Bocil minggir dulu yaa...
sinopsip >>>>👇🏻
Reisya yang sangat bucin di manfaatkan oleh Stanley pacarnya sebagai tempat pelampiasan nafsunya. Reisya yang terlanjur menyerahkan dirinya pada Stanley menyusun rencana agar bisa memiliki Stanley bahkan sampai di gerebek dan di paksa menikah.
Dipermalukan, di keluarkan dari sekolah dan ancaman penjara membuat Stanley jadi mulai membenci Reisya. Terlebih saat kebohongan tentang kehamilan palsu Reisya, Stanley kian dendam. Untuk membalas sakit hatinya, Reisya di paksa menikah lagi dengan seorang pria asing bernama Evrard untuk membuatnya hamil sungguhan. Itulah awal Reisya menjalani hidup poliandri.
Bagaimana kelanjutan kisah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna juna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27.
Evrard yang melihat itu seolah mengerti yang di rasakannya.
" Ja..ngan.. me ..na ..ngis... " Evrard berusaha menenangkan Reisya. Ia sepertinya tahu jika Reisya pun terpaksa melakukannya.
Perlahan Evrard menyentuh tangan Reisya dan kemudian menggenggamnya. Ia ingin sedikit menguatkan istrinya itu.
" You' re not alone. I am here for you " terkadang Evrard juga memakai bahasa inggris . Entah Reisya tahu apa yang di katakannya atau tidak .
Reisya yang kelelahan menangis itu akhirnya tertidur. Ia bersandar di bahu Evrard. Evrard pun menutup laptopnya dan turut memejamkan mata. Keduanya tertidur dengan tangan yang saling menggenggam erat.
Stanley yang melihat itu menggeram kesal.
.
.
' Emang dasar munafik si Reisya itu.. bilang ogah ogah sekarang malah tidur bareng , pakek pegangan tangan segala....
Dasar wanita gampangan...
Kalau bukan karena Mama dan Papa , aku pasti sudah menendangnya dari dulu...
Benar benar wanita tak tahu diri...
Laki laki bule sialan itu juga sama saja.. dia persis seperti sepupunya si Jeselyn itu
Gak lali laki laki gak perempuan
SAMA SAMA RENDAH '
.
.
.
Stanley yang pernah terluka oleh saudara sepupu Evrard itupun memandang rendah semuanya. Entah apa luka yang pernah Jeselyn berikan pada Stanley dulu.
.
.
Aku akan menginjak injak bule sialan itu juga... Lihat saja nanti...
.
.
.
********
.
.
.
.
.
Sesampainya di Bali mereka di antar menuju kamar hotelnya. Orang tua Stanley sudah memesan kamar bulan madu untuk mereka . Stanley menambah boking satu kamar lagi yang Reisya kira itu untuk Evrard . Namun nyatanya Stanley justru yang hendak masuk kesana.
" Stanley... " Reisya memanggilnya.
Stanley tak masuk ke kamar bulan madu yang di pesankan orang tuanya. Justru ke kamar lain yang berada tepat di sebelahnya.
" Itu kamar kalian... Aku tidur di sini...Jangan sungkan.." kata Stanley sambil menarik kopernya dan memisahkan dengan koper Reisya.
" Tapi..."
" Kalian tidak mungkin bercinta di depanku kan...hehe... " Stanley tersenyum getir. " Aku tidak ingin membuatmu tidak nyaman .. kalian bebas bercinta di sana... Aku tak akan mengganggu " lanjut Stanley seraya buru buru masuk ke kamar lain tersebut.
.
.
.
STANLEY.... KAU SUNGGUH TEGA....KAU MEMBIARKAN KU BERSAMA PRIA LAIN LAGI...
.
.
.
" Reisya ..." Evrard yang sadar posisi dia disana dan apa tugasnya. Ia harus melakukan perintah sesuai kesepakatannya dengan Stanley . Ia harus membuat Reisya hamil.
.
.
.
' Aku cuma seperti pelengkap disini...aku harus melakukannya untuk membuat kalian bahagia... '
.
.
.
.
" ( kemarilah )" Evrard menyentuh bahu Reisya dan mengajaknya masuk ke kamar mereka. Reisya nampak enggan dengan mata tetap tertuju pada Stanley yang berlalu pergi memunggunginya begitu saja.
.
.
.
.
.
Baiklah Stanley.... Aku tidak akan peduli pada apapun lagi..
Seperti kau mengacuhkanku ini , aku akan melakukan hal yang sama...
Aku akan hamil...meskipun bukan anakmu..
Toh ini cuma sementara saja, hanya beberapa hari saja.... Aku sudah pasrah...tubuh tak berharga ini akan dinikmati pria lain...
Demi tetap bersamamu. Aku akan merelakannya...
.
.
Reisya kini membulatkan tekadnya. Ia mengabaikan semua penolakan hatinya. Ia menerima semuanya kini.
Toh Evrard juga suaminya. Meski cuma suami siri, suami sementaranya. Tak apa jika ia menyentuhnya. Ia tak punya pilihan lain selain ikhlas menerima takdirnya.
Reisya akhirnya menurut pada Evrard. Kemudian mereka masuk berdua ke kamar tersebut.
.
.
Harus hamil ' Tekad Reisya sudah bulat.
.
.
Setelah meletakkan isi kopernya ke dalam lemari , Evrard dan Reisya bergantian mandi. Evrard duluan kemudian Reisya. Reisya keluar dari kamar mandi dengan memakai bath robe nya. Tubuhnya tampak segar dan begitu indah di mata Evrard.
' deg deg deg '
Jantung Reisya berdebar kencang meski ini bukan kali pertama mereka . Rasanya masih asing dan aneh, pria yang akan memeluk tubuhnya itu bukan pria sama seperti yang selama ini bersamanya.
Evrard menyambut Reisya. Bau wangi sabun dan shampoo yang menguar dari tubuhnya membuatnya kian bergairah. Meski Evrard tahu , Reisya hanya akan bersamanya sebentar namun ia berjanji akan memperlakukan istrinya itu dengan baik selayaknya seorang ratu.
" Istriku ...sangat cantik... " ucap Evrard yang begitu terpukau pada segala keindahan yang terpancar dari Reisya. Ia sangat mengaguminya.
Reisya mendongak keatas melihat wajah yang kini memeluknya itu.
" Ini tidak dosa kan... Ini bukan dosa kan Luca Evrard Yousuoffa" tanya Reisya
" Ehm.... ( Kau bicara apa ?) " tanya Evrard tak mengerti dengan yang di katakan Reisya. Ia belum fasih berbahasa indo meski sudah mempelajarinya.
" We... Husband and Wife ? ( Kita suami istri kan ?) " tanya Reisya ragu.
Evrard tersenyum simpul. Ia mulai bisa menebak arah pembicaraan Reisya.
" Ei..ya... Kita suami..istri " jawab Evrard kemudian sambil tersenyum.
Reisya pun akhirnya menggilas senyum mahalnya itu walaupun hatinya menangis. Ia biarkan Evrard mengecup lembut bibirnya. Mengeksplor semua yang ada di tubuhnya.
Reisya hanya bisa pasrah saat Evrard mengangkat tubuhnya dan membaringkannya ke tempat tidur. Dan saat sesuatu yang fantastis itu kembali memasuki dunianya , iapun hanya bisa menerima semuanya..
.
.
.
.
.
Reisya terbangun dari tidurnya. Begitu membuka mata yang ada di depannya adalah Evrard ,sosok pria bule tampan yang tadi malam menghabiskan waktu dengannya dengan pergumulan panas mereka.
Ia ingat Evrard tadi malam , ia tetap memperlakukannya dengan lembut dan penuh kasih sayang. Ia tak marah padanya meski ia sudah kabur 2 kali meninggalkannya. Dan Reisya yakin , Evrard pasti sudah tahu jika ia adalah istri sah Stanley.
Namun Evrard tetap bersikap baik, ia bersikap selayaknya suami untuknya, sering menanyakan bagaimana keadaan Reisya , ia memperlakukan Reisya seperti barang berharga yang takut rusak bila ia kasar. Benar benar membuat Reisya tersentuh.
Cara Evrard menyentuh Reisya pun sangat berbeda , ia akan memulainya dengan perlahan. Mulai dengan percumbuan mesra, memberikan pemanasan cukup hingga Reisya benar benar siap menerimanya.
Dan kemudian baru memberikan malam panas yang sesungguhnya. Ritme cepat dan kuat, tekanan penuh yang mendalam. Membuat Reisya tak berhenti berteriak dalam kungkungannya.
Membuatnya terbang melayang ke alam mimpi nan syahdu. Evrard benar benar memberinya kepuasan batin yang tak terkira. Hingga iapun meminta lagi dan lagi. Seolah tak mau berhenti.
Satu yang selalu di ucapkan Evrard kala ia hendak mencapai puncak pengembaraan sang penjelajahnya ...
" Ich liebe dich , meine frau. Cinta ..."
Reisya tak tahu apa yang di ucapkan oleh Evrard itu. Namun pandangan teduh dan begitu dalam saat Evrard mengucapkan itu membuat Reisya nyaman. Seolah Evrard memiliki perasaan yang begitu mendalam padanya.
.
.
.
Cinta?? Itu mustahil ...Mungkin dia hanya puas saja ....Senang berhubungan denganku..
.
.
Namun entah mengapa ia merasa pernah melihat mata hijau itu ,tatapan Evrard seolah tak asing baginya. Tapi Reisya tak ingat.
Detak jantung Reisya berdebar tak karuan seperti genderang perang saat Evrard menatapnya. Ia selalu lemah dan tak berdaya . Entah karena Evrard yang terlalu tampan atau memang ia sudah takluk dalam pesona seorang Luca Evrard Yousouffa.
Debar kencang bertalu talu, ia begitu gugup saat pria di depannya itu membuka mata. Dia mendadak kacau kehilangan kata kata. Terlebih saat Evrard menunjukkan senyumnya.
" ( selamat pagi cinta) " sapanya.
" Pa..pagi juga Evrard.." jawab Reisya gugup. Ia menduga Evrard pasti mengucap selamat pagi padanya.
Denyut jantung yang kacau, keringat dingin yang mulai bermunculan karena kegugupan hatinya, Reisya benar benar sulit menutupi kepanikannya. Padahal semalam mereka sudah bercinta berkali kali dan sudah begitu dekat tanpa jarak tapi pagi ini ia kembali kaku .
Evrard mengambil hp nya dari nakas di dekat tempat tidur mereka. Ia mengetikkan sesuatu di sana dan kemudian menunjukkannya pada Reisya.
' Bagaimana ini... Setiap melihatmu , aku selalu ingin melakukannya ...Apa boleh?' tanya Evrard.
.
.
Ya ampun... Evrard ini... Kenapa dia tak malu mengatakan itu...Lagipula apa dia tidak capek? Semalam kan kami mengulangnya berkali kali...Apa dia tidak sakit pinggang??
.
.
Reisya menutup mukanya yang merona merah karena saking malunya.Ini hari keempat ia mengenal Evrard. Dan sudah 3 hari berturut turut ia bersamanya namun Evrard seperti tidak punya rasa lelah.
' Apa masih sakit?' tanya Evrard lagi. Reisya dengan cepat menggeleng.
.
.
.
Sudah tidak sakit atau nyeri lagi , Evrard. tapi nikmat. Terlalu nikmat malah..aku malah takut.. jika terus melakukannya denganmu dan terbiasa...Aku takut jatuh cinta padamu ' batin Reisya.
.
.
' Maaf kalau aku tak bisa berhenti. Aku baru kali ini merasakan hal seperti ini, terlalu candu untukku ' kata Evrard lagi.
.
.
Dasar pembohong... Cara mainnya saja sudah pro sekali.. Baru kali ini apanya.. sudah seperti suhu begitu...hmmm ....Cara bohong yang manis ... Tapi aku menyukainya '
.
.
'Sekali saja , pliss ' pinta Evrard.' Ya, Ya, ya ... Pliss baby..'
.
.
Ya ampun ...lucunya... dia seperti anak kecil minta permen saja..hihihihi..
.
.
.
.
" Ah... " suara desah pelan itu kembali terdengar tatkala Evrard turun ke bawah. Memberikan sentuhan baru di pusat tubuh Reisya . Bibir dan lidahnya menari nari cepat dan sesekali memberikan hisapannya. Sang pemilik nya sampai dibuat menggelinjang tak karuan.
.
.
Apa kamu sudah terbiasa melakukannya , Evrard. Kau sangat pintar membuatku nyaman...
Dan ini pertama kalinya seorang pria bersikap selembut ini padaku...
Stanley bahkan tak pernah membuatku secandu ini...
.
.
" Evrard...." Reisya benar benar sudah tidak bisa membendung gejolak yang datang menerpanya. Ingin Evrard segera memenuhi dahaganya.
Iapun segera memenuhi keinginan wanitanya itu. Nahkoda itu kembali melabuhkan perahunya. Gerakannya intens. Awalnya pelan namun kemudian kian mengeras. Melakukan gerakan memompa dengan tekanan penuh dan kuat.
Reisya mengeratkan pelukannya ke tubuh Evrard saat ia merasakan terjangan kuat itu. Kapal itu membawanya berlabuh menuju ke sebuah perjalanan romantis dan begitu manis.
Evrard menyentuh wajah Reisya dan mencium mesra bibirnya . Gelombang besar datang dan memancarkan semburannya. Lenguh pelan menyertainya. Ia sungguh merasakan puncak dari puncak segala rasa, Evrard sungguh memuaskan semua dahaganya .
" (aku cinta kamu ) " Evrard memagut bibir Reisya dengan penuh mesra. Reisya pun membalas sambil memeluknya erat pula.
.
.
.
.
Stanley berdiri di depan pintu kamar hotel Reisya dan Evrard. Ia mengepalkan tangannya.
" Sialan.. mereka masih juga melakukannya sampai lupa mengunci pintu kamarnya.... " gerutu Stanley yang tadi sempat membuka pintu kamar Reisya dan mendengar suara keduanya yang tengah asyik bercinta.
" Keenakan dia main sama bule. Suaranya sampai memekak ke kamar gue. Kesenengan dia di genjot bule k*nt*l besar. Emang wanita murahan... Nangis nangis ogah ternyata nadah " makinya muak.
Semalam ia sempat keluar ke balkon kamarnya yang bersebelahan dengan kamar keduanya untuk merokok. Namun suara desah dan lenguhan keduanya terdengar keras memekakkan telinganya. Saking kerasnya jerit kenikmatan Reisya itu sampai membuatnya tak tahan . Adiknya pun ikut terbangun. Sehingga ia pun harus bermain sendiri dengan membayangkan wanita yang tengah menjerit nikmat itu.
" Wanita laknat sialan !! "
Stanley yang tadinya ingin mengajak mereka keluar sarapan pagi mengurungkan niatnya. Ia pun turun sendirian ke restoran.
.
.
Begitu banyak hidangan yang ia pesan dan makanan makanan itu pun telah tersaji di hadapannya. Rasa makanan itu terasa hambar, karena membayangkan istrinya sedang di goyang pria lain. Gila memang , ia merasa dirinya sudah benar benar gila, karena untuk balas dendam , ia membiarkan istrinya di nikmati orang.
" Sial ... Aku juga ingin bercinta.. Sudah lama aku tak menyentuh wanita..." Stanley sejak tahu kehamilan palsu itu memang tak pernah lagi menyentuh Reisya. Padahal dulu hampir setiap malam Reisya selalu melayaninya.
" Mana di sini gue sendiri.. Shera juga gak bisa menemani... "
Frustasi membuat Stanley melangkahkan kakinya ke bar hotel . Di sana ia memesan minuman yang memabukkan itu. Ia ingin menghilangkan bayangan Reisya yang sedang asik bercinta dengan bule itu.
Dengan langkah gontai ia memasuki kamarnya. Kepalanya pusing dan terasa berat. Ia masuk ke kamarnya kembali. Namun apes ia salah masuk ke kamar Reisya.
" Uuuh....ah .." Stanley mendengar suara laknat itu kembali. Bukan dari kamar melainkan dari kamar mandi. Kaki Stanley langsung melangkah kesana . Dari kamar mandi kaca itu terlihat bayangan keduanya .
.
.
Sialan... Mereka masih tak berhenti juga..
.
.
Kemarin cuma suaranya, namun kini ia melihatnya langsung di depan matanya. Dan itu sungguh memanaskan hatinya. Ia tak bisa memungkiri rasa yang menyelimuti hatinya, ia di bakar api CEMBURU.
