmu atau rumah sakitmu akan tutup permanen." Ben mengeluarkan ponselnya.

"Apakah harus ku lakukan sekarang?" Ancam Ben.

"Ti... Tidak perlu Tuan, maafkan saya, saya akan melakukannya."

Daisy bergidik dan gemetar, ia melirik pada pria yang berdiri di samping ranjangnya.

"Buka kaki anda Nona."

"Ap... Apa?"

"Saya harus memeriksanya, jadi anda harus melebarkan kedua kaki anda." Kata Dokter Wen.

Kemudian Dokter Wen melebarkan kaki Daisy dan memeriksanya, sedangkan Daisy menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan selimut.

"Sedikit lebih lebar lagi Nona, buka paha anda."

Daisy menggigit bibirnya, ia menahan gumpalan air yang sudah menggembung di matanya, ia merasa situasinya semakin lebih buruk, ia harus di periksa seperti ini, bahkan Geraldo tidak peduli apakah dia benar-benar masih perawan ataukah tidak, Geraldo tidak memanggil seorang dokter.

Namun tetap sama saja, Daisy tidak mau memilih satu dati mereka karena sama-sama menempatkannya menjadi perempuan yang rendah dan hina.

Daisy menganggap semua yang terjadi padanya adalah pelecehan, bagaimana bisa pria itu membuat keputusan untuk dirinya sendiri, untuk kesenangannya sendiri, memangnya dia siapa. Apa haknya melakukan pemeriksaan apakah masih perawan atau tidak bahkan di depan matanya. Di depan pria Daisy harus membuka kedua kakinya lebar-lebar.

Betapa malu dan terhinannya dia. Lalu apa manfaatnya untuk Ben dan apa yang sedang dia rencanakan? Daisy tenggelam dalam pikirannya dan semua kemungkinan-kemungkinan yang terburuk.

Dokter Wen memeriksannya dengan cermat, teliti dan hati-hati.

Kemudian Dokter Wen berdiri.

"Nona ini masih perawan Tuan, dia bersih." Kata Dokter Wen.

"Kau boleh keluar, Traver akan mengurus Rumah sakit mu yang ada di Kota Z mendapatkan lebih banyak pembangunan, dan kau bisa pulang lebih dulu." Kata Ben.

"Terimakasih Tuan."

Dokter Wen adalah salah satu dokter pribadi yang di miliki Ben. Kebetulan dokter Wen adalah teman dari Dokter pribadi Ben yang bernama Graviel, namun Graviel sedang berada di luar negeri.

Setelah Dokter Wen keluar dari kamar, Traver kemudian masuk ke dalam.

Terlihat air mata Daisy telah meleleh di kedua pipinya, Daisy meremas selimut dengan kuat, dia merasa telah di perlakukan tidak adil, di lecehkan, dan di tuduh semena-mena.

"Aku sudah katakan bahwa aku masih perawan!" Kata Daisy.

"Kau tidak berhak membela dirimu, ketika kau meminta pertolongan padaku agar terbebas dari Geraldo. Apa kepalamu terbentur bantal yang nyaman? Sehingga kau lupa dari mana asalmu?" Kata Ben.

Daisy melihat Ben yang berdiri dengan wajah penuh air mata, sedangkan tatapan Ben begitu buas dan mengintimidasi.

"Dan aku hanya percaya pada apa yang di katakan oleh seseorang yang sudah ahli." Lanjut Ben.

Daisy menggigit bibirnya dan semakin berderai air matanya.

"Besok pagi kita akan kembali ke Kota Z, dan bawa gadis ini bersama." Perintah Ben pada Traver.

"Baik Tuan." Kata Traver.

Ben kemudian pergi meninggalkan kamar Daisy.

"Tu.. Tuan... Saya berterimakasih anda telah membebaskan saya dari Geraldo tapi bisakah saya tetap di sini, tolong lah saya sekali lagi, bebaskan saya." Kata Daisy melipat kedua telapak tangannya.

"Saya hanya mematuhi perintah tuan Ben."

"Tuan saya mohon.... Saya tidak ingin pergi dari Kota S." Daisy merosot dan bersujud di kaki Traver.

Kemudian Traver dengan cepat mundur.

"Berdirilah Nona Daisy, meskipun anda tidak meminta tolong untuk di bebaskan dari Tuan Geraldo, Tuan Ben akan tetap membawa anda, meski anda bukan tawanan Geraldo jika Tuan Ben melihat anda, ia juga akan tetap membawa anda."

"A... Apa maksud anda?" Daisy mendongak dan menatap Traver.

"Ini sulit untuk di jelaskan, tapi selama Tuan Ben menginginkan anda, dipastikan anda tidak dapat melarikan diri, dan anda cukup menunggu Tuan Ben bosan."

Daisy terperangah, ia hampir mati karena syock.

"Ap.. Apa aku akan menjadi mainannya? Ketika dia bosan aku akan di buang begitu? Apa dia juga sama seperti Geraldo?" Daisy semakin merasa putus asa, ia menangis sejadinya namun suaranya tidak keluar. Lehernya tercekat karena sakit yang begitu menyayat hatinya.

"Kalian semua binatang!!! Kalian semua biadaapp!!!" Daisy berdiri dan melakukan pukulan-pukulan pada Traver.

Namun, apa daya, tenaga Daisy tidak bisa di bandingkan dengan Traver.

Daisy memukul-mukul dada Traver. Namun, Traver berusaha menenangkan Daisy, tanpa sadar dan secara natural, Traver lebih dekat dengan Daisy, tubuh mereka saling menempel, membuat Traver menyadari jika gadis di hadapannya memang memiliki aura pemikat yang luar biasa, apalagi saat itu Daisy hanya memakai piyama berbahan satin yang tipis dan seksi.

Wajah cantik dan kulit mulus, serta perawakan yang begitu sempurna, Daisy seperti kesempurnaan malaikat dari malaikat.

bersambung

1
Aty Damrestu
novel yg sangat dan sangat amazing puas aq membacanya
Aty Damrestu
terharu skli😢😢
tania
ko jdi ikut deg degan huhu... Gege gege
tania
semoga cepat sembuh min
Aty Damrestu
astaga untuk pertama kalinya aku sangat terobsesi dgn jalur ceritanya sampai 4 hari aku terlena dgn jalan ceritanya
tania
Luar biasa
Maya Ulfa Trirahyu
daisy daisy,, kurg bersyukur kah kmu. malas ih nengok adegan ribut2 lgi
Anshari Sulaiman
Buruk
Ikka Chuet
love dgn cerita ny
Netty Netty
aku suka karyamu Thor, gk bisa ditebak jln ceritanya
tania
aku ya baca, aku yang shockk wkwkw
Fhitri Elly Sukma Siregar
lanjutkan
Youli Marten
lanjutttt
Queen Elizabeth
Luar biasa
Grisella
kasian banget dia
Grisella
.
Cep Kojiw
udah sering baca ulang ni novel seru banget ceritanya 🥰
Sinn
setelah itu Daisy mati Ben pun gila lalu cerita ny tamat/Gosh/
IM'WANZZZ
ok lahhh
Juwairiyah Ghani
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!