Aku Zhen Mo, pemuda yatim piatu berusia 20 tahun yang tak mengenal siapa orang tuaku.
Suatu malam aku tertabrak mobil dan mati karena menyelamatkan gadis kecil dan kakeknya, entah bagaimana caranya aku sangat kaget ketika membuka mata, aku terbangun di tubuh seorang pemuda di dunia lain. Di dunia itu sebenarnya aku keturunan keluarga bangsawan tapi sebuah peristiwa memaksaku hidup seperti orang biasa hingga aku diremehkan semua orang. Yang menyedihkan aku juga tak ingat siapa orang tuaku, yang pasti sesuatu telah terjadi pada mereka hingga kami terpisah, di dunia itu beladiri menjadi kekuatan yang mendominasi, arogansi menjadi ciri khas orang kaya dan kuat, pertemuan ku dengan seorang kakek membuatku dapat menulis ulang takdirku, aku harus menjadi kuat dengan caraku sendiri, lalu mendominasi hidup orang lain.
Ikuti kisahku di dunia lain untuk bertahan hidup dan mencari keberadaan keluargaku. di KAISAR MATA LANGIT
Autho : Rendy_Tbr
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendy_Tbr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DIPAKSA BAYAR HUTANG
Tiga hari kemudian Mo Fan datang lagi ke tempat pelelangan karena di telpon pemilik rumah lelang, dengan memakai topeng emasnya Mo Fan menemui pemilik rumah lelang..
"Selamat siang kek!" sapa Mo Fan
"Selamat siang!, silahkan duduk!"
"Bagaimana kabar obat yang kemaren kek?, apa ada masalah?"
"Tidak ada masalah, hanya saja dua hari setelah memakan pil itu orangnya jadi sering buang air, awalnya mereka sempat khawatir namun pil itu benar-benar membuat kondisi orang itu semakin membaik"
"Memang itu efek yang biasa untuk mengeluarkan racun dan penyebab penyakit dalam tubuh terutama diabetes"
"Semakin hari orangnya merasakan perubahan tubuhnya yang sangat baik, mereka juga menitipkan ucapan terima kasih untuk pemilik pil itu"
"Baguslah!, dengan begitu tak ada lagi masalah tentang pil itu"
"Ini uang penjualan pilnya, dalam kartunya ada sekitar dua juta empat ratus ribu Yuan (4,8 Milyar Rupiah) , kode kartunya adalah enam angka tujuh, silahkan diterima"
"Tapi kek!, harusnya ini dipotong pajak pelelangan 5%, kenapa memberikan semuanya padaku? "
"Tidak apa-apa, dengan mempercayai rumah lelang ku untuk untuk menjual pil ajaib milikmu itu sudah merupakan kehormatan besar bagiku"
"Sepertinya kakek ini sangat pandai dalam berbisnis, tanpa disadari ternyata aku sudah terikat hutang budi dalam hubungan bisnis dengannya" pikir Mo Fan
'Semoga kedepannya rumah lelang ku masih dipercaya untuk melelang barang-barang dari mu"
"Baiklah!, lain kali kalau kakek ada pelelangan lagi cukup kabari aku, aku akan siapkan sesuatu untuk dilelang"
"Maaf!, boleh aku tau siapa namamu, bagaimana aku akan memanggilmu?"
"Panggil aku Zhen Mo, aku harap kakek merahasiakan tentang siapa pemasok pil itu"
"Baiklah!, aku mengerti maksudmu"
"Terima kasih kakek sudah membantuku melelang pil, ini ada hadiah kecil dariku, jika batu ini ditaruh dibawa bantal itu dapat memulihkan kondisi tubuh setelah seharian bekerja"
"Terima kasih atas hadiah mu ini selebihnya tidak usah dipikirkan lagi, jika nanti ada barang yang bisa di lelang lagi hubungi saja aku"
"Baiklah kek!, kalau begitu aku permisi dulu"
"Hati-hati dijalan"
Mo Fan segera meninggalkan rumah lelang itu kemudian menelpon Yao Chen.
"Hallo Mo Fan!, tumben kamu menelponku?"
"Aku tunggu ditempat makan yang biasa, ada yang perlu aku bicarakan denganmu"
"Memangnya ada apa?, rasanya kamu seperti orang yang sedang terburu-buru!"
"Datang saja cepat nanti kamu juga tau"
"Baiklah!, aku kesana sekarang!"
Mo Fan langsung menuju tempat makan yang biasa untuk menemui Yao Chen, begitu duduk terdengar suara pemilik warung makan itu berkata pada seseorang di meja sebelah.
"Maaf tuan-tuan!, bukannya saya tidak membolehkan betung dulu tapi setiap makan kalian selalu berhutang tapi tidak pernah membayarnya"
"Apa yang kau bicarakan pak tua?, kami pasti akan membiarkan biaya makan kami ini nantinya" kata salah satu dari mereka
"Sudah berbulan-bulan hutang kalian menumpuk dan belum dibayar, saya juga butuh modal untuk menjalankan warung makan ini"
"banyak omong sekali kau pak tua!" kata salah saari mereka
Lalu salah satu dari mereka berdiri dan memegang kerah baju pemilik warung itu kemudian mendorongnya hingga pemilik warung terdorong jatuh ke meja Mo Fan.
"Apa bapak baik-baik saja?" tanya Mo Fan
"Iya nak!, saya baik-baik saja"
Melihat pemilik warung diperlakukan seperti itu kemudian Mo Fan menghampiri tiga orang itu.
"Kalian kalau tidak punya uang sebaiknya jangan makan disini, apalagi perlakuan kalian pada pemilik warung yang tidak sopan" ucap Mo Fan
"Terus kau mau apa?, mau jadi pahlawan?, hahaha"
"Sekarang kalian harus membayarnya jika tidak tidak..."
"Jika tidak kau mau apa?, mau menghajar kami?"
Kemudian Mo Fan mengambil gelas di meja lalu memukulkan gelas itu ke kepaka pria di depannya.
"Aaahhhhh kepala ku!, kepala ku berdarah" teriak pria itu
"Apa kau cari mati?" kata teman pria itu
Lalu teman mereka satu lagi berdiri untuk menyerang Mo Fan, dengan cepat Mo menggunakan teknik segel pemutus jiwa pada lengan pria itu lalu memukul dadanya hingga jatuh, begitu pria itu berdiri untuk melawan balik dia jadi kaget karena tangannya tak bisa digerakkan.
"Teknik segel pemutus jiwa sangat cocok untuk menakuti orang" ucap Mo Fan dalam
"tangan ku!, apa yang kau lakukan pada tanganku?" daaaaaa!, aku tidak bisa menggerakkan tanganku"
"Kalau kalian tidak membayar hutang kalian akan aku kakimu tidak bisa bergerak juga, sekarang giliran mu" kata Mo Fan pada satu teman mereka lagi
"Tidak tidak!, maafkan aku!, aku akan membayar hutang kami disini"
"Kalau begitu cepat bayar!, atau kau akan bernasib seperti temanmu ini"
Lalu pemilik warung di panggil Mo Fan untuk mengetahui total hutang mereka.
"Berapa total hutang mereka bertiga?" tanya Mo Fan
"Sekitar 7 ribu Yuan (14 juta rupiah)" jawab pemilik warung
"Bayarlah semua hutang kalian dan jangan pernah datang lagi kesini" ujar Mo Fan
"Baiklah!, kami akan membayar semuanya"
Lalu mereka bertiga mengeluarkan uang mereka untuk melunasi hutang mereka yang menumpuk.
"Lalu bagaimana dengan tanganku ini?" tanya teman mereka
"Kalau kau beruntung tanganmu akan kembali lagi seperti biasanya, pergi dari sini sekarang"
"Iya baik!" jawab mereka bertiga
Lalu Mo Fan kembali duduk ke mejanya.
"Terima kasih nak sudah membantu orang tua ini"
"Sama-sama pak, orang seperti mereka memang harus diberi pelajaran"
"Kalau begitu saya akan menyiapkan makan apapun yang kau inginkan secara gratis sebagai ucapan terima kasih"
"Tidak perlu seperti itu, aku juga sangat kesal melihat sikap mereka seperti itu"
"Tidak apa-apa duduklah saya akan menyiapkan hidangannya"
Tak lama setelah itu Yao Chen datang.
"Mo Fan!, ada apa sebenarnya?, kamu bikin aku penasaran saja, bahkan aku jadi bersemangat sekali dan buru-buru datang kesini"
"Apa kamu tau dimana tempat kita bisa ingin membeli rumah?" tanya Mo Fan
"Tentu saja aku tau, memangnya kamu mau membeli rumah?, dapat uang dari mana kamu?, bukannya kamu bilang sebelumnya kamu hanya seorang pelayan toko?, bagaimana bisa seorang pelayan toko bisa membeli rumah?, atau jangan-jangan kamu membohongi ku selama ini?"
"Aku tidak membohongimu sedikitpun, namun sekarang aku benar-benar ingin membeli rumah, karna aku tidak tau tempatnya makanya aku panggil kamu kesini"
"Ngomong-ngomong kamu mau membeli rumah untuk siapa?"
"Tentu saja untukku, paman ku dan juga buat kamu agar tidak terus-terusan menjadi gelandangan kaya yang takut pulang ke rumah, itu akan menjadi rumah kita nantinya, bukannya kamu ingin menunjukan kalau kamu bisa memiliki sesuatu agar keluargamu mengakui kalau kamu juga bisa seperti mereka?"
"Kamu serius?"
"Tentu saja!, kalau kamu tidak nyaman tinggal dirumahmu maka kamu bisa tinggal dirumah itu juga nantinya, lagian aku hanya tinggal berdua dengan paman ku, akan lebih bagus ada teman juga"
"Memangnya kamu mau membeli rumah seperti apa?"
"Tentu saja rumah yang bagus kalau bisa tempatnya tidak yang terlalu ramai, aku tidak terbiasa kalau ramai, ini kartu didalamnya ada sekitar dua juta empat ratus ribu Yuan (4,8 Milyar Rupiah), Kamu cari rumah yang bagus, setelah itu kamu beli juga mobil agar kamu tidak jalan kaki lagi kalau kemana-mana "
"Mo Fan!, dari mana kamu mendapatkan uang sebanyak ini? "
"Tenang saja uang itu aman kok, bukan dari hal-hal yang buruk, sekarang makanlah saja sepuasnya"
"Atau jangan-jangan kamu jadi simpanan janda kaya ya?, kalau begitu berikan juga aku tipsnya hehehe"
"Jangan ungkapkan keinginan tersembunyimu itu padaku"
"Kenapa bukan kita berdua saja yang pergi membeli rumahnya, emangnya kamu mau kemana?"
"Aku mau pergi ke suatu tempat"
"Kamu benar-benar mempercayakan uang sebanyak ini padaku?, kamu tidak takut kalau aku membawa kabur uangmu?" tanya Yao Chen
"Kenapa aku harus takut?, itu hanyalah sejumlah uang, kalau uang hilang atau habis nanti bisa dicari lagi"
"Apa uang sebanyak ini hanya dianggap tumpukan sampah saja bagi Mo Fan, apa benar dia cuma orang biasa?" ucap Yao Chen dalam hati
"Apakah kamu sedang memikirkan sesuatu?" tanya Mo Fan
"Kamu adalah orang pertama yang memberikan kepercayaan begitu besar padaku, kamu tenang saja, aku tidak akan pernah mengkhianati orang yang sudah mempercayaiku"
"Baguslah kalau begitu, sekarang aku mau pergi dulu"
"Hati-hati dijalan"
Mo Fan pergi dari tempat makan itu lalu menuju ke Villa dengan menaiki taksi, Mo Fan turun dari taksi tak jauh dari Villa lalu berjalan kaki sampai ke Villa agar orang tidak melihatnya pergi ke Villa, sesampainya di Villa Mo Fan segera masuk ke kamar atas yang sebelumnya.
"Hari ini aku ingin berkultivasi dulu, setelah itu aku akan bereksperimen lagi nantinya.
Mo Fan meletakkan batu aura pada beberapa titik susunan pola pengumpul aura, setelah polanya aktif dan menyerap aura sekitar lalu Mo Fan langsung duduk ditengah susunan itu untuk menyerap aura, dua jam dia menyerap aura namun terasa mengisi lubang tanpa dasar.
"Rasanya semakin lama akan semakin sulit dan butuh banyak sumber daya untuk menerobos ke tingkat berikutnya, ternyata benar kalau tubuhku hanya mengalami sedikit peningkatan dibanding jiwaku, tapi tidak apa-apa, setidaknya tidak selemah sebelumnya, sekarang lebih baik memahami beberapa teknik pola yang sekiranya bermanfaat untuk menopang tubuhku" pikir Mo Fan
"Mo Fan mempelajari beberapa teknik pola, selama satu jam berlalu hingga Mo Fan memahami beberapa pola yang baru.
"Sekarang saatnya aku bereksperimen dengan beberapa ide yang muncul dikepalaku"
Mengingat pengalaman sebelumnya kali ini mofan ingin memasukkan aura kedalam beberapa pil agar kualitas pil menjadi lebih baik lagi, Mo Fan mengukir pola pertahanan pada pil lalu meletakkan pil itu kendala susunan pengumpul aura, setalah menunggu beberapa lama akhirnya Mo Fan memeriksa hasilnya.
"Ternyata benar pola pertahanan juga bisa dipasang pada pil, setelah menyerap banyak aura pil ini menjadi berkilau dan meningkat beberapa kali lipat, pasti efeknya akan lebih luar biasa lagi, kalau semua pil bisa ditingkatkan berarti efeknya juga meningkat" ucap Mo Fan dalam hati
Kali ini Mo Fan mengambil pisau belati kecil dari cincinnya lalu mengukir pola penguatan pada belati itu, kemudian Mo Fan membentuk beberapa batu aura menjadi seperti giok yang dilubangi agar bisa diikatkan tali untuk gantungan, lalu batu itu juga diukir pola ruang dan penguatan agar bisa menyimpan banyak aura, beberapa batu aura ukir dan beberapa pil dimasukan kedalam susunan itu dan setelah menunggu 30 menit pil dan batu itu mengalami sedikit perubahan warnanya menjadi lebih berkilau"
"Batu ini akan lebih terlihat bagus jadi hiasan gantung dipakaian, selain jadi hiasan juga bagus untuk kesehatan yang akan mengisi ulang energi dalam tubuh, lumayan aku membuatnya beberapa item dalam eksperimen kali ini" pikir Mo Fan sambil tersenyum