NovelToon NovelToon
Terjerat Tuan Muda

Terjerat Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama
Popularitas:43.7k
Nilai: 5
Nama Author: khitara

Rysta Maura Lian,
dia seorang wanita cantik yang telah berusia 33 tahun.
ia tumbuh dan besar di panti asuhan.
hidupnya yang sebatang kara dan pernah di vonis sulit memiliki keturunan membuatnya menjadi seorang wanita yang memiliki sudut pandang berbeda tentang kehidupan.

ia pun memutuskan, jika ia hanya akan hidup sendiri selamanya...sebuah hubungan hanya akan membuat hidupnya rumit dan membuang buang waktunya.

hingga di usianya 17 tahun seorang wanita konglomerat membawanya dari sana.
merubah dirinya dari yang bukan siapa siapa menjadi dia yang keberadaannya sangat di segani dan di hormati.
karena ia adalah sang asistan pribadi wanita konglomerat itu.

hingga di malam naas itu, seseorang memaksakan dirinya kepadanya.
merenggut apa yang ia miliki dan ia agungkan.

apa yang akan Rysta lakukan jika seseorang itu memaksanya untuk menjalin sebuah hubungan yang tak pernah ia ingin jalani selama ini...??

dan mampukah seseorang itu merubah sudut pandang wanita itu tentang kehidupan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

niat untuk pergi

Seminggu hampir berlalu sejak ketegangan yang terjadi di antara Edward dan Rysta di apartemen wanita itu.

Edward yang awalnya mendatangi Rysta karena ingin memberi pelajaran kepada wanita itu,

Nyatanya ia justru di buat semakin meradang karena kata kata wanita itu yang ia lontarkan begitu saja kepadanya.

Ia juga di buat tak bisa menjawab ketika wanita itu meragukan niatnya menikahi dirinya.

Apalagi ketika Rysta bertanya tentang....

Cintakah ia padanya.....?!

Dan selama itu pula, Edward tak sekalipun menghubungi apalagi mendatangi wanita itu.

Selain ia yang masih tak tahu tentang apa yang ia rasakan pada wanita itu,

Ia pun sedikit merasa enggan untuk bertemu kembali dengan Rysta.

Jika begitu, apakah itu artinya Edward lupa akan niatnya yang telah ia sampaikan kepada Rysta tentang pernikahan..??

Entahlah.....pria itu pun tak tahu.

Terkesan plin plan memang.

Tapi ya, setidaknya memang itu yang kini tengah di rasakan Edward saat ini.

Selain itu juga, Edward di sibukkan dengan operasi operasi besar yang harus ia tangani.

Belum lagi memimpin meeting di rumah sakit yang kini ia pimpin kembali itu.

Ia juga di sibukkan dengan undangan undangan seminar yang harus ia hadiri.

Seperti hari ini pun, pria tampan dengan penampilan super rapi itu sedang bersiap hendak menghadiri undangan sebuah seminar.

Jaz kebesarannya yang berwarna putih itu telah sejak tadi ia tanggalkan.

Dan kini meninggalkan celana bahan warna nay dengan stelan kemeja warna toska muda tanpa jaz yang menempel pada tubuh atletisnya.

Berbeda dengan Edward yang seolah sengaja menghindari Rysta namun tetap kepikiran hingga membuatnya seperti kelimpungan,

Rysta justru nampak lebih tenang menjalani kehidupannya seperti biasanya.

Tak melihat Edward di sekitarnya benar benar membuatnya seolah kembali menjadi dirinya sendiri.

Santai, rilex, bebas dan lepas.

Namun hari ini, ia harus rela ketenangannya sedikit terganggu karena ia yang harus datang meski terpaksa ke rumah sakit Tang Healthy Hospital di mana Edward pasti juga berada di sana.

Bersama Tuan Mory juga beberapa jajaran petinggi group Tang yang lain ia akan melakukan audit yang memang selalu di jadwalkan setiap akhir bulan terhadap rumah sakit yang di pimpin oleh Edward itu.

Ini adalah yang pertama untuknya, karena sebelumnya ia tak pernah melakukannya.

Entah kenapa, tuan Mory selaku direktur group Tang pusat malah memaksanya untuk ikut.

Sebenarnya Rysta sangat berat untuk datang kesana, ia pun diam diam masih merasa enggan untuk bertemu dengan Edward.

Namun karena nyonya Tang yang memintanya langsung untuk mendampingi tuan Miry sekaligus melaporkan sendiri hasil audit manajemen dan administrasi rumah sakit itu kepada nyonya Tang di Tiongkok nanti.

Pintu lift di hadapan Rysta dan timnya terbuka, kemudian dengan jelas menampilkan sosok pria tampan bertubuh atletis yang tak lain adalah Edward dengan seorang pria yang di kenal sebagai dokter pendampingnya sekaligus asistannya.

Edward mengerutkan kening ketika melihat seseorang berada di antara Jajaran orang orang penting perusahaan neneknya turut berada di sana.

Seseorang yang coba ia hindari namun tak dapat ia pungkiri, seseorang itu juga mengusik hati dan pikirannya hampir seminggu ini.

" Tuan muda Ed...." sapa orang orang itu sembari menundukkan kepalanya hormat ketika Edward keluar dari lift dan berdiri di hadapan mereka.

Begitupun dengan seseorang yang menarik perhatian Edward saat ini.

" tuan muda...mohon izin, kami akan melakukan audit " tuan Mory selaku ketua tim audit itu menjelaskan

" ah iya..saya tahu, silahkan...tim management dan administrasi kami sudah siap " jawab Edward menjawab dengan lugas, namun sesekali matanya melirik ke arah Rysta yang berdiri tak jauh dari tuan Mory.

Namun sepertinya wanita itu seolah tak tergannggu sedikitpun dengan kehadirannya.

" langsung saja ke ruang audit tuan Mory....tim kami sudah menunggu di sana sejak tadi " asistan Edward yang bernama dokter Maxim itu turut mempersilahkan.

Karena memang dirinya yang tadi mengkoordinir dan menyiapkan orang orang yang terlibat dalam audit ini.

" terimakasih tuan Maxim....kalau begitu kami permisi.

Permisi tuan muda Ed....tuan Maxim " pamit Tuan Mory dengan sopan kemudian melangkah ke arah Lift di ikuti Rysta kemudian yang lain setelah sebelumnya mereka menunduk hormat kepada Edward.

tanpa sadar, Edward terus mengikuti rombongan itu dengan matanya.

Terutama sosok wanita dengan blazer warna hitam dengan rambut panjang nan hitamnya yang ia biarkan tergerai begitu saja di antara rombongan itu.

Edward mengusap wajahnya dengan kasar ketika pintu lift itu akhirnya tertutup.

Bisa bisanya Rysta tak menoleh sedikitpun kepadanya selain dalam konteks menghormati dirinya sebagai atasan.

Sikap wanita itu benar benar menggambarkan seolah tak pernah terjadi apapun di antara mereka.

" dokter Edward... " panggil Dokter Maxim membuyarkan lamunan Edward.

Edward kemudian memutar kepalanya di susul dengan tubuhnya pula dari arah lift kemudian melanjutkan langkahnya menuju basemant rumah sakit tempat mobilnya terparkir.

Rencanya, pagi ini ia akan menghadiri seminar dan siangnya ia akan menemui sang ibu yang datang berkunjung ke Indonesia karena mengikuti sang suami yang sedang ada perjalanan bisnis katanya.

Sekalian mengunjunginya.

Mereka berjanji akan bertemu di salah satu restauran sekalian makan siang.

" jadi nona Rysta...apa kau akan tetap berencana segera kembali ke Tiongkok ?! " tanya tuan Mory ketika mereka tengah berada di dalam lift.

Rysta menoleh kepada pria paruh baya itu.

Seulas senyum tersungging di bibirnya untuk pria itu.

" tentu saja tuan Mory, aku sudah menyelesaikan semua tugasku di sini.

Seharusnya aku berangkat hari ini, tapi....karena perintah audit ini aku jadi sedikit mengundur keberangkatan ku.

besok rencanya aku akan berangkat " jawab Rysta dengan sopan.

" kau yakin nona...?! "

Rysta kembali menoleh dan menatap pria paruh baya itu.

" ya..saya yakin, dan mohon maaf jika kinerja saya mengecewakan anda atau malah menyulitkan anda " jawab Rysta lagi mencoba menelisik maksud dari kata kata pria itu.

" ha ha ha....anda bergurau nona, mana ada kinerja anda mengecewakan anda, saya justru merasa tersanjung di beri kesempatan bekerjasama dengan orang paling dekat dengan nyonya besar "

Jawab tuan Mory

" anda terlalu memuji tuan Mory, saya tentu tidak ada apa apanya bila di banding dengan anda tuan Mory " jawab Rysta lagi.

Sekali lagi jawaban wanita itu membuat pria paruh baya itu tertawa.

" anda terlalu merendah nona, percayalah kami cukup tahu siapa anda....

Hanya saja, tidakkah anda merasa nyonya besar seolah menahan anda untuk berada disini ?! " lanjut tuan Mory membuat Rysta sedikit mengerutkan keningnya.

" apa menurut anda saya telah berbuat kesalahan ?! " tanya Rysta lagi.

" tidak, bukan seperti itu...mohon jangan berprasangka buruk nona.

Ini hanya perasaan saya saja.

Sepertinya nyonya besar memiliki rencana tersendiri untuk anda.

Dan menurut saya itu bukanlah hal yang aneh melihat betapa pentingnya keberadaan anda bagi nyonya besar selama ini " lanjut tuan Mory.

" anda berpikir terlalu jauh tuan Mory " selan Rysta

" bagaimana jika sebenarnya nyonya besar sedang mengatur jodoh untuk anda " lanjut tuan Mory lagi dan seketika membuat Rysta kembali menoleh dengan cepat kepadanya.

Tuan Mory tersenyum menanggapi tatapan wanita itu yang seolah sarat dengan pertanyaan.

1
Siti Sa'diah
sungguh luar niasaaaa ahir yg sangat bahagia
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoor
Tuti Tyastuti
happy end ya bwt ed sm rysta🤗🤗🤗
Sabaku No Gaara
ahh...bayik tau lok khitara pasti buat happy end
Nani Rahayu
happy buat tuan muda ed nona rysta......🤗🤗🤗
Al Fatih
sudah tamat kak....,, beneran ini🤔
Tuti Tyastuti
lanjut thor😢😢
Tuti Tyastuti
ya allah rysta km pasti bisa bertahan km kuat ayo semangat😭😭😭😭
sizuka
semoga selamat semuanya..kok aku sedih yaa😭😭
anah raditya
pokony 22ny hrs selmt ya Thor...
Wanah Sahwanah
thoor bikin mewek
Lanjut
Nanik Normaidah
semoga selamat ketiganya
Nur Adam
lnjjt
Al Fatih
yaa Allah,, pagi2 sdh harus berurusan dgn bawang😭😭😭,, semoga ibu dan debay kembar bisa selamat semuanya.... aamiin
Siti Nurhasanah: ya Author yg pengasih dan penulis...selamatkanlah Rysta dan si kembar, aamiin...
total 1 replies
Ninik
ikut deg deg kan jadinya
Wanah Sahwanah
selamat kan semuanya thoor...
aku Yg tegang
Tuti Tyastuti
usahakan dokter dua"nya selamat😭😭😭
Mugiyati
Rista dan bayinya selamat ya thor...
Sabaku No Gaara
no khitara...noooo
selamatkan ketigax
Al Fatih
kenapa harus ad kondisi seperti ini😭😭😭,, Edward pasti dilema bngt,, tolong selamatkan mereka bertiga yaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!