"OM... KAMU MENGATAI SAYA OM? ah sudahlah, saya tanya kenapa kamu memeluk saya tiba tiba, padahal saya tidak kenal dengan mu"ujar Angkasa dengan tidak suka.
"Saya berpikir tadi om itu kekasih saya, jadi saya peluk aja om nya tapi btw om tampan banget.." ucap Bella yang tidak lepas untuk menatap wajah Angkasa yang mulai terlihat sangat marah.
Arrabella yang salah peluk orang jadi simbol pertengkaran dengan seorang pria yang bernama Angkasa elbar dharma.
Seorang anak pengusaha terkenal, bukan itu saja dikenal dengan ketampanan nya. Memiliki seorang kekasih idol penyanyi bernama Keyla Salsabila. Karena sebuah kejadian mengharuskan nya menikahi seorang Arrabella Shafira.
Bagaimana lika liku kisah percintaan diantara ketiga nya, yuk simak cerita ku 🥀
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon utayi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13
"Om nyebelin, dasar om tua gila..." teriak Arrabella mencuci semua pakaian Angkasa.
Arrabella tak habis pikir pria yang dia panggil dengan om itu telah menculiknya . Sampai merusak pernikahan nya dengan om Bahrul, membawanya ke apartemen nya hanya melaksanakan tugas nya sebagai pelayan. Tetapi karena ia telat bekerja malah sekarang dirinya di hukum untuk mencuci semua pakaian nya walau tidak kotor.
Memang menyebelkan angkasa bukan?
Arrabella mengoceh tiada hentinya, sebuah ide licik menggerayangi otaknya. untung dirinya sangat lah cerdik.
Ia pun mengambil deterjen untuk pemutih pakaian itu lalu ia menumpahkan nya sebanyak yang ia mau sampai baju memiliki warna itu berubah menjadi luntur dibuatnya.
"Rasain Om nyebelin, emang enak mengerjaiku.. aku Arrabella takkan mau dikerjai olehmu lagi." Ia tertawa dengan sangat keras, seperti orang jahat jika orang itu menang dalam sebuah pertarungan.
"Kita lihat reaksi om itu." gumam Arrabella sebelum menuju ke dapur.
Bukannya semakin ia dibuat senang, malah membuat jantungnya seakan mau copot semua peralatan dapur sangat berantakan. Piring sangat begitu kotor di wastafel tapi dilihat secara jelas yang sengaja di kotori.
"Sabar Arrabella.. ini cobaan. " Ia mengepalkan kedua tangannya menahan amarahnya. Mengatur nafasnya yang kian tidak terkendali. "Okey Arrabella. sabar.. ini bukan apa - apa?? aku akan mengerjakan nya dalam waktu beberapa menit pasti selesai." ujar Arrabella pada dirinya sendiri.
Setelah di waktu sepuluh menit terhitung semua yang ada di dapur menjadi sangat bersih mengkilat tanganya terasa begitu pegal. Tertinggal satu tempat belum ia kerjakan yaitu kamar Angkasa.
Arrabella sudah bisa menduga bahwa kamar itu akan berantakan kembali. Seperti nya ia harus mengerjai pria itu balik.
"Aku tahu apa yang harus ku lakukan.." gumamnya.
Sementara angkasa yang berada di perusahaan, ia menutup komputer nya terburu - buru keluar dari ruangan nya seperti orang begitu sangat panik.
"Angkasa kamu mau ke mana?" Pluto menghadang yang tak lain bos atau sahabat kecilnya yang memperkerjakan nya itu.
"Ini sangat ngawat, tentang hidup dan mati ku.. jadi biarkan aku pergi." angkasa langsung pergi begitu saja tanpa menghiraukan Pluto yang berpikir apa dimaksud angkasa. Antara hidup dan mati, apa itu kekasihnya maksud dari perkataan angkasa??
...•...
...•...
Angkasa membanting semua pintu di apartemen nya, ia menatap pada wanita yang tertidur disofa dengan tv masih menyala saking kelelahannya ia bekerja .
"Gadis tengik bangun kamu!" Angkasa menarik lengan arrabella sampai ia terjatuh kepala nya terhantuk dengan pembatas sofa.
"Om brengsek!!" arrabella terbangun dari tidurnya, tangannya meninju udara seakan sedang meninju angkasa ada di hadapan nya.
"Aw aw... sakittt" ringis Arrabella telinga nya di tarik angkasa sampai membuat kedua bola matanya terbuka dengan jelas .
"Kamu mengataiku brengsek?! ah sudahlah, sekarang kamu bawa ke mana pupu kesayangan saya?!" bentak angkasa dengan mata begitu tajam.
"Apa itu pupu?? kekasih om kah?? " tanya Arrabella hingga membuat angkasa semakin mengeraskan menarik telinga Arrabella.
"aw aw sakit om.."
"Katakan sekali lagi, kamu bawa ke mana pupu kesayangan saya?!" teriak Angkasa semakin begitu tegas.
"lepaskan dulu ini, ngak tahu apa telinga saya sakit.." angkasa pun melepaskan telinga Arrabella yang kini mengelusnya terasa sangat panas.
"Katakan sekali lagi di mana kamu bawa pupu kesayangan saya?!" tanya Angkasa lagi.
"Berbicara dengan jelas, mana saya tahu pupu om maksud.. " ujar Arrabella lebih ketus.
"itu sempak saya kamu bawa ke mana??" tanya Angkasa dengan telinga sudah memerah karen malu.
"Ppfffhh..." arrabella menahan tawanya yang hampir saja kelepasan membuat angkasa menatap nya begitu tajam.
"Sudah saya jual, lumayan duitnya saya beliin perlengkapan masak sama buat baju baru saya." jawab Arrabella dengan santai.
"ARRABELLA!!!" teriak Angkasa.
"iya om. saya mendengar nya."
Bersambung~
Bantu like
Vote
Gift
FAVORIT
Comentttttt
BUBAYyyyy ♥️