NovelToon NovelToon
Dia Yang Ternoda

Dia Yang Ternoda

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:82k
Nilai: 5
Nama Author: khitara

mahkotanya terenggut begitu saja dengan paksa.
jiwanya begitu terpukul dan terguncang hingga mampu membuat mentalnya terganggu.

susah payah ia berusaha bangkit dan berjuang.
namun jejak dari peristwa itu masih berlanjut.

ia hamil....laki laki itu tak mau bertanggung jawab.

penolakan itu kembali mengguncang jiwanya.

mampukah ia bangkit untuk kesekian kalinya, jika kembali jejak peristiwa itu mampu meluluh lantakkan masa depan yang coba ia bangun....?!

pernikahannya di batalkan karena jejak dari peristiwa itu.

bagaimana gadis itu akan mampu membangun masa depannya kembali, jika pria itu kembali hadir di hadapannya..??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 21 bertemu kembali

Cklek...

Pintu ruangan seorang dokter dengan sebuah papan kayu bertuliskan sebuan nama Dr, Rhaina Azzahwa Ghaisa yang terletak di sebuah meja terbuka dengan kasar dari luar,

Seorang wanita dengan seragam tenaga medis rumah sakit ini nampak masuk dengan wajah penuh kecemasan dan tergopoh gopoh mengejutkan seorang wanita berhijab dengan jaz putihnya yang sedang duduk di depan meja itu.

" bidan Ely ada apa ?! " tanya Ghaisa yang sangat terkejut akan kehadiran wanita itu.

" maaf dokter Ghaisa, tapi tolong bantu saya. Pasien dokter Arumi kembali tak sadarkan diri.

Sedangkan dokter Arumi sudah berangkat untuk mengikuti seminar di Santika Hotel siang tadi " jelas bidan Ely yang merupakan asistan dokter Arumi.

" hah...bagaimana bisa dokter Arumi meninggalkan pasiennya begitu saja ?! " tnya Ghaisa lagi dengan raut wajah tak percaya.

Pasalnya selama ini yang ia tahu, seniornya di rumah sakit ini itu adalah salah satu dokter yang sangat berdedikasi pada tugas dan tanggung jawabnya.

" sebenarnya sejak kemaren sore, keadaan pasien dokter Arumi sudah membaik. Tensi darah juga keadaan rahimnya juga membaik paskah pendarahan kedua siang kemaren yang mengharuskan dokter Arumi mengangkat janin di dalam perut pasien.

janin itu tidak bisa di selamatkan.

Pendarahan yang di alami pasien terlalu hebat.

Dan sampai tadi pagi pun keadaan pasien cukup baik.

Hingga akhirnya dokter Arumi pun memutuskan menerima ajakan padanya untuk mengikuti seminar.

sebenarnya tadi beliau juga sempat menghubungi anda sebelum berangat namun anda sedang berada di luar jangkauan area.

Dan kemudian entah bagaimana selanjutnya lagi saya kurang paham, bagaimana bisa pasien itu bisa kembali kontraksi hingga pendarahan setelah hampir sepuluh jam di nyatakan baik baik saja " jelas bidan Ely dengan suara bergetar.

Bidan itu jelas sangat ketakutan.

Ia tahu siapa yang sedang dalam pengawasannya itu.

Dengan gerakan cepat doker cantik berhijab lebar dan panjang itu meraih snellingnya dan langsung melangkah sedikit lebar ke arah pintu.

Langkahnya yang bahkan terlihat seperti sedikit berlari itu menarik perhatian para pengunjung yang berada di bangsal itu.

" apakah dia adalah pasien yang di ceritakan dokter Arumi kemaren kepadaku bidan Ely ?!

Pasien yang mengalami keguguran akibat guncangan yang terlalu kuat itu ?! " tanya Ghaisa kepada bidan Ely di sela sela langkah lebar keduanya menuju bangsal kandungan dan bersalin dokter Arumi.

" benar dokter Ghaisa dan dokter tahu dia siapa....dia adalah menantu pemilik runah sakit ini " jelas bidan Ely kepada Ghaisa dan sempat membuat kening dokter cantik itu mengerutkan keningnya.

Tak butuh waktu lama, Ghaisa dan bidan Ely telah berada di bangsal kandungan dan bersalin dokter Arumi.

Bidan Ely segera melangkah lebih cepat menuju pintu ruangannya sementara dengan Ghaisa.

Dokter cantiik itu justru menghentikan langkahnya ketika netranya menatap seseorang yang langsung berdiri ketika melihat kehadirannya dan bidan Ely tadi.

Seseorang yang seketika membuat tubuhnya seolah berubah menjadi patung.

Seseorang yang telah menghancurkan hidupnya hingga luluh lantak dan tak bersisa sepuluh tahun silam.

Darah Ghaisa seolah mendidih ketika matanya bertemu dengan mata seseorang itu.

Pias kebencian dan kemarahan terlukis jelas di wajah cantik wanita itu.

Sama halnya dengan dokter Ghaisa, seseorang yang langsung berdiri dari duduknya ketika melihat kehadiran dua orang tenaga medis yang menuju ruangan sang istri membuatnya membeku.

Seseorang yang seketika membuat tubuhnya seolah membatu,

Jantungnya berdegup lebih kencang namun darahnya seolah berhenti mengalir.

Percayalah, pria itu kini bahkan bagai mayat hidup ketika netranya mengenali sosok wanita di hadapannya itu.

" Rhain....." bibir pria itu bergetar menyebut sebuah nama.

Berbeda dengan tatapan dokter Ghaisa yang penuh dengan kebencian dan amarah,

Tatapan Rexy jauh kepada rasa rindu yang seolah telah lama ia simpan untuk wanita itu.

" dokter Ghaisa mari " panggil bidan Ely seolah mampu menyadarkan kedua orang itu.

Dengan langkah lebar, Ghaisa melewati sosok yang masih diam terpaku di hadapannya begitu saja dan langsung masuk ke dalam ruangan perawatan Esther.

Sementara di luar ruangan, Rexy yang baru saja datang dari luar kota tadi sangat terkejut ketika mendengar jika calon bayinya tak bisa di selamatkan dan telah di lakukan pengangkatan janinya pada siang kemaren.

Di tambah lagi ia melihat sosok yang baru saja berdiri di hadapannya barusan.

Sunguh ia sudah seperti terkena serangan jantung karena dua hal ini.

Beruntung ia sedang sendirian saat ini karena sang momy yang kini sedang berada di ruangan Ryu untuk beristirahat.

Jika tidak,

Sudah dapat di pastikan jika pasti ia akan mendapat berondongan pertanyaan jika sang momy tahu reaksinya dan reaksi wanita itu tadi.

" Ghaisa....kenapa perawat itu memanggilnya Ghaisa ?! Lalu..apa dia dokter di sini juga ?! Tapi sejak kapan...kenapa aku tak tahu apapun " desisnya pelan pada dirinya sendiri.

" Rhain...kita bertemu lagi ' desis Rexy lagi.

Kini pria itu kembali mendudukkan bokongnya pada bangku tunggu pasien.

Mata pria itu memejam mengingat wajah pias dan memucat di hadapannya tadi.

ia mencoba menerka apa yang mungkin wanita itu lihat darinya.

Mungkinkah wanita itu bisa melihat perubahan pada dirinya sekarang ?!.

Tak ada lagi anting anting di kedua telinganya, tak ada lagi gelang gelang tidak jelas melingkar pada pergelangan tangannya.

Celana jeans sobek sobek juga tak lagi melekat pada penampilannya.

Beberapa waktu telah berlalu hingga akhirnya pintu ruang itu terbuka kembali.

Rexy terkesiap dan secepat kilat bangkit dari duduknya,

Tatapan matanya tak bisa lepas dari sosok berhijab di hadapannya sana.

Ghaisa nampak berbicara sejenak dengan bidan Ely dan setelah beberapa saat wanita itu berlalu begitu saja tanpa menoleh atau bahkan mengatakan sepatah kata pada Rexy.

Pria itu mengerutkan keningnya.

Ada yang bergemuruh di dalam dadanya menerima perlakuan wanita itu kepadanya.

" tunggu...." panggilnya menghentikan langkah dokter Ghaisa.

Ghaisa menghentikan langkahnya.

Sejenak dokter cantik berhijab lebar itu memejamkan matanya.

Hembusan nafas kasar terdengar darinya sebelum ia memutar kembali tubuhnya.

Untuk kesekian kalinya ke dua orang itu bersitatap.

" ada apa tuan ?! " tanya Ghaisa kemudian setenang mungkin.

Bagai terhipnotis, Rexy menatap dalam dalam wajah ayu nan lembut di hadapannya itu.

Ghaisa menatap tak suka kepada Rexy ketika pria itu tak kunjung menjawab pertanyaannya dan justru hanya menatapnya.

" jika tidak ada yang...." kata kata dokter Ghaisa terpotong.

" tidakkah anda ingin menjelaskan sesuatu kepada saya tentang...." ganti Rexy yang kini seolah tak mampu meneruskan kata katanya.

Mengucapkan kata istri di hadapan wanita itu, lidahnya seolah kelu.

" tentang kondisi istri anda ?! " Ghaisa melanjutkan kata kata pria itu.

Rexy terdiam.

" bidan Ely yang akan menyampaikan kepada anda karena istri anda berada dalam pengawasannya kini.

Permisi...," jawab Ghaisa dan tanpa menunggu jawaban dari pria itu,

Dokter cantik itu segera berlalu dengan langkah lebar meninggalkan tempat itu.

Meninggalkan Rexy yang masih berdiri termangu di tempatnya berdiri.

1
haze
Tumben up nya lama
khitara: libur dulu ya kakak...lagi capek banget🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
Tuti Tyastuti
lanjut thor💪💪
Zahbid Inonk
pengen cepet-cepet lh eksekusi tu duo apem bulukan 😡
Eka Burjo
dikit amat thor 🙈🙈
Ninik
g koment dulu lagi cape ngantuk
Tuti Tyastuti
si joni ikutan bangun🤣🤣🤣🤣🤣
Zahbid Inonk
duch cari perkara ja udah tau baru pendekatan mlh nempel" jdi idup k si anton nya 🤣🤣🤣🤣
Ninik
itumah rexy yg cari penyakit
Siti Nurhasanah
hiiiiyyyy......zizay ih, Marissa dan Helga, Hell girl semua
Tuti Tyastuti
rexy gx tahan
Syahrina Vivo
lanjut thor
Ninik
takut ada yg bangun y rexy
Zahbid Inonk
astaghfirullah
Tuti Tyastuti
lanjut thor
Tuti Tyastuti
waduh helga ternyata penyuka sesama jg
Sabaku No Gaara
helga?
astaga
Ninik
hih jijik banget ternyata Marissa sama Helga sama gilanya najis banget. emang bener ya kalau penyakit kaya gitu bisa menular
Siti Nurhasanah: iya, mba, menular. aku dulu punya temen kerja yang ngekost sama perempuan lsbong, eeh dia juga jadi ikutan lesb, tapi ga lama, keburu ada cowok yg deketin dan terus nasehatin dia sampe akhirnya sembuh dan mereka menikah, alhamdulillah...
total 1 replies
Zahbid Inonk
boleh teriak ga ni boleh ya maksa aku....
aaaaaaaaaaaaaaaaa......
lope sakebonan babang Rexy
Ninik
dasar rexy sampai bingung mau ngomel aku
Tuti Tyastuti
lanjut thor💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!