NovelToon NovelToon
Sambat!

Sambat!

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy
Popularitas:33.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Besar tanpa rasa takut, sering ditindas dan di bully dari kecil membuat lelaki ini kebal oleh hinaan serta ejekan.

Awalnya dia selalu diam, tapi karena diamnya malah ditertawakan, dianggap sebagai bentuk ketakutan, dan justru makin membuat orang lain senang mempermainkannya. Kini dia berubah menjadi apa yang orang label kan pada dirinya.. Menjadi penjahat yang sesungguhnya!

Tapi.. Hati kecilnya selalu ingin sambat akan ketidak adilan yang selama ini dia rasakan. Dia lelah berpura-pura kuat.. Dia juga manusia biasa.. Yang ingin Sambat!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Sedikit cerita Pandu

Suara rebana bertalu-talu, bunyinya membelah kesunyian. Hari ini di pondok pesantren digelar perayaan Haflah Akhirussanah yaitu perayaan yang dilaksanakan pada akhir tahun pelajaran oleh institusi pendidikan Islam baik formal maupun non formal.

"Al.. Abis ini kamu beneran mau pergi." Tanya Tio seakan tak rela kehilangan sosok Alka, meski agak pendiam dan jarang sekali nyablak tapi Alka punya ciri khas yang membuat mereka betah berteman dengan bocah itu.

Alka, meski pribadinya amat tertutup tapi dia bisa menorehkan prestasi dan membuat orang tuanya bangga.

"Iya. Cita-cita mu jadi ustadz kan, terusin perjuangan di sini sampai cita-cita mu terwujud." Pesan Alka pada Tio.

Ada rasa haru, senang dan entah apa lagi yang sekarang Tio rasakan. Tak hanya Tio tapi juga Galih dan Pandu yang merupakan teman satu kamar Alka. Mereka sudah membangun kedekatan sebagai sahabat, teman berbagi selama tiga tahun belakangan ini. Bohong jika tidak ada rasa kehilangan saat Alka pergi.

"Kamu ngomong gitu kok aku jadi pengen nangis sih Al, kampret kamu!" Tio menggosok mukanya dengan ujung baju koko nya.

"Al kalo ada waktu, main ke sini ya.. Ya meski aku tau kamu nggak mungkin punya waktu luang sekedar berkunjung ke sini buat nemuin kita-kita." Galih berkata.

"Iya. Aku pasti ke sini lagi." Entah hanya ucapan untuk menghibur Galih atau memang akan dia lakukan suatu saat nanti, Alka menjanjikan akan kembali ke pondok pesantren lagi suatu saat nanti.

Pandu yang biasanya paling cerewet dan out of the box sekarang jadi agak pendiam. Bukan hanya bersedih karena akan berpisah dengan Alka, tapi dia juga sedih di saat wisudanya mamaknya yang merupakan orang tua satu-satunya Pandu tidak bisa hadir.

"Pandu kenapa dari tadi diem aja?" Tanya Alka.

"Emaknya nggak bisa dateng Al, sakit. Tadi sore dirawat di puskesmas. Mungkin dia keinget emaknya, jadi diem mulu." Penjelasan dari Galih cukup membuat Alka mengerti.

"Ndu, kamu nggak apa-apa?" Alka beralih duduk di dekat Pandu.

Pandu menggeleng pelan. Tangannya memperlihatkan uang kertas lima ribuan, ada yang sepuluh ribu, ada juga dua ribuan uang kertas diikat dengan karet dengan bungkus plastik bening yang sudah kucel.

"Apa itu Ndu?" Alka memperhatikan tangan Pandu.

"Uang Al. Kamu nggak tau ini uang?" Pandu mengedip antara sedih dan dongkol dengan pertanyaan Alka.

"Tau.. Maksudnya uangnya kenapa dibikin bacang begitu," Kali ini Galih yang bersuara.

"Kemarin emak sakit Lih. Emakku di rawat di puskesmas sekarang. Aku tau dari budhe ku yang wakilin mamak buat hadiri wisudaku di sini, dan mamak nitip uang ini buat ku Lih. Sedih banget aku, emak lagi sakit tapi tetep kerja. Hasilnya nggak banyak, tapi tetep mak kirim ke sini buat aku.."

Pandu, biasanya dia ceria, nggak ada apapun yang nggak bikin dia jadi sedih. Meski saben harinya terlihat begitu tanpa beban tapi saat orang yang di cintainya sakit.. Pandu menjadi melow karenanya.

"Aku dikirim mamak ke pesantren biar ngerti ilmu agama, kata emak.. emak udah tua, nggak bisa baca tulis, nggak ada yang ngajarin aku karena mak sendiri SD juga nggak lulus dulunya. Mak bilang.. Kalo aku kudu jadi hafiz.. Hafal alquran, biar bisa nolong mamak, nolong almarhum bapak, jadi kita nggak bodo-bodo amat jadi orang. Tau agama. Aku sedih kalo inget itu."

"Tiap aku pulang ke rumah mak tanya.. Ndu, kamu udah hafal berapa surah? Ayo bacain buat emak. Sambil goreng kacang buat jualan, aku bacain surah yang paling aku hafal aja. Kadang aku iri sama kamu Al, otakmu encer. Dikasih materi sekali lihat langsung kamu sikat, pasti emak bapak kamu nggak bakal ngomelin kamu misal tiap pulang bacaan atau hafalan yang kamu setorin ke orang tuamu itu-itu aja."

"Nih, kepalaku pernah di pukul centong kayu sama emak gara-gara dua kali pulang nggak nambah juz buat hafalan. Aku marah waktu itu, nyampe aku bantah emak.. Dikira enak apa idup di sini, semua orang difasilitasi sama keluarganya, dapet reward kalo bisa nambah hafalan juznya. Lha aku?? Tau nggak emak bilang apa.. Dia nangis sambil bilang, kalo emak ada uang lebih nanti tak beliin sarung. Kamu yang rajin di sana ya, maafin emak.. Emak belum bisa bahagiain kamu Ndu."

Pandu menangis. Dia Menggenggam uang itu erat di tangannya. Alka, Galih, dan Tio ikut terenyuh larut akan cerita Pandu.

"Emak kamu sakit apa emang Ndu?" Tanya Tio.

"Vertigo. Emak kan jualan lontong pecel di pasar. Di jual pagi, masak lontong nya malem. Jadi kayak kurang istirahat gitu. Sorenya masih cari daun pisang ke kebon.. Kalo aku di rumah, aku yang selalu cari kayu bakar sama daun pisang nya. Tapi kan aku di sini. Mau tak suruh nggak usah kerja gitu lagi, mak sendiri udah tua. Tapi kata emak kalo nggak jualan lontong mau kerja apa? Emak nggak punya keahlian lain, huuft.. Gini banget nasib orang miskin ya.." Pandu mencoba tidak terisak.

"Ini uang kata emak buat bayar wisudaan. Aku nggak tega liatnya.. Uang emak receh gini, berapa lama emak ngumpulin ini Yo? Ya Alloh.."

Tio mengusap punggung Pandu yang bergetar. Di sinilah rasa kekeluargaan itu muncul saat salah satu sahabat mereka sedih, yang lain juga akan merasakan hal yang sama.

"Uangnya simpen aja Ndu." Alka memberitahu pada Pandu.

"Kenapa? Nanti emak marah kalo nggak tak bayarin uangnya ke pak kyai Al." Ingus Pandu sampai keluar. Dia ambil ujung sarungnya untuk menyeka bagian yang beler itu.

"Udah simpen aja, uang kelulusan kalian udah ada yang urus." Ucap Alka menatap ke arah Dani, Dani mengangguk mengerti.

"Kami juga? Serius Al? Punya ku, punya Galih??" Tio heboh saking senangnya. Alka mengangguk saja.

Mendengar cerita Pandu, Alka teringat dulu dia juga pernah merasakan pedihnya menjadi miskin. Ditinggal ayah, ibu yang kerja di pasar siang malam, dia kudu jualan gorengan dan nasi bungkus di sekolah untuk menambah penghasilan. Dulu keadaan tidak memihak kepada Alka, niat baiknya membantu orang tua malah dibalas pembullyan dari teman dan kakak kelasnya.

Namun semua kisah Alka itu sudah berakhir, sekarang dia ada di titik ini. Bisa membantu temannya dengan apa yang dia punya merupakan suatu yang membuat hatinya hangat.

"Ndu, jangan bikin emak mu mukul kamu pake wajan, kalo kita ketemu lagi suatu hari nanti kamu harus udah hafal 30 juz ya." Alka memberi semangat Pandu.

Mendadak Pandu memeluk Alka. Dia menangis sesenggukan. "Huhuhuuuu kamu baek banget dah Al.. Untung kamu cowok, kamu cewek tak kejar nyampe kamu mau nerima aku. Nggak mau tau! Aku nggak terima penolakan.."

"Pandu kok horor." Ucap Tio.

"Udah biarin, efek centongnya baru kerasa." Kata Alka.

Galih dan Tio ngakak bar-bar karena ucapan Alka. Padahal tadi mereka berlomba-lomba manjangin ingus karena terlalu menghayati cerita Pandu. Sekarang malah kayak orang kena sawan berjamaah seperti itu.

1
ⓉᵃᵗᵅⒽᵃˡⒷᶥⓇᵘⁿʸ
yes tebakan ku benar kan thor wanita yang sama pas di London 🤭🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
setelah sekian tahun berlalu, semesta kembali mempertemukan Kelen..
semoga dg ini, Alka bisa sedikit membantu dg power yg ia miliki..

Ai, siap² krekk ya kamu😅
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
nah kan..
dia org yg dulu sembunyi di mobil Alka ketika di London
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
oe kangmas Raden Bagus, peje oe rumahmu imprem📣📣📣📣
🍊 NUuyz Leonal
apa berarti starla perempuan yang dulu di tolong alka
🍊 NUuyz Leonal
setelah mendengar kisah hidup starla ternyata kisah hidup mu masih jauh lebih baik ya Al
karena disini mu masih banyak orang yang sayang dan peduli padamu
jadi mulai sekarang nikmati dan syukuri apa yang kamu punya dan miliki
🍊 NUuyz Leonal
terlalu syok Al 🤭🤭🤭
makannya masih betah di sana 😅🤭
🍊 NUuyz Leonal
ternyata alka yang bilang ya
aku kira saat dia mengatakan itu tentang kejadian waktu alka masih kecil
ⓉᵃᵗᵅⒽᵃˡⒷᶥⓇᵘⁿʸ
dani sama ai sedangkan alka dengan gadis yang masuk dalam mobil mereka pas di london🤔🤔🏃‍♀️🏃‍♀️
🌸Ar_Vi🌸
lanjuut..
varahmavah
kasihan om Dani apa dari awal dia sudah komitmen dg pak j mengabdi seumur hidup tanpa pasangan ya..🙄
ſᑎᵇᵃˢᵉʙᴇsᴛ♥️ʙᴇsᴛɪᴇ
Aini dan Dani cocok menjadi sepasang pasangan.. dani yang pembawaannya lebih dewasa...
cewek yang pernah di tolong juga oleh Alka sebelumnya bukan 🤔
🍊 NUuyz Leonal
pertemuan kedua setelah beberapa tahun berlalu
rapi siapa yang bilang kita bertemu lagi
🍊 NUuyz Leonal
thor buat Dani jadi pasangan nya Aini aja cocok mereka ☺️☺️
🍊 NUuyz Leonal
ih Dani omongan nya🤣🤣
Lyta Thalita
gadis yg ketemu di London?
Lyta Thalita
gimana Dani jantung masih aman ketemu cewek nyleneh bin gemesin.
Lyta Thalita
om encumm
mana berdua lagi pas ngomong
Me mbaca
wah mulai deh cerita cinta alka...seru...
⏤͟͟͞R ve
Gadis yang ngumpet di mobil Dani dan Alka 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!