NovelToon NovelToon
Pelabuhan Terakhir Sang Bad Boy

Pelabuhan Terakhir Sang Bad Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Teen School/College / Bad Boy
Popularitas:4.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yutantia 10

Ibrahim, ketua geng motor, jatuh cinta pada pandangan pertama pada Ayleen, barista cantik yang telah menolongnya.

Tak peduli meski gadis itu menjauh, dia terus mendekatinya tanpa kenal menyerah, bahkan langsung berani mengajaknya menikah.

"Kenapa kamu ingin nikah muda?" tanya Ayleen.

"Karena aku ingin punya keluarga. Ingin ada yang menanyakan kabarku dan menungguku pulang setiap hari." Jawaban Ibra membuat hati Ayleen terenyuh. Semenyedihkan itukah hidup pemuda itu. Sampai dia merasa benar-benar sendiri didunia ini.

Hubungan mereka ditentang oleh keluarga Ayleen karena Ibra dianggap berandalan tanpa masa depan.
Akankah Ibra terus berjuang mendapatkan restu keluarga Ayleen, ataukah dia akan menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4

Romi dan pacarnya langsung minta maaf pada Ayleen. Bukan karena murni menyesal, lebih kepada tak mau nyari gara-gara dengan anak Joker. Urusan minta maaf selesai, mereka berdua segera meninggalkan kantin.

Ibra melepas jaketnya lalu menyodorkan pada Ayleen. Tak serta merta langsung menerima, Ayleen malah menatap bingung kearah jaket tersebut.

"Pakai ini," ujar Ibra.

"Eng-enggak usah, Kak," tolak Ayleen sambil menggeleng.

Ibra mencondongkan badannya kearah Ayleen. "Daleman kamu ngejipkak," lirihnya didekat telinga Ayleen. Tanpa mikir dua kali, gadis itu langsung menarik jaket Ibra dan memakainya. Aroma parfum khas cowok langsung tercium dihidung Ayleen. Jaket jeans itu terasa seperti mau menelan tubuhnya karena ukurannya yang besar. Tapi lebih baik daripada dalemannya kelihatan orang.

"Mau makan apa, biar teman-temanku yang pesenin?" tawar Ibra.

Fikri dan Reza yang ada disana saling tatap sambil mengernyit heran. Ibra ngomong pakai bahasa aku kamu, wow, ini luar biasa sekali.

"Aku udah kenyang," sahut Ayleen.

"Loh, bukannya tadi kamu bilang laper Leen, katanya pengen soto," celetuk Dian.

Seketika Ayleen langsung menoleh kearah Dian dan memelototinya. Tanpa disuruh, Reza yang sudah paham langsung pergi memesan soto, sementara Fikri mencari tempat duduk kosong.

"Kita duduk sana yuk," ajak Ibra saat melihat Fikri melambaikan tangan kearahnya. Cepat sekali cowok itu dapat meja kosong. Tapi Ibra tak peduli, entah ngusir yang lagi duduk disana atau apa, yang penting dapat meja.

"A-aku mau ke toilet Kak," Ayleen berniat kabur.

"Kamu gak cocok berbohong." Ucapan Ibra membuat Ayleen yang baru membalikkan badan tak jadi melangkah. "Anggap aja ini gantinya brownis hari itu," lanjut Ibra.

Brownis? Dian mengerutkan kening. Jika membahas hari itu, berarti ini bukan pertama kalinya Ayleen berinteraksi dengan Ibra, tapi kenapa sahabatnya itu tak pernah cerita? Kayaknya dia harus ngulik lebih dalam setelah ini.

Disebuah meja yang telah dipilih Fikri, mereka berlima berkumpul. Jika Ibra dan teman-temannya tampak santai saja, beda dengan Ayleen, dia terlihat gelisah. Rasa laparnya mendadak hilang dan soto yang masuk kedalam mulutnya terasa hambar. Entah ada masalah dengan lidahnya atau yang masak lupa ngasih garam. Belum lagi Ibra yang terang-terangan menatapnya, membuat gadis itu seperti mati kutu.

"Ati ati keselek bakso," ledek Reza. Sejak tadi dia perhatikan, Ibra hanya fokus menatap Ayleen, bukan bakso didepannya.

"Kelas kamu udah selesai?" tanya Ibra.

"Tinggal 1," sahut Ayleen sambil mengaduk es jeruk lalu menyeruputnya pelan.

"Aku anter pulang ya nanti."

"Gak, gak usah," tolak Ayleen. "Aku bawa motor."

Dian sejak tadi memperhatikan gelagat Ayleen, tak biasanya sahabatnya itu gelisah seperti ini. Tapi siapa juga yang gak grogi kalau berhadapan dengan cowok sekeren Ibra, batin Dian.

"Udah mau aja, urusan motor, nanti aku yang bawain," Fikri ikut bicara.

"Iya Njel, mau aja. Ini tuh kayak jacpot tau gak. Jarang-jarang loh, Ibra mau nganterin cewek pulang," ujar Reza. "Palingan Putri doang. Aww..." Cowok itu mengerang saat Fikri menendang kakinya. Tak hanya sampai disitu, Fikri juga memelototinya. Gak ada akhlak memang anak itu, udah tahu temannya pdkt, eh..malah nyebut cewek lain.

"Njel? Siapa Njel?" Dian malah salfok sama nama yang disebutin Reza.

"Namanya Angelkan?" Reza menunjuk Ayleen.

"Namanya Leen, Ayleen," terang Dian. "Heran, main ubah nama anak orang saja. Dimarahi emaknya baru tahu lo." Ayleen langsung menyenggol lengan Dian. Dia tak mau Dian sampai keceplosan bilang kalau Mamanya adalah Dekan di fakultas MIPA.

"Jadi nama kamu Ayleen?" tanya Ibra dan langsung diangguki oleh Ayleen.

...----------------...

Setelah kelas terakhir selesai, Ayleen keluar bersama Dian. Rasanya lega setelah menyelesaikan kelas dosen kiler. Tapi leganya tak berlangsung lama, langkahnya terhenti melihat keberadaan Ibra tak jauh dari ruang kelasnya. Pria itu bersandar pada dinding sambil menatap kearahnya. Dan yang paling membuat dia salting, Ibra melambaikan tangan kearahnya. Tak pelak, hal itu memancing perhatian teman teman Ayleen. Mereka tak mengira jika Ayleen yang pendiam, dekat dengan seorang berandal kampus.

Saat Ibra berjalan menghampirinya, ingin rasanya Ayleen lari saja, tapi yang ada nanti malah menarik perhatian. Entah kenapa, setiap melihat pria itu, dia langsung gugup. Jantungnya mendadak tak aman, berdegup dengan sangat kencang.

"Sudah selesai kelasnya?"

"Su-sudah Kak," sahut Ayleen sambil menunduk. Menatap Ibra hanya akan membuatnya tambah grogi.

"Aku antar yuk."

"Aku bawa motor."

"Aku antar ke parkiran maksudnya," ujar Ibra sambil menahan tawa.

"Hahaha, ups." Dian langsung menutup mulutnya dengan telapak tangan saat Ayleen dan Ibra kompak menatapnya. Astaga, bisa-bisanya dia keceplosan ngakak seperti tadi. Disaat canggung seperti itu, dewi fortuna berpihak pada Dian, dari kejauhan, dia melihat, Awan, kekasihnya sedang melambaikan tangan kearahnya. "Aku pergi dulu ya Leen," pamitnya.

"Tapi Di_"

"Permisi Kak," Dian berlari menghampiri kekasihnya, meninggalkan Ayleen bersama Ibra. Membuat Ayleen tak ada pilihan, kecuali menerima tawaran Ibra mengantarnya hingga parkiran. Entah hanya perasaannya saja atau benar, beberapa pasang mata seperti sedang mengunci tatapan kearah keduanya. Sungguh, ini membuatnya risih.

"Hanya perasaanmu, santai saja," ucapan Ibra sontak membuat Ayleen menoleh kearahnya. Bagaimana pria itu bisa tahu isi hatinya?

Sesampainya ditempat parkir, Ayleen sibuat syok saat melihat ban motor maticnya kempes. Padahal tadi saat berangkat tak ada masalah, kenapa tiba-tiba kempes.

Dia langsung menatap Ibra tajam. "Jahat banget sih, Kakak sengaja ngempesin ban motor aku?"

Dituduh seperti itu, membuat Ibra hanya plonga plongo karena tak merasa melakukannya. "Kotor banget caranya," cibir Ayleen sambil tersenyum sinis.

"Sumpah, bukan aku."

"Aku kecewa sama Kakak. Hanya karena pengen nganter aku pulang, pakai cara ngempesin ban motor aku." Ayleen membuang nafas kasar lalu menuntun motornya.

"Sumpah bukan aku Ay." Ibra menahan bagian belakang motor Ayleen agar wanita itu berhenti berjalan.

"Iya, bukan kamu. Tapi kamu nyuruh teman kamu, gitukan maksudnya? Lepasin motor aku, aku mau pulang." Ayleen tak bisa menuntun motor karena tangan Ibra masih menahan bagian belakang motor. Membuat motor itu sama sekali tak bisa bergerak. "Aku bilang lepas," bentak Ayleen.

1
E H
bener juga si Alfath
E H
🤣🤣🤣
Anonymous
Kecewa
Anonymous
Buruk
Susanti Susanti
Luar biasa
Hera
👍🏻👍👍🏻
Abinaya Albab
bang Aydin pernah one night stand sama anak gadis orang /Silent/
Abinaya Albab
bener bgt Bu seblak /Facepalm//Silent/
Abinaya Albab
mendadak jadi macan tutul ya Ay /Facepalm//Silent/
Abinaya Albab
ujian malam pertama bang Ibra /Facepalm/ jngan sampai ada drama perut nyeri ternyata mau datang bulan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
maria handayani
/Shy/
Abinaya Albab
emang minta dibalang sendal si alfath ini /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Abinaya Albab
alfath emang agak lain sendiri di keluarganya paling sengklek /Facepalm//Silent/
Abinaya Albab
Ibra udh bawa pasukan ternyata gk ada amunisinya /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Silent/
khoirun nisa
kngn era" butterfly kya gini tapi KLO ingat sakitnya jga GK mau
Abinaya Albab
aku juga jadi ikut nangis 😭😭😭
Abinaya Albab
good job ayleen
Abinaya Albab
emang enak /Grin/
Abinaya Albab
ini kenapa bikin mewek terus sihhhhh 🥹
Abinaya Albab
duhhhhh nyesek sakit banget di tenggorokan 😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!