NovelToon NovelToon
VOYAGE

VOYAGE

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Perperangan / Persahabatan / Romansa / Roh Supernatural / Penyelamat
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sweety Pearl

Persahabatan adalah yang segalanya dalam hidupnya saat ini, berkuliah di salah satu Universitas besar dan terkenal di dunia adalah impiannya sejak dahulu. Bersama dengan 7 sahabat lainnya yang setanah air di sinilah dirinya berada, Oxford University.

Bangunan tua dengan seribu rahasianya, banyak rumor tersebar kalau setiap tahun akan terbuka sebuah pintu ajaib yang akan menarik beberapa mahasiswa ke dunia Fantasi yang tidak diketahui lokasi pastinya.

Mendengar rumor tersebut mereka berdelapan sepakat untuk mencari tau dan ingin membuktikan kebenarannya, apakah memang benar tentang rumor tersebut atau memang hanyalah rumor angin?

Yuk kepoin ceritanya di sini!

[JANGAN LUPA LIKE, SHARE, DAN KOMEN]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweety Pearl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Taman Belakang Istana.

Enjoy!

Jamuan makan malam tadi berlangsung dengan damai ditemani alunan alat musik Harpa yang terus-menerus terbang mengelilingi meja memainkan alunan musiknya yang lembut.

Saat jamuan tersebut telah selesai Ratu menyarankan mereka untuk langsung kembali ke kamar beristirahat karena ramalan Starybulla besok akan ia ceritakan langsung dan juga akan menemani mereka untuk menghadapi isi ramalan tersebut. Raja juga sempat membincangkan hal tersebut dengan dewan-dewan tapi ada menyangkutpautkan dengan peperangan besar.

Setelah dari ruang jamuan mereka memang kembali ke kamar tapi hanya untuk berganti pakaian karena setelah itu mereka mengendap-endap keluar membawa buku EQUETOPYS, TREQUENIX, dan tongkat Ravuella menuju ke taman belakang mereka hanya sekedar ingin berkumpul.

"Besok ramalan Starybulla akan diceritakan ke kita semua dan mungkin setelah itu kita akan langsung mempelajari segalanya," ucap Lloyd begitu sampai di taman.

Karena di taman belakang ada pohon yang akar cukup besar dan daun yang rindang di sanalah mereka berkumpul, para pria duduk di antara akar yang keluar dari tanah dan para gadis duduk di hamparan rumput ada juga yang duduk di kursi taman.

"Eh lu pada ceritain dong apa yang kalian temuin sewaktu jalan di desa Haolouise yang sebelah kanan," pinta Danelyn sambil menarik lengan sweater Brandon, pria itu hanya diam menatap ke arahnya sambil tersenyum.

"Gak ada yang terlalu menarik selama kita di sana menurut gua." Gavino menyahuti dan merebahkan tubuhnya di dekat Falisya.

"Napa gitu?" tanya Neisha. 

"Sebenarnya semuanya sih berjalan baik sampai selesai makan di salah satu restoran ...." Alton menggantungkan ucapannya lalu menolehkan kepalanya perlahan ke arah Edmund semua pandangan mengarah ke arahnya, anak itu hanya nyengir.

"Kalau Edmund gak segala pakai ngejek penampilan seorang Faun yang compang-camping kita gak bakalan diamuk sama para kaum penduduk lokal," Frederick menimpali, Edmund langsung menelan salivanya melihat tatapan dari Neisha.

"Please, selama di sini jangan ada lagi yang buat masalah kayak Edmund lagi ya. Kedatangan kita di sini sangat diterima baik oleh Raja Ratu, gua gak mau kita buat masalah lagi." Ryah memberikan tanda memohon dengan menggunakan kedua tangannya yang disatukan.

Edmund tertunduk dan meminta maaf dengan kesalahan yang telah diperbuatnya sehingga membuat sedikit kekacauan, mereka mengangguk dan sepakat memaafkan.

"Giliran lu deh coba cerita selama kalian di desa sebelah sana gimana," pinta Clayde memandang ke para gadis bergantian.

"Wih kita sih seneng banget ya di sana cuma pas di restoran itu ketemu Dryad Desmia, dia adalah peri penjaga hutan." sahut Leyna menjelaskan.

"Gila kalian kok kayaknya datang ke sini seru mulu pengalamannya." Alton protes karena selama perjalanan mereka tidak mendapatkan banyak hal menakjubkan.

"Ya kita juga gak tau, pokoknya perjalanan di bawa sama Mr. Willow itu seru banget. Kita sempat ke Pelabuhan Angin terus ngelihat ke Balai Desa," Danelyn menambahi dengan nadanya yang mengejek.

Para pria memasang ekspresi iri melihat bagaimana Danelyn mengejek dengan menjulurkan lidahnya sedikit, Desya dan Leyna tertawa melihat Clayde Lloyd bergendengan sambil mengelus kepala masing-masing.

"Gua iri gua bilang." ujar Alton dengan mengangkat jari telunjuknya.

Ryah dan Meisie tertawa puas melihat wajah Alton yang memerah karena kesal bercampur iri, Lloyd melirik ke arah Desya sedari tadi banyak diam fokus membaca buku EQUETOPYS sementara sahabatnya yang lain bercanda.

"Lu pada gak niatan cerita isi ramalan yang udah kalian dengar?" tanya Damian.

Desya langsung menutup bukunya saat mendengar pertanyaan Damian. "Kita sebenarnya udah lupa apa isi ramalan yang diceritakan itu tapi sesuatu yang paling gua ingat itu kata Lullayva .... Delapan dari kita akan pergi menemui delapan Naga Elemental gua rasa itu saudara-saudaranya Artyfleyda, lalu delapan dari kita yang lainnya akan mencari sumber kekuatan empat Naga awal untuk membangkitkan kekuatannya."

"Waduh membangkitkan gak tuh," ujar Gavino melirik ke Falisya, gadis itu mengangguk membenarkan apa yang dibilang Desya. 

"Ayo kita suit siapa yang kira-kira dapat hitam atau putih itu penentunya, yang dapat hitam itu berarti yang akan mencari delapan Naga Elemen dan yang putih yang bakalan pergi cari sumber kekuatan Naga awal." teriak Edmund tiba-tiba saja lalu berdiri menarik Alton untuk mengajak suit.

"Sini sini suit sama gua, gua yakin bakalan dapat hitam dan terikat sama Fire Dragon." Frederick menyahut ingin ikutan suit bertiga dengan Edmund dan Alton.

"Wuh pedean lu gua yang bakalan terikat sama Fire Dragon lu mah cocoknya sama Stone Dragon." sahut Gavino dan ikutan bergabung suit berempat.

"Gak ada yang suit sama gua berarti Thunder Dragon gua yang pilih," Clayde tiba-tiba berujar mengangkat kedua tangannya Lloyd menarik bahunya dan mengajaknya untuk suit.

"Para Naga Elemental memilih siapa yang akan menjadi pemiliknya lewat hubungan dalam hati, kalian tidak bisa mengubah Naga manapun yang sudah terhubung dengan jiwa kalian." Suara keberadaan Lullayva membuat mereka yang suit terperanjat kaget.

Brandon dan Damian menarik sahabat-sahabatnya yang masih suit untuk kembali duduk, Lullayva datang membawakan sekotak barang dan diberikan ke Desya saat Desya membukanya itu adalah coklat langsung ditawarkan ke mereka semua yang ada di sana.

"Bagaimana dengan kaum terkuat di negeri dan akan ada yang mendapatkan wujud kaum tersebut bagaimana cara mendapatkannya?" Danelyn menatap wajah Lullayva sambil menyuap coklat ke mulutnya.

"Itu semua didapatkan dengan bagaimana cara alam sekitar dan kekuatan elemental memberikan respon terhadap kehadiran kalian," jelas Lullayva.

"Apa maksudnya?" sahut Damian bertanya.

Lullayva tidak menjawab pertanyaan tersebut langsung berbalik badan hendak masuk. "Kalian akan segera tau .... Jangan terlalu larut malam kalian masuk ke kamar Artyfleyda suka berkeliling jam segini dan penglihatannya sedikit buruk saat malam." Wanita awan tersebut seketika menghilang

"Bagaimana cara alam sekitar memberikan respon .... Oh, ini jangan-jangan kayak kejadian di restoran yang Falisya duduk deketan sama Dryad Desmia." Desya diam sesaat berpikir dan langsung menjentikkan jarinya ke arah Falisya yang bersandar dekat Gavino.

"Emangnya Dryad-nya ngapain Lisya?" tanya Gavino.

"Jelasin deh," tawar Desya mempersilahkan Danelyn yang sewaktu di restoran duduk bersampingan dengan Falisya.

"Dryad itukan peri penjaga hutan jadi di sekelilingnya itu ada tanaman rambat gitukan nah Falisya duduk samping Dryad itu tanaman rambatnya itu mendekat ke arahnya gitu," Danelyn menjelaskan dengan gaya bicaranya yang menggunakan isyarat tangan, Falisya sedang malas bicara.

"Waw mungkin itu salah satu contohnya ya atau mungkin Falisya ada daya tariknya tersendiri bagi tanaman rambat itu," timpal Clayde, Falisya langsung bangun dan memukul bahunya lalu kembali bersandar.

Samar-samar terdengar suara seperti makhluk besar yang terbang di sekitar mereka, gumpalan awan kecil yang ada di sekitar perlahan memudar saat suara makhluk besar tersebut terdengar semakin dekat.

"Kayaknya itu Artyfleyda deh," tebak Meisie yang langsung benar.

Air Dragon tersebut berdiri di atas menara jam sedang bertengger sambil memantau keadaan sekeliling, mereka langsung membereskan diri dan berlari masuk ke dalam bangunan Istana.

"Kayaknya Artyfleyda keluar malam begini karena keliling sambil mantau keadaan sekitar gak sih?" tebak Lilyana asal.

"Bisa jadi, yaudahlah sampai ketemu besok di ruang Perpustakaan atau di ruang makan." Frederick mengulurkan tangan untuk tos ke Lilyana.

Merekapun langsung bergantian melakukan tos lalu berpisah di jalan menuju kamar, para pria akan langsung kembali ke kamar lewat koridor yang biasa sementara para gadis ingin mengambil jalan memutar yang melewati dapur.

Continue.

1
sweety💞💞
halooooo kaka aku mampir yh, cemangat terus bikin karya nya/Hey/
Lolly_Fyalin: makasih kak udah mampir🌹
total 1 replies
viverryn
uwah, sebetulnya aku suka konsepnya, tapi karena masih pemula banyak yang harus kakak perhatiin ya. Cuma ini lebih baik dari aku kok, mungkin dikonsisten 'kan lagi aja biar makin banyak yang penasaran sama ceritanya kaya aku. Oh iya, End itu berarti selesai kak, jadi kalau di akhir bab dikasih notice "end" dan bukannya "to be continue" yang artinya bersambung, berarti bab ini sama bab setelahnya enggak berhubungan lagi.

Maaf kalau terkesan menggurui ya😥 aku cuma merasa sayang karena lihat karya ini punya potensi karena udah lumayan. semangat terus, aku bakal sering mampir kok!
Lolly_Fyalin: WAH KAK TERIMAKASIH BANYAK SUDAH MAMPIR DN BERKENAN MEMBERIKAN KOMENTAR🫂🫂

noted! ak terima masukan dari kakak, trimakasih sudah memberi tahu yaa kak🫂🫂🫂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!