NovelToon NovelToon
Anak Tengah

Anak Tengah

Status: tamat
Genre:Tamat / Keluarga / Cinta Murni
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: destianawi

si anak tengah yang lahir di keluarga kecil perantauan, yang mulai memasuki remaja. Sebuah ikatan darah yang kuat antara seorang ayah dan anak gadisnya. Kisah masa lalu anak tengah terlalu banyak kejutan hingga ia mampu melewati sampai akhir cerita hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon destianawi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Janji Fabian

"Gimana ra? ada nama kita gak? degdegan nih ayo cepat cari nama kita ayo!" suara berisik kimi membuat klara yang sedang mencari nama jadi tidak fokus.

"aduh kimi berisik deh, diam dulu aku gak fokus. Kla ra Se bas ti an, Ki mi La ra sa ti. yaaaaaaa kita lulus kim di perguruan tinggi, kita bareng lagi yeeeee." sorak sorai klara yang dibarengi lompatan kecil kimi karena bahagianya dua sahabat yang akan kembali bersama.

"asikkkk kita bareng lagi raa, alhamdulillah. senangnya." peluk kimi membuat sesak klara sehingga terbatuk.

Fabian tersenyum melihat tingkah dua sahabat itu, dia tidak seheboh mereka karena namanya juga tercantum di perguruan tinggi favorit walau tidak satu fakultas yang sama dengan klara dan kimi.

"Selamat yah untuk kalian, the real sahabat sejati hahaha..pulang sekolah ayo kita rayakan makan di resto terkenal itu yuk, aku bawa mobil jadi bisa bareng semuanya." ajak fabian

"ayoo atuh dengan senang hati gak menolak kalau aku mah." jawab kimi

"yeuhh kapan sih kamu nolak masalah makan dan main hahaha ... kalau gitu nanti ketemu di parkiran yah kak, sekarang kita mau ketemu wali kelas dulu." ucap klara

Mereka menikmati makanannya dengan lahap, sambil berbincang ringan diiringi tawa karena lelucon kimi yang tidak masuk logika untuk didengarkan.

"Kim, nanti jagain calon istri aku yah di tempat kuliah takutnya banyak yang naksir." ucap fabian sambil terkikik kecil.

" ciee calon istri dong sebutannya sekarang, dulu aja ribut terus." balas kimi

"mulai deh, udah kak jangan dibahas nanti panjang urusannya debat sama kimi lagi. Pulang yuk udah sore nih."

"Oiya pulangnya aku gak bareng kalian yah, mau mampir dulu ketemu teman sebentar." ucap kimi

"teman apa teman? teman kamu kan katanya cuma aku, hayooo.. teman apa ini? teman hidup? hahaha." ledek klara yang membuat pipi kimi bersemu merah lalu pergi melesat pamit lebih dahulu.

Mobil fabian sampai juga di depan rumah klara, terlihat sepi karena sudah mulai malam.

"ra, jangan lupa dandan yang cantik yah besok buat aku." ucap fabian sambil memegang pipi klara untuk bertatapan dengannya

"ehh.. iya kak, sampai ketemu besok yah. Hati-hati di jalan." semu merah pipi klara diperlakukan begitu

"ra, aku mau bersyukur bahwa wanita yang dijodohkan adalah wanita yang dari dulu aku inginkan. Aku sayang banget sama kamu ra. Terimakasih sudah mau terima perjodohan ini." kecup manis anak rambut klara membuat klara semakin salah tingkah hingga ia reflek pergi keluar mobil begitu saja tanpa sepatah kata. Fabian tersenyum melihat salah tingkah klara sampai lupa berpamitan.

"Ayah dan bunda senang lihat kamu dan klara akhirnya menerima perjodohan ini, pasti papahnya juga senang melihat dari sana." ucap ayah sambil mengusap bahu fabian

"kalau gitu kita berangkat sekarang yah, pasti ada yang sudah gak sabar lihat cantiknya klara nih." ledek bunda yang dibalas senyuman fabian karena tersipu malu

Keluarga klara menerima kedatangan kerabatnya dengan hangat. Mamah klara berpelukan dengan bunda fabian sedikit lebih lama karena terharu ternyata sampai juga acara yang sudah diidamkan suaminya sejak lama pada hari ini.

"Terimakasih mas, mbak dan fabian sudah datang kemari. silahkan duduk. Tunggu sebentar saya panggilkan dulu anak-anak." ucap mamah yang langsung menuju kamar klara

Fabian tercengang melihat klara lebih cantik dari biasanya yang digandeng turun oleh kakak dan adiknya, yang ditatap pun tersipu malu, dengan berhati-hati ia turun lalu menyalami orang tua fabian sebagai rasa hormat.

"Wah klara canti banget, pasti papahmu kalau masih ada senang lihat anak kesayangannya sudah makin dewasa dan cantik." ucap bunda memuji kecantikan klara.

"Klara, izinkan ayah mewakili fabian untuk mengucap tujuan kedatangan kami di sini. Ayah ingin meminta pada mamah dan almarhum papahmu untuk menjadi calon istri dari anak kami fabian, apakah kamu bersedia?."

"Mas, mbak sebelumnya saya mewakili keluarga juga untuk berterimakasih atas maksud dan tujuannya jawabannya yang sudah diutarakan, selanjutnya untuk jawaban saya serahkan kepada klara. Kami sebagai keluarga merestui dan meridoi apabila klara setuju dengan pilihannya." ucap mamah

"bismillah, dengan restu dan rido dari mamah dan almarhum papah sedari dulu saya menerima lamaran dari fabian dan keluarga." jawab klara yang makin tersipu malu ditatap fabian

"alhamdulillah, terimakasih klara sudah bersedia menerima saya dan keluarga. izinkan saya fabian mengucap rasa syukur dan terimakasih karena takdir saya ditujukan pada wanita yang sudah diidamkan sejak dulu. Klara si anak tengah yang cantik dan tangguh terimakasih sudah memilih saya untuk menjadi calon suamimu kelak, semoga hubungan ini dimudahkan dan dilancarkan sampai maut memisahkan aamiin."

Acara tersebut diakhiri dengan makan-makan dan ramah tamah antara dua keluarga besar beserta tamu undangan lainnya. Klara dan fabian lebih memilih ke ujung taman sambil berbincang ringan.

"Terimakasih sayang." ucap fabian yang mendapat reaksi kaget dari klara karena tidak pernah dipanggil dengan sebutan itu.

"sa...yang?? kakak panggil aku sayang?"

"iya sayang, sayang klara, gadis cantik nan baik hati sekarang sudah resmi jadi calon istri aku jadi jangan nakal yah, jangan kabur-kaburan lagi" rayu fabian lagi

Klara semakin salah tingkah, karena dia baru sadar ternyata fabian versi dewasa lebih manis dibanding beberapa tahun lalu. Mereka berdua tidak menyangka bahwa takdirlah kini yang menyatukan mereka kembali, andai tahu lebih dulu kalau yang dikenalkan adalah pilihan mereka masing-masing mungkin sudah sejak lama acara ini terjadi.

Dalam hatinya klara mengingat papahnya karena acara inilah yang diinginkan sejak lama. Melihat anaknya dan anak dari kerabatnya menyambung hubungan lebih erat lagi. Fabian terpana melihat sudut mata klara mulai menggenang air mata, diusapnya pelan lalu mengusap rambut klara pelan.

"jangan sedih lagi, jangan takut lagi untuk berjalan ke depan. Tetap genggam tangan bersama dan aku akan selalu ada untukmu." janji fabian pada klara.

1
Citlaly Alvarez
Thor, aku sudah tidak sabar untuk baca kelanjutannya!
Blush✨☃️
Bikin nggak tidur!
Kei Kurono
Meleleh sudah air mata menunggu update terbaru, thor~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!