NovelToon NovelToon
Queen Of Mafia

Queen Of Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Anak Yatim Piatu / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Menikah dengan Musuhku / Kontras Takdir
Popularitas:17.8k
Nilai: 5
Nama Author: NANINUT

Cahaya Naomi Rolan, seorang Queen mafia dari kelompok mafia Dark Shadows dengan arti bayangan gelap.

Dia hidup sebatang kara di dunia yang kejam ini tanpa satupun keluarga di sampingnya, tapi caca bukan tipe orang yang akan merenungi nasibnya begitu saja melainkan hingga detik ini dia berhasil menjadi CEO muda dan terkaya di dunia, walaupun tidak seorang pun yang tau wajah juga identitas asli cahaya.

Hidupnya terkesan rapuh sejak kecil sehingga keadaan membuatnya menjadi gadis berdarah dingin, Namun kehidupannya perlahan mulai berubah setelah dia bertemu dan mulai dekat dengan sosok pria yang berhasil menarik perhatiannya walaupun hubungan mereka berdua tidak berjalan lancar.

Akankah cahaya bisa membuka hatinya untuk pria itu ? karena sejak kecil cahaya telah berjanji pada dirinya bahwa dia tidak akan menjalin hubungan dengan pria manapun apalagi menikah.

Ayo jangan sampai ketinggalan cerita ini, bantu author dengan like komen juga subscribe agar author lebih semangat nulisnya ✨

S

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NANINUT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

QOM 21

Ceklek.

Pintu ruang rawat aslan mulai terbuka, caca baru saja memasuki ruangan itu dan langsung di sambut dengan senyuman hangat dari adisty.

" Kamu sendirian ? ". Tanya adisty menyambut caca.

" Ya, kenapa tante suruh saya kesini ? ". Ucap caca datar.

Memang canggung jika berhadapan dengan sikap dingin caca, namun adisty mencoba menyesuaikan diri dengan sikap caca.

" Aslan terus menyebutkan nama kamu, dia masih belum sadar dari semalam ". Jelas adisty.

Caca beralih menatap aslan yang memang terlihat seperti yang di katakan adisty, tanpa sadar langkah kakinya mulai mendekati aslan.

" Ada apa dengan ku ? Kenapa aku selalu berurusan dengannya, jangan bilang aku benar-benar memiliki perasaan lebih padanya ". Batin caca tidak menyangka dia harus di pertemukan dengan pria seperti aslan.

" Hah ". Napasnya berhembus pelan.

Apa yang di lakukan caca di perhatikan oleh adisty, entah kenapa dia sangat tertarik dengan sosok caca, padahal adisty baru bertemu caca kemarin.

" Nak, apa tante boleh ngobrol sebentar aja sama kamu ? ". Tanya adisty dengan senyuman penuh arti tersembunyi.

Caca kembali mengarahkan pandangannya pada adisty, dia menganggukkan kepalanya kemudian mereka berdua akhirnya ngobrol di sofa yang berada di dalam ruangan tersebut.

" Entah kenapa tante sangat suka putra tante dekat sama kamu nak, walaupun kita berdua bertemu baru kemarin tapi tante sangat menyukaimu ".

" Aslan hampir tidak pernah, ah maksud tante bukan lagi tapi memang tidak pernah menunjukkan tanda-tanda dia menyukai seorang wanita ataupun dekat sama wanita manapun, baru kali ini dia menyebutkan nama wanita di depan tante, ya walaupun dia menyebutkannya dalam kondisi tidak sadarkan diri ".

Caca diam saja mendengarkan semua yang di katakan adisty, dia tidak tertarik dengan cerita itu namun dia menghargai bila seseorang sedang berbicara dengannya.

" Tapi bolehkah tante mengajukan satu permintaan padamu ? ". Tanya adisty kini terlihat raut wajahnya sangat serius.

Terlihat caca tidak merespon pertanyaan adisty, bukan tidak tapi dia cukup terkejut adisty malah ingin mengajukan permintaan padanya.

" Sebenarnya tante punya penyakit yang mungkin sebentar lagi akan merengut nyawa tante, mungkin permintaan tante ini sangat tidak masuk akal karena kamu bukan siapa-siapa tante maupun aslan, tapi entah kenapa tante merasa yakin hanya kamu yang bisa melakukan permintaan tante ".

" Kenapa harus saya ? ". Akhirnya caca buka suara.

" Entah lah, tante hanya merasa kamu orang yang tepat ". Jawab adisty tanpa ragu.

" Baiklah, saya akan melakukannya tapi hal ini hanya sebatas saya membayar hutang nyawa saya pada aslan karena dia rela melindungi saya kemarin ".

DEG.

Adisty terkejut mendengarkan hal tersebut, ternyata aslan tertembak karena melindungi gadis di depannya ? Ini jelas mengejutkan, apalagi adisty yakin aslan tidak akan melakukan hal sebodoh itu membahayakan dirinya demi orang lain, tapi apa ini ? Apa dugaannya benar bahwa aslan menyukai caca.

" Tante cukup terkejut mendengarkan kebenaran ini, tapi lupakan hal itu sebentar ".

" Baiklah, katakan saja apa yang harus saya lakukan ? ". Tanya caca dengan entengnya seakan menganggap permintaan adisty mudah untuk di lakukan.

" Permintaan tante hanya satu kok, tante hanya ingin kamu sering-sering mengunjungi aslan dan ghea jika nanti tante sudah tiada, itu saja ".

DEG.

Spontan caca menatap adisty dengan tatapan terkejut, permintaan yang benar sangat di luar nalar menurut caca.

Tapi tiba-tiba.

" Caca ". Suara serak aslan menyebutkan nama caca sangat jelas di dengar caca dan adisty sehingga mereka berdua langsung menghampiri ranjang aslan.

" Nak, ini ibu ". Adisty berharap aslan bisa segera sadar.

" Caca ". Aslan kembali mengigaukan nama caca, matanya masih terpejam tapi napas aslan mulai memburu.

" Ini terlalu gila ". Batin caca tak menyangka harus menghadapi situasi gila seperti ini untuk pertama kalinya.

Padahal pembicaraan caca dan adisty belum selesai, caca belum mengatakan iya akan melakukan permintaan yang adisty ajukan tapi aslan malah terus mengigau namanya.

" Tante keluar dulu ". Tiba-tiba adisty mengatakan ingin keluar sebentar, nyatanya dia sengaja ingin aslan dan caca berduaan saja.

Adisty langsung pergi, caca menatap lekat aslan yang masih menutup matanya tanpa ada tanda-tanda akan segera sadar.

" Kamu, ibu mu bahkan adik mu --- ". Caca menjeda ucapannya.

" Hah ". Dia menghembuskan napasnya dengan kasar.

" Kenapa kalian bertiga harus muncul dalam kehidupan ku ? Kenapa kalian bertiga selalu menghadapkan ku dengan situasi yang gila seperti ini ". Ucap caca berbicara sendiri seakan aslan bisa mendengarkan kekesalannya.

Deg.

Caca terkejut, tiba-tiba mata aslan yang masih tertutup rapat mengeluarkan air mata, melihat hal itu membuat caca terdiam membisu, hatinya tanpa sadar terasa sakit melihat aslan menangis di hadapannya.

Tangannya terulur mengusap air mata yang mengalir membasahi wajah aslan, hatinya sangat sakit seakan dia bisa merasakan rasa sakit yang aslan rasakan.

Di tempat lain, gilang anderson target kedua incaran caca mulai ketar-ketir setelah dia menerima teror yang di kirim ke rumah persembunyiannya.

" Cepat selidiki siapa yang berani mengirimkan teror ini, bagaimana bisa rumah ini di ketahui oleh orang lain ? ". Ucap gilang berusaha menutupi rasa ketakutannya.

" Apa di antara kalian tidak ada yang menyadari jika kalian pernah di ikuti saat kalian menuju ke rumah ini ? ". Tanya gilang menatap tajam semua anak buahnya.

Semua menggelengkan kepala mereka, tidak ada yang merasa di ikuti seperti yang di tanyakan oleh gilang.

" Cih ! Lalu bagaimana bisa musuh mengetahui tempat ini ! Sudah bertahun-tahun saya menempati rumah ini dan baru kali ini ada teror seperti ini ! ". Gilang terlihat sangat marah.

" KELUAR KALIAN SEMUA ! CARI ORANG YANG MENGIRIMKAN TEROR INI DAN BAWA KEHADAPAN KU SECEPATNYA ATAU NYAWA KALIAN TARUHANNYA ! ".

Semua anak buahnya langsung pergi dari hadapan gilang sebelum mereka kena amukan gilang.

Brak.

Prang.

Gilang melempar barang apapun yang ada di atas meja di depannya, dia benar-benar marah sekaligus perasaannya bercampur aduk setelah menerima teror dari orang yang tidak di ketahui siapa.

Bagaimana tidak ketakutan, teror yang dia terima ternyata satu foto keluarga yang terlihat sangat harmonis juga bahagia yang terpampang di foto tersebut, ya foto itu adalah foto keluarga rolan atau keluarga caca.

Sudah jelas bukan jika teror ini adalah ulah caca, padahal gilang hampir melupakan kejadian kecelakaan 7 tahun lalu yang dia lakukan bersama ketiga rekannya, tapi kenapa ingatan kejadian buruk itu harus dia datang mengingatkannya lagi setelah sekian lama.

" Apa mungkin yang meneror ku anak tuan rolan ? Tapi itu sangat mustahil, tidak mungkin putrinya tau kalau aku salah satu orang yang menyebabkan kecelakaan itu ". Gumam gilang mulai gelisah.

" Aku harus segera menghubungi nyonya mia, bagaimana pun dia adalah dalang utama hingga kecelakaan itu bisa terjadi, aku juga harus memberitahukan hal ini pada candra dan herman agar mereka bisa berhati-hati ".

Ternyata gilang tidak tau bahwa candra sudah lenyap di tangan caca, mungkin saja selama ini gilang tidak lagi bertemu candra dan herman kedua rekannya dalam menyabotase kecelakaan itu sehingga dia mengira kedua rekannya itu masih hidup hingga saat ini.

1
Husni Mubarak
Luar biasa
Sofi Sofiah
semangat Kaka nulis nya
Yusrina Ina
next ❤️❤️❤️❤️❤️
Yusrina Ina
akhirnya caca dan Aslan ❤️❤️❤️
terima kasih upnya author dan semangat terus upnya ya 💪💪💪
Sofi Sofiah
hbis sampai ekar nya
semangat Thor nulis nya dtunggu up nya
Yuli Pujiastuti SPdSD
Sangat bagus & mudah dimengerti kepada sang pembaca
Wakhidah Ida
cerita nya seru🥰
ditunggu lanjutannya
princess Halu
tiada ku sangka bunga2 cinta yang sedulunya kecil telah menjadi besar../Rose//Rose//Heart/
Marlyne Lia Lyne
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!