NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Sang Istri

Terjerat Cinta Sang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: Maia_Icha

Raihanum Anggraini, gadis yatim yang miskin. Dia sangat mengharapkan bisa mendapatkan Kebahagiaan dari Pernikahan nya. Tapi pada kenyataan, semua keinginan itu harus tandas dan terkubur dalam dalam, saat mengetahui fakta pahit tentang suami yang baru di Nikahi nya. Haruskah dia tetap bertahan, atau mungkin pergi meninggalkan nya.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maia_Icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hancur nya Harapan

Di dalam ruangan serba putih nya, Hanum terbaring lemah di atas brankar. Untunglah, para warga yang baik hati telah membantu membawanya ke rumah sakit tepat waktu.

"Hanum, kamu sudah sadar?" tanya Reyhan, saat melihat Hanum mulai mengerjapkan mata nya. Setelah satu jam berlalu.

Dan sejak itu pula, Reyhan begitu setia menemani di sini dengan wajah cemas yang tergambar jelas.

"Heum, Reyhan, ini di mana?" gumam Hanum dengan suara lirih dan lemah.

"Kamu ini ada di rumah sakit Hanum, tadi kamu pingsan di jalan. Dan beruntung ada salah satu karyawan kita, yang mengenali kamu dan langsung menghubungiku," jelas Reyhan.

"Maaf ya, Rey.. Aku jadi merepotkanmu, padahal ini adalah hari penting untuk mu dan perusahaan. Tapi aku malah sakit seperti ini." dengan penuh penyesalan, Hanum menunduk sedih. Dan merasa sangat bersalah, karena telah mengacaukan semua nya.

Reyhan yang mendengar itu, langsung menggenggam tangan Hanum penuh kelembutan. Dan ini adalah hal perdana yang ia lakukan.

"Tolong, jangan bicara seperti itu. Kamu itu lebih penting dari apapun bagi ku. Bahkan, nyawa ku sekali pun. Apa kamu tahu? tadi aku sangat ketakutan, saat mendengar kabar tentang keadaanmu. Rasanya seperti nafasku terhenti." begitu lah Cinta Reyhan yang sangat dalam pada wanita satu ini, dia bisa menggila! kalau sampai terjadi sesuatu pada wanita yang di kasihi nya.

Dan kini, keromantisan dalam ruangan itu semakin terasa kental sekali. Terlebih lagi, sudah dipenuhi kehangatan dan kasih sayang di antara kedua nya.

Tak lama, Hanum tersenyum lebar dengan tulus. Karena merasa diri nya, sangatlah special dan berharga sebagai seorang wanita.

"Kenapa kamu malah tersenyum Hanum? Apa kamu senang, membuat ku khawatir." padahal wajah Reyhan begitu serius menatap wanita nya, tapi ia malah bersikap sebalik nya

"Ternyata.. wajah mu tampan juga, kalau di lihat seperti ini. Kenapa aku baru menyadari nya sekarang ya?" goda Hanum, untuk menutupi hati nya yang sedang bertaburan bunga - bunga karena ulah pujangga nya.

"Ish, kamu ini. Sungguh menyebalkan sekali." kesal Reyhan

"Haha.. Haha.."

Deg, Deg, mendadak jantung Reyhan berdetak kencang, karena melihat tawa bahagia milik Hanum yang sudah kembali seperti dulu.

Dan ditengah keceriaan dan kebahagiaan mereka, tiba-tiba seorang dokter bersama perawat nya datang memasuki ruangan, dengan lembaran kertas di tangan.

"Permisi, maaf mengganggu." sapa dokter dengan ramah

"Iya, silahkan Dok." Reyhan memberi izin.

"Ini, saya ingin memberikan hasil pemeriksaan tadi," ujar dokter, sambil menyerahkan kertas yang ia bawa pada Hanum.

"Bagaimana dengan keadaan pasien, Dok?" tanya Reyhan dengan rasa cemas dan penasaran.

"Sepertinya pasien kurang asupan gizi dan beristirahat. Karena tekanan darahnya rendah sekali" jelas dokter

"Sudah ku duga, ini semua pasti ada hubungan nya dengan pekerjaan mu" gumam Reyhan, yang menegaskan dugaan nya. Kalau belakangan ini, Hanum begitu sibuk hingga telat makan dan sering begadang menyelesaikan tugas.

"Maafkan aku Rey.." sesal Hanum

"Lain kali, aku mau jangan terlalu di paksakan Hanum. Biar sebagian pekerjaan mu, diberikan pada staff lain nya saja." nasihat Reyhan, yang tak ingin hal seperti ini terulang kembali. Dan Hanum pun mengangguk patuh.

"Baik Rey.."

Sesaat kemudian, sang dokter kembali mengambil alih bicara. Dan membawa kabar menggemparkan nya

"Tunggu, masih ada satu hal lagi. Yang harus saya sampaikan." sela nya.

"Apa itu, Dok?" Hanum menahan napas, matanya terpaku pada dokter yang ingin memberikan jawaban selanjutnya.

"Selamat ya, Ibu Hanum. Saat ini anda sedang dalam keadaan mengandung. Usia janin nya tepat 12 minggu" ucap dokter dengan wajah ceria. Namun, kebahagiaan sang dokter seakan tidak menular pada pasangan ini. Hanum dan Reyhan justru saling pandang dengan wajah tak percaya.

"Apa?!" keduanya berseru bersamaan, seakan dunia berhenti sejenak.

Dan rasa nya, bagai mendengar petir di siang bolong. Karena tersentak oleh berita yang tak terduga ini.

"Tidak, Tidak, ini pasti ada kesalahan.! Jangan pernah mengatakan hal mengerikan itu dok." kepala Hanum, sudah menggeleng cepat untuk menyangkal. Bahkan diri nya mendadak menjadi panik dan histeris.

"Iya benar dok, hasil ini pasti salah! tolong cek ulang pemeriksaan. Saya akan membayar nya berapa pun itu!" Reyhan tak kalah panik nya, bahkan sampai menggenggam erat kedua pundak dokter.

"Maaf sekali Ibu, Pak, tapi hasil ini sudah sangat akurat, bahkan saya sendiri yang memeriksa keadaan janin nya dan inilah bukti nya" dokter pun menyodorkan dua buah foto hasil rontgen, yang menampilkan tubuh sangat mini janin nya.

Setelah nya, dokter dan perawat melangkahkan kaki keluar. Dan meninggalkan Hanum yang tampak terpukul.

"Hiks.. Hiks.. tidak, tidak, ini tidak mungkin terjadi! Aku tidak menginginkan bayi ini" Hanum tak dapat menahan kepedihan hati nya, dia menangis tersedu untuk meluap kan semua kekecewaan.

Karena baru saja, beberapa menit lalu, ia mengeluarkan tawa lepas bahagia nya. Tapi sekarang, dia harus di uji kembali dengan kehadiran benih suami kejam nya.

"Hanum.. sudah ya, aku mohon jangan menangis lagi. Tenangkan diri mu." pinta Reyhan dengan begitu lembut, dan andai saja wanita itu sudah jadi milik nya.

Sudah pasti, saat ini dia mendekap tubuh itu untuk menenangkan

***

Di kantor

Reyhan terlihat baru saja tiba, tapi dia langsung duduk melamun di kursi kebesaran yang dimiliki.

Setelah beberapa saat yang lalu, ia mengantarkan Hanum pulang dan mengijinkan gadis itu untuk tidak bekerja beberapa hari ke depan.

Dia sadar betul bahwa Hanum membutuhkan waktu untuk tenang dan menjernihkan hati serta pikiran yang kacau.

Tiba tiba, terdengar suara barang berjatuhan dengan keras nya. Prang.!

"Argh..!!" Reyhan berteriak frustrasi, kesalnya meluap hingga semua yang di atas meja pun terlempar berhamburan.

"Kenapa semua ini harus terjadi!!" Dia merasa seolah dunia ini tak adil padanya, padahal tinggal selangkah lagi keinginan nya tercapai

Namun, takdir tak pernah berpihak pada nya. Bahkan selalu mempermainkan diri nya.

"Tidak! Aku tidak sanggup kehilangan Hanum. Dan aku tidak akan pernah, membiarkan dia kembali lagi bersama dengan lelaki keji itu!" Reyhan mengepalkan tangannya erat, hingga jari-jarinya berwarna keputihan karena menahan emosi. Hatinya berkecamuk, balutan amarah dan kebencian pada Aksa Wijaya semakin kuat. Yaitu pria yang telah merenggut kebahagiaannya, hingga membuat sang Ibu meninggal.

Dan sekarang, hal itu terjadi lagi. Aksa kembali, akan merampas cinta yang ada di hati Reyhan.

"Bagaimanapun cara nya, Aksa tidak boleh mengetahui tentang kehamilan Hanum! Aku harus segera membawa nya pergi sejauh mungkin!"

***

Kalau di sana, Reyhan tengah begitu sibuk merancang berbagai strategi untuk menyiapkan pelarian diri nya bersama Hanum.

Namun, di sisi lain, Aksa justru sedang di landa keresahan dengan wajah meringis. Karena sejak tadi, ia terus bolak-balik ke kamar mandi karena perutnya yang tak henti-hentinya meronta kesakitan.

"Hoek... hoek..." Aksa merasa tubuhnya mulai lunglai tak bertenaga, setelah terlalu sering memuntahkan isi perutnya. Kelelahan pun mencengkram seluruh raga. Sementara itu, Mirna datang menghampiri Aksa dengan rasa khawatir yang menggebu.

"Aksa, apa tidak sebaiknya kita panggil dokter saja, ya?" pinta Mirna dengan wajah khawatir, dia tak tega melihat putranya yang tampak lemah tidak seperti biasa

"Tidak perlu, Bu..." Aksa melangkah gontai, menapakkan kaki dengan hati-hati. Dan berjalan ke arah ranjang King size-nya, berusaha menutupi rasa sakit yang dirasakan.

"Kamu yakin?" tanya Mirna untuk memastikan, seraya menahan pandangan nya.

"Iya Bu, aku ingin istirahat saja." memang begini lah Aksa, yang selalu anti berurusan dengan dokter.

Karena itu, dia selalu menjaga pola hidup dan kesehatannya dengan sangat ketat. Namun, entah mengapa, beberapa hari ini dia terus saja merasa pusing, mual, dan kehilangan selera makan.

Padahal, dia jarang sekali sakit dan tidak pernah memiliki riwayat penyakit apa pun.

"Ya sudah, kalau butuh apa-apa. Nanti kamu panggil ibu ya." Mirna mencoba tersenyum sambil menyelimuti Aksa yang terbaring lemah. Seraya mengusap rambut putranya dengan penuh kasih sayang.

Dia merasa lega, karena saat ini hubungan mereka kembali membaik. Setelah peristiwa Sarah yang mengguncang hidup mereka.

"Baik, Bu.." lirih nya, seraya menahan perih di tubuh. Dan berharap keadaannya tidak semakin memburuk dan mengkhawatirkan Ibunya.

Sesaat kemudian, terdengar bunyi getaran dari ponsel milik Aksa. Dret.. Dret..

"Siapa sih yang menghubungiku di saat seperti ini?" sebenarnya ia tidak ingin menjawab, namun takut ada masalah penting yang menyangkut pekerjaan, akhirnya dia mengangkat panggilan itu juga.

"Hallo, selamat siang Pak Aksa."

"Iya, siang.."

"Ini kami dari petugas Pengadilan Agama."

"Pengadilan Agama.?" Aksa mengerutkan kening, dia merasa kebingungan. Karena merasa tak pernah memiliki urusan apapun di sana.

"Iya Pak Aksa, kami ingin memberitahu kan bahwa esok hari jam 8 adalah jadwal sidang mediasi untuk Anda dan Ibu Hanum."

"Apa?!" Aksa tampak terlonjak kaget, bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi.

Sedangkan dia merasa, tak pernah memberikan persetujuan untuk gugatan yang dilayangkan oleh istrinya itu.

"Iya Pak Aksa, surat gugatan dari Ibu Hanum sudah masuk dan sedang diproses di sini," jelas si petugas.

Mendengar hal itu, Aksa enggan menjawab. Emosinya meluap, dan langsung membanting ponselnya penuh kemarahan. Brughh..!!

"Argh..!"

1
Nur Adam
lnju
Nur Adam
lnjut
Shinn Asuka
Mau baca terus, thor, jangan lama-lama hiatus ya!
Maia_Icha: Ashiap! kk/Smile/
total 1 replies
Maki Umezaki
Baper deh!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!