NovelToon NovelToon
Pernikahan Tanpa Cinta

Pernikahan Tanpa Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Gadis Scorpio

Naya seorang wanita yang ceria seketika berubah hidupnya setelah mengalami kecelakaan kerja. Tak hanya mengalami kelumpuhan, satu persatu nasib malang mulai hadir di hidup Naya. Meskipun atasan tempat Naya bekerja bertangung jawab atas Nanya namun itu tidak mampu membuat hidup Naya lebih baik.

Lalu bagai manakah Naya menjalani hidup dengan nasibnya yang malang itu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sama-Sama Sakit

Damar menarik kursi yang ada di samping tempat tidur Naya dan duduk di sana.

"Ayah mu memiliki riwayat penyakit jantung. Jadi, dia terpaksa di rawat." kata Damar menjawab pertanyaan Naya.

"Ayah, hiks hiks hiks." Naya langsung menangis sedih mendengar kabar sang ayah.

"Kamarnya hanya berjarak satu kamar dari sini. Saat ini ayah mu sedang beristirahat." lanjut Damar lagi.

Damar tak kuasa untuk membujuk Naya. Biarlah wanita itu menangis melepaskan kesedihannya dulu.

"Aku akan kembali ke kantor sebentar. Kau istirahatlah." kata Damar kemudian sebelum beranjak dari tempat duduknya.

Damar juga minta tolong kepada seorang perawat untuk menjaga Naya.

Pukul tiga sore Damar tiba di perusahaan. Ia berpapasan dengan papanya yang ingin pulang di lobi.

"Dari mana Dam ?" tanya Awan melihat putranya datang dari luar.

"Dari rumah sakit, pa." jawab Damar jujur.

"Ada masalah ?" tanya Awan lagi.

"Ayah Naya terkena serangan jantung."

"Ya Tuhan, berat sekali cobaan Naya." kata Awan yang merasa kasihan kepada karyawannya itu.

"Ya, sudah. Papa pulang dulu." kata Awan kemudian meneruskan langkah keluar dari perusahaan.

Begitu masuk kedalam ruang kerja setumpuk pekerjaan sudah menunggunya. Damar pun mulai fokus dengan pekerjaannya.

Pukul lima sore Damar sudah menyelesaikan semua pekerjaannya. Kemudian pria itu pulang ke rumahnya untuk mandi dan berganti pakaian.

Menjelang malam Damar sudah tiba di rumah sakit dan langsung masuk ke kamar Naya.

"Mengapa kau tidak makan ?" tanya Damar yang mengalihkan perhatian Naya.

Sepertinya wanita itu terkejut melihat atasannya itu tiba-tiba ada di kamarnya. Selalu saja begitu, datang seperti angin tanpa suara dan membuat orang terkejut.

"Aku ingin melihat ayah." lirih Naya yang merengek seperti anak kecil.

Naya tidak peduli lagi meskipun di depan bosnya ia menunjukan sifat cengeng dan kekanak-kanakannya.

"Baik, tapi kau harus makan. Kau tidak mau kan ayah mu bertambah sakit karena mengkhawatirkan mu." kata Damar sambil mengambil napan yang berisi makanan.

Entah karena sudah terbiasa patuh dengan perintah Damar atau karena tak ingin membuat sang ayah bertambah sakit membuat Naya menerima makanan itu tanpa penolakan.

"Aku bisa makan sendiri, pak." kata Naya ketika Damar akan menyuapinya.

Kemarin Damar melihat Naya di suapi oleh Candra, Damar pikir mungkin tangan Naya sakit dan tidak bisa menyuap makanan sendiri.

Damar kemudian meletakkan kembali sendok ke tempat semula dan membiarkan Naya makan sendiri.

Selesai makan, dengan di bantu oleh seorang perawat Naya di pindahkan ke kursi roda untuk pergi ke kamar rawat Pak Budiman. Tentunya atas izin dari dokter. Damar kemudian membawa Naya menemui Pak Budiman.

"Ayah." air mata Naya langsung tumpah saat melihat sang ayah terbaring dengan di penuhi oleh kabel-kabel yang menempel di dadanya.

Melihat itu saja Naya sudah tahu jika kondisi sang ayah tidak baik-baik saja.

"Nay ya." lirih pak Budiman ketika melihat putrinya datang.

Setetes air mata pria tua itu mengalir dari sudut matanya. Sedih dengan ketidakberdayaannya sebagai seorang ayah karena tidak bisa menjaga putrinya.

"Pak, ti tip Nay ya." kata Pak Budiman beralih menatap Damar dengan tatapan memohon.

Damar langsung menganguk agar membuat Pak Budiman tenang.

"Ayah jangan bicara begitu. Ayah pasti sembuh." kata Naya masih dengan sesegukan.

Sekuat tenaga ia menahan agar tidak menangis dan membuat sang ayah khawatir.

Pak Budiman berusaha tersenyum mendengar ucapan Naya.

"Ja gan ce ngeng ji ka a yah ti dak ada." Pak Budiman mengusap kepala Naya dengan tangan tak berdaya.

Keduanya saling menyemangati meskipun sama-sama sedang sakit.

1
💫0m@~ga0eL🔱
hadir berkunjung ikut membaca karyamu thor 🙏
Vitriani
Luar biasa
Jamayah Tambi
Tq Athur.Ceritanya bagus.Tidak berat.Tidak buat kepala pusing.Teruskan bekarya/Good/
Gadis Scorpio: Terimakasih kak komentarnya🤗
Mampir juga di novel ku yang lain, semoga suka🤗
total 1 replies
Jamayah Tambi
Semoga bahagia terus
Jamayah Tambi
Wow akhirnya/Heart//Heart//Heart//Heart//Rose/
Jamayah Tambi
Nakal Damar/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Ada apa
Jamayah Tambi
Damar takut kehilangan Kanaya
Jamayah Tambi
Sapa takut./Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Enggak
Jamayah Tambi
Lembam/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Siapa la pulak
Jamayah Tambi
Bagus
Jamayah Tambi
Aoa takut bibi.
Jamayah Tambi
Suka potong/Scowl/
Jamayah Tambi
Apa lagi ni
Jamayah Tambi
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/teruskan saja ceritanya .Biar seronok membacanya.Maunya yg happy ending
Jamayah Tambi
Bukan nak salim dgn suami.Cium tangan.Klu perlu cium pipi.
Jamayah Tambi
Pandai Pak Bos,Akal mesti mau licik/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Tu pun nak terkejut.Lepas mandi kot/CoolGuy/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!