" aaahh .. siapapun tolong aku !! " Nara berlari sekuat tenaga untuk menghindari preman yg saat ini mengejarnya.
brukkk
Tanpa ia sadari ia malah terjatuh dan kakinya terkilir, dalam posisi seperti itu ia masih kuat berjalan meskipun dengan keadaan sedikit tertatih akibat kakinya yg terkilir.
" heyy .. kau kenapa ? " tanya anak laki-laki yg saat itu tengah berjalan dari dalam hutan, belum juga gadis itu menjawab ia sudah jatuh pingsan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ny.Jee_97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6. TCSV
Dua anak remaja yg masih saling kejar-kejaran dengan penuh canda tawa akhirnya pun berhenti dengan wajah kelelahannya.
" Udahh Ra .. Gue capek Ra " ucap Jay sambil mengambil ancang-ancang didepan Nara, karena takutnya Nara tetap akan melempar sandalnya.
" Loe sihhh .. Bikin gue kesel Mulu .. ehh .. Harusnya tuh loe ga punya rasa capek yahh kan loe vammpptttt "Nara seketika bungkam karena mulutnya dibekap oleh tangan Jay.
" Ra .. Loe hampir aja keceplosann yaahh .. Jan sampe gue bikin mulut Loe ga bisa bersuara lagi " sungut Jay sambil menoleh kanan kiri dengan tatapan yg tajam juga raut muka yg waspada, takutnya ada yang mendengar ucapan Nara dan setelahnya ia melepaskan tangannya dari mulut Nara.
" Eehh .. M-maaf .. Abisnya loe sihh .. Gue reflek juga tadi hampir sebut nyuk " balas Nara sambil melotot dan memukul lengan Jay.
" Hhmm .. Yasudah gue harap loe ga lupa Ra .. Loe tahu sendiri kan nyawa gue bisa terancam disini jika ada orang lain yg tahu jati diri gue " bisa balas Jay sambil menatap mata Nara tegas, dan Nara hanya menganggukan kepalanya. Setelah itu Jay pamit pulang.
" Ciyeee .. Ada yg sudah menghabiskan malam dirumah anak gadis orang " celetuk mommy meli tanpa rasa bersalah pada saat mendapati sang putra akan naik ke kamar yg berada dilantai atas.
Jay yg mendengar mommy mengatakan itu segera menegang sesaat dengan mata melotot, setelah itu kembali ke mode datar lagi sambil membalikkan badannya menatap mom meli.
" Apa maksud mommy " pekik jayden dan dibalas kikikan geli oleh mom meli.
" Mommy tahu kok kemarin kamu dimana .. Kamu nginep dirumahnya Nara kan " skatmat Jay langsung melotot, wajahnya berubah menjadi merah hingga telinga.
Ia menundukan kepalanya sambil menahan malu sambil menggerutu bagaimana bisa mom meli bisa tahu.
" Mommy jangan ngada-ngada dehh ... Orang aku ketiduran dimarkas sama yg lainnya" elak Jay sambil menetralkan wajahnya malunya saat ini.
" Wkwkwk .. Trus yg ngangkat telfon mommy tadi siapa ?? Calon mantu mommy apa setan yahh "Goda mommy meli lagi.
" Hahh .. emang kapan mommy telfon aku .. perasaan tadi ga bunyi ponselku" heran Jay karena sejak ia bersama Nara, ia juga tidak mengecek ponselnya.
" Hmm .. waktu kamu lagi ke kamar mandi katanya sihh .. apa jangan-jangan kamu habis ninu-ninu yahh sama Nara" tunjuk mom meli pada Jay saat ini tersentak kaget dengan kata frontal yg diucapkan sang mommy.
" Mom!!! .. jangan mikir aneh-aneh.. aku ga ngapa-ngapain dirumah Nara.. hanya tidur dan menemani dia karena kemaren saat aku mw pulang lampu dirumah Nara padam ... Dan bla.. bla" ucap Jay dengan satu kali tarikan nafas menjelaskan pada mok meli.
Mom meli terkejut sesaat mendengar penjelasan dari anaknya itu. Ia khawatir juga pada Nara saat ini, apakah dia baik-baik saja karena mom meli kemarin malam bertemu mama Laras di pesta ulang tahun Steven.
" Trus kenapa kamu pulang saat ini .. kenapa ga kamu temani Nara .. mommy takut terjadi sesuatu sama Nara Jay" ucap mommy meli dengan wajah piasnya.
Jay menghela nafas sejenak sambil menatap ibunya lalu ia menjelaskan lagi bahwa sekarang Nara sudah baik-baik saja dan akan berkumpul dengan para sahabatnya.
Setelah itu Jay langsung kembali ke kamarnya, ia merasa gerah dan juga pusing dengan ucapan sang mommy yg ga disaring tadi. Ia memutuskan buat mandi air dingin supaya bisa merefreshkan pikirannya.
Tingg!!!
Tingg!!!
Ting!!!!
Bunyi ponsel Jay yg ada didalam jaketnya, Jay masuk walk in closed. Setelah itu ia keluar dengan memakai kaos putih dan celana jeans selutut. Ia segera mengecek ponselnya yg tadi sempat berbunyi.
"Alex : jayy lu kemana si darel di tantang balapan Ama geng Antares"
"Darel : gua ada yg nantangin ngaspal lagi .. gass gak nih "
"Justin: Tuan ada masalah dengan pengiriman barang kita yg ada di Mexico"
Begitulah isi pesan dari ponsel Jay. Segera ia menelfon Justin bahwa jika ia akan kesana Minggu depan, karena ia harus menyelesaikan ujian sekolahnya dulu, baru saja ponselnya diletakkan sudah berbunyi lagi tanda ad yg memanggilnya.
Jay: "Ada apa .. jika kau mau ambil saja tantangan itu .. "
Darel : " gua sihh mau aja .. tapi Lo tahu sendiri kan gimana liciknya si geng Antares,, apalagi si Ciko itu "
Jay: " yg nantang Lo siapa emangnya .. kalo si hazel terima aja .. gua bakalan Dateng kabarin aja tempatnya nanti"
Darel: " ok .. nanti gua kabarin loe .. apa Lo nanti ngajak Nara waktu gua tanding ?"
Jay : " gatau juga .. emang Napa .. Lo mau suruh Nara buat ngajak si Lya kan " terdengar gumaman si darel, yg membuat Jay terkekeh dengan tingkah salah satu sabatnya itu.
Jay: " kalo suka langsung aja .. keburu diembat yg lain ntar nangis" goda Jay pada darel, yg membuat darel mati kutu dengan ucapannya.
Darel : " ahh .. loe nihh apaan sihh sapa juga yg suka .. gua hanya anggap dia teman aja "
Jay: " yaudah terserah luu .. yg penting gua Udah ingetin loe " setelah itu memutuskan panggilannya karena ia sudah dipanggil mom meli.
" Ada apa mom " tanya Jay yg baru turun dari kamarnya berjalan kearah kulkas mencari minuman sodanya.
Mom meli menatap tajam Jay " kamu ini ga sayang sama mommy apaa .. masih aja minum yg begituan .. apa kamu mau jadi vampire seutuhnya hahh" bentak sang mommy sambi menjewer telinga anaknya itu.
" Aduhhh .. ampun mom .. iya² ga bakalan minum ini lagi " ditaruhnya minuman kaleng itu dan ia mengusap telinganya yg sudah memerah akibat jeweran sang mommy.
" Selalu aja gitu .. besoknya juga diulangi lagi ... Kamu Ama Daddy sama saja" sungut mom meli sambil menggerutu.
Jay terkekeh mendengar Omelan dari ibunya itu , apa mungkin dia lupa kalau suaminya juga ikut serta dalam pembuahannya.
" hehehe . Gini² juga produk mommy sama Daddy ... Wajar ajalah kalo aku ada kesamaan sama Daddy .. kalo sama tetangga itu yg patut dipertanyakan mom" jawab Jay dengan muka tengilnya yg langsung mendapat lemparan sendal mom meli.
Jay segera berlari ke kamarnya lagi menghindari amukan dari mom meli. Setelan itu ia keluar dengan setelan jaket hitam celana hitam, aura sang mafia pun muncul diwajahnya. Jay pamit pada mom meli ia akan ke markas tempat Daddynya.
Ia memilih mengendari motor sportnya dari pada super carnya. Ia melaju dengan kecepatan sedang, sengaja ia juga ingin menikmati suasana sore menjelang malam ini.
" Jhon apa Daddy ada diruangan latihan " tanya Jay pada anak buah Daddynya. Jhon pun menjawab dengan anggukan dan mengikuti Jay dari belakang.
" Dad ... Apa kau sudah tahu kalau barang kita yg ada dimexico ada masalah .. apa Justin sudah memberi tahu Daddy " Jay langsung berdiri di sebelah Daddy yg sedang memantau anak buahnya latihan.
" Yahh .. Daddy sudah tahu ... Tapi jangan sampai mommymu tahu masalah ini" balas sang Daddy, setelah itu Daddy mengajaknya untuk keruangan khususnya.
______________________________________________
Happy reading guys .. jangan lupa tinggalin jejak kalian supaya othor semangat up bab panjangnya ..😁
perhatikan lagi huruf kapital di awal paragraf ☺️