Jangan lupa dukungannya♥︎
Ig : offcdlee_
***
“Ekheeeee, mommy dimana daddy na Lavin ? “
Rengek seorang bocah gembul berumur 3 tahun membuat wanita cantik itu menatap putra semata wayangnya dengan mata berkaca-kaca.
Kecelakaan pesawat yang sangat tragis 3 tahun yang lalu, membuat wanita cantik bernama Cherry Ice harus kehilangan suaminya saat menjalankan tugas sebagai pilot.
Untuk menghilangkan ingatan buruknya, Cherry kembali aktif bekerja setelah lama cuti.
Bagaimana jika suatu hari nanti Cherry bertemu dengan pria berseragam pilot mirip suaminya ? Bagaimana jika pria itu benar suaminya ? Apa yang harus Cherry lakukan saat tahu suaminya akan bertunangan dengan wanita lain ?
“Apa aku harus merelakan dirimu, mas ? “ ucap Cherry.
“Jika benar dirimu adalah istriku, tolong, bantu aku kembali mengingat tentang kita ! “ pinta Jeon.
Jangan lupa mampir dan saksikan kisah percintaan Cherry dan Jeon, di novel “Lihat ! Pilot itu daddyku ! “
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mama ....
“Kalian siapa ? “
Degh !
Kedua orang itu membeku di tempat saat mendengar suara wanita menggema di belakang mereka hingga Adrianne pun mengalihkan pandangannya.
“MAMA LEKCAAAAA !! “ teriak Adrianne saat melihat keberadaan Mama Alexa.
Adrianne berlari keluar membawa tas ranselnya. “Mama … “
Adrianne memeluk kaki mama angkatnya. “Sudah lama keluarnya sayang ? “ tanya Mama Alexa lembut. “Sudah mama, tapi Adli masih mau main cama temen-temen baluna Adli.. “
“Ya, sudah. Adri bermainlah dulu. Kita tunggu papa sebentar ya “ Adrianne mengangguk, saat ia mengalihkan pandangannya ia tersenyum melihat dua sosok dihadapannya sekarang.
“Onti cama nenek nunggu anakna ya ? “ tanya Adrianne polos.
Mama Alea terdiam saat melihat wajah polos putrinya yang tersenyum begitu juga Nenek Sofia yang melihat cucunya dari dekat setelah beberapa tahun berpisah.
Mama Alea tak menyangka bila putrinya sudah melupakannya, wajar saja Mama Alea hanya mengurusnya saat ia menyusui putri sulungnya berbeda dengan Clarianne, bayinya direbut setelah ia melahirkan oleh Ratasya dan mantan suaminya itu.
Namun, berkat Nenek Sofia Clarianne dan Adrianne bisa dibawa pergi saat kedua orang itu sedang menghadiri pernikahan rekan bisnis mereka.
“Iya, nenek sedang menunggu cucu nenek. “ sahut Nenek Sofia setelah sadar akan terdiamnya.
“Cucu nenek yang mana, bial Adli panggilkan. Adli bial balu di cini ingat kok temanna yang mana ! “ seru Adrianne.
“Sudah, kamu main dulu sana. Biar mama yang temani nenek sama onti ini disini, ya.. “
“Oh gitu, ya cudah. Adli main dulu ya mama… “
“Bye onti, bye nenek ! “ ucap Adrianne dan berlari meninggalkan ketiga orang itu. Mama Alexa menyangkutkan tas ransel putrinya di bahu kanannya.
“Bisa kita bicara sebentar, nyonya ! “ seru Mama Alea.
Tak ingin penasaran, Mama Alexa menyanggupi. Ketiganya duduk di sebuah taman yang tak jauh dari sekolah Adrianne.
“Ja–jadi, Adrianne dan Clarianne putri kandungmu ? “ ucap Mama Alexa kaget.
Mama Alea mengangguk. “ Tapi aku tidak akan pernah menyerahkan putriku pada kalian ! “ seru Mama Alexa khawatir.
Nenek Sofia menggelengkan kepalanya, “ Tidak ! Kami tidak akan melakukan hal itu. “
“Benar ! Kami hanya bersyukur, anak-anak berada pada orang yang tepat. “ sambung Mama Alea.
“Kami tidak bisa melindunginya, kami juga tinggal berpindah-pindah tempat. Menyamar menjadi orang lain. Agar keberadaan kami susah dilacak.. “
“Kami tidak ingin Adrianne dan Clarianne dijual oleh putraku yang bodoh itu… “
“Di jual ? Siapa yang berani ingin menjual putriku ? “
Ketiga wanita beda usia terkejut saat melihat sosok pria tampan berdiri di sebelah mereka dengan Adrianne dalam gendongannya.
“Mas ! “ seru Mama Alexa kaget.
“Katakan padaku siapa orangnya ?! “
“Mas, tenanglah ! “
“Kita bicarakan ini dirumah ! Kalian berdua ikut kami ! “ titah Papa Cleon langsung membawa Adrianne menuju mobil.
“Ayo, mbak, bu, ikut kami ! “ ujar Mama Alexa, kedua orang itu saling pandang dan akhirnya mengikuti Mama Alexa menuju mobil.
“Papa, Adli lapal mau jajan itu boleh ? “ tanya Adrianne menunjuk sebuah gerobak batagor.
“Adri mau ? “ Bocah itu mengangguk menggemaskan. Papa Cleon turun dari mobilnya.
“Mas mau kemana ? “ tanya Mama Alexa bingung. “ Beli batagor untuk Adri.. “
“Tuan, Adri tidak bisa makan kacang ! “ seru Mama Alea membuat langkah Papa Cleon terhenti.
“Alergi kacang ? “ Mama Alea mengangguk. “ Adri alergi kacang, kalau bisa pakai kecap saja “.
Papa Cleon mengerti, ia mengangguk lalu pergi ke gerobak penjual batagor. Sedangkan Mama Alexa, meminta keduanya untuk masuk ke dalam mobil.
“Ada onti cama nenek ! “ pekik Adrianne heboh membalikan tubuhnya menghadap kebelakang. “ Mau main ke lumahna Adli ya ? “ tanya Adrianne polos.
“Iya nak.. “ jawab Mama Alea.
Mama Alexa tersenyum namun ada ketakutan yang menyeruak di sanubarinya. Tak lama Papa Cleon datang membawa sebungkus batagor dan memberikannya kepada Adrianne.
“Telima kasih papa Cinga ! “
“Ehh… ?! “
“Kenapa ? “ tanya Adrianne polos. “Kenapa manggilnya papa Cinga ? “ tanya Mama Alea bingung.
Adrianne mengunyah pentol batagornya, “ Di cu–culuh.. cama kakak Jeli.. “ jawabnya polos.
“Telan dulu, baru kunyah ! “ tegur Mama Alexa membuat Adrianne nyengir.
“Ini minumnya ! “ ucap Papa Cleon memberikan botol berisi air. Tak lupa ia memasang seat belt untuk putrinya itu.
Beberapa saat kemudian, mobil yang dikendarai Papa Cleon tiba di mansion Raymond. Terlihat dari kejauhan, seorang dua bocah perempuan sedang duduk di ayunan ditemani seorang wanita cantik yang sedang membaca.
Kedua bocah itu menyadari kedatangan mobil sehingga membuat guncangan di ayunan.
“Mobil na tiba ! “ seru Brianna melompat-lompat, mengira itu ada papinya.
“Papii !!! “ teriak Brianna mendekati mobil.
“Nakkkk, jangan lari-lari ! “
“Clal mau cana mi, “ ucap Clarianne berlari mengejar Brianna.
“Iya ja— eeee jangan lariiii !! “ pekik Mami Biola saat melihat Clarianne mengejar putrinya.
“Hadeh, dua bocil nggak ada yang nggak nakal.. “ ucap Mami Brianna mengelus dadanya.
Sementara itu, Brianna sudah berteriak memanggil papinya namun hal mengecewakan membuat Brianna menangis di depan pintu mobil.
“Ekheeeeee butan papi na Bli !! “
Papa Cleon terkekeh, ia segera menggendong keponakan kecilnya itu sedangkan Clarianne memandang mereka dengan tatapan sendu.
“Ibu, itu putriku ? “ Nenek Sofia mengangguk. “Dia cantik sekali… “ ucap Mama Alea.
Dirinya sangat ingin memeluk putrinya tapi ia tahu diri, putrinya sudah diangkat oleh keluarga kaya raya.
“Ayo, masuk ! “ ajak Mama Alexa sambil menggandeng Clarianne yang ternyata menatap mama Alea.
“Mama… “ itulah panggilan Clarianne kepada Mama Alea.
“Mama siapa yang kau panggil dek ? “ tanya Adrianne bingung.
Begitu juga dengan Mama Alexa mengerutkan keningnya, lalu menatap keponakannya yang memanggil Alea dengan sebutan mama.
“Mama ? “ Clarianne mengangguk, ia melepaskan pegangan tangannya dari Mama Alexa dan berlari menghampiri Mama Alea.
“Eee adekkk mau kemana ? “ pekik Adrianne melihat adiknya berlari.
Mama Alea yang melihat itu terdiam, apalagi saat Clarianne memeluk kaki Mama Alea dengan erat.
“Clarrrrr !! “ panggil Mommy Cherry membawa cemilan bocah itu.
Clarianne menoleh, ia tersenyum sambil melambaikan tangannya. Lalu menoleh kembali ke arah Mama Alea yang turut melihatnya dengan mata berkaca-kaca.
“Ayo, masuk dulu ! Nggak baik berdiri di luar ! “ seru Oma Crystal saat menyadari ada tamu jauh.
“Clarr sama mommy dulu, yuk ! “ ajak Mommy Cherry.
Clarianne menggeleng, membuat Adrianne yang melihat interaksi adiknya dengan Mama Alea membuatnya bingung.
“Adeekk, ayo masuk ! “ ajak Adrianne memanggil adiknya.
Clarianne mengangguk dan menggandeng tangan Mama Alea. Interaksi itu membuat Mommy Cherry bingung, ia menatap iparnya namun dibalas gelengan.
Sedangkan Adrianne ia memilih menggandeng nenek Sofia, membuat wanita paruh baya itu tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca.
“Mereka siapa ? “ bisik Mommy Cherry ditelinga Papa Cleon.
“Nanti aja, aku jelasin.. Mau nenangin bocil dulu ! “ balas Papa Cleon menenangkan putri Berry adiknya yang paling bungsu.
“Bang, biar Brianna sama aku aja. Sekalian mau aku tiduri, kayaknya dia ngantuk.. “ ucap Mami Biola saat melihat mata putrinya yang sayu.
“Oh ya sudah.. “ ucap Papa Cleon memberikan Brianna ke orang tuanya.
Kini mereka semua berada di ruang tamu, dimana disana ada Daddy Jeon yang baru kembali dari cafe, Opa Crayston yang baru saja pulang dari kantor temannya bersama Papi Berry.
Adrianne dan Clarianne sudah bermain di ruang bermain ditemani oleh bodyguard.
“Kalian siapanya kedua cucuku ? “ tanya Opa Crayston dingin.
“Mereka berdua adalah anak kandung saya tuan.. “
Degh !
“Benarkah ? Tapi kenapa kalian tinggalkan mereka di panti asuhan ? “ tanya Mommy Cherry kesal.
“Sayang, tenanglah. Kita dengerin dulu alasan mereka.. “ ucap Daddy Jeon menenangkan istrinya.
“Tapi tetap saja mas… “
“Nak, biar mereka menjelaskannya baru kamu berkomentar ! “ tegur Opa Crayston.
Mommy Cherry menghela nafasnya kesal.
“Tolong jelaskan kepada kami, agar kami mengetahui alasan sebenarnya… “ Nenek Sofia mengangguk paham.
“Jadi… … … … “
...****...
Double up ya...
