KULTIVATOR DI DUNIA BARU

Di kerajaan Florin, tepatnya di luar istana kerajaan Florin. Terdapat ribuan iblis yang menyerang membabi buta para pasukan kerajaan Florin.

Penyerangan itu terjadi 2 hari yang lalu, dan berlangsung hingga saat ini. Di tengah tengah ribuan iblis itu, terdapat sosok seperti manusia memiliki tanduk di kepalanya dan tatto angka 9 di wajahnya.

Ting!!

Sing!!

"Hiyaaaak!!"

Sebuah pedang menusuk demi menusuk, serangan demi serangan terlontarkan ke arah para iblis yang menyerang iblis itu.

Johan yang merupakan rank S mengeluarkan skill nya dimana pedangnya aura mampu membunuh puluhan iblis dalam satu tebasan.

Namun jumlah iblis yang berdatangan begitu banyak bahkan lebih banyak dari seluruh jumlah pasukan wilayah Florin.

"Sialan, mereka tidak ada habis habisnya!" Johan menebas mereka semua dengan skillnya, saat ini dia sedang kewalahan dengan pasukan yang begitu banyaknya menyerang kerajaan Florin.

2 hari mereka bertarung, banyak korban jiwa yang berjatuhan, bantuan dari benua lain pasti akan lama, satu satunya harapan bagi kerajaan Florin adalah pangeran dan Lin Chen yang memiliki kekuatan begitu luar biasa.

Di sisi lain tepatnya di tengah para iblis itu, ada iblis yang berdiri dengan bosan, terkadang duduk di atas singgasananya. Dia adalah sosok iblis yang muncul entah darimana langsung menyerang kerajaan Florin.

Raja Florin saat ini masih mempersiapkan dirinya untuk melawan iblis tersebut, itu merupakan hal yang paling di tunggu iblis yang terlihat membosankan berada di tempatnya melihat dari kejauhan.

"Hoaam, membosankan sekali manusia lemah ini, jika bukan perintah raja iblis, aku tidak sudi melawan manusia lemah ini," ucap iblis tersebut masih penasaran dan santai karena belum ada perlawanan signifikan dari pihak kerajaan Florin.

Iblis itu merupakan salah satu teman iblis bayangan atau Glen yang merupakan iblis ke 10 yang telah dibunuh oleh Lin Chen. Sekarang karena ada sebuah hal yang menyebabkan iblis ke 9 ini diberi perintah oleh raja iblis untuk mencari tau keberadaan pembunuh dari iblis ke 10.

Iblis ke 9 sebelum datang ke benua Florin, dia mengingat pertemuan sebelumnya dengan raja iblis.

Di dalam sebuah aula yang menyeramkan dan terlihat ada 10 kursi dan satu singgasana besar untuk sosok tertinggi yaitu tempat raja iblis.

Mereka tampak membicarakan sebuah ke anehan yang terjadi dan koneksi yang terputus dengan iblis ke 10.

"Dunia atas merupakan dunia manusia, aku memerintahkan iblis ke 10 ke dunia manusia untuk menyamar dan mencari keberadaan para pahlawan untuk dapat di bunuh satu per satu."

"Kekuatan kita masih belum cukup, untuk melawan semua manusia yang diberkahi kekuatan dewa, kecuali satu benua Florin yang tidak diberkahi dewa sama sekali."

"Kebetulan sekali, koneksi dengan iblis ke 10 menghilang di wilayah itu padahal wilayah itu merupakan wilayah lemah walau mempunyai manusia hebat dengan rank SS."

"Iblis ke 9 berdirilah!"

Suara tersebut tidak bisa dibantah, dia merupakan sosok raja iblis yang kekuatannya begitu besar dan masih belum memunculkan diri ke dunia manusia.

"Aku ingin kau naik ke dunia manusia untuk mencari pelaku hilangnya iblis ke 10, sedangkan kau iblis ke 8!"

"Menghadap ke hadapan anda rajaku, aku selalu siap menerima perintah dari anda," ucap iblis ke 8 menghadap depan raja iblis bersama iblis ke 9.

"Tartaros, aku memerintahkanmu untuk pergi ke dunia manusia tepatnya di benua Florin menemukan penyebab kematian iblis ke 10," ucap raja memerintahkan Tartaros atau iblis ke 9.

"Aku Tartaros iblis ke 9 siap melaksanakan perintah anda rajaku!" Ucap Tartaros berlutut di hadapan raja iblis.

"Sedangkan kau Kronos, pergilah bersama Tartaros ke dunia manusia, dengan kekuatanmu tidak akan ada yang dapat mendeteksi keberadaanmu, aku sangat tau kemampuanmu seperti apa, jika ada sesuatu yang mendesak kembalilah dan laporkan," ucap raja iblis memerintahkan Kronos untuk menemani Tartaros namun bersembunyi dan memantau Tartaros.

"Baik rajaku! Aku akan melaksanakan perintah anda!" Ucap Kronos begitu siap untuk melaksanakan perintah dari raja iblis.

"Hmm bagus, aku harap kalian tidak akan membutku kecewa," ucap raja iblis dengan hawa membunuh yang pekat membuat mereka berkeringat dingin.

"Baik tuan!" Ucap mereka serentak dan memohon untuk undur diri melaksanakan perintah sang raja.

Kembali ke saat ini, tepatnya di istana Lin Chen berada, Lin Chen mengajak mereka semua untuk masuk terlebih dahulu.

"Tapi wilayah Florin sedang.."

"Hei, kalian pasti merasa lelah karena ingin menuju ke sini meminta bantuan kan? Jadi beristirahatlah, besok kita akan berangkat dengan keadaan yang segar," ucap Lin Chen yang juga merasa kasihan melihat mereka dengan wajah lesuh karena tidak mempunyai istirahat di perjalanan hanya untuk menemuinya.

"Tapi..."

"Sudah! Dengarkan saja kata guru besar! Beristirahatlah didalam!" Ucap Leon dengan tegas memerintahkan para ksatria itu untuk beristirahat.

"Ba.. baik pangeran.."

Mau tidak mau mereka pun masuk ke dalam kastil Lin Chen dan menuruti permintaannya untuk beristirahat.

Di malam itu, Leon ingin menemui Lin Chen yang berjalan bersama Azel, Leon sangat ingin mengetahui apa yang didalam rencana Lin Chen sehingga membuatnya menunda dan beristirahat malam ini.

Namun Leon mengurungkan niatnya dan sadar bahwa apapun yang dilakukan Lin Chen serta tindakan yang dilakukan olehnya pasti sudah direncanakan dengan baik.

Leon pun kembali ke tempatnya beristirahat untuk mempersiapkan persiapannya agar dapat memulai perjalanannya besok.

"Azel, kenapa kamu tampak terlihat murung?" Lin Chen berjalan bersama Azel di alun alun istana seperti biasa.

"Tuan, apakah tuan berjanji tidak akan meninggalkan Azel?" Ucap Azel membuat Lin Chen bingung dengan perkataannya.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu Azel? Tentu saja, apapun yang terjadi, aku tetap akan menganggap Azel keluargaku sendiri, jadi tidak perlu menanyakan hal seperti itu yah," ucap Lin Chen tersenyum lembut dan mengelus lembut rambut Azel.

"Tuan, terima kasih sudah hadir dan membuat Azel menemukan tujuan hidup, dengan kehadiran anda selama ini. 1 tahun lebih kita bersama seperti begitu banyak pengalaman yang telah aku dapatkan bersama anda," ucap Azel tersenyum menatap keindahan langit malam yang cerah.

"Azel, kamu tidak perlu berterima kasih seperti itu, tanpa kamu, dengan bantuanmu selama ini, merawatku itu aku sangat bersyukur, walau kamu bukan manusia seutuhnya dan kamu adalah ras elf, aku tidak pernah mempermasalahkan hal seperti itu, seharusnya aku yang berterima kasih," ucap Lin Chen lembut kepada Azel.

Mendengar perkataan Lin Chen membuat Azel tersentuh dan menangis karena sosok yang dilayani dan dianggap begitu penting di hidupnya punya keteguhan dan kebijaksanaan yang luar biasa kepada Azel.

"Terima kasih tuan," ucap Azel sambil tersenyum dan meneteskan air mata bahagia.