NovelToon NovelToon
Dermaga Cinta Arumi

Dermaga Cinta Arumi

Status: tamat
Genre:Tamat / Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan Tentara / Trauma masa lalu
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Safira

EKSKLUSIF HANYA DI NOVELTOON.
Jika menemukan di tempat lain artinya plagiat. Tolong laporkan🔥


Baru dua bulan menikah, Arumi Safitri harus rela mengikhlaskan kepergian suaminya yakni Letda Laut (P) Yuda Kusuma yang meninggal dalam tugas. Pahami jati diri sebagai prajurit angkatan laut bahwa air yang memiliki semboyan wira ananta rudira, yaitu tabah sampai akhir.

Hidup Arumi selepas kepergian suaminya, diterpa banyak ujian. Dianggap pembawa sial oleh keluarga suaminya. Ada benih yang ternyata telah bersemayam di rahimnya, keturunan dari mendiang suaminya. Beberapa bulan kemudian, Arumi terpaksa menikah dengan seorang komandan bernama Kapten Laut (E) Adib Pratama Hadijoyo hanya karena kejadian sepele yang menyebabkan para warga salah paham dengan mereka berdua.

Bagaimana kehidupan pernikahan Arumi yang kedua?

Apakah Kapten Adib menjadi dermaga cinta terakhir bagi seorang Arumi atau ia akan menyandang status janda kembali?

Simak kisahnya💋
Update : setiap hari🍁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 - Semakin Menjadi

"Aku mau pindah kamar," ujar Wulan.

"Maksudmu pindah kamar ke mana?" tanya Arumi balik.

"Kamar utama yang kamu tempati kan lebih luas dan pakai AC. Sedangkan kamarku cuma pakai kipas angin dan buat tidur bertiga juga sempit. Bayiku sering rewel dan kepanasan. Sebagai tantenya, apa kamu enggak kasihan sama keponakanmu? Sesekali kamu mengalah buat bayi Bimo biar dia enggak rewel terus. Kamu denger kan dia nangis tiap hari. Sekarang saja dia masih nangis. Pasti dia kegerahan di dalam kamar," ucap Wulan.

Ia mendengarkan penuturan mantan adik iparnya terebut dengan seksama. Akhirnya Arumi paham dengan yang Wulan maksud.

"Kamar utama memang lebih luas dari kamar tamu tapi ukurannya cuma beda tipis Wulan. Kalau soal AC, kamar utama dengan kamar ibu, AC nya juga sharing. Yang pasti aku enggak akan pindah kamar. Kamu pasti tahu hamil besar begini kan sering buang air kecil dan kegerahan juga. Kadang-kadang saja perutku malam hari sering enggak enak. Jadi, aku butuh kamar mandi di dalam kamar dan juga AC. Kalau kamu pengin pakai AC, bisa tukar kamar dengan ibu. Jadi kamu tidur di kamar ibu, lalu ibu pindah ke kamar kamu. Beres bukan," ucap Arumi seraya memberikan saran.

"Tapi, Rum. Kamar ibu kan lebih sempit. Ukurannya saja sama kayak kamar pembantu belagu si Saroh itu. Atau kamu bilang ke suamimu buat belikan AC baru untuk kamarku. Gimana?"

"Lebih gampang suruh suamimu buat belikan kamu AC saja," jawab Arumi dengan lugas.

"Arumi !!" bentak Wulan.

"Sudah aku bilang jangan teriak-teriak di rumah ini, Wulan. Kupingku masih sehat. Satu hal yang harusnya kamu berkaca diri. Siapa yang membuatku masuk dalam pernikahan penuh keterpaksaan ini?"

Deg...

Wulan hanya diam membisu dan merasa terpojok. Sebab setelah pernikahan penuh keterpaksaan antara Adib dan Arumi selesai dilakukan, ia baru tahu cerita yang sesungguhnya dari sang suami. Bahwa Bambang yang membuat kehebohan tersebut sehingga Arumi berakhir menikah paksa dengan Adib.

Bambang mengatakan padanya ingin menguasai harta rumah Arumi. Padahal itu hanya alasan Bambang pada Wulan saja. Alasan utamanya bukan itu. Karena Bambang sakit hati atas penolakan Arumi.

"Kenapa diam?"

"Semua ini terjadi karena ulah suamimu sendiri menuduhku yang bukan-bukan dengan Bang Adib. Kalian enggak pernah memikirkan bagaimana perasaanku. Di saat hamil tua begini, mendadak harus menikah lagi. Mau enggak mau dan enggak ada pilihan lain. Ujungnya jadi bahan gunji*ngan satu komplek. Yang nyebut aku janda gatel lah, yang beginilah, yang begitulah. Kalian semua menutup mata dan telinga akan semua itu. Hiks...hiks...hiks..." tangis Arumi mendadak pecah seketika.

Tak ada seorang pun yang bertanya pada dirinya tentang apa yang dia mau. Apa yang dia rasakan. Semua, Arumi pendam dan cari solusinya sendiri.

"Mulai detik ini. Hidupku adalah hidupku. Hidupmu itu urusanmu. Kamu punya suami yang bisa kamu jadikan sandaran dan tempat keluhmu. Soal ibu, aku masih tetap akan berusaha menjadi mantan menantu yang baik karena bakti dan janjiku pada mendiang Mas Yuda. Jangan pernah mencampuri urusan rumah tanggaku. Jika kalian sudah tak betah di sini dengan aturanku, pintu rumahku tetap sama tidak berubah. Kalian pasti tahu jalan untuk keluar dari rumah ini," ucap Arumi.

"Kamu mengusir kami, Rum?"

"Enggak sama sekali. Tapi suatu saat jika memang perlu, mungkin saja. Saat ini anggap saja aku memberimu peringatan dini agar menjadi tamu yang baik di rumah orang lain," ucap Arumi.

"Oh, begini rupanya sifat asli mantan istri mendiang putraku, Yuda. Mentang-mentang punya suami baru. Eh, sekarang ingin mengusir kami dari sini," ucap Bu Retno tiba-tiba yang keluar dari kamar Wulan sambil menggendong bayi Bimo yang masih setia menangis.

Arumi yang melihat bayi Bimo menangis kencang diantara perdebatan orang dewasa sungguh miris dan tak tega. Ia benar-benar bingung dengan sikap Wulan dan Bu Retno yang mementingkan keinginannya sendiri tanpa melihat situasi dan kondisi. Bayi yang malang.

"Maafkan Arumi, jika belum bisa menjadi menantu yang baik di mata ibu. Semoga ibu juga memahami kondisi Arumi saat ini," ucap Arumi seraya menurunkan nada suaranya pada Bu Retno. Ia masih menghormati mantan ibu mertuanya itu.

Mbak Saroh yang melihat perdebatan keluarga tersebut hanya bisa diam tanpa banyak membantu. Sebelumnya, Arumi sudah memberikan kode padanya bahwa ia baik-baik saja. Mbak Saroh pun menuruti Arumi untuk tidak ikut campur.

Selama majikannya itu tak lecet seujung rambut pun maka ia masih bisa berdiri dengan diam dan menjadi saksi perdebatan keluarga tersebut. Tapi, jika sudah ada tanda-tanda penyerangan fisik pada majikannya, maka ia bersiap berada di garda terdepan Arumi untuk menangkis serangan. Bahkan membalas serangan pada pihak lawan pun ia sangat siap. Ia selalu teringat pesan Adib padanya.

"Tolong jaga istriku. Mulai dari ujung rambut sampai ujung kukunya. Jangan sampai ada lecet sedikit pun," perintah Adib.

"Siap, Ndan."

"Aku sangat tahu kemampuanmu. Selama ini jadi ajudan Mama, aku sudah tak meragukan dirimu. Maaf untuk sementara kamu harus berpisah jarak dengan keluargamu,"

"Selalu siap dan siap, Ndan. Keluarga komandan selalu menjadi nomor satu untuk saya. Keluargaku sangat paham untuk hal ini. Mereka sangat menghormati keluarga komandan. Jiwa raga sepenuhnya sudah kami baktikan untuk negara dan keluarga komandan yang sudah banyak membantu keluarga miskin seperti kami agar hidup layak,"

"Kupercayakan istriku padamu," ucap Adib.

"Siap, Ndan. Terima kasih sudah mempercayakan tugas mulia ini pada saya," ucap Mbak Saroh.

"Hem," jawab Adib.

Kembali ke suasana kediaman Arumi yang masih memanas.

"Asal kamu tahu, sejak dulu aku benci sama kamu dan juga keluargamu. Terutama bapakmu itu," ucap Bu Retno dengan suara berapi-api menandakan ketidaksukaannya terhadap Arumi dan orang tuanya.

"Maksud Ibu?" tanya Arumi yang mendadak bingung dengan pernyataan Bu Retno yang tiba-tiba menyinggung ayahnya yang telah lama meninggal dunia sejak dia masih SMP. Jauh sebelum dirinya menikah dengan Yuda.

Arumi melihat kemarahan dengan jelas di raut wajah mantan ibu mertuanya tersebut.

Bersambung...

🍁🍁🍁

*Cover baru Duo A, cucok apa enggak?

Jawab di kolom komentar ya💋

1
Andariya 💖
cussss k sana💪💪
Triya Abdullah
cuzzz ah
Sastri Dalila
👍👍👍
Dewa Rana
Luar biasa
Dewa Rana
karmamu bu
Dewa Rana
kok bayinya gak dibahas
Dewa Rana
Adib Thor bukan Yuda
Dewa Rana
Thor, kades dan lurah itu selevel, bedanya kades di desa, lurah di kelurahan. kades dipilih rakyat dan lurah diangkat karena dia PNS
Dewa Rana
jangan2 mbak saroh juga prajurit angkatan laut
Dewa Rana
harta yg diperoleh sebelum menikah tetap jadi milik masing2, Thor, kecuali mereka membuat perjanjian yg sebaliknya
Dewa Rana
bukan dominan Thor, mayoritas lebih tepat
Dewa Rana
memangnya Arumi kerja? Apa dari uang pensiun Yudha? kan juga tidak besar
Dewa Rana
kasih lihat CCTV nya, arumi
Dewa Rana
wah ada ipar maut. jangan2 mertuapun juga maut...
Dewa Rana
Baru baca tulisan author ini, semoga nyandu dan jadi favorit
Lendra malayu
manusia2 yg tidak tahu terimakasih /Skull/
Lendra malayu
dasar mertua kamprett /Skull/
Endah Pujiatun
Luar biasa
Safira💋: nuhun kaka^^
total 1 replies
Bintang Gatimurni
Kereeen /Good//Good//Good/
Bintang Gatimurni
Foto2nya bagus2, keren dikau thor, detail banget.
Ngomong2 lokasi setting novel kota J itu dimana ya thor? mohon di jawab, hatur nuhun.
Safira💋: nuhun kaka^^
Kota J =Jakarta😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!