Dalam dunia persilatan penuh kekerasan, Fang Wei, seorang pemuda lemah, bertransformasi menjadi pendekar tangguh untuk membalas dendam atas kehancuran Sekte Vila Bambu Giok. Dengan bimbingan misterius Cheng Qing, Fang Wei menjelajahi dunia persilatan, menghadapi bahaya, dan menemukan kekuatan sejati.
INI ADALAH KISAH SETELAH RIBUAN TAHUN SETELAH KISAH XIAO CHEN (LPN)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laghrima~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pelatihan Xiao Chen
"Senior Xiao, tempat ini..." Mulut Fang Wei terbuka lebar melihat hutan yang lebat serta dipenuhi oleh puluhan siluman, bahkan di Hutan Tampa Matahari 'pun tidak sebanyak ini.
"Tempat ini dinamakan Hutan Kematian, aku akan melatihmu disini." Xiao Chen tersenyum tipis, hutan di bawah mereka saat ini menyimpan banyak kenangan baginya.
"Senior, apa aku akan baik-baik saja nantinya? Siluman di hutan ini begitu banyaknya!" Fang Wei berkali-kali menelan ludahnya, walaupun ia di tingkat Pendekar Suci gerbang ketujuh tapi ia tidak percaya diri setelah melihat banyaknya siluman ribuan tahun di hutan itu.
"Wei gege, kau tenang saja! Aku tidak akan membuat tanganmu kotor dengan darah siluman lemah itu." Chi Yue terlihat penuh percaya diri.
"Kau dilarang ikut campur!" Xiao Chen menghadiahi jitakan pada kepala Chi Yue membuatnya meringis kesakitan sambil mengelus kepalanya.
Fang Wei hanya tersenyum canggung bagaimanapun ia tetap tidak terbiasa dengan sikap Chi Yue yang sangat aktif kepadanya.
"Kau akan mulai berlatih besok, untuk sekarang ikut denganku ada sebuah tempat tidak jauh di sekitar sini." Ucap Xiao Chen lalu melesat pergi di ikuti oleh Fang Wei dan Chi Yue.
Tidak lama kemudian mereka tiba di suatu lokasi yang jauh dari hutan, mereka bertiga lalu mendarat di lokasi itu. Xiao Chen menjelaskan jika dulu ia pernah tinggal di hutan ini bersama seorang Senior yang juga melatihnya.
Ya, ini adalah lokasi yang pernah Xiao Chen tinggali bersama Dong Feng seorang Kultivator kuat yang kemudian banyak membantunya dalam bela dirinya. Dulu Xiao Chen jatuh dari Jurang Neraka di Gunung Bunga Persik dan tiba di hutan ini.
Hal itu jugalah yang membuatnya membawa Fang Wei untuk dilatih juga di hutan ini karena menurut Xiao Chen tempat ini sangat pas untuk pelatihan Pendekar. Hutan Kematian, sebuah hutan yang penuh dengan jutaan siluman tetapi kaya akan sumber daya langka yang bahkan tidak mudah temukan di tempat selain hutan ini.
Xiao Chen menggunakan formasi sihir yang ia rancang menuju Hutan Kematian untuk membawa mereka semua, Fang Wei sendiri masih takjub dengan hal baru yang dilihatnya dan tidak menyangka ada ilmu seperti itu.
"Lalu Senior Xiao, dimanakah Senior yang anda maksudkan?" tanya Fang Wei setelah ia selesai mengatur pernapasannya, ia tidak menyangka jarak yang ditempuh hingga lokasi ini begitu jauh dan banyak menguras tenaga dalamnya.
"Oh, Senior Dong sudah lama meninggalkan tempat ini. Aku pernah sekali bertemu dengannya di Benua Atas selain itu aku tidak lagi melihatnya." Jawab Xiao Chen, tatapan matanya sedikit sendu.
Lebih dari itu Fang Wei lagi-lagi hanya bisa takjub melihat Xiao Chen yang masih terlihat biasa saja setelah perjalanan itu bahkan tidak ada perubahan apapun pada expresi wajahnya.
Melihat kemampuan Xiao Chen membuat Fang Wei merasa sangatlah lemah sesuai perkataan Xiao Chen sebelumnya, Fang Wei membulatkan tekat untuk bertahan di bawah pelatihan Xiao Chen walau seberat apapun pelatihannya.
Xiao Chen diam-diam tersenyum tipis menyadari tekat Fang Wei yang menggebu-gebu, ia lagi-lagi teringat akan seseorang yang sangat amat dirindukannya. Walaupun, kali ini ia berhasil bertemu dengan reinkarnasinya namun tetap saja dia tidak sama dengan sebelumnya.
"Apa ini tidak apa-apa Senior Xiao?" Tanya Fang Wei setelah melihat Chi Yue yang terus mengomel sambil membangun sebuah rumah untuk mereka tinggali kedepannya.
Xiao Chen hanya mengatakan jika abaikan saja karena itu memang sudah tugas Chi Yue, ya ia memang menyuruh Chi Yue membangun rumah untuk mereka.
Chi Yue melototi Xiao Chen setelah mendengar ucapannya, ia tidak terima namun tidak bisa membantahnya. Chi Yue sadar diri kemampuannya tidak bisa mengalahkan Xiao Chen yang sudah melebihi monster sekalipun.
Fang Wei memilih duduk di bawah pohon dan mengamati sekitar lokasi itu lebih teliti sebelum Xiao Chen mendekatinya.
"Wei, tunjukkan kemampuan penuhmu padaku agar aku bisa menyusun latihan yang pas untukmu." Xiao Chen mengeluarkan pedang Penguasa Malam dari cincin samudranya.
"Hei, bukankah kau berlebihan menggunakan Pedang itu hanya untuk menguji Wei gege?! Memangnya selemah apa kau ini!" Chi Yue berteriak membuat Xiao Chen tersenyum canggung.
"Ahh, maafkan aku. Ini sedikit kebiasaan..." Xiao Chen menggaruk pipinya dan kembali menyimpan pedangnya ke cincin samudra.
Fang Wei menarik napas dalam-dalam ia menatap penuh fokus Xiao Chen, "Senior, aku tidak akan sungkan!"
Fang Wei lalu menarik Pedang Naga dari kantong ruangnya dan mulai memasang kuda-kudanya, Xiao Chen lalu mengangkat tangannya memberi kode pada Fang Wei untuk maju.
"Ilmu Pedang Naga_ Naga Mengarungi Awan!"
Fang Wei memainkan pedangnya dengan lincah ia menciptakan pemandangan seolah ia menari bersama pedangnya, ia melepaskan tujuh tebasan kepada Xiao Chen. Fang Wei tidak ragu langsung menggunakan ilmu terakhir di Kitab Naga karena ia tahu jika Xiao Chen sangatlah kuat.
"Oh, ilmu pedang yang lumayan..." Xiao Chen tersenyum tipis, ia baru saja menghindari serangan Fang Wei bahkan menahan ujung pedangnya dengan satu jari.
Fang Wei melompat mundur setelah Xiao Chen melepaskan pedangnya, Fang Wei berkeringat dingin setelah menggunakan ilmu pedang yang sudah pernah membunuh Raja Siluman sebelumnya yang nyatanya tidak berarti di hadapan Xiao Chen.
"Keluarkan semua batas kemampuanmu, jangan berhenti!" Xiao Chen menyadarkan Fang Wei yang sempat terdiam mematung.
Fang Wei lalu mengokohkan posisinya kemudian kembali menggunakan ilmu Pedang Naga satu persatu namun semuanya dihindari oleh Xiao Chen dengan sedikit gerakan.
"Ilmu Bambu Giok_ Tarian Giok!"
Fang Wei beralih ke ilmu pedang Sektenya setelah seluruh ilmu Kitab Naga tidak berhasil menyentuh Xiao Chen. Memang ilmu pedang Sektenya tidak sedikit dibawah ilmu Kitab Naga namun Fang Wei sudah lama menguasai ilmu pedang itu daripada ilmu Kitab Naga.
"Wei gege tidak selemah yang terlihat tapi si Monster tau Xiao itu yang terlebih kuat."
Chi Yue berpangku tangan sambil menyaksikan latih tanding itu dari jauh, ia baru saja selesai membangun rumah sesuai perintah Xiao Chen.
"Wei gege! Jangan menyerah, sudutkan si tua Xiao itu!" Teriak Chi Yue, ia baru saja mengamati jika ilmu pedang Fang Wei berada di atas rata-rata.
Fang Wei sudah menyerang Xiao Chen dengan puluhan kedua ilmu pedangnya namun semua itu tidak berarti di hadapan Xiao Chen bahkan sesekali terlihat Xiao Chen menguap sambil menghindar.
Tentu saja di balik itu semua Xiao Chen mengakui jika ilmu pedang Fang Wei tidaklah buruk bahkan sangat baik dalam hal penguasaannya namun ilmu itu tetap jauh di bawah ilmu Pedang Ilusi miliknya. Di mata Xiao Chen serangan Fang Wei sangatlah lambat bahkan ia bisa menghindari semuanya sambil menutup mata.
"Ilmu pedangmu lumayan, kurang lebih aku sudah tahu pelatihan yang cocok." Ucap Xiao Chen lalu menangkap pergelangan Fang Wei.
Nafas Fang Wei sudah tersenggal-senggal ketika Xiao Chen menghentikannya, dari pengangan tangan Xiao Chen lalu mengalikan qi untuk menstabilkan kondisi Fang Wei.
Fang Wei merasakan seluruh tubuhnya dipenuhi energi yang sangat nyaman, ia tahu jika Xiao Chen lah pelakunya. Namun, energi itu sedikit berbeda dengan tenaga dalam pada umumnya. Energi itu terasa sangat murni, Xiao Chen lalu mengatakan jika itu adalah qi. Sebuah kemurnian dari tenaga dalam dan akan ia ajarkan kepada Fang Wei nantinya.
"Terima kasih, Senior!" Fang Wei menyarungkan Pedang Naga dan memberi hormat kepada Xiao Chen.
"Selain menjadikanmu lebih kuat, aku juga akan mengajarkan beberapa ilmu untukmu." Ucap Xiao Chen.
Fang Wei membulatkan matanya, ia tidak menduga akan diajarkan ilmu dari Xiao Chen juga. Ia ingin membuat penghormatan kepada Xiao Chen yang akan menjadi Guru kedua untuknya namun Xiao Chen menolaknya dan mengatakan jika ia tidak akan menjadikan Fang Wei sebagai muridnya.
"Mengingat kehidupan kita di masa lalu, aku tidak akan pernah mau dijadikan Guru olehmu. Aku tidak ingin menjadi durhaka..." Xiao Chen tersenyum hangat. Ia mengalihkan pandangannya dari Fang Wei yang sedikit bingung dengan penjelasannya.
"Malam masih panjang, istirahatlah lebih awal untuk pelatihan besok." Ucap Xiao Chen lalu meninggalkan Fang Wei secepat kilat.
"Apakah mungkin aku adalah orang yang berhubungan erat dengan Senior Xiao di masa lalu?" Fang Wei dipenuhi pertanyaan, ia mencoba mengingat-ingat tapi selain aura kedekatan tidak ada lagi yang Fang Wei bisa ingat pernah bertemu Xiao Chen.
Fang Wei tidak berpikir lebih jauh lagi, ia memilih kembali dan istirahat di rumah buatan Chi Yue dan rupanya ia sudah dibuatkan kamar khusus oleh Chi Yue. Fang Wei ingin menolak karena ruangan untuknya lebih besar dari pada Xiao Chen namun Chi Yue memaksanya dengan cara tidak biasa sehingga ia hanya bisa pasrah.
Di tempat lain Xiao Chen duduk di sebuah batu besar jauh dari kediaman awal, Xiao Chen memandang langit malam serta pantulan bulan di danau luas. Sebuah danau yang mengingatkannya kepada pengalaman tak biasa dengan Dong Feng.
"Aku tidak menyangka jika kita akan bertemu kembali seperti ini, Guru..." gumam Xiao Chen, tatapan matanya sendu.
Xiao Chen mengingat perpisahan dengan Fang An seribu tahun yang lalu, saat itu ia berharap jika reinkarnasi itu benar-benar ada sehingga ia bisa kembali bersama dengan Gurunya.
Xiao Chen menjelajahi banyaknya dunia serta tiga Benua namun tidak ada jejak Fang An yang tersisa lagi, namun siapa sangka setelah seribu tahun kemudian ia tidak menduga akan bertemu dengan seorang pemuda yang sangat mirip dengan jiwa Fang An.
"Jika aku bereinkarnasi juga setelah mati, aku berharap bisa kembali bersama Guru Fang seperti sebelumnya." Ucap Xiao Chen, ia menunduk sedih.
Walaupun ia kembali bertemu dengan jiwa Fang An namun ia tidak cukup puas karena tidak ada ingatan yang tersisa untuk jiwa Fang An mengingatnya.
Untuk kesekian lamanya Xiao Chen kembali meneteskan air mata, Fang An sangat berarti bagi dirinya. Ia pernah sekali berharap bisa kembali ke masa lalu untuk kedua kalinya hanya untuk kembali bersama Fang An namun hal itu jelas sulit terjadi.
***
Hai, Terima kasih atas like dan komentarnya... Itu sangatlah berharga ;)
Terima kasih juga atas doa kalian ya, saya berharap bisa kembali beraktivitas dengan sehat seperti sebelumnya. Saya hanya berharap kondisi saya ini hanyalah kecapean atau panas dalam berlebih...
Besok mungkin akan sangat terlambat up bab LPPN, karena saya akan menempuh perjalanan ke rumah keluarga yang jauh untuk berobat. Doakan ya saya bisa kembali sehat dan terus berkarya...
semangat
menurut yg saya fahami iyalah dunia luas yg di gambarkan kak Ron seperti tata Surya pada kehidupan nyata,ada bumi,mars Jupiter DLL,bedanya setiap dunia yg di gambarkan kak Ron ini memiliki kehidupan, misalkan fang Wei di bumi di huni manusia biasa-pendekar,nah di mars di huni oleh para kultivator, kemudian di Jupiter atau Venus di huni para demon (bangsa ye Wang,chi Yue,long nue DLL).
jaga kesehatan