Putri Marcella Dan Putra Mahkota

Tidak berapa lama terdengar suara kasim membuat mereka berlutut untuk mendengarkan titah dari kaisar. Kasim tersebut membacakan kata demi kata hingga Pangeran Ke 2 sangat terkejut karena Kaisar memutuskan pertunangan Putri Marcella dengan Pangeran Ke 2.

Selain itu Kaisar mengumumkan pertunangan Putri Marcella dengan Putra Mahkota. Putri Marcella tentu saja tersenyum bahagia karena dirinya tidak jadi menikah dengan Pangeran Ke 2.

'Kaisar tampaknya tidak takut penghujatan karena menarik kembali kata - katanya. Salahkan saja Pangeran Ke 2 tapi Aku tidak tahu bagaimana caranya Putra Mahkota bisa meyakinkan Kaisar.' Ucap Putri Marcella dalam hati.

Putri Marcella melihat wajah terkejut sekaligus menahan amarahnya dalam waktu bersamaan di wajah Pangeran Ke dua. Kemudian Putri Marcella menatap ke arah Putra Mahkota yang sedang tersenyum penuh kemenangan.

"Kasim, apakah kamu sengaja menyebarkan rumor ini?Apakah benar apa yang dikatakan Ayahku?" Tanya Pangeran Ke 2 setelah kasim tersebut selesai membaca isi pesan Kaisar karena dirinya tidak percaya kalau Ayahnya melakukan hal ini.

"Keluargaku tidak mungkin berani menyebarkan rumor terlebih perintah tulisan Kaisar ini di tulis langsung oleh Kaisar." Jawab Kasim tersebut.

"Adik Ke 2, bukankah sudah Aku katakan bahwa seseorang akan mengirimmu kembali. Adik Ke 2 masih menolak untuk pergi padahal Ayah mendesakmu untuk kembali." Ucap Putra Mahkota.

"Baik, tunjukan itu padaku." Ucap Pangeran Ke dua sambil menatap Putra Mahkota dengan wajah kesal.

Pangeran Ke 2 kemudian pergi diikuti Putri Lia dan kasim di mana Pangeran Ke 2 sangat kesal karena pertunangannya dibatalkan. Putri Lia mengajak Pangeran Ke 2 di kamarnya untuk merayunya agar Pangeran Ke 2 bisa melupakan Putri Marcella.

Putri Lia dan Pangeran Ke 2 saat ini duduk di sisi ranjang di mana Putri Lia memeluk Pangeran Ke 2 yang sedang menahan amarahnya.

"Pangeran Ke 2, jangan marah. Kakak Pertama meninggalkan Pangeran Ke 2 sendirian. Aku hanya ingin menjadi satu - satunya calon istrimu. Di hati Putri Lia hanya selalu mengarah pada Pangeran Ke 2." Ucap Putri Lia sambil masih memeluk Pangeran Ke 2.

"Putri Lia, selama ini Aku ada dukungan dari Ayah angkatmu dan masih ada juga dukungan dari perdana mentri lainnya yang ada di belakangku. Memiliki hampir setengah kekuatan militer Dinasti Selatan." Ucap Pangeran Ke 2 sambil menahan amarahnya.

"Aku berbohong padanya begitu lama dan Aku sama sekali tidak menyangka pada akhirnya Kakak Pertama berhasil merebut Putri Marcella dariku. Itu benar - benar membuatku kesal." Sambung Pangeran Ke 2 sambil memukul pahanya untuk mengurangi amarahnya.

"Adipati Janhan sekarang masih ditempatkan di perbatasan pada akhir tahun baru setelah itu dimungkinkan untuk kembali ke Kanoha. Di mana kekuatan militer tidak akan jatuh ke tangan Putra Mahkota." Ucap Putri Lia.

'Pangeran Ke 2, kita masih memiliki peluang.' Bisik Putri Lia tepat di telinga Pangeran Ke 2.

Wajah amarah Pangeran berubah ketika mendengar ucapan Putri Lia. Pangeran Ke 2 kemudian memeluk tubuh Putri Lia membuat Putri Lia menyandarkan kepalanya di bahu Pangeran Ke 2.

"Putri Lia, apakah kamu memahami kesepian? Kali ini Aku dipukuli oleh pasangan yang sangat menjijikkan itu membuatku menjadi sangat menyedihkan, itu tidak akan memudahkan mereka." Ucap Pangeran Ke 2.

"Kita akan bersama - sama menghancurkan mereka dan membalas apa yang mereka lakukan terhadap Pangeran Ke 2." Ucap Putri Lia.

Pangeran Ke 2 hanya tersenyum kemudian Pangeran Ke 2 mengarahkan wajahnya ke bibir Putri Lia dan merekapun berciuman hingga akhirnya mereka melakukan hubungan suami istri seperti biasanya.

xxxxxxxxx

Pernikahan Putri Marcella Dengan Putra Mahkota

Hari yang di tunggu - tunggu akhirnya tiba di mana Putri Marcella dan Putra Mahkota menikah dan mengikrarkan janji suci pernikahan.

Di kamar pengantin di mana Putri Marcella duduk di sisi ranjang dengan busana serba merah dan kepalanya di tutup dengan kain senada.

'Tunggu sampai Putra Mahkota datang sebentar lagi, Aku akan menanyakannya dengan hati - hati.' Ucap Putri Marcella dalam hati sambil membuka penutup kepala.

'Aku masih penasaran bagaimana bisa membiarkan Kaisar mengubah pernikahanku dengan Putra Mahkota.' Sambung Putri Marcella dalam hati sambil menutup penutup kepala.

Tidak berapa lama datang Putra Mahkota dengan memakai pakaian serba merah senada dengan Putri Marcella. Putra Mahkota berjalan ke arah Putri Marcella yang masih duduk di sisi ranjang.

"Putri Marcella." Panggil Putra Mahkota ketika berdiri tepat di depan Putri Marcella.

Putri Marcella membuka penutup kepala kemudian tersenyum menatap Putra Mahkota sedangkan Putra Mahkota terkejut melihat betapa cantiknya Putri Marcella terlebih ketika Putri Marcella tersenyum.

"Putra Mahkota, akhirnya datang juga." Ucap Putri Marcella sambil meletakkan kain penutup kepala di sisi ranjang.

"Putri Marcella, Aku sangat nyaman dan merasa senang bisa menikah denganmu. Bagaimana dengan Putri Marcella?" Tanya Putra Mahkota.

"Tentu saja. Oh ya Aku masih penasaran bagaimana bisa membiarkan Kaisar mengubah pernikahanku dengan Putra Mahkota?" Tanya Putri Marcella penasaran.

"Adik Ke 2 tidak bermoral jika kamu tidak menikah denganku, Dia juga tidak akan menyerah. Aku berjanji padamu untuk melindungimu dari orang yang berniat jahat." Jawab Putra Mahkota.

"Putra Mahkota, Putra Mahkota rela menyerahkan kedudukan sang putri untukku dan rela menikah denganku. Sebenarnya hanya karena ini antara janji di antara kita berdua?" Tanya Putri Marcella sambil berjalan ke arah Putra Mahkota.

"Itu wajar, karena hatiku senang denganmu. Oh ya Putri Marcella sangat peduli padaku mungkinkah hatimu senang dengan Putra Mahkota ini?" Tanya Putra Mahkota balik bertanya sambil menatap Putri Marcella dari jarak dekat.

"Pikiranku tentang Putra Mahkota, apakah Putra Mahkota belum tahu? Malam pernikahan ini sangat singkat, apakah tidak sebaiknya ..." Ucap Putri Marcella menggantungkan kalimatnya.

Putri Marcella menarik dagu Putra Mahkota dengan menggunakan jari telunjuk kanannya agar dekat dengan bibirnya. Hal itu tentu saja sepasang mata Putra Mahkota membulat sempurna melihat apa yang dilakukan Putri Marcella.

Ketika Putri Marcella ingin mencium bibir Putra Mahkota bersamaan Putra Mahkota memundurkan tubuhnya membuat Putri Marcella tidak bisa mencium bibirnya.

"Apa yang Aku janjikan sudah selesai, kamu akan berencana untuk mendetoksifikasiku?" Tanya Putra Mahkota sambil membalikkan badannya.

Putra Mahkota berjalan ke arah kursi kemudian duduk membuat Putri Marcella ikut berjalan dan duduk saling berhadapan.

"Putra Mahkota, kita adalah seperti semut di perahu yang sama. Aku sudah punya gambaran bagaimana cara mendetoksifikasi tapi selain itu Aku punya satu hal lagi dan Aku perlu memberitahukan Putra Mahkota." Jawab Putri Marcella.

"Ada apa?" Tanya Putra Mahkota sambil menatap ke arah Putri Marcella.

"Aku ingin berbisnis." Jawab Putri Marcella.

"Melakukan bisnis? Itu menarik tapi mengapa kamu tertarik berbisnis?" Tanya Putra Mahkota penasaran.