Queen Of Mafia

Queen Of Mafia

QOM 1

Di sebuah taman yang begitu luas terlihat seorang gadis cantik sedang duduk sendirian menatap indahnya pemandangan di depannya, dia sangat menikmati setiap hembusan angin yang menerpanya.

Namun tiba-tiba dari arah belakang pundaknya di tepuk, dia langsung berbalik melihat siapa orang itu.

DEG.

" Ayah ibu ".

" Cahaya ".

Ya gadis itu adalah cahaya naomi rolan, dia langsung berdiri memeluk erat kedua orang tuanya yang sangat dia rindukan.

" Hiks Hiks, kenapa kalian meninggalkan aku sendirian ? Apa kalian memang tidak menyayangiku ? ".

Pertanyaan yang cahaya lontarkan pada kedua orang tuanya terdengar sangat menyakitkan tapi kedua orang tuanya malah tersenyum menanggapi pertanyaan dari sang putri.

" Siapa bilang ayah dan ibu tidak menyayangimu ? Buktinya sekarang kami menghampirimu, hmm ". Jawab sang ibu sambil mengusap lembut kepala cahaya dengan senyuman hangatnya.

Cahaya menatap ayahnya, senyuman juga terukir di bibir sang ayah yang langsung diiringi anggukan kepala membenarkan jawaban ibunya.

" Hiks, tapi ". Sambil menangis sesenggukan cahaya ingin mengatakan sesuatu.

" Tenangkan dirimu, ibu tau apa yang sedang kamu pikirkan juga yang ingin kamu katakan ".

" Kamu harus ingat, semua masalah bisa di atasi dengan pikiran tenang tapi bisa lebih rumit jika pikiranmu kacau, maka dari itu tenangkan pikiranmu karena ayah dan ibu akan selalu berada di sisimu, jadi sekarang bangunlah dan hadapi semuanya dengan tenang ".

Deg.

" Hah ".

Hembusan napas kasar keluar begitu saja seiring mata cahaya perlahan terbuka, dia akhirnya bangun dari tidurnya.

" Seperti biasa, mereka selalu datang disaat aku membutuhkan mereka ". Batin cahaya sangat sadar jika pertemuannya dengan kedua orang kesayangannya hanya sebatas mimpi saja.

Tidak ingin buang waktu, cahaya langsung pergi membersihkan dirinya karena 15 menit lagi dia akan mengunjungi markas dark shadows yang tak lain adalah markas dari kelompok mafia yang di kenal dunia bawah maupun semua orang di dunia.

CAHAYA NAOMI ROLAN, gadis yang misterius memiliki sejuta rahasia di balik watak dingin juga sifat kejamnya, tidak ada yang tau identitas asli cahaya kecuali ketiga tangan kanannya apalagi cahaya atau yang biasa di panggil caca jelas tidak memiliki teman juga tidak pandai bergaul, itu karena caca terlalu menutup diri dari siapapun.

Walaupun caca tidak mudah bergaul tapi dia di kenal dengan nama caca, hanya caca saja tidak dengan nama lengkapnya dan orang-orang hanya tau namanya saja tapi tidak dengan wajahnya selain anggota mafia DS.

Selain menjadi Queen di dark shadows yang dia dirikan, caca juga seorang CEO muda yang sangat sukses dan memiliki perusahan cabang di hampir di seluruh negara di dunia, semua orang di buat penasaran olehnya dan sekarang dia berusia 24 tahun.

#SKIP

" Queen ". Seorang wanita seumuran caca baru saja membungkuk memberi hormat ketika caca masuk ke dalam satu ruangan di markas DS.

Caca hanya menganggukkan pelan kepalanya lalu duduk di sofa berhadapan dengan wanita bernama rahel jennie salah satu tangan kanannya yang di percayakan caca untuk bertanggung jawab atas urusan mafianya, walaupun masih ada satu tangan kanannya lagi yang bisa memegang kendali mafianya selain rahel, namanya renata kanaya dan dia bisa memegang kendali perusahan juga mafia milik caca, namun renata hanya bekerja di belakang layar saja.

" Bagaimana situasinya ? ". Tanya singkat caca.

" Semua aman terkendali, sampai saat ini tidak ada yang mengusik kita ". Jawab rahel.

" Hmm ". Caca membalas dengan deheman saja.

Rahel menggaruk kepalanya yang tidak gatal, sifat dingin Queen Nya memang sudah biasa dia hadapi tapi selalu saja dia merasa canggung.

" Ada satu hal yang harus kamu lakukan ".

" Apa itu Queen ? ".

" Selidiki orang ini ". Ucap caca sambil memperlihatkan satu foto seorang pria pada rahel.

Rahel sepertinya mengenal siapa pria di foto itu.

" Saya kenal pria ini Queen, dia jakson ernando palton, dia ceo perusahan Jep grup dan dia asli orang indonesia ". Jelas rahel yang cukup mengenal siapa pria yang ingin di cari tau oleh caca.

" Jep grup ? ".

" Iya Queen, dia pewaris tunggal setelah dia kehilangan seluruh keluarganya saat kecelakaan yang mereka alami sekitar tujuh tahun lalu dan hanya dia yang berhasil selamat dalam kecelakaan itu sedangkan yang lainnya meninggal ".

Caca menaikan satu alisnya sedikit penasaran dengan sosok jakson.

" Apa dia seorang ketua mafia ? ". Tanya caca dengan serius.

" Kalau soal itu saya yakin tidak, karena dari semua data identitas seluruh ketua mafia yang ada di tangan kita sangat jelas tidak ada data tentang tuan jakson dan tidak ada yang mencurigakan darinya ".

Caca mengangguk paham, tapi dia tiba-tiba berdiri dan langsung di ikuti rahel.

" Saya ingin pergi ke suatu tempat, tidak perlu ada pengawalan, saya ingin sendirian ".

" Baik Queen ".

Caca pun pergi meninggalkan markas DS, dia langsung melajukan mobilnya menuju tempat yang ingin dia kunjungi dan seperti yang dia inginkan, sekarang tidak ada pengawalan untuknya karena dia sangat benci di kawal.

Di perjalanan dia malah terjebak macet walaupun macetnya tidak begitu panjang, mau tidak mau dia harus menunggu sebentar saja sembari dia menikmati pemandangan taman yang terletak tepat di samping jalan raya itu.

Tiba-tiba kaca mobilnya di ketuk oleh seorang pria kecil, terlihat pria kecil itu sedang menjual suatu dagangan di tangannya, caca pun menurunkan kaca mobilnya.

" Kak gorengan kak ". pria kecil itu menawarkan gorengan yang dia jual pada caca.

" Berapa harganya ? ". Tanya caca dengan wajah datarnya yang ternyata membuat pria kecil itu sedikit ketakutan.

" Hah ". Caca menghembuskan napasnya dengan pelan.

" Ayo bungkus semua gorengan itu, saya beli semuanya ". Ucap caca masih dengan wajah datarnya.

Deg.

" Semuanya kak ? Beneran ? ". Pria kecil itu terkejut gorengannya mau di borong sama caca.

" Iya, bungkus saja semuanya ". Jawab caca berusaha berbicara lembut agar pria kecil yang imut itu tidak ketakutan.

" Yeaaayy makasih kak ".

Sambil menunggu macet juga pria kecil itu yang sedang membungkus semua gorengan yang caca beli, caca akhirnya keluar dari mobil dan ternyata bertepatan ada seorang pria dewasa yang sedang berlari ke arahnya dan sepertinya pria itu sedang di kejar oleh seorang gadis yang berlari di belakang sana.

" HENTIKAN COPET ITU !!! ".

Mendengar jelas bahwa pria itu seorang copet dengan cepat caca menggeser kaki kanannya di saat pria itu hendak berlari melewati caca.

BRUK.

Pria itu berakhir jatuh karena ulah caca, dengan cepat pria itu berdiri lalu berlari lagi namun tas yang sepertinya di copet oleh pria itu di tinggal pergi begitu saja.

" Hah Hah Hah ".

Gadis yang mengejar pencopet tadi tiba di hadapan caca dengan napas tersengal-sengal akibat berlari jauh, gadis itu langsung mengambil tas miliknya kemudian berdiri di hadapan caca lagi.

" Terima kasih kak udah tolong aku dari copet kurang kerjaan itu ".

" Kenalin namaku ghea ".

Gadis bernama ghea itu langsung menjulurkan tangannya berniat kenalan dengan caca, namun caca hanya menahan gadis itu dengan tatapan datar membuat gadis itu canggung dan langsung menarik kembali tangannya.

" Maaf ". Ucap ghea sedikit menahan malu.

" Tidak perlu minta maaf ". Caca akhirnya buka suara.

" Saya tidak terbiasa dengan hal seperti itu, tapi lain kali berhati-hatilah jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi ". Sambung caca.

Mendengarkan nasihat dari caca, ghea langsung mengembangkan senyumannya.

" Baik kak, aku akan lebih berhati-hati lagi kedepannya, sekali lagi terima kasih ".

" Tapi bolehkah aku tau nama kaka ? ". Sambung ghea ingin tau nama orang yang menolongnya.

" Caca ".

Ghea kembali tersenyum.

" Oke kak caca, kalau gitu aku pergi dan sekali lagi terima kasih ". Tak henti-hentinya ghea mengucapkan terima kasih pada caca dan akhirnya ghea pergi meninggalkan tempat itu.

Pria kecil tadi juga sudah selesai membungkus semua gorengannya, caca membayar dengan uang yang lebih yang harganya sebenarnya hanya 30 ribu tapi caca membayarnya 300 ribu sehingga pria kecil itu tak hentinya berterima kasih juga terlihat sangat bahagia.

Akhirnya caca pergi karena tidak macet lagi, sebenarnya caca jarang makan gorengan, dia membelinya karena kasihan sama pria kecil tadi dan dia berniat memberikan semua gorengan itu pada orang-orang yang bekerja di mansion nya nanti.

Caca pun melanjutkan perjalanannya .

"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!