NovelToon NovelToon
Air Mata Istri

Air Mata Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Percintaan Konglomerat / Suami amnesia / suami ideal / istri ideal / bapak rumah tangga
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mawar Hitam Berduri

Fatimah gadis yatim piatu, dia dinikahi oleh Yusuf pengusaha muda dan tampan. Namun dia mengalami banyak sekali konflik rumah tangga mulai dari ibu mertuanya yang tidak menyukai dia. Dia juga divonis sulit hamil karena dia menderita PCOS. Hingga datanglah Gea teman masa kecil Yusuf yang merupakan calon menantu idaman ibu mertuanya. Bagaimana nasib pernikahan Fatimah? Mungkinkah Yusuf tergoda dengan Gea perempuan di masa lalunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mawar Hitam Berduri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 - Ujian Cinta Tak Mengenal Waktu

Ruang Tengah Unit Apartemen, Pukul 01.00 siang.

Yusuf merasa sedih, dia sedikit terpukul dengan diagnosa dokter terhadap Fatimah.

"Ya Allah cobaan macam apalagi?" Gumam Yusuf. Dia hanya bisa duduk terdiam dalam bisunya suasana.

"Pak Yusuf?!" Dokter Anita memanggil berulang kali.

"Hah?" Yusuf tersentak dalam lamunan.

"Pak, ini resep yang bisa anda tebus," ucap Dokter Anita sambil menyerahkan selembar kertas resep obat.

"Baik, Dok."

"Pak, sebaiknya minggu depan bu Fatimah dibawa ke rumah sakit untuk melakukan cek lebih lanjut," ujar Dokter Anita.

"Baik, Dok. Besok saya akan bawa Fatimah check up ke rumah sakit."

"Kalau begitu saya pamit dulu, karena setelah ini saya akan ada operasi pasien," ucap Dokter Anita.

"Baik, Dok," balas Yusuf. "Mari saya antar ke depan," lanjutnya.

"Baik, Pak."

Yusuf mengantar dokter Anita ke pintu utama unit apartemennya.

"Assalamualaikum, Pak."

"Walaikumsalam, Dok."

Setelah itu, Yusuf menutup pintu unit apartemennya.

*

Di kamar, Alicia dan Gea sedang duduk bersama sambil menikmati cemilan dari Bi Ina. Jam di dinding menunjukkan pukul 04.00 sore.

"Kak Ge, jadi ngajak aku ke Party?"

"Oh, jadi donk. Masa enggak."

"Hmmm... Tapi Al bingung mau pakai baju apa," pikir Alicia.

"Udah gampanglah, kita bisa belanja sekarang. Lagian selama ada duit, kita bisa belanja. Yang penting happy."

"Oh iyaa lupa sih, lagian pasti tante Desi punya langganan butik."

"Ya pastilah, tante Desi punya temen desainer terkenal, dia punya butik cukup terkenal. Kamu nggak usah bingung."

"Hmmm tapi Al nggak bisa make up, Kak."

"Gampang, aku punya langganan MUA yang langganan arti-artis terkenal bahkan para pejabat negara, nggak usah bingung."

"Hmm iya sih, selama ada duit, semua langsung sat set!" Seru Alicia.

"Ya. Pasti sat set, lagian ngapain kita bingung. Toh duit bisa dicari lagi, tapi menjaga kewarasan mental itu sangat sulit."

"Yups, selama ada duit, kewarasan mental tetap terjaga, Kak!" Alicia tertawa bersama Gea.

"Oh... jelas. Kita duit emang bukan segalanya, tapi duit bisa membeli segalanya. Bahkan kadang harga diri seseorang bisa dibeli dengan duit. Kalau nggak punya duit, siap-siap bakalan dijadiin tumbal!"

"Setuju sih,  Kak Ge. Soalnya kadang duit itu bisa jadi alasan seseorang menginjak harga diri seseorang. Ya, mangkannya kadang banyak pria-pria itu kalau lihat perempuan tanpa duit, seakan dibilang beban atau semacamnya."

"Ya, kalau itu harus pinter-pinter milih laki! Itu cuman dari beberapa laki-laki yang pikirannya sempit aja. Kalau laki-laki cintanya lebih besar, maka nggak akan bilang secuil kata, kalau perempuan nggak pinter cari duit itu beban. Emang laki-nya aja nggak mampu? Tapi lakinya nggak ngaca! Minta standar tinggi, eh tapi nggak sadar diri!"

"Ya, gitu deh, Kak. Kadang itu nyari laki-laki cintanya lebih besar dari kita, begitu sulit! Mereka kadang sifatnya kayak langit, kadang juga mereka hanya pacarin, tidurin wanitanya, cuman bilang pembuktian cinta."

"Laki-laki model kayak gitu, meskipun dilelang gratiss, hmmm.... aku milih nggak berminat ngambil. Itu cuman akal-akalan laki-laki mokondo, dia juga jagi playing victim. Ibarat dia itu under value!"

"Betul! Aku setuju, aduh amit-amit! Mangkannya cari yang high value, cara pandanganya itu otaknya gak sakit jiwa!" Gea menekan setiap ucapannya, dia jadi ingat dengan mantan gebetannya waktu masih kuliah.

"Yaudah, kita cus sekarang kak Ge. Lagian udah jam segini."

"Okey! CUS!"

"Semoga saja mas Zakaria ngajak mas Argantara," harapan Alicia dalam hati.

*

"Rasa cintaku takkan pernah bisa abis, karena sekali aku memilihmu, aku akan tetap setia. Walaupun kekuranganmu melemahkan hatiku saat ini," kecupan singkat Yusuf di kening Fatimah, dia mendekap dalam pelukan hangatnya.

Yusuf masih mengingat dianogsa dari dokter Anita. Dia mencoba menahan air mata kepedihannya.

"Ya Allah, apa masih ada cobaan untukku dan istriku lagi yang telah kau siapkan selama ini?" Batin Yusuf meronta. "Apa ini caramu mencintai hamba-Mu ini?"

Kegelisahan menyelimuti sebuah malam, hingga terasa dingin menyekam. Detak jantung bergetar kencang, dada sesak hingga ke uluh hati.

"Ya Allah, apa ini juga cara-Mu menguatkan bahu hamba hingga tulang rusuk istri hamba dalam kehidupan ini?" Tanya hati Yusuf, helaan napas berat, dekapan eratnya ke Fatimah. "Ya Allah, jangan uji istriku, bila sakitnya ini pindahkan ke aku saja," gumamnya.

*

Gemerlap lampu kelab malam, suara musik terdengar begitu kencang. Beberapa pengunjung di sana memakai pakai serba minim. Berdansa di lantai dansa.

"Wow acaranya seru juga ya, kak Ge."

"Iya, Al. Seru donk, ini kan acara ekspresi entertaiment!" Gea menikmati acara party di kelab 'JOYS' bersama beberapa rekan-rekannya.

"Hmmm... mana ya mereka," kedua mata Alicia mulai mengedar, dia tidak menemukannya.

"Nyariin sepupu kamu yang kolot itu sama temennya?" Celetuk Gea.

Alicia menganggukkan kepalanya.

"Nggak mungkin mereka ke sini, karena bukan habitat mereka kalau di sini," kata Gea. "Udahlah, lebih baik kita hepi-hepi aja di sini, buat apa mikirin orang yang belum tentu mikirin kita!"

Alicia tersenyum, dia berusaha menikmati suasana party di kelab malam.

*

Di base camp 'Hijrah Yuk' terlihat Zakaria dan Argantara. Mereka sedang mengikuti acara rutin pengajian bulanan.

Kali ini mereka mendengarkan ceramah tentang 'Jomblo OTW Halal' oleh ustad Ali Quraisy.

Terlihat beberapa pemuda-pemudi menikmati acara tersebut. Zakaria dan Argantara cukup aktif dalam komunitas 'Hijrah Yuk.'

"Bro, kamu nggak jemput sepupu kamu yang di kelab?"

"Iya, habis acara ini selesai. Terus pengen ku rukiyah tuh bocil, masa datang-datang udah di ajak dugem sama si iblis betina."

"Hah?" Argantara tidak paham.

"Itu sama si Gea. Dia itu emang betina yang nggak ada akhlak. Masa sepupuku yang bocil udah diajak dugem. Pantes abangku nggak doyan sama dia." Zakaria tersenyum masam.

"Hmmm harusnya sepupu kamu yang bocil, ajak ke sini. Bukan ke tempat penghuni neraka ngumpul," balas Argantara.

"Iya, tapi mamaku malah ngizinin si Alicia bergaul sama betina tak ada akhlak," ujar Zakaria.

"Yaudah, bentar lagi kita jemput aja. Kasihan kalau sepupu kamu di sana jadi inceran pria hidung belang. Secara di sana banyak om-om genit berperut buncit."

"Betul, aku khawatir banget," ujar Zakaria.

Acara ceramah masih berlangsung, jam menunjukkan pukul 10.00 malam. Perasaan Zakaria tak tenang.

"Duh, semoga Alicia aman di sana," batin Zakaria.

*

Pukul 10.00 Malam, di base camp.

"Eh, bro cabut dulu, maklum aku cemas banget sama Alicia, apalagi dia gaulnya sama iblis betina," ujar Zakaria.

"Iya, bener banget, lagi Alicia masih bocil, gimana kalau terjadi sesuatu sama dia. Apalagi di sana banyak pria-pria otak mesum," Argantara. "Apa perlu ditemenin?"

"Nggak usahlah, kan aku bisa sendiri. Lebih baik kamu pulang. Kasihan ibumu, dia kan lagi sakit."

"Iya, sih. Yaudah. Balik dulu ya, Bro. Assalamualaikum."

"Walaikumsalam," balas Zakaria.

Mereka berpisah di Parkiran motor base camp.

Zakaria mulai menyalakan mesin motor. Dia melajukan begitu sangat cepat menyapu jalanan kota. "Semoga Alicia baik-baik saja," gumamnya selama berada di atas motornya.

*

Kesunyian malam menyelimuti rasa kegelisahan Yusuf, dia memikirkan kondisi istrinya. Dia duduk di depan meja laptopnya. Dia tidak bisa berkonsentrasi kerja.

Yusuf mulai memijat ujung keningnya. Dia merasakan hatinya dalam kepedihan yang mendalam. Otaknya seakan takkan pernah berhenti sama sekali.  Hatinya terasa pilu sekali.

"Ya Allah, apakah ini bagian dalam ujian untuk bisa mendapatkan surga terindah dari-Mu? Apakah aku bisa ya Allah?" Sesak dada hingga ke uluh hati. Merasa tak mampu mendengarkan diagnosa istrinya dari dokter Anita.

"Ya Allah, aku tahu ini adalah ujian kesabaran. Tapi bisakah, aku saja yang menanggungnya," gumam Yusuf dalam hati. Dia merasakan sesak. Dia berusaha membendung air mata di kedua pelupuk matanya.

Yusuf beranjak dari tempat duduknya. Dia menatap cuaca di luar yang cerah, namun hatinya terasa dihujani rasa kepedihan.

Helaan napas berat Yusuf.

*

Pukul 10.00 Malam, di base camp.

"Eh, bro cabut dulu, maklum aku cemas banget sama Alicia, apalagi dia gaulnya sama iblis betina," ujar Zakaria.

"Iya, bener banget, lagi Alicia masih bocil, gimana kalau terjadi sesuatu sama dia. Apalagi di sana banyak pria-pria otak mesum," Argantara. "Apa perlu ditemenin?"

"Nggak usahlah, kan aku bisa sendiri. Lebih baik kamu pulang. Kasihan ibumu, dia kan lagi sakit."

"Iya, sih. Yaudah. Balik dulu ya, Bro. Assalamualaikum."

"Walaikumsalam," balas Zakaria.

Mereka berpisah di Parkiran motor base camp.

Zakaria mulai menyalakan mesin motor. Dia melajukan begitu sangat cepat menyapu jalanan kota. "Semoga Alicia baik-baik saja," gumamnya selama berada di atas motornya.

*

Kesunyian malam menyelimuti rasa kegelisahan Yusuf, dia memikirkan kondisi istrinya. Dia duduk di depan meja laptopnya. Dia tidak bisa berkonsentrasi kerja.

Yusuf mulai memijat ujung keningnya. Dia merasakan hatinya dalam kepedihan yang mendalam. Otaknya seakan takkan pernah berhenti sama sekali.  Hatinya terasa pilu sekali.

"Ya Allah, apakah ini bagian dalam ujian untuk bisa mendapatkan surga terindah dari-Mu? Apakah aku bisa ya Allah?" Sesak dada hingga ke uluh hati. Merasa tak mampu mendengarkan diagnosa istrinya dari dokter Anita.

"Ya Allah, aku tahu ini adalah ujian kesabaran. Tapi bisakah, aku saja yang menanggungnya," gumam Yusuf dalam hati. Dia merasakan sesak. Dia berusaha membendung air mata di kedua pelupuk matanya.

Yusuf beranjak dari tempat duduknya. Dia menatap cuaca di luar yang cerah, namun hatinya terasa dihujani rasa kepedihan.

Helaan napas berat Yusuf.

*

Berulang kali Yusuf mengganti channel televisi, dia merasa begitu resah. Dia bahkan sulit tidur. Berulang kali dia mondar-mandir dari ruang tengah ke kamar.

"Ya Allah, apakah aku sanggup mengatakannya kalau penyakit itu ada di dalam tubuh istriku?" Gumam Yusuf dalam hati, dia tak sanggup melihat kepedihan dan kenyataan yang ada.

Air mata itu seakan jatuh dari kedua bendungan pelupuk mata. "Aku nggak boleh lemah seperti ini, aku yakin setiap penyakit akan ada penawarnya."

Yusuf menelan air liurnya sendiri ke kerongkongannya. Dia merasa gagal saat itu. Dia cepat-cepat menghapus rembesan air mata itu.

"Aku harus kuat, aku nggak boleh seperti ini," Yusuf langsung masuk ke kamar, dia naik ke ranjang kamarnya, lalu dia memeluk Fatimah dari belakang begitu erat. "Apapun yang terjadi, cintaku takkan pernah berkurang untukmu, sayang," gumamnya.

*

Kelab malam, pukul 23.00. Suasana semakin ramai. Musik berdegup kencang. Beberapa orang mulai mabuk berat. Aroma minuman beralkohol mulai menyengat.

Gemerlap lampu di dalam kelab berkedap-kedip. Suasana semakin  memanas. Beberapa pria hidung belang sedang menikmati wanita-wanita jalang.

"Aduh, Kak Ge. Pusing kepala Alicia."

"Ya ampun, Al. Ini loh cuman red wine, ih kamu kok norak sih."

"Nggak biasa minum ginian, Kak."

Mendadak kepala Alicia seakan berputar, dia mulai kehilangan keseimbangan. Sementara Gea masih asyik berjoget di lantai dansa mengikuti musih dari DJ.

"Dasar bocil! Ah bodoh amat! Yang penting aku hepi!" Gea langsung meneguk gelas berisi minuman di tangannya. Dia seakan larut dalam suasana.

Alicia tidak kuat, kepalanya berat, hingga dia jatuh di lantai dansa. Seakan suara - suara itu terdengar samar - samar di kedua telingannya.

Zakaria datang, dia menerobos kerumunan. Sementara Gea seakan tidak peduli dengan keadaan Alicia yang pingsan.

"Arghhh! Malas yang namanya drama lagi," Gea malam menuju ke meja barista. Dia memesam minumannya lagi.

Zakaria segera mengendong Alicia yang pingsan di tengah kerumunan lantai dansa.

"Emang dasar iblis betina, malah ngilang!" Zakaria geram, dia tidak menemukan Gea.

Zakaria segera pergi mengendong Alicia keluar dari kelab malam tersebut. Dia melihat wajah Alicia pucat dan berkeringat.

"Aduh, Dek. Kenapa pakai gaul sama iblis betina?" Gumam Zakaria. "Emang dasar tuh wanita nggak bener!" Kesalnya.

Sementara Gea melanjutkan acara party, dia berjoget di atas meja barista, dia berteriak-teriak seperti orang kehilangan akalnya.

*

Di Parkiran mobil, Zakaria berjalan sambil mengendong Alicia.

"Ya ampun, kecil-kecil gini berat juga. Apa mungkin berat dosa?" Gumam Zakaria, berhenti di depan mobilnya. Dia segera membuka mobilnya di bangku belakang.

Alicia di dudukkan di bangku belakang, Zakaria mendengarkan Alicia yang mengigo tidak jelas.

"Dasar bocil! Nyusahin banget!" Umpat Zakaria. Dia segera membuka pintu kemudinya, lalu menutup kembali.

Zakaria menyalakan mesin mobilnya, lalu melajukan begitu cepat menyapu jalanan kota yang sepi.

Sementara Alicia di belakang merasa mual, dia memuntahkan seluruh isi perutnya selama perjalanan pulang ke rumah.

"Mangkannya, kalau gaul jangan sama titisan iblis betina. Tuh, dia aja ngilang kayak setan!" Cetus Zakaria sambil mengemudi mobilnya.

*

1
Susi Raghisa
c fatimah mah mani bedegong jeng egois.
Yati Syahira
nenek tua tempramen ntar kena struk baru tahu
Mawar Hitam Berduri: 🤭🤭🤭🤭 begitulah nenek desi
total 1 replies
Yati Syahira
knapa fatima dan adam tdk peegi jauh yg tdk bisa diketemukqn yusuf samq ibunya
Mawar Hitam Berduri: Terima kasih sudah mampir membaca, jawabannya ada di episode selanjutnya. 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Susi Raghisa
euh pada egois semua..
Susi Raghisa
pasti nanti disuruh cepet nikah sama ulat keket..kayanya aku ga rela deh kalau sampe bener sku mundur deh bacanya..maaf ya kaka bukan ga menghargai karya kaka..karya kaka bagus ko saya suka tp kakau ada poligami maaf.
Mawar Hitam Berduri: Di tunggu saja episode lanjutannya. . .Terima kasih atas jejak komentarnya 🙂☺️
total 1 replies
Muhammad Bagus
kek sinetron ikan terbang

tokoh jahat dibuat lebay jahatnya
tokoh baik dibuat lebay baiknya
Mawar Hitam Berduri: terima kasih atas komentarnya, tapi lebih baik buat baca sampai tamat, karena setiap cerita punya alurnya masing-masing. 🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!