NovelToon NovelToon
Lemme Love You

Lemme Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / cintamanis / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Triple.1

Berniat ingin mengelabui sang ayah, Amber justru terjun bebas masuk ke dalam rencana dadakannya sendiri. Pria yang baru dikenalnya dan dimintai tolong untuk berpura-pura menjadi kekasihnya malah bersedia menikah dengannya.

Parahnya lagi, pria itu adalah seorang CEO muda yang sangat terkenal, kaya, tampan, dingin, dan tanpa emosi. CEO itu adalah Caesar Juan. Di usianya yang tidak muda lagi, dia malah terjebak dengan permainan seorang gadis kecil.

Namun, pernikahan mereka sangat dirahasiakan dari pihak Caesar.

Mengapa Caesar merahasiakan pernikahannya?

Bagaimana rumah tangga yang akan dijalani Amber bersama pria yang dia panggil paman itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triple.1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Cemburu

Amber masih mempertahankan pertahanannya. Tidak ingin terkecoh dengan taktik kecil Caesar. Namun, pertahanannya runtuh di detik berikutnya saat napas Caesar menyentuh daun telinga Amber. Bisa dia pastikan bahwa posisinya sangat dekat. Amber langsung berbalik hingga membuat Caesar beralih sedikit ke samping.

"Aku tidak pura-pura!" ketus Amber.

Kini tubuhnya menghadap langit-langit kamar.

"Kenapa kau bisa tahu aku bilang kau pura-pura tidur?" balas Caesar santai.

"K-kau!" kesal Amber sambil membalikkan tubuhnya ke samping.

Kini posisi mereka saling berhadapan. Tampan sekali! Monolog Amber dalam hati. Salah satu hal yang membuatnya jatuh cinta pada pria beda usia itu karena wajahnya yang tampan tapi hal yang paling utama yaitu perlakuan Caesar yang sopan dan lembut padanya.

Cantik! Mataku tidak pernah salah menilai. Caesar juga berujar dalam hati. Kedua sejoli itu sama-sama saling mengagumi.

"Kenapa muka paman seperti itu?" tanya Amber.

"Mukaku memang seperti ini."

"Beda. Kau terlihat cemberut. Ada jejak kerutan di sini. Kau pasti sudah menekuknya berkali-kali hari ini," ucap Amber.

Tanpa dia sadari, jari tangannya bergerak mengikuti arah kerutan di antara kedua alis Caesar. Pria itu menikmati sentuhan Amber. Membiarkan istri kecilnya bermain di sana sepuasnya.

"Ah, maaf!" seru Amber saat menyadari kelakuannya.

Caesar langsung menangkap tangan mungilnya dan mengecupnya pelan.

Eh, paman kenapa? Apa dia salah minum obat? Mengapa dia sangat lembut hari ini? Beberapa pertanyaan terlontar begitu saja di dalam benaknya. Amber berniat untuk melepaskan jemarinya namun Caesar menahannya.

"Biarkan sebentar!" pinta Caesar dengan suara sedikit parau.

"Paman, kau kenapa?" tanya Amber bingung.

Caesar menghela napas. Entah mengapa dia tidak suka saat Amber memanggilnya paman. Lebih tepatnya benci.

"Ah, apa kau sakit?" tanya Amber khawatir.

"Tidak. Bisa berhenti memanggilku, paman."

"Eh, bukannya paman yang meminta aku memanggil seperti itu!" balas Amber.

"Baiklah. Aku akui memang aku yang memintamu untuk memanggilku paman tapi ..." Caesar sengaja menghentikan kalimatnya.

"Tapi?" desak Amber.

"Tapi aku juga yang akan menghapus aturan itu," lanjut Caesar sambil menatap Amber lekat.

"Hah! Maksud paman bagaimana?" tanya Amber bingung.

Caesar mendengus kesal.

"Dari sekarang berhenti memanggilku paman!"

"Kenapa?"

"Kau itu istriku bukan keponakanku," balas Caesar sambil membelai wajah Amber.

Paman semakin aneh. Dia kenapa? Tanya Amber dalam hati. Tunggu dulu! Sepertinya aku tidak asing mendengar kata keponakan. Timpal Amber dalam hati.

"Paman, apa kau marah karena kejadian di mall tadi?"

Caesar memilih diam lalu menatap lekat Amber.

"Aku cemburu," ucap Caesar pelan namun tersirat ketegasan dalam setiap katanya.

"Hahaha! Jangan mengada-ada paman!" seru Amber sambil tertawa.

Caesar menatap tajam istri kecilnya itu. Mendapat tatapan tajam dari suaminya, Amber berhenti tertawa.

"Ja-jadi kau benaran cemburu?" tanya Amber gugup.

"Ya, aku cemburu."

Amber menutup mulut tak percaya dengan apa yang didengarnya. Entah dia harus senang atau bingung. Senang karena tahu bahwa pria yang dia cintai memiliki perasaan padanya, entah itu sedikit atau banyak. Amber tidak peduli dengan kadarnya. Bingung karena suaminya itu benar-benar cemburu atau tidak bisa membedakan mana cemburu atau marah karena ibu tadi menganggap Amber adalah keponakan Caesar dan berniat menjodohkan Amber dengan putranya.

"Kau istriku. Milikku. Tidak boleh ada seorang pun yang melirik mu," ucap Caesar sambil mengecup punggung tangan Amber.

"Jadi karena aku ini istrimu?" tanya Amber penasaran.

Terbesit rasa kesal, sedih, dan marah karena Caesar mengatakannya seperti itu. Mengingatkan statusnya sebagai istri. Jadi, sah-sah saja jika Caesar berhak atas dirinya. Berarti pria itu tidak menaruh perasaan padanya. Apalah yang bisa dia harap dari seorang pria berumur yang telat menikah.

Caesar menangkap raut sedih Amber lalu berusaha menjelaskan sedikit agar istri itu tidak salah paham.

"Aku tidak suka saat pria-pria itu menatapmu bahkan ada yang berani mengajakmu berkenalan," jelas Caesar.

Amber melupakan beberapa bagian. Dia baru teringat kejadian di toko buku tadi. Wajahnya langsung memerah seperti tomat mengingat Caesar yang mengecupnya dengan lembut. Tunggu dulu! Ada yang salah! Toko buku itu tempat umum. Bukankah tadi mereka berciuman? Pasti di antara para pengunjung terdapat anak-anak atau remaja. Astaga! Aku sudah menjadi contoh yang tidak baik bagi mereka. Ucap Amber dalam hati.

Melihat ekspresi istri kecilnya yang berubah semakin sedih, Caesar langsung menjawab kegelisahan hati Amber tanpa perlu melontarkannya.

"Robert sudah mensterilkan tempatnya. Jadi, kau tidak usah khawatir," jelas Caesar.

"Oh, syukurlah!" Amber bernapas lega saat mendengar penjelasan Caesar.

Detik berikutnya, Amber menatap tajam suaminya. "Bagaimana kau tahu apa yang aku pikirkan? Paman, kau bisa membaca pikiran, ya?"

"Jangan panggil paman lagi!" seru Caesar.

Pria itu tidak peduli dengan kalimat pertanyaan Amber sebelumnya. Dia justru semakin kesal saat Amber menyebutnya paman lagi.

"Tapi aku sudah terbiasa," jawab Amber jujur.

"Kalau begitu ganti panggilanku dari sekarang. Nanti kau juga akan terbiasa."

"A-aku harus memanggilmu apa?" tanya Amber gugup.

Dia memang mencintai Caesar tapi tidak pernah terlintas di pikirannya untuk memanggil suaminya itu dengan sebutan yang lain karena dia tidak ingin berharap terlalu tinggi.

"Sayang," jawab Caesar cepat.

"Hah!"

"Panggil aku, sayang," jelas Caesar.

Amber menelan cairan bening di dalam mulutnya dengan susah payah. Rasanya aneh harus memanggil Caesar dengan sebutan sayang.

"Mengapa diam saja? Kau harus mencobanya," tuntut Caesar.

"Harus sekarang?"

Caesar menangguk setuju sambil tersenyum. Pria itu tidak sabar mendengar kata sayang yang keluar dari bibir istri kecilnya.

"Kau menatapku seperti itu. Membuat aku tidak bisa bicara," ucap Amber sambil menunduk sesaat setelah mendapat tatapan harapan dari Caesar.

"Istriku, aku ingin mendengarnya," bujuk Caesar.

"Is-istriku?"

"Hmm! Istriku. Sangat bagus bukan?" tanya Caesar bangga.

Amber menatap tak percaya pada Caesar.

"Mengapa?"

"Tidak ada. Rasanya sedikit aneh saat kau mengatakan 'istriku'," jawab Amber malu-malu.

"Aku siapa?"

"Caesar," jawab Amber polos.

"Maksudku apa statusku padamu?"

"Su-suami," jawab Amber menahan malu.

Caesar mengetuk kening istrinya hingga membuat Amber mengaduh. Meski tidak kuat namun cukup menyisakan rasa perih sedikit.

"Aduh!" rintih Amber.

"Aku adalah suami mu dan kau adalah istriku. Apa jelas?" tanya Caesar.

Amber mengangguk. Bukannya dia tidak tahu arti panggilan itu. Hanya saja rasanya aneh saat Caesar mengatakannya. Itu adalah sesuatu yang baru baginya.

"Sekarang panggil aku, sayang!" tuntut Caesar.

"Sekarang?"

Caesar menjawab Amber dengan mengangguk. Amber mengatur napas agar suaranya tidak terdengar aneh.

"Sa-sayang," ucap Amber pelan dan terbata.

"Apa yang kau katakan? Aku tidak mendengarnya."

Jelas-jelas sudah mendengarnya. Masih saja menggodaku. Kesal Amber dalam hati.

"Aku bilang, sayang."

Cup

Caesar langsung mendekat dan menempelkan bibir mereka. Kata sayang dari mulut Amber membuat pria itu tidak tahan untuk mengulang kembali tautan mereka yang terhenti tadi.

1
Wahyu Nengsih
😘😘😘
nova sari
aku mampir ka
📴
the next up kak, jgn lama² up nya krn ku sllu menunggu😁
novitanop
lanjut kkaakak
✮тιαɳα☘︎
hareudang hareudang 🔥🔥😅
lanjut kak
Triple.1: /Grin//Facepalm/
total 1 replies
𝑮𝒊𝒖𝒍𝒊𝒂𝒏𝒐𝒗𝒂🌷
bagus cerita'y kk, udh ngebut bca'y dri part 1 smpai yg ini, ayo kak the next up lgi
Triple.1: makasih kak
total 1 replies
Hielmeera🍒⃞⃟🦅
klo yg ganteng aja
💋ShasaVinta💋
Amber gak mau? Sini, aku aja lah yg habiskan uang suami amber ☺️
💋ShasaVinta💋
Di kutub utara robert malah ketemu beruang kutun yg lebih dingin lagi dibanding caesar.
Triple.1: eh, iya ya Mak...🤣🤣🤣
total 1 replies
💋ShasaVinta💋
Juliddd banget sih… masih pagi juga 😒
💋ShasaVinta💋
Yakin nih beneran sedih? 🫣
💋ShasaVinta💋
Olah raga jantung pagi2 ya, Amber 🤣
💋ShasaVinta💋
Terima nasib ajalah amber 🤣
💋ShasaVinta💋
Menang banyak nihhh 😊
Lulu
hati-hati jatuh cinta beneran lohhh...
💋ShasaVinta💋
Tengokin lah ke dalam … kali aja dapat jackpot 🫣
💋ShasaVinta💋
Yeee Si Paman malah ambil kesempatan nih
💋ShasaVinta💋
CEO mana tau warung pinggir jalan gitu amber. Caesar gak termasuk menjadi salah satu dr sejuta umat yg amber maksud 🤣
💋ShasaVinta💋
Untung si paman tampan ya 🤣🤣
💋ShasaVinta💋
Ya kali si amber malah ngobrol ma pelayan 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!