"Ini semua salah ku!, aku pantas mendapatkan semua ini" Suara hati Faela, tubuhnya terjatuh dari lantai tempat tinggal istri selingkuhannya.
"Bru.. uk" Suara tubuh Faela yang terjatuh dari lantai 15 apartemen termewah dikota itu.
Darah mengalir dari kepalanya dengan deras, dan dia menghembuskan nafas terakhir nya dengan mata terbuka memandang awan biru.
Tiba-tiba saja Faela melihat cat warna merah menyirami tubuhnya.
"Kamu tidak apa-apa? " Tanya Siska, teman kuliah Faela.
Faela lalu mengusap matanya dengan kain lap yang diberikan Siska.
"Siska!, dia bukannya tinggal di luar negeri bersama suaminya. Kenapa dia disini? " Pikir Faela yang kebingungan.
Lalu dia melihat sekelilingnya dan dia berada di kampus lamanya.
Apa yang terjadi pada Faela?, Bagaimana kisah cinta Faela yang sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ms. simple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu kembali.
Fa ela yang sedang melakukan pemotretan, tiba-tiba disuruh berhenti oleh Ciko.Maria lalu menghampiri Fa ela sambil memberikan minum pada Fa ela.
"Kenapa Ciko kemari? " Tanya Fa ela.
"Yang aku tahu dia berkerja sebagai asisten CEO baru, yang tidak pernah menampakkan wajahnya didepan umum" Jawab Maria.
"Jangan-jangan, CEO baru itu adalah! " Seru mereka berdua.
Dalam pikiran mereka berdua menebak kalau dia adalah Hugo.
"Mana mungkin dia, bukannya dia ada di luar negeri" Ucap Fa ela. "Dan yang aku tahu dia kembali dari luar negeri setelah kakeknya meninggal" Pikir Fa ela.
"Mungkin saja, dia pasti merindukanmu dan buru-buru ingin bertemu dengan cinta sejatinya" Goda Maria sambil tersenyum.
Fa ela pun memukul punggung Maria dengan lembut, dan Maria menertawakan Fa ela.
Zico pun menghampiri mereka berdua yang sedang bercanda, dengan mengajak asistennya.
"Kak Ela, aku iri dengan kedekatan kalian" Ucap Zico.
"Kamu lakukan saja dengan dengan asisten mu itu" Ucap Fa ela dengan sinis.
"Kakak ini tidak pernah manis kalau bicara dengan ku, padahal aku mau akrab dengan kak Fa ela" Ucap Zico.
"Bagaimana aku mau ramah?, jika kamu selalu diikuti oleh wartawan tersembunyi dan lagi nanti para fans mu akan memberiku pesan pedas" Ucap Fa ela.
Tiba-tiba Ciko menghampiri mereka, dan menyuruh untuk Zico dan yang lain pergi kecuali Maria dan Fa ela.
"Memangnya ada apa kamu menemuiku? " Tanya Fa ela.
"Aku minta waktu sebentar kepada kru, karena bos menyuruh untuk bertemu pribadi dengan mu" Ucap Ciko.
"Memangnya siapa bos mu? " Tanya Fa ela.
"Jika penasaran kamu lihat sendiri saja" Jawab Ciko.
Dipikirannya Fa ela penuh pertanyaan tentang siapa atasannya Ciko, Fa ela pun berjalan kearah mobil Ciko dan Ciko menyuruh Fa ela untuk membuka pintu belakang mobilnya.
Saat dibuka ternyata tebakan Fa ela benar.
"Hugo" Panggil Fa ela.
Lalu dia menutup kembali pintu mobil tersebut karena terkejut.
Lalu berjalan mendekati Ciko, dengan tatapan marah.
"Aku sudah bilang, jika mau berurusan dengan pekerjaan sebaiknya kalian temui saja agensi ku" Ucap tegas Fa ela dengan marah.
Lalu dia segera meninggalkan mobil Ciko dengan buru-buru.
Hugo yang melihat penolakan Fa ela, dia langsung keluar dari mobilnya.
"Fa ela, tunggu! " Panggil Hugo.
Fa ela lalu menghentikan langkahnya, dan menoleh kearah Hugo. Walaupun perasaannya tidak siap untuk bertemu dengan nya, tapi dia juga tidak bisa menghindari dari Hugo.
"Jika urusan perkerjaan maka kamu bicara kepada agensi ku" Ucap tegas Fa ela.
"Ini bukan masalah perkerjaan, aku mau bicara tentang kita" Ucap Hugo.
"Maaf, aku tidak mau membicarakan masa lalu atau mengungkit kenangan yang tidak ada akhirnya" Ucap Fa ela. "Tenang, Ela!. Ini keputusan terbaik untuk menghindari laki-laki dari masa lalu dan hidupmu juga sudah bahagia tanpa cinta seorang pria" Pikir Fa ela.
"Maaf, aku harus berkerja jadi kita tidak bisa melanjutkan pembicaraan kita" Ucap Fa ela dengan tegas.
Fa ela pun pergi dari sana dan mendekati Maria.
"Aku seperti mengenal pria tersebut" Ucap Maria.
"Dia Hugo" Jawab Fa ela.
"Apa!, jadi cinta pertama mu adalah CEO baru" Ucap Maria yang terkejut.
"Kenapa kamu terkejut seperti itu?, kamu lupa kalau dia itu penerus grup GJ" Ucap Fa ela.
"Kamu benar" Ucap Maria.
"Jadi, kamu mau CLBK! " Goda Maria sambil tersenyum.
"Tentu saja, tidak!. Dan aku tidak sanggup jika harus menjalin hubungan dengan pria seperti Hugo" Ucap Fa ela.
"Benar tidak menyesal! " Seru Maria.
"Sudah jangan bicarakan dia terus, kita harus kembali bekerja" Ucap Fa ela.
Hugo yang ada didalam mobil terdiam memikirkan ucapan Fa ela.
"Sepertinya, Ela benar-benar menolakmu" Ucap Ciko.
"Dia sedang marah padaku, jadi dia bersikap seperti itu" Ucap Hugo.
Hari libur Fa ela pun tiba, pagi sekali Fa ela sudah menyiapkan barangnya untuk pergi mengunjungi ayahnya di pedesaan.
"Ela, bawa ini untuk ayah" Ucap Nico sambil memberikan bungkusan pada Fa ela.
"Apa ini?, uang! " Ucap Fa ela sambil tersenyum.
"Mana mungkin aku punya uang sebanyak itu, itu baju hangat baru untuk ayah" Ucap Nico.
"Nico, kamu anak yang manis! " Goda Fa ela sambil tersenyum.
"Aku memang anak ayah yang manis" Ucap Nico sambil bercanda.
"Iya.. " Ucap Fa ela.
"Dan juga aku mau nuntut pihak agensi mu tentang berita kamu tinggal dengan pria" Ucap Nico.
"Berita itu memang benar, bukankah kakak ini pria" Ucap Fa ela.
"Mereka mengira kalau aku ini pacarmu" Ucap Nico.
"Seharusnya kakak bangga punya pacar model papan atas kayak aku" Ucap Fa ela.
"Berita itu bisa merusak citra ku, bagaimana aku bisa punya pacar. Wanita pasti melihat ku sebagai pacarmu" Ucap Nico.
"Memangnya kakak punya pacar?, bukannya kakak jomblo akut" Ejek Fa ela.
"Terus ejek!, nanti kamu aku tuntut biar tahu rasa! " Canda Nico.
"Aku takut! " Ejek Fa ela.
"Pokoknya bilang sama agensi mu" Ucap tegas Nico.
"Siap" Jawab Fa ela sambil tersenyum.
"Kakak pinjam mobil nya, seperti biasa untuk menghindari wartawan" Ucap Fa ela.
"Ambil saja!, diatas laci ruang tamu" Ucap Nico.
Akhirnya Fa ela berpamitan pergi dari Nico dan turun ke parkiran apartemen mereka, tapi Fa ela dikagetkan dengan Hugo yang berada didepannya.
"Aku mau bicara dengan mu" Ucap Hugo tegas.
"Tidak ada yang perlu dibicarakan" Ucap tegas Fa ela, yang berusaha menghindari Hugo.
Tiba-tiba saja, tas dan barang Fa ela dimasukkan kedalam mobil Hugo, dan itu membuat Fa ela kesal.
"Kembalikan! " Perintah Fa ela.
"Aku mau bicara dengan mu, dan aku juga bisa mengantarmu" Ucap Hugo.
"Benarkah, jadi kamu mau mengantarku menemui pacar simpanan ku" Ucap Fa ela.
"Ten.. tu, kemana pun kamu pergi! " Seru Hugo dengan gugup sambil menahan rasa kesalnya.
"Baik, ayo kita pergi! " Ajak Fa ela dengan tersenyum.
Akhirnya Fa ela masuk kedalam mobil Hugo dan mereka berdua pergi ke rumah ayahnya.
Didalam mobil mereka berdua terlihat canggung, tanpa ada yang mengeluarkan pernyataan.
"Disini terlalu canggung" Pikir Fa ela.
"Apa aku nyalakan musik saja? " Pikir Hugo.
Hugo yang mau menyalahkan musik, tiba-tiba terhenti setelah Fa ela memulai pembicaraan mereka.
"Bagaimana kabar kakak? " Tanya Fa ela.
"Aku baik" Jawab Hugo. "Dan kamu bagaimana apa saja yang kamu lakukan? " Tanya Hugo.
"Hari-hari ku di sibukkan dengan berkerja" Jawab Fa ela.
"Aku minta maaf soal yang kemarin, karena sikapku membuatmu bersedih" Ucap Hugo yang mulai jujur pada Fa ela.
"Itu kejadian yang lalu, dan sudah aku maafkan" Ucap Fa ela.
"Karena dendam ku yang bodoh, aku telah menyakiti mu" Ucap Hugo.
Fa ela lalu tersenyum, begitu juga dengan Hugo. Mereka berdua berusaha mengakrabkan diri mereka dan berusaha memulai hubungan yang baru.
