Pernikahan Kontrak Sang CEO

...Maaf readers, autor hanya akan up setiap hari satu bab saja. Karena belum lolos kontrak....

...Satu bab 1.000 kata, jadi tidak pendek-pendek banget kok....

...Jika ada saran dan kritik silahkan komentar dengan bahasa yang sopan ya teman-teman, agar autor juga menanggapinya dengan senang hati....

...Mohon bersabar, bab akan di update pukul 08.00 WIB. Jika tidak tepat waktu berarti autor malamnya sudah sampai alam mimpi 😂😂...

...Jangan lupa like dan sesajennya setelah membaca....

Happy Reading 🌹🌹

Di dalam kamar mandi, Putri bersandar di pintu dan memegang dadanya.

Jantungnya berdebar-debar, tangannya terulur memegang pipi dimana Sky memegangnya tadi.

Putri segera menggeleng dan menepis, "Tidak... tidak... Putri kamu tidak boleh jatuh cinta terhadap Sky, ingat ucapan Bintang. Dia sudah memiliki wanita yang dia cintai." Ucap Putri menyadarkan untuk fokus dalam kontrak pernikahan.

Segera Putri melangkahkan kakinya, kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri.

Dia melihat bat up besar tetapi dia masih mencari sesuatu.

Sedangkan di luar kamar mandi, Sky masih merutuki kebodohannya.

Dia tersentak kaget karena panggilan Putri dari dalam kamar mandi.

"Ada apa?" Tanya Sky pada Putri yang hanya menyembulkan kepalanya saja dari dalam kamar mandi.

"Em, Tuan disimpan di mana gayungnya?" Tanya Putri dengan menggigit-gigit bibir dalamnya.

Sky terperangah mendengar pertanyaan Putri, "Tidak perlu gayung Put, tinggal putar saja kerannya." Ucap Sky pada gadis tersebut.

"Tapi bagaimana caranya saya mengambil air jika tidak ada gayungnya Tuan?" Jawab Putri dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Sky menepuk pelan jidanya, segera kakinya melangkah untuk masuk ke kamar mandi. Seketika langkahnya terhenti.

"Kamu pakailah baju dulu, akan aku ajari." Jawab Sky dengan membelakangi Putri.

Putri segera keluar dari kamar mandi "Saya masih memakai baju Tuan." Jawab Putri menunduk.

Sky berdehem untuk menetralkan tenggorokannya yang terasa kering, entah pikiran Sky traveling kemana saja.

"Masuklah, perhatikan dan ingat-ingat yang aku ajarkan hari ini." Ucap Sky.

Putri segera mengangguk, dia mengamati dan mendengarkan apa saja yang Sky ajarkan.

Setelah Sky meninggalkan kamar mandi, Putri segera mempraktikkan apa yang sudah diajarkan Sky padanya.

"Percuma kamar mandi bagus, tempat air yang besar jika tidak ada gayung lope disini." Gerutu Putri dengan menanggalkan semua bajunya.

Karena kehidupan yang sederhana selama di panti, mereka terbiasa mandi menggunakan gayung berbentuk lope. Bahkan jika ada yang pecah, tinggal ditutup saja dengan selotip.

(Sekarang autor gak pernah nemu gayung lope lagi 🙈🙈)

...**...

Kini Putri telah selesai mandi, dia hanya duduk di sofa yang dimana tempatnya tertidur tadi.

Sky hanya duduk di kasurnya dengan kakinya berselonjor (medok banget bahasanya 😅) dengan membaca buku.

"Apa kamu tidak tidur?" Tanya Sky yang masih fokus pada bukunya.

"Eh, emm... iya. Apakah Tuan ada bantal dan selimut lebih? Saya akan tidur di sofa saja." Jawab Putri dengan menggigit bibir dalamnya.

Sky meletakkan bukunya di atas nakas, dan menoleh ke arah Putri.

"Kenapa harus tidur di sofa? Apa badanmu tidak sakit?" Tanya Sky yang sudah duduk bersila di atas kasurnya.

"Tidak, sofa ini empuk. Saya sudah terbiasa tidur di kasur yang keras, jadi tidak membuat badan Saya sakit." Jawab Putri dengan tersenyum ke arah Sky.

Entah kenapa hati Sky sakit mendengar ucapan gadis yang sudah sah menjadi istrinya itu, kehidupan apa yang sudah dia jalani.

Sky harus lebih dalam lagi menggali tentang kehidupan masa lalu Putri.

"Kemarilah, tidurlah disini. Aku yang akan tidur di sofa." Jawab Sky dengan turun dari tempat tidurnya.

"Eh, tidak perlu Tuan. Saya saja yang tidur di sofa." Jawab Putri panik.

"Sepertinya bermain di sofa juga asik, bukankah tempatnya sempit pasti akan lebih menempel." Jawab Sky mesum ke arah Putri.

Putri segera berlari ke arah tempat tidur Sky, dan membukus dirinya dengan selimut yang tebal sebelum pikiran kotornya menjadi kenyataan.

Sky yang melihat tingkah Putri, hanya dapat menahan tawanya.

Segera Sky berjalan ke arah lemari dan mengambil selimut ekstra.

(autor gak buat Sky sekejam dan setega itu sama perempuan 😂)

...**...

Sinar mentari menyusup memasuki sebuah kamar, terdengar suara lenguhan seorang pria.

Dia adalah Sky, dengan rambut acak-acakan dan enggan membuka mata. Tetapi tangannya memegang punggung yang serasa ingin patah.

"Ach, punggungku. Apa sesakit ini tidur di sofa." Keluh Sky di pagi hari.

Sky meregangkan tangannya ke atas, dan menggerakkan badan untuk mengurangi rasa pegal.

Terlihat kasur yang sudah tertata rapi, "Dimana gadis itu?" Ucap Sky lirih.

Dengan langkah gontai dia berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap-siap ke kantor.

Sedangkan sosok yang tengah dicari, sedang asik membantu para maid untuk menyiapkan sarapan.

"Biar kami saja Nona." Ucap salah satu maid.

"Ah, tidak apa-apa. Aku sudah terbiasa untuk menyiapkan sarapan ketika masih di panti." Jawab Putri dengan melemparkan senyumnya ke arah para maid.

"Baik Non, kami akan membantu Nona untuk menyiapkan yang lainnya." Jawab maid dengan segera mereka membagi pekerjaannya agar cepat selesai.

Kini Putri dan para maid sudah selesai memasak, segera Putri menata menu sarapan di atas meja makan.

"Kamu sedang apa Put?" Tanya Ambarsari pada menantunya.

"Menyiapkan sarapan Mah," Jawab Putri yang tengah sibuk menata piring.

"Biarkan para maid saja Nak, jangan terlaku lelah Mama ingi segera punya cucu." Jawab Ambarsari dengan tersenyum.

Putri yang mendengar ucapan mertuanya hanya tersenyum, terlihat rona nerah di pipinya.

"Bagaimana aku bisa hamil, jika tidak disentuh oleh Tuan Sky. Ishh... jangan mesum, ingat pernikahan ini hanya satu tahun." Gerutu Putri dalam hati.

Segera Putri berpamitan kepada Ibu mertuanya, dia melangkahkan kakinya menapaki tangga untuk menuju ke lantai dua.

Tengah terlihat Sky yang sudah rapi dengan jas kerjanya.

"Aku tau, aku sangat tampan." Ucap Sky tiba-tiba.

Putri hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia akui memang suaminya utu sangat tampan hingga membuat matanya tidak berkedip.

"Sarapannya sudah siap Tuan, di bawah juga sudah ada Mama." Ucap Putri dengan kikuk.

Sky hanya menggangguk dan melangkahkan kakinya menuruni anak tangga, sedangkan Putri mengekorinya dari belakang.

"Selamat pagi sayang," Sapa Ambarsari pada putranya.

"Pagi Mah, Yah." Jawab Sky yang sudah duduk bersebelahan dengan Putri.

Segera Ambarsari mengambilkan sarapan untuk suaminya dan dirinya sendiri.

Kini giliran Putri yang nengambilkan sarapan untuk Sky, gerak-gerik Putri tidak lepas dari tiga pasang mata yang berada dimeja tersebut.

Dengan telaten Putri melayani pria yang sudah sah menjadi suaminya.

...**...

Sky dan Gabriel menuju ke perusahaan, selama diperjalanan Sky mengecek pekerjaanya melalui tablet.

"Briel, coba kamu cari tahu tentang masa lalu Putri dengan objektif." Ucap Sky yang memecah keheningan di dalam mobil tersebut.

Gabriel menyerengitkan dahinya dan memandang sekilas bosnya melalui kaca mobil, "Baik, Tuan."

Kini mobil yang dikendarai oleh Sky sudah sampai di perusahaan, segera mereka masuk dan menuju ke lantai paling atas.

Selama di perjalanan banyak karyawan yang menyapa Sky dan Gabriel, sepasang pria tersebut hanya acuh. Bagaikan tidak tersentuh sama sekali.

Bos yang dingin, asisten yang kaku. Kolaborasi yang epic.

...**...

...PROMOSI NOVEL...

Demi membuktikan cintanya pada sang suami, Pita yang terlahir dari keluarga Non Muslim rela meninggalkan agamanya demi bisa bersatu dengan orang yang dia cintai.

Danar Prasetyo, sosok laki-laki yang berhasil meluluhkan hati Pita dan mencintai Pita karena keramahannya dan kelembutannya.

Setelah pernikahan keduanya hidup bahagia jauh dari perdebatan dn pertengkaran. Danar begitu tulus mencuntau Pita. Namun setelah kedatangan Jihan sahabat Pita, hubungan rumahtangga Danar dan Pita sedikit demi sedikit mengalami perubahan.

Apakah Pita dapat menerima perlakuan Damar?