NovelToon NovelToon
Gadis Manja Yang Dibuang

Gadis Manja Yang Dibuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Putri asli/palsu
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Reinon

Siapa sangka putri tertua perdana menteri yang sangat disayang dan dimanja oleh perdana menteri malah membuat aib bagi keluarga Bai.

Bai Yu Jie, gadis manja yang dibuang oleh ayah kandungnya sendiri atas perbuatan yang tidak dia lakukan. Dalam keadaan kritis, Yu Jie menyimpan dendam.

"Aku akan membalas semua perbuatan kalian. Sabarlah untuk menunggu pembalasanku, ibu dan adikku tersayang."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reinon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 10

"Argh! Cepat panggil tabib!" teriak selir Huang.

Kali ini dia merasakan sakit yang sangat luar biasa. Masalahnya sepele, dia lupa meminum obat dari tabib. Karena terlalu bersemangat menyingkirkan anak sambungnya, Huang Fang Yin lupa akan penyakit yang dideritanya.

"Nyonya, kami sudah memanggil tabib Lim, tapi beliau sedang tidak di tempat," ucap salah seorang pelayan.

Bibirnya bergetar karena takut. Takut terkena imbas kemarahan nyonya-nya.

"Cari dia sampai ketemu!" teriak selir Huang.

Sesekali napasnya terputus-putus menahan sakit. Padahal dia telat sebentar saja meminum obat waktu itu. Dia tidak mengira dampaknya akan berkepanjangan.

Kebetulan saat ini tuan Bai sedang tidak di tempat. Selir Huang dengan leluasa berteriak dan memerintah para pelayan.

"Ibu!" seru Mei Yin.

Gadis itu langsung menghambur masuk ke dalam kamar ibunya. Kondisi ibunya saat ini sangat buruk. Pakaiannya basah karena keringat. Napasnya terputus-putus dan wajahnya sangat pucat.

"Mengapa kalian diam saja? Cepat panggil tabib!" desak Mei Yin.

Mei Yin duduk di samping ranjang sang ibu. Meski dia tidak menyukai kakak tirinya dan bertabiat buruk, tapi dia seorang anak yang berbakti.

"Nona, tabib Lim tidak ada di tempat," ucap pelayan tadi.

"Cari tabib yang lain!" perintah Mei Yin.

Fang Yin menahan lengan putrinya, "Tidak bisa. Hanya tabib Lim saja yang ku percaya."

Napas Fang Yin terputus-putus menahan sakit, "Ingat! Jangan sampai ada yang membocorkan penyakitku ini!"

"Tenanglah ibu. Aku akan mendisiplinkan seluruh pelayan di kediaman ibu jika ada yang berani membocorkan penyakit ibu," ucap Mei Yin lembut sambil mengelap kening ibunya yang basah oleh keringat.

"Perintahkan seseorang untuk menunggu tabib Lim di depan rumah keluarga Song. Begitu kakinya melangkah keluar dari gerbang keluarga Song, langsung bawa dia kemari!" perintah Mei Yin.

"Baik nona," jawab si pelayan.

Keluarga Song memiliki status yang sedikit lebih tinggi dari keluarga Bai. Jadi, baik selir Huang maupun Mei Yin tidak akan berani menganggu orang-orang dari kediaman keluarga Song.

"Bertahanlah ibu," ucap Mei Yin.

"Sial! Di mana wanita itu menyembunyikan buku tua itu," kesal Fang Yin.

"Aku sudah menjungkir balikkan seisi kamar anak manja itu, tapi tetap saja tidak menemukannya," ucap Fang Yin.

"Ibu, apa buku itu terdapat ramuan untuk menyembuhkan penyakit ibu?" tanya Mei Yin.

"Tentu saja. Aku pernah melihat isi buku itu satu kali."

"Kenapa tidak ibu ambil saja buku itu dulu?" tanya Mei Yin bingung.

"Aku membaca buku itu sebelum aku terkena penyakit terkutuk ini. Aku menganggap buku itu tidak penting karena juga tidak mengerti dan tidak tertarik tentang obat-obatan."

"Ibu, jika aku boleh bertanya, dari mana ibu mendapat penyakit ini?" tanya Mei Yin penasaran.

Fang Yin terdiam. Bagaimana mungkin dia memberitahu putri tercintanya bahwa dia mendapatkan penyakit ini karena kebodohannya sendiri.

Tujuh belas tahun yang lalu, dia jatuh cinta pada seorang pria tampan. Jika saja tidak ada insiden kecil di toko kain dengannya waktu itu, pasti dia tidak akan merasakan debaran hati yang sangat menganggu hingga membuatnya terobsesi pada pria itu.

Fang Yin selalu berusaha mencari kesempatan agar bisa berinteraksi dengan pria itu sesering mungkin. Mengikuti pria itu kemana pun dia pergi hingga dia hapal rutinitas pria itu.

Restoran favorit, tempat favorit saat bersantai hingga makanan favoritnya. Namun, belum sempat dia memberanikan diri untuk berkenalan dengannya.

Hingga suatu hari, Fang Yin merasa kecewa dan patah hati saat melihat pria pujaan hatinya menggandeng seorang wanita cantik dengan perut yang membuncit.

Tidak perlu dijelaskan lagi, dengan melihat saja jika wanita itu adalah istrinya. Fang Yin tidak terima akan kenyataan itu. Desiran darah perlahan mengisi setiap pembuluh darahnya dengan rasa panas hingga membuat perih di hati dan menggerogoti kepalanya dengan pikiran jahat.

Karena itulah, Fang Yin perlahan mendekati pujaan hatinya melalui istri pria itu meski bertolak belakang dengan keinginannya yang sangat membenci wanita itu.

Singkat cerita, Fang Yin berhasil mengambil hati Wang Li Wei, yang merupakan istri dari pria yang telah menempati hatinya, Bai Hui Fen. Mereka menjadi sahabat baik. Kebetulan, Li Wei sendirian di kota ini. Tidak ada teman atau keluarga karena dia baru saja pindah dari luar kota demi mengikuti suaminya.

Bahkan, Fang Yin sering menginap di kediaman keluarga Bai karena keinginan Li Wei. Namun, Hui Fen tidak pernah sekalipun memperhatikannya hingga membuat kebencian dan kecemburuan Fang Yin semakin menjadi-jadi.

Kesabaran Fang Yin berbuah manis. Saat ulang tahun Yu Jie yang ketiga, dia mulai meracuni Li Wei. Racun yang paling berbahaya yang dia dapat dari seorang tabib miskin. Tidak ada rasa, warna, aroma hingga jejak. Hanya saja, cara kerja racun itu sangat lambat dan harus diberikan secara rutin.

Pesta ulang tahun Yu Jie yang meriah merupakan kesempatan pertama bagi Fang Yin melakukan aksinya. Hal itu dia lakukan selama tiga bulan penuh.

Li Wei menyadari bahwa dirinya telah diracuni dan mulai memberi wasiat pada suaminya untuk menikahi Fang Yin jika dia telah tiada agar Yu Jie tetap memiliki seorang ibu dan tidak kekurangan kasih sayang. Mengingat Fang Yin sangat dekat dan menyayangi Yu Jie. Begitu pula sebaliknya.

Tepat malam di mana Li Wei menghembuskan napas terakhir, sore harinya Li Wei mengetahui bahwa Fang Yin lah yang telah meracuninya selama ini.

Sadar bahwa racun itu telah menyatu dengan darah, daging, dan tulangnya, Li Wei yakin waktu hidupnya tidak akan lama lagi. Wanita itu memilih mengorbankan dirinya.

Malam harinya, Li Wei meminta Fang Yin untuk menemaninya duduk di halaman belakang. Fang Yin ingat dengan jelas, malam itu langit sangat pekat. Tidak ada bintang yang bersinar kelap-kelip.

Li Wei mempersilahkannya duduk dan menyuguhkan makanan-minuman ringan. Tentu saja Fang Yin tidak menaruh curiga karena selama ini dialah pemeran utamanya, si peracun.

Dia dan Li Wei berbincang-bincang sambil menikmati cemilan hingga kalimat akhir Li Wei membuatnya tersedak.

Kurang lebih Li Wei berkata, "Racun di dalam tubuhku sudah mendarah daging. Aku mengambil sedikit untuk menjadi bahan utama racun yang ku buat. Aku tahu hidupku tidak akan lama lagi. Malam ini malam terakhir aku menatap langit. Jadi, tidak ada salahnya aku memberimu sedikit kenang-kenangan agar kau mengingat malam ini seumur hidupmu."

Bersamaan dengan berakhirnya kalimat itu, Fang Yin merasakan sesuatu yang berjalan di seluruh aliran darahnya. Rasa panas dan nyeri mulai menusuk-nusuk setiap sendinya, menghadirkan sensasi tak nyaman.

Li Wei meletakkan lima botol obat di atas meja. Bahkan, Li Wei memberitahunya bahwa obat itu adalah penawar racun yang baru saja masuk ke dalam tubuhnya.

Obat itu untuk sepuluh tahun ke depan. Setelah itu, Fang Yin harus mencari penawarnya sendiri.

"Ibu! Ibu!" teriak Mei Yin sambil mengguncang lengan Fang Yin.

1
Sribundanya Gifran
haduh pingsan tah itu,knp
lanjut up lagi thor
Sribundanya Gifran
lanjut💪💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut
Reinon
terima kasih kak Lala kusumah dan kak sribundanya Gifran...🥰🥰🥰
Lala Kusumah
tambah seruuuu nih, semangat sehat ya 💪💪😍
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Sribundanya Gifran
lanjut
Sribundanya Gifran
lanjut💪💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut
Sribundanya Gifran
yu jie selain medis juga pelajarilah beladiri tak mungkin terus mengandlkan li mei untuk perlindungan diri.....
lanjut up lagi thor
Chen Nadari
semangat upnya Thor
Chen Nadari
semangat upnya Thor /Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Chen Nadari
semangat upny Thor /Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Chen Nadari
double up Thor...seru nih/Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Chen Nadari
luar biasa
Chen Nadari
lanjut Thor /Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!