NovelToon NovelToon
Dihamili Adik Dinikahi Sang Kakak

Dihamili Adik Dinikahi Sang Kakak

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / One Night Stand / Pengantin Pengganti / Aliansi Pernikahan
Popularitas:322.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: Sonata 85

Jihan Lekisha, seorang gadis cantik yang mempunyai rasa sosial tinggi terhadap anak-anak. Ia selalu membantu anak korban kekerasan dan membantu anak jalanan. Karena kesibukannya dirinya sebagai aktivis sosial , pekerja paruh waktu dan seorang mahasiswa ia tidak tahu kalau kekasihnya berselingkuh dengan sahabatnya. Hingga suatu hari ia melihat sang kekasih tidur dengan sahabatnya. Karena hal itu ia sampai jatuh sakit, lalu dirawat ibu bos tempatnya kerja. Tetapi ujian hidup tidak sampai disana. Siapa sangka anak bosnya maalah merusak kehormatannya dan lari dari tanggung jawab. Tidak ingin nama baik keluarganya jelek di mata tetangga, Rafan Yaslan sang kakak menggantikan adiknya menika dengan Jihan.
Mampukah Jihan bertahan dengan sikap dingin Rafan, lelaki yang menikahinya karena kesalahan adiknya?
Lalu apakah Jihan mau menerima bantuan Hary, lelaki yang menghamilinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sonata 85, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Anak yang Ditolak

Jihan dan Hary masih duduk bersama di kost.  Hary tadinya tidak ingin   berduan dengan Jihan. Karena wanita hamil itu ketakutan akhirnya mengajak Jihan ke kamarnya. Jihan masih membahas dirinya yang mabuk saat itu.

“Kalau suka mabuk-mabukan apa itu disebut anak baik-baik?” tuduh Jihan lagi.

“Malam itu aku memang mabuk, tapi hanya satu malam itu saja, itu karena teman-teman  mengadakan pesta peyambutan atas kepulanganku, mereka mentraktirku minum-minum dan aku mabuk dan terjadi begitu saja. Dengar ... Nona Jihan. Kalau malam itu kamu diam saja aku juga tidak  akan bangun, aku sudah ingat semuanya Malam itu kamu memintaku mengambil selimut kamu mengeluh dingin. Aku sudah menyelimutimu dan kamu masih bilang kedinginan, aku memelukmu, sentuhan kulitmu membuatku hilang kontrol dan terjadi begitu saja,” jelas Hary secara terperinci.

“Sudah. Sudah jangan teruskan lagi . Itu membuatku semakin marah,” potong Jihan, tidak mau disalahkan dalam hal ini ia selalu mengangap dirinya pihak yang dirugikan.

“Jangan hanya menyalahkanku Jihan. Harusnya kamu juga menyalahkan dirimu, kenapa masuk ke kamar seorang pria,” balas Hary.

Hary  tidak ingin terus menerus dipersalahkan  sama Jihan.

“Aku sakit dan salah masuk kamar.”

“Berarti kita sama-sama salah. Sudah jangan menyalahku terus menerus kasihan dia kalau kamu seperti itu. Kamu sudah menikah dan  belajarlah untuk melupakan masa lalu.”

“Kamu enak asal bicara. Tapi kamu tidak tahu apa yang sudah aku alami. Rasa sakit malam itu masih ….” Jihan mengantung kalimatnya dan mengalihkan wajahanya, tiba-tiba merasa malu saat Hary menatapnya dengan tatapan dalam.

“Aku sudah minta maaf. Aku sudah bilang aku tidak sadar melakukannya. Aku tahu itu yang pertama untukmu, karena itu aku meinta maaf telah merusak masa depanmu. Aku berjanji aku akan selalu  membantumu.”

“Membantu kepalamu,” ujar Jihan.

“Jihan, Kamu kasar. Apa orang tuamu tidak mengajarimu sopan santun?” Hary terbawa emosi.

“Aku tidak punya orang tua! Kedua orang itu membuangku dan menolakku. Kalau aku punya orang tua aku juga tidak akan susah seperti ini,” ucap Jihan mengusap air matanya dengan kasar.

Hary  mematung. “Maaf,” ucapnya lagi.

“Apa kamu juga ditolak orang tuamu? Kalau begitu  nasip kita sama. Sama-sama ditolak keluarga. Jadi berhenti menyebutku anak berandalan,” ujar Hary.

“Jangan mengingatkanku pada kedua orang tua itu. Aku juga tidak diminta dilahirkan ke dua ini.  Mereka berdua yang memintaku dilahirkan. Tapi mereka menolakku seperti sampah. Sekarang … kamu juga membuatku sama seperti Ibuku … sempat menolak anak yang aku kandung,” ujar Jihan mengusap air matanya dengan kasar.

“Jihan, tolong jangan menyalahkanku lagi. Aku sudah bilang aku tidak ada niat sedikitpun.”

“Tapi harusnya kamu yang menikahiku Hary. Jika kamu yang menikahiku mungkin aku tidak seburuk ini.”

“Jihan, jika aku yang menikahimu kamu akan semakin membenciku melihatku tiap hari, tiap malam akan mengigatkanmu akan malam itu. Aku tidak akan mampu mengadakan pesta resepsi seperti yang dilakukan Bang Rafan. Aku tidak akan  bisa memberimu makan. Kamu beruntung  Bang Rafan mau menikah denganmu percayalah dia orang baik," puji Hary.

“Beruntung? Aku tidak menganggapnya keberuntungan.” Jihan menyandarkan kepalanya di atas meja dan  tertidur ia meraa lelah setelah  menangis. Hary hanya diam manatap wajah  wanita itu dengan tatapan dalam. Sering bertengkar dan sering saling adu argumen membuat keduanga saling memahami satu sama lain.

Hary mengetahui satu rahasia Jihan. Ia anak yang ditolak kedua orang tuanya. Itulah sebabnya selama ini ia selalu membela anak-anak korban kekerasan. Karena ia sendiri mengalaminya dari ibunya dan ibu tirinya.

“Maaf, Maaf membuatmu menderita. Aku janji akan meminta Bang Rafan menjagamu sepenuhnya,” ujar Hary, ia mengusap ujung matanya. Melihat Jihan tertidur seperti itu  ia merasa sangat  kasihan. "Gadis yang malang," ujar Hary menghela napas berat.

Hary mengetahui banyak dengan Jihan. Begitu juga dengan Jihan ia berpikir lelaki yang  menghamilinya tidak sepenuhnya salah. Ia juga salah  karena masuuk ke kamar pria.

*

Saat subuh, Jihan terbangun mendengar adzan subuh berkumandang  suaranya tidak asing di telinganya . Terdengar syandu saat ia mengkumandangkan azdan subuh.

‘Apa itu Hary ? Tidak mungkin berandalan sepertinya  tidak mungkin  pernah masuk masjid dan tidak pernah sholat’ ucap Jihan memponis dan menilai seseorang  hanya karena penampilannya. Ia menutup mata dan kembali tidur..

Saat Jihan bangun ia berada diatas tempat tidur, menyadari  dirinya sudah berada di atas kasur ia marah, berpikir digendong sama pria yang bukan  suaminya lalu kembali menuduh Hary.

“Kamu mengendongku ke atas ranjang?”

“Mulai lagi.” Hary hanya bisa menarik napas.

“Jawab, kamu lanca-”

“Sttt … jangan berisik, suara teriakanmu bisa didengar sama kamar sebelah karena kita satu  dinding,” jelas Hary menempelakn  satu jarinya di bibir sang kakak ipar, memaksanya untuk berhenti  mengoceh. Lalu ia menjelaskan.  Jihan ingin terjatuh saat ingin berjalan ke ranjang , ia hanya membantu berjalan.

“Bukan kamu yang mengendongku?” tanya  Jihan dengan tatapan menyelidiki.

“Tidak, mari serapan, aku akan mengantarmu pulang ke rumah.”

“Tidak, aku tidak mau pulang aku akan mencari kerja.” Jihan menoleh ke kursi di sana ada sajadah dan sarung terlipat rapi.

'Apa yang tadi aku dengar Hary?'  Ia meggelengkan kepala berpikir tidak mungkin.

“Jihan, jangan egois, kamu akan menyakiti bayimu kalau kamu  akan tetap kerja.”

“Lalu siapa yang akan membayar kuliahku kalau aku tidak kerja. Rafan? Atau Keluargamu? Kamu tau tidak apa yang dikatakan Umimu padaku? Dia memintaku pergi dari rumahnya karena dia malu sama teman-temannya dia juga memintaku pergi selamanya.”

“Jihan, katakan itu sama Bang Rafan karena dia yang bertanggung jawab sekarang padamu.”

“Aku tidak mau.”

“Maaf, aku tidak  menuruti keinginananmu kali ini. Aku tidak mau membuat kesalahan ,” ucap  Hary,  ternyata ia sudah menelepon  Rafan sebelumnya.

Saat mereka sedang serapan di luar kamar , Rafan  datang. Tidak banyak basah basih, setelah mengobrol dengan Hary sebentar ia mengajak Jihan pulang ke rumah.

“Selamat datang kembali di Jakarta Jihan. Bagaimana kabarmu?”

‘Selamat datang? Aku sudah tinggal  di sini hampir dua bulan . Apa Hary berbohong padanya kalau aku baru datang? Jihan  membatin.

“Aku baik Pak, maaf merepotkanmu.”

“Tidak apa-apa. Hary bilang kamu tidak punya ponsel.”

“Iya, ponselku  rusak.”

Sepanjang perjalanan mereka hanya banyak diam. Jihan tidak tahu harus bicara apa setiap kali bersama Rafan. Ia  selalu kehabisan tofik pembicaraan. Tapi kalau sama Hary ia bisa mengoceh panjang lebar seperti burung beo, dihadapan lelaki berwajah tampan bak model ini Jihan seakan-akan mati kutu.

“Pak Rafan, saya  belum siap pulang ke rumah, bisakah aku dikasih waktu?”

“Lalu kamu mau kemana?” tanya Rafan menoleh sebentar lalu fokus ke arah jalan.

“Aku  ingin cari tempat kost di dekat kampus saja. Nanti kalau aku sudah siap aku akan  pulang dan bicara pada keluargamu.”

“Baiklah.”

Jihan ingin mengatakan tentang kehamilannya, tetapi setiap kali melihat wajah Rafan ia tidak berdaya. Tiba di sebuah kost Jihan meminta Rafan pulang dan ia akan mencari sendiri , lagi-lagi pria itu hanya menurt, tidak ada usaha  menolak itulah yang membuat Jihan bigung. Di satu sisi Hary selallu mendukungnya dengan Rafan. Namun ia tidak bisa menebak isi kepala polisi tersebut. Jihan turun tanpa menoleh dan pergi begitu saja dari mobil Rafan.

Bersambung

Bantu like, komen dan Vote berikan juga hadia ya terimakasih

1
Ninik Srikatmini
revan apa tujuanmu nikahin jihan klu ujung2 nya ditelantarin.. masa' istri cari kost revan diam aja
Ninik Srikatmini
jihan yg sabar ya..
Lies Atikah
Harry kemana aku ke cewa eung
Lies Atikah
naya ama mak lampir ngawuduk dong selamatan Raven dan naya menantu pilihan
Lies Atikah
kalau kamu benar cinta dan sayng lepas kan Revan biar kan dia bahagia jangan egois aku lebih suka sama Harry daripada si kanbo kering
Lies Atikah
nah gitu dong baru hebat
Lies Atikah
si tua Wilson nih yang biang kerok dasar
Fajar Ayu Kurniawati
.
Lies Atikah
aku jadi gak suka sama wilson egois dan gak adil memaksakan keinginan tanpa peduli perasaan orang jahat kamu wilson semoaga ada jln Jihan jodoh takan kemana
Lies Atikah
cinta memang tak bisa di paksakan itu nyata dan perasaan tak bisa di bohongi semoga ada jln untuk kalian bisa bersama
Lies Atikah
awas nanti ummi lampir sama naya genggong berkunjung untuk hal yang buruk kalau sama hari bikin gemes sama Revan garing
Lies Atikah
jihan bodoh
Lies Atikah
ada yah lelaki begitu macam si Revan ngaca Revan masih gak nyadar dasar turunan ummi lampir udah kawintuh si lenna bidadari mu geuleuh ih
Lies Atikah
semoga dipersatukan Harry dan Jihan
Lies Atikah
ayo Ri jadikan Hilda istrimu jangan sampai dia dirumah itu bisa jadi kerangka hidup nanti menyedih kan sekali nasib mu Hilda
Lies Atikah
bodoh jangan di pelihara jihan jangan mengemis cinta si Revan Jihan nyadar gak kamu dia udah cinta mati si naya mengalah jihan jangan memaksa orang
Lies Atikah
apa Jihan gak cantik X yah sampai 2 cowo itu gak tertarik apa lagi berharap dicintai kasihan banget Jihan semoga nanti ada seseorang mencintai menyayangi dan menerima mu apa adanya
Lies Atikah
ih geuleuh ka si Revan teh jadi pengen muntah
Lies Atikah
si Repan keterlaluan se x kaya bukan manusia AJ semoga dapat karma
Lies Atikah
mending pergi jihan ngapain dipertahan kan udah di rendah kan tak ada harga diri mu jangan ngemis minta di kasihani apa yang di harap dari si Revan batu gak punya hati apalagi si hari gak jelas banget buat mereka menyesal tunjukan pada mereka bahwa kamu tuh cantik pintar dan berkelas semangat Jihan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!