NovelToon NovelToon
Hamil Diluar Nikah

Hamil Diluar Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Keluarga / Romansa
Popularitas:491.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Butterfly93_

Nadia Nata hamil diluar nikah tanpa sepengetahuan kekasihnya. Mereka sudah menjalin hubungan selama satu tahun. Karena janji manis dan rayuan sang kekasih, mereka melakukan hubungan yang tidak sepantasnya hingga Nadia mengandung.

Aditya Bima Mahendra, seorang CEO salah satu perusahaan terkenal milik keluarganya. Dia sudah satu tahun menjalin hubungan dengan sekretarisnya bernama Nadia Nata.

Tetapi saat mantan kekasihnya Nindi muncul kembali, satu tahun pengorbanan Nadia seolah-olah tidak berarti bagi Aditya. Dia lebih memilih Nindi dan berencana menikahinya tanpa tahu jika Nadia sedang mengandung anaknya.

Merasa dibuang dan tidak dihargai lagi. Lagi pula hubungan Aditya dan Nadia tidak mendapat restu dari orang tua Aditya karena alasan asal usul Nadia yang tidak jelas, membuat Nadia akhirnya memilih menyerah dan pergi.

Bagaiman kisah mereka selanjutnya? Ikuti ceritanya hanya eksklusif di NOVELTOON saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butterfly93_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14. Gagal Move On

"Wajar saja Nona Nindi meminta pesta yang mewah, dia akan salah satu putri dari pengusaha kaya raya juga di negeri ini" jawab Nadia berusaha setegar mungkin.

Bagaimana bisa dia yang hanya seorang wanita yang berlatar belakang keluarga miskin bersaing dengan seorang putri? Tidak akan mungkin, kan?

"Tapi menurutku secara pribadi, kamu adalah yang terbaik Nadia. Percayalah" ujar Rama. Tangan terulur hendak mengusap kepala wanita itu. Tapi pria itu langsung mengurungkan niatnya.

"Pak Aditya sangat berubah semenjak tidak bersamu lagi. Dia kembali menjadi pribadi yang egois dan arogan. Sebenarnya dulu pun begitu, tetapi setelah dua tahun belakangan inidia menjadi sosok yang berbeda."

Nadia tidak menjawab. Karena dia pun merasakannya Aditya menjadi lebih pendiam, dingin dan emosian akhir-akhir ini.

"Apa mereka tinggal serumah?" tanya Nadia yang sudah berusaha keras menahan diri untuk tidak bertanya.

Namun apalah daya, rasa penasarannya membuat dia mengabaikan rasa malunya pada Rama.

"Awal-awalnya iya, sekarang sudah tidak lagi" jawab Rama.

"Kenapa begitu?" tanya Nadia semakin penasaran.

"Entahlah. Pak Aditya tidak mau cerita dengan ku" jawab Rama.

Nadia menghela napas kasar. Dia berpikir setelah kembalinya Nindi, wanita itu akan menggantikan posisinya.

Tidak terasa mobil yang mereka tumpangi akhirnya sampai di cafe. Salah satu cafe terkenal yang ada di pusat kota itu. Nadia turun dar dalam mobil dan menunggu Rama turun juga.

"Kalau kamu ada masalah Nadia, kamu bisa memberitahu ku. Aku bisa menjadi teman curhatmu, aku bisa menjaga rahasia juga."

"Terima kasih" balas Nadia sambil tersenyum.

Rama dan Nadia pun masuk ke dalam cafe tersebut. Keduanya langsung disambut oleh salah satu pelayan di sana.

"Apakah anda sudah memesan tempat sebelumnya?"

"Iya sudah, atas nama Pak Aditya" jawab Rama.

Pelayan tersebut pun segera memeriksa catatan yang ada di genggamannya.

"Mari ikut saya" ujar pelayan.

Rama dan Nadia pun mengikuti langkan pelayan tersebut. Ruangan yang di tuju mereka ada di lantai dua. Ruangan yang lebih private dibandingkan dengan dengan yang di lantai satu.

Ruangan tersebut ada beberapa meja yang dibatasi oleh sekat-sekat. Sehingga antara meja satu dengan meja yang lain.

Aditya duduk dengan posisi menghap kaca jendela. Dia menumpu dagunya dengan kedua tangannya. Melihat dari jauh saja tubuh Nadia sudah bergetar hebat.

"Silahkan duduk."

Pelayan tersebut menarik kursi untuk Nadia damn Rama.

Aditya masih menatap jalan, bahkan dia tidak menoleh saat kedua orang itu duduk di hadapannya. Suasana terasa senyap karena di antara mereka bertiga tidak ada yang berbicara.

Aditya pun mengubah posisi duduknya dan memanggil pelayan cafe tersebut. Dia menatap Aditya dan Nadia secara bergantian dengan tatapan datarnya.

Pelayan cafe tersebut pun meletakkan buku menu di depan mereka masing-masing. Kalau bisa, Nadia lebih memilih makan siang di kantin perusahaan saja. Dari pada dia makan di cafe mewah tersebut dengan perasaan tidak nyaman.

Setelah selesai memesan makanan mereka masing-masing, pelayan cafe tersebut pun pergi menyiapkan makanan pesanan mereka.

Aditya kembali menekuk tangannya dan menumpukan dagunya. Tatapannya kali ini jatuh kepada Nadia saja. Nadia yang menyadarinya tidak berani menatap balik. Dia lebih memilih memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Aku mengajak kalian makan sebagia ucapan terima kasih karena sudah bekerja keras" kata Aditya.

Rama mengangguk dan begitu juga dengan Nadia. Jangankan Nadia, Rama saja jadi merasa canggung menyadari keberadaannya di sana.

Suasana kemba;i menjadi senyap. Tidak ada yang berbicara dan Aditya lebih memilih menatap Nadia. Seminggu belakangan Aditya berusaha menghilangkan Nadia dari dalam pikirannya, namun hari ini semuanya sia-sia.

Beruntung suasana canggung itu berakhir ketika pelayan cafe tersebut kembali membawakan makanan pesanan mereka.

Aditya mengerutkan keningnya ketika dia melihat semua makanan dan minuman Nadia tida satu pun makanan yang biasa Nadia makan saat mereka bersama.

"Ehemm..." Aditya berdehem membuat Nadia sontak menoleh. Sepertinya dia tahu jika Aditya memberikan kode kepadanya. Tapi Nadia lebih memilih diam saja dan tidak menghiraukan pria itu.

Nadia langsung memakan makanannya secepat yang dia bisa. Kalau dia akan menikmati makanannya dengan cara perlahan, sekarang dia lebih mementingkan perutnya terisi agar buah hatinya mendapatkan nutrisi dan tidak ikut kelaparan juga.

Selesai makan Nadia pamit pergi ke toilet. Lumayan sedikit waktu untuk menghindar dari Aditya. Dia juga sengaja berlama-lama di sana, hanya duduk di toilet tanpa melakukan apa pun.

Setelah lima belas menit berlalu, Aditya mulai gelisah melihat Nadia tidak balik-balik dari toilet. Tatapannya selalu tertuju pada jalan menuju toilet. Dan kegelisahan Aditya itu terbaca oleh Rama.

"Apa saya perlu memeriksa Nona Nadia ke sana?" tawar Rama. Mendengar pertanyaan Rama barusan membuat Aditya sontak mengalihkan tatapannya.

"Aku tidak sedang menunggunya" jawab Aditya dengan suara ketus. Dia kesal pada dirinya sendiri yang tidak bisa menyembunyikan perasaannya.

"Maaf, pak" balas Rama.

Rama menutup rapat-rapat mulutnya setelahnya sambil mengutuki dirinya sendiri dalam hati. Selang beberapa menit kemudian akhirnya Nadia kembali dengan senyum manisnya.

"Kamu bilang tadi ada kerjaan yang pentinggi ingin kamu urus Rama, kamu pulang duluan saja kalau begitu" ujar Aditya tiba-tiba.

Nadia yang baru saja duduk langsung panik sendiri. Kalau rama pulang duluan, maka dia dengan siapa? Jangan sampai Aditya mengajak ke kantor bersama-sama lagi."

Rama terkejut namun dengan cepat dia mengerti apa maksud dari perkataan atasannya itu. Walaupun tadi Aditya mengelak, tetapi Rama tahu jika Aditya butuh waktu berdua dengan Nadia.

"Baik, pak. Terima kasih makan siangnya. Nadia, aku pergi duluan ya?" ujar Aditya.

Nadia akhirnya mengangguk pelan. Mau menahan Rama agar tidak pergi tidak bakalan berhasil. Tinggallah Nadia bersama Aditya. Pria itu kembali menatap Nadia yang masih tidak mau menatapnya.

"Apa ada yang mau kamu inginkan?" tanya Aditya tiba-tiba.

"Aaa...?"

Nadia sibuk dengan pikirannya sendiri dan sangat kaget ketika Aditya bertanya kepadanya.

"Ada yang kamu inginkan?" tanya Aditya lagi.

Aditya melihat Nadia sedikit kebingungan. "Aku tidak bermaksud memberimu hadiah secara cuma-cuma. Ini hanya sebagai bonus karena kamu sudah bekerja keras" ujar Aditya menjelaskan maksud dari niatnya. Walaupun niatnya  itu pada awalnya didasari karena dia mengingat kalau hari ini adalah hari ulang tahun Nadia.

Nadia menganggukkan kepalanya. Dia semapt berpikir jika Aditya hendak memberikan hadiah ulang tahunnya, ternyata tidak. Dia salah besar. Nadia pikir Aditya masih mengingat hari ulang tahunnya.

"Tidak ada, pak. Terima kasih" jawab Nadia.

Nadia menghembuskan napas kasarnya. Betapa sulitnya dia kembali menjalin komunikasi dengan Nadia.

"Di dalam hidupmu apa tidak ada yang kamu inginkan?" ulang Aditya lagi. Dia ingin memberikan sesuatu kepada Nadia sekaligus bentuk rasa permintaan maafnya.

Nadia menggelengkan kepalanya. "Tidak ada, pak."

Aditya akhirnya berdiri. Dia sudah sangat bersabar namun hasilnya tidak memuaskan. Tidak sesuai dengan harapannya.

"Ikut denganku" ujar Aditya memerintah membuat Nadia tidak bisa menolak.

Nadia menghela napas panjang dan hanya bisa pasrah. Entah apa yang ada di dalam pikiran Aditya, Nadia tidak bisa menebak.

Dari pada nanti muncul masalah baru, Nadia pun mengikuti Aditya. Menyusul pria itu dari belakang. Dia juga sudah tidak mau ambil pusing lagi apapun yang akan Aditya lakukan. Dia hanya ingin mempermudah jalannya agar bisa menyelesaikan urusannya sebelum dia pergi.

1
Lee Mba Young
kl balikan keenakan aditya dong dulu di tinggal sekarang di pungut lagi, laki mang gitu kl gk butuh di buang kayak rosokan sekarang butuh coba di pungut lagi.
Rahayu Ayu
Apa masih kurang ketulusan dan kasih sayang Aditya tunjukkan untuk Leonel & kamu Nadia??
Turun kan egomu Nadia, Leonel butuh sosok orang tua yg utuh,yg selalu bersama,tidak terpisah pisah.
pikirkan tentang Leonel Nadia
Empi Hungkul
tidak satu manusia pn yang sempurna dn juga tdk ada manusia yng tdk melakukn kesalaham jka seseorng ingin berubah dn menebus kesalahn nya dengn tuls kenpa kta tdk bri ke semptan.
Asih Sunarsih
lanjut kak 😘😘😘
Ma Em
Thor kasihan Aditya biarkan dia bersatu lagi dengan Nadia dan anaknya Leonel karena Aditya sdh banyak menderita dan menyesali semua perbuatannya.
Mikhayla Azzahra
up ny banyakin tor
Cicih Sophiana
lebih baik cuekin aja Nadia kamu udah tau sifat dia kan...gak guna jg melayani orang seperti itu... buang" energi aja
Cicih Sophiana
perjuangan mu blm maksimal Aditya... krn lebih berat perjuangan Nadia waktu hamil dulu... klo kamu mau terus lah berjuang lebih keras lg untuk meluluhkan hati Nadia... itu jg klo kamu bisa lebih sabar
Cicih Sophiana
lihatlah bu Sinta anda sudah punya cucu yg imut dan ganteng... apa ibu tdk tertarik melihat cucu ibu yg lucu...
Cicih Sophiana
ah aq kasih othor bunga aja deh... 🌹mau komen jg takut salah...😁
Lee Mba Young
Ya lah sakit si Nadia, dulu seenaknya di buang sekarang mau di pungut lagi krn membutuh kan. big No.
bagus nadia jng lemah kpd aditya coba kl ada laki yg lbih dr aditya dan menerima apa adanya trus ortunya pun gk kayak mak nya aditya yg gila harta. semoga jodoh mu.
Risma Eandless
Luar biasa
Endah Nigel Moms Nigel
kenapa sih ending cerita nya putus putus
bikin penasaran aja🙏
Alisasya Lisa
semoga aditya dan nadia bisa bersatu dan bahagia dengan buah hati nya lionel🥰
Rahayu Ayu
Semangat Menyala 🔥 🔥🔥🔥
Abang Aditya, bertambah lagi orang yang mendukung mu, tinggal selangkah lagi mencairkan hati Nadia,semoga bahagia segera kalian rengkuh🤲😊
Neng Aulia
well gpp dit progres yg bagus ttp semangat dan sabar berharap akan kebaikan othor utk menyatukan kamu kembali dng Nadia😁
Agustin Indah Setiyaningsih
ayoo dit semangat,buat cairin es yg sudah membeku di hati Nadia..dl Nadia yg tergila gila sama km,skr lanjutkan usaha mu..demi onel dit dan juga cinta terbaik mu.
Cicih Sophiana
itulah cinta orang waras jd gila klo masalah dgn cinta 🤭🤣🤣 rasa malu jd hilang
Cicih Sophiana
umur Onel tiga tahunan lebih kan thor... untung Aditya percaya klo Onel umur dua thn...
Cicih Sophiana
kasih bunga untuk othor dan iklan
Butterfly93_: Terima kasih atas supportnya kakak Shopia 🤗🙏📖
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!