NovelToon NovelToon
Cinta Karmila

Cinta Karmila

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:3M
Nilai: 4.9
Nama Author: nazwa talita

Karmila gadis yatim piatu yang mencoba peruntungan di ibukota karena mendapatkan beasiswa di salah satu universitas ternama. Suatu malam tanpa sengaja ia bertemu pria mabuk dan menolongnya.
Tapi sayang, niat baiknya justru membuat dirinya berakhir dengan kehilangan kesuciannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nazwa talita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 21 AKU INGIN BERCERAI DENGANMU!

Rayyan mengamati Karmila dari dalam mobilnya. Kedua tangannya mencengkeram erat setir mobil, saat dilihatnya pria itu kembali memeluk Karmila dan mencium keningnya.

Kenapa ia harus melihat adegan itu lagi? Padahal ia tadi sengaja keluar duluan dari taman, karena tidak ingin melihat pemandangan itu lagi. Kedua tangannya yang tadinya mencengkeram setir, sekarang berganti memukulnya dengan keras.

"Sialan!" umpatnya kesal.

Api cemburu yang tadi sudah sempat teredam kembali membara. Rayyan menghela napas panjang sambil menyenderkan kepalanya di jok mobil. Netranya kembali menatap Karmila di seberang jalan sana, mobil pria itu sudah pergi, hingga wajah istrinya itu terlihat dengan jelas.

Sejenak kemudian Rayyan terpaku, di seberang sana terlihat Karmila yang sedang tersenyum bahagia, ini adalah pertama kalinya Rayyan melihat Karmila tersenyum. Karmila terlihat sangat cantik dengan senyum yang terukir di wajahnya.

Tanpa sadar Rayyan ikut tersenyum, emosinya mendadak hilang dengan melihat senyuman itu. Tetapi sebentar kemudian, hatinya kembali sesak saat tersadar kalau senyum itu bukanlah untuk dirinya, dan penyebab senyuman itu bukanlah dirinya, melainkan sosok pria yang baru beberapa menit yang lalu memeluk istrinya.

Rayyan memejamkan matanya sambil menghembuskan napas panjang mencoba menetralkan perasaannya.

"Seandainya pria itu adalah sumber kebahagiaanmu, aku rela kalau suatu saat harus melepaskanmu ...."

Rayyan kembali menatap ke seberang jalan, Karmila dan Rosa masih berdiri di sana.

Karmila menatap mobil di depannya dengan bingung.

"Bukannya itu mobil Rayyan? tapi kenapa dia ada di sini? Bukannya dia ada di luar kota?" batin Karmila.

Dia menengok kearah Rosa. Belum sempat ia bertanya, Rosa sudah menarik tangannya dan mengajak Karmila masuk ke dalam mobil. Mereka berdua duduk di belakang Rayyan. Sejenak pandangan Karmila bertemu dengan netra hitam Rayyan, tetapi kemudian ia buru-buru menundukkan kepalanya gugup.

'Kenapa rasanya aku ini seperti istri yang sedang ketahuan selingkuh? Walaupun itu memang benar tapi ... apa jangan-jangan Rayyan tadi melihat semuanya?'

"Maaf menunggu lama, Kak."

Ucapan Rosa memecah keheningan di antara mereka. Sementara Karmila menatap Rosa dengan tajam seolah meminta penjelasan. Tanpa menunggu lama, akhirnya Rayyan mengemudikan mobilnya meninggalkan tempat itu.

****

Selama di perjalanan tidak ada satupun di antara mereka yang membuka pembicaraan. Rosa yang biasanya cerewet pun tiba-tiba mulutnya seakan terkunci.

Sebenarnya Rosa bukan tidak ingin berbicara, tetapi melihat sikap dingin Rayyan membuatnya takut untuk membuka pembicaraan. Apalagi Rosa tahu betul kalau Rayyan marah padanya, karena membiarkan Karmila bertemu dengan Noah.

Akhirnya mereka bertiga pun terdiam tenggelam dalam pikiran masing-masing. Tiga puluh menit kemudian mereka pun sampai di depan rumah.

Rosa dan Karmila segera turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah tanpa menunggu Rayyan. Rayyan menghembuskan napas kasar, sebelum akhirnya turun dari mobil menyusul kedua perempuan itu.

"Ros, kamu berhutang penjelasan padaku." Rosa mengangguk pasrah."

"Besok aku jelasin."

*****

Sesampainya di kamar, Karmila mengetik sesuatu di ponselnya saat dia melihat Rayyan sudah masuk ke dalam kamarnya.

Raut wajahnya terlihat datar tanpa senyum.

Biasanya saat melihat Karmila, Rayyan pasti tersenyum manis walaupun Karmila tidak pernah membalasnya, malah terkadang Karmila langsung melotot atau bersikap jutek kalau dia melihat Rayyan tersenyum padanya.

Namun, kali ini Rayyan bahkan cuma menatapnya sekilas. Rayyan menuju ke arah lemari baju, mengambil satu setel baju dan handuk, kemudian kembali melangkah keluar kamar. Sebelum sampai di pintu kamar, Karmila menepuk bahunya dan memperlihatkan tulisan di ponselnya.

'AKU INGIN BICARA!!'

Rayyan menatap Karmila, tatapannya berubah lembut tidak sedingin tadi.

"Bicaranya nanti aja, ya, Sayang ... hari ini aku lelah banget. Pengen mandi trus makan, perut aku laper banget, Yang," ucap Rayyan dengan nada memelas.

Meski seringkali Karmila kesal dan marah jika di panggil 'sayang', tetapi Rayyan tidak pernah kapok dan tetap memanggil istrinya itu dengan panggilan sayang.

Karmila kemudian mengangguk. Memang benar Rayyan pasti lelah, karena baru pulang dari luar kota. Apalagi, di sana dia bekerja. Rayyan menatap Karmila sebentar, kemudian mengusap rambut Karmila pelan.

Kalau biasanya Karmila pasti langsung menolak, dan menepis tangan Rayyan dengan kasar jika Rayyan menyentuhnya, meskipun itu hanya seujung rambut. Namun, kali ini dia hanya terdiam dan membiarkan Rayyan mengusap rambutnya.

"Aku mau mandi sebentar, tolong kamu siapin makan malam ya, aku laper." Rayyan melangkah keluar kamar menuju ke kamar mandi.

'Kenapa aku membiarkan dia mengusap rambutku? Biasanya aku sangat kesal padanya saat dia menyentuhku."

*****

Setelah makan malam selesai, Rayyan langsung memutuskan masuk ke dalam kamar. Biasanya Rayyan selalu menyempatkan diri bercengkrama dengan Pak Kardi dan Bi Sumi juga Rosa di ruang keluarga sambil nonton televisi, tetapi malam ini ia benar-benar lelah.

Bukan hanya tubuhnya yang lelah, tetapi hatinya juga. Sementara Karmila memang lebih suka di dalam kamar setiap habis makan malam, dia lebih suka menyendiri dan menghindari Rayyan.

Rayyan membentangkan kasurnya di lantai, samping ranjang Karmila. Setelah mengambil bantal dari ranjang Karmila, Rayyan merebahkan tubuhnya, bersiap untuk tidur.

Rayyan melirik sebentar ke arah Karmila yang sedang asyik dengan ponselnya sambil sesekali tersenyum tipis. Rayyan tersenyum getir, pasti istrinya itu saat ini sedang chating ria dengan kekasihnya.

Rayyan kemudian memiringkan tubuhnya membelakangi Karmila, ia mencoba untuk tidak peduli dengan apa yang dilakukan Karmila sekarang. Pada saat Rayyan ingin memejamkan matanya, tiba-tiba Karmila menepuk-nepuk bahunya.

Rayyan menoleh kearah Karmila yang ternyata sudah duduk di belakangnya, bahkan sangat dekat sampai lututnya menyentuh punggung Rayyan.

Rayyan tersenyum tipis, dalam hatinya, ia bersyukur karena Karmila sudah tidak merasa takut lagi saat berdekatan dengannya.

Rayyan kemudian bangkit dari tidurnya dan duduk berhadapan dengan Karmila.

"Ada apa? Kamu belum ngantuk?" suara Rayyan terdengar begitu lembut.

Karmila menggeleng kemudian menunjukkan tulisan di ponselnya.

'AKU INGIN BICARA DENGANMU.'

" Apa yang ingin kamu bicarakan?"

Karmila kembali mengetik tulisan di ponselnya, setelah memutuskan kembali mengaktifkan ponselnya setelah hampir dua bulan tidak aktif, akhirnya Karmila juga memutuskan menggunakan media ponsel untuk berbicara dengan Rayyan daripada menggunakan kertas dan pulpen.

'AKU INGIN BERCERAI DENGANMU!'

Deg!

Tulisan Karmila di ponselnya membuat Rayyan langsung membeku karena terkejut. Ia tidak menyangka kalau Karmila akan membahas itu sekarang.

Kepalanya yang sudah terasa pusing dari tadi sore, seolah bertambah berdenyut. Sementara hatinya, jangan ditanya lagi gimana rasanya sekarang.

Rayyan menghembuskan napas panjang, mencoba meredam emosinya. Rayyan tidak ingin membuat gadis cantik di depannya ini ketakutan, apalagi dia masih dalam masa trauma. Sebisa mungkin Rayyan harus bisa mengendalikan emosinya yang hampir saja meledak.

"Sayang ... kenapa kamu ingin bercerai denganku? Pernikahan kita bahkan belum sampai dua bulan," ucap Rayyan pelan. Dalam hatinya ia bertekad akan mempertahankan Karmila, tapi bagaimana caranya? Rayyan mencoba terus berpikir.

'AKU INGIN BERPISAH DENGANMU KARENA AKU MEMBENCIMU! AKU JUGA SUDAH PUNYA KEKASIH!'

Tulisan Karmila sangat tegas, tanpa basa basi langsung ke intinya. Tahukah dia, kalau tulisan itu langsung membuat pria di depannya itu langsung sesak napas karena merasakan sakit di hatinya?

Tahukah dia kalau tulisan itu membuat hati pria di depannya ini hancur berkeping-keping? Dan rasanya begitu sakit ... sakit tak berdarah!

*

*

Jangan lupa dukung Authornya dengan cara like, komen, hadiah, dan votenya 🙏

1
Khusnul Khotimah
perempuan dg atitud kek gitu lu cintai radith?,,,,,,masih mo diperjuangin,,,,,,yg ada lu yg dipecundangin,,,,,,,BKN mencari yg sempurna Krn itu TDK ada ,,,,,tp za gbyg kek gitu juga kali,,,,,cinta boleh kagum silahkan bodoh jg za dit za
Fahmi Ardiansyah
iya Krn mabuk pasti gak sadar bahwa ia tidak akan bisa melupakan kejadian itu.
Khusnul Khotimah
menjelaskan g sampai peluk juga kali,,,,,gimana KLO di balik
Sonya Bererenwarin
pelakor datang
Sonya Bererenwarin
keyeeennn anggun
Sonya Bererenwarin
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sonya Bererenwarin
Refan ty dl hatimu kamu syuka, Sinta yg manaa😀
Sonya Bererenwarin
Luar biasa
Sonya Bererenwarin
kasih brp kilo bawang nih Thor😭😭😭
Nazwatalita: 10 kilo 😀
total 1 replies
Ningsih Gedeona
😂🤣😂🤣😂🤣😂🤣
Ningsih Gedeona
sekali-kali emang perluh di teraphi tu si Kamila,biar pintu hatinya terbuka
Ningsih Gedeona
aduuuh...du...du...bang Ray....meleleh Dhe kita....
Erni Fitriana
mampir thor
Fitri Septiani
kok lama2 jadi jijik sama mila ya
Atik Styowati
Kecewa
Atik Styowati
Buruk
Atik Styowati
Rayyan/Heart//Heart//Heart/
Rahima Nurlaela
Sangaattt Luarrr Biasaaa
Erni Nofiyanti
ko Aluna,bukan kamila
Erni Nofiyanti
jgn sampe Amara dan Olivia muncul kembali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!