NovelToon NovelToon
Rujuk Kembali

Rujuk Kembali

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cerai / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:15.1k
Nilai: 5
Nama Author: Butterfly93_

Damar, seorang pemimpin di sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang Fasion dan Mode. Dia tidak bisa tidur dengan tenang ketika melihat nama seorang wanita yang ditugaskan sebagai perwakilan dari perusahaan luar negeri.

Thasya Wilona Adimerta, nama yang sama persis dengan mantan istrinya yang telah dia ceraikan dua tahun silam. Mereka harus berpisah dengan alasan yang tidak bisa Damar terima.

Tapi, setelah Damar tahu apa yang terjadi beberapa tahun lalu sebelum perceraian mereka, dia bertekat untuk memperbaiki hubungan mereka kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butterfly93_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32. PERINGATAN

Ketika pintu ruangan tersebut terbuka, seseorang yang sudah menunggu di dalam sana menoleh.

“Halo, Pak Damar?” sapanya sambil meletakkan cangkir kopi di tangannya ke atas meja.

Ternyata orang yang mendatangi kantornya itu adalah Nathan. Sepertinya pria itu setelah selesai makan siang tadi, dia langsung menuju ruang kerja Damar.

“Ada perlu apa anda datang ke sini?” tanya Damar yang penasaran dengan laki-laki di depannya itu. Masalahnya mereka juga tidak ada hubungan apa-apa baik itu masalah pekerjaan maupun diluarnya.

“Ada hal yang harus saya bicarakan dengan Pak Damar. Apa anda punya waktu sebentar?” jawab Nathan dengan santai.

Saat Damar akan duduk, tanpa sengaja dia melihat penampilan Nathan yang sepertinya tidka asing dengan penampilannya. Barulah setelahnya dia sadar jika baju yang Nathan pakai itu modelannya sama tapi dengan motif yang berbeda.

“Kenapa laki-laki ini juga membelinya, sih?” batin Damar kesal. Tidak tahu kenapa, setiap dia melihat pria yang katanya kakak mantan istrinya itu bawaan dirinya selalu kesal.

“Saya sangat sibuk, jadi silangkan katakan intinya saja. Saya juga tidak suka orang yang berbas basi” ujar Damar sambil duduk.

Nathan pun memulai obrolannya. Dengan wajah seriusnya dia menatap damar yang sudah menunggu apa yang akan dia katakan.

“Selama ini ternyata saya salah paham kepada Pak Damar” ujar Nathan.

“Salah paham…?”

“Iya. Saya pikir selama ini anda adalah pemimpin sekaligus pria yang kurang ajar yang suka menggoda karyawan wanita dari perusahaan lain” kata Nathan to the poin.

“Apa yang barusan kamu bilang?” balas Damar kaget sekaligus tidak suka mendengar perkataan Nathan barusan.

“Dan ketika saya mau melakukan sesuatu, Thasya memberitahu ku kalau anda adalah matan suaminya” lanjut Nathan. Sepertinya dia tidak punya rasa sungkan lagi menghadi pria di hadapannya itu.

“Anda baru tahu itu sekarang?” jawab Damar sambi melipat kedua lengannya sambil menatap Nathan seperti menatap butuh penjelasan lebih lanjut.

“Selain dia dipanggil kakak, sepertinya mereka berdua tidak memiliki hubungan yang lebih akrab dari itu” batin Damar berusaha terlihat santai.

“Karena saya tidak mau tahu persisinya pria seperti apa yang pernah menikahi wanita yang saya sukai…”

“Apa…? Wanita yang dia sukai?” kata Damar dalam hati semakin membuat obrolan mereka semakin panas.

“Saya berniat berkencan dengan Thasya” lanjut Nathan dengan wajah tenangnya.

“Apa? Berkencan?”

“Iya, benar. Saya berniat untuk berpikir sebaiknya saya harus memberitahu ini dulu dengan Pak Damar. Saya ingin kita saling menjaga sopan santu ke depannya.”

“Sopan santun…!” ulang Damar sambil menatap tajam Nathan yang juga tidak melepaskan tatapannya dari Damar.

“Walaupun belakangan ini perceraian bukanlah hal yang asing lagi, tapi kan tidak baik jika mantan suami terlihat suka berkeliaran di sekitar mantan istrinya” ujar Nathan menjelaskan.

“Bagaimana kalau saya tidak berniat untuk terus menjadi mantan suami? Kalau perceraian sudah tidak hal yang asing lagi, bukankah rujuk bukan hal yang asing lagi?” balas Damar seperti menantang Nathan dengan senyuman smirknya.

“Anda berniat untuk rujuk lagi dengan Thasya?” tanya Nathan tiba-tiba merasa cemas. Kelihatan sekali dari raut wajahnya yang tiba-tiba berubah tidak suka.

“Itu bukan urusan anda. Jadi, tolong jaga batasan anda juga. Jangan suka berkeliaran di sekitan mantan istri saya setelah anda mendengar peringatan dari saya ini. Orang yang baik, teman kakak, cukup sampai sebatas situ saja” ujar Damar penuh dengan penekanan.

Nathan beranjak dari duduknya sambil berkata, “Hanya Thasya yang bisa memilih. Saya cukup sampai di sini atau tidak itu urusan saya” kata Nathan lalu keluar dari ruang kerja Damar.

Keesokan harinya Riska sedang asik berbelanja. Dia sibuk memilih-milih barang yang ingin dia beli. Saat dia masih melihat-lihat salah satu tas keluaran baru dari salah satu brand ternama, tiba-tiba ponselnya berdering.

“Ibu Riska, anda lagi di mana sekarang?” tanya di seberang telepon.

“Rapat pengurus event akan segera dimulai.”

“Aku tidak bisa datang karena lagi sakit. Jadi minta saja Pak Damar untuk memulainya tanpa menungguku” jawab Riska memberikan alasan.

Dia bilang dia lagi sakit padahal dia lagi mengahabiskan waktunya berbelanja padahal masih jam waktunya kerja.

“Apa? Tapi kan anda penang…” Belum selesai orang di seberang sana berbicara, Riska sudah mematikan sambungan teleponnya.

“Rapat pengurus…? Memangnya aku gila?” batin Riska. Emosinya langsung naik ketika disinggung dengan masalah itu.

“Aku jadi beli tas yang ini saja. Tolong di antar ke ruang kerja ku saja” ujar Riska setelah memutuskan yang mana mau dia beli.

“Baik” jawab staf yang melayani Riska.

Pikirannya jadi tidka tenang setelah dia menerima telepon tadi. Padahal dia sengaja menghindar, tapi dia malah dicari.

“Sudah jelas aku hanya akan menjadi target masalah karena aku perpanjang waktu event kemarin. Padahal ayahku sendiri tidak pernah memarahi ku sampai seperti ini” kesal Riska menyadari jika dirinya akan menjadi pelampiasan Damar jika dia mengikuti rapat itu.

“Semua ini gara-gara wanita itu. Harusnya ini menjadi kesempatanku untuk menyingkirkan Beauty Fashion lewat penjualan. Walaupun memang aku salah membaca situasi karena terbawa emosi dan perasaan pribadi” batin Riska kesal setengah mati karena tujuan utamanya bekerjasama dengan Store Dawson Company sepertinya tidak akan berhasil.

Saat dia keluar dari store yang menjual tas branded tersebut, tidak sengaja tatapannya tertuju ke salah satu store yang di mana itu adalah store Beauty Fashion. Di sana dia melihat Thasya sibuk melayani costumer yang membeli.

Tiba-tiba ada muncul ide di pikiran Riska. Hatinya yang tadinya kesal dan marah seketika berubah senang.

“Tunggu…! Stok persediaan mereka kan lagi habis dan masih proses pemesanan” batin Riska dengan senyuman licik di wajahnya.

Malam harinya ketika Thasya sudah hampir dijemput alam bawah mimpinya, tiba-tiba dia harus dibangunkan oleh suara deringan ponselnya. Dia tidak bisa mengabaikan panggilan tersebut karena dia sudah membedakan deringan panggilan ponselnya yang biasa sama yang urgen.

Dan kali ini suara deringan ponselnya itu harus membuat dia secepatnya merespon. Dengan wajah sudah mengantuk, dia memaksakan diri untuk membuka matanya.

Drrrt…

Drrrt…

Drrrt…

“Iya, halo” jawab Thasya langsung. Dengan posisi masih rebahan Thasya merima panggilan tersebut.

“Ibu Thasya, ini gawat! Barang pesanan kita yang harusnya masuk hari ini tidak ada sama sekali!” Seseorang di seberang sana memberitahukan informasi peting yang berhubungan dengan store mereka.

“Apa…?” tanya Thasya tidak percaya. Tidak mungkin tidak ada, karena mereka hari ini tinggal menerima saja. Pemesanan sudah dilakukan terlebih dahulu, tahap produksi juga sudah dilakukan, pengiriman juga sudah dilakukan. Thasya sudah memeriksa sebelumnya tidka ada masalah dengan hal itu.

Tapi kenapa sekarang tiba-tiba barang tidak ada? Kenapa bisa begitu? Thasya heran sendiri kenapa bisa tiba-tiba seperti itu. Sepanjang malam setelah mendapatkan informasi itu, Thasya tidka bisa istirahat. Dia pusing memikirkan bagaimana store mereka akan berjalan ke depannya.

“Barangnya tidak ada?” tanya Thasya pagi itu setelah dia sampai di store.

“Kemarin kan kita sudah memastikan kalau barangnya sudah akan diantar ke gudang oleh pihak produksi! Apa mereka tidka salah memasukkan ke gudang brand lain?” tanya Thasya heran kenapa bisa begitu.

“Kami sudah langsung tanya satu per satu store yang lain. tapi mereka bilang tidak ada. Kemarin juga katanya CCTV lagi diperbaiki, jadi kita tidak tahu apa yang terjadi kemarin” timpal Sari yang merasa cemas.

“CCTV lagi diperbaiki…?” batin Thasya curiga kenapa disaat yang bersamaan dengan hilangnya barang mereka CCTV pun bakalan tidak bisa mereka akses.

1
Rose 19
mantan suami woy bukan suami,ngaku2 kamu Damar
Rose 19
aku penasaran apa yang membuat Thasya minta cerai dari Damar
Rose 19
pedes banget itu mulut
Rose 19
sepertinya seru
aira aira
thasya
Agus Tina
Kayaknya bagus, langsung subscribe .. dan berharao ditamatkan
Butterfly93_: Terima kasih kak atas dukungannya/Smile/
total 1 replies
Anto D Cotto
Luar biasa
Anto D Cotto
Biasa
Yuno
Nggak bisa berhenti!
Nakayn _2007
Sumpah lega banget nemu cerita yang bagus kayak gini di platform ini!
Butterfly93_: Terima kasih kak, semoga seterusnya suka dengan karya saya kak/Smile//Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!