NovelToon NovelToon
Dihamili Adik Dinikahi Sang Kakak

Dihamili Adik Dinikahi Sang Kakak

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / One Night Stand / Pengantin Pengganti / Aliansi Pernikahan
Popularitas:318.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: Sonata 85

Jihan Lekisha, seorang gadis cantik yang mempunyai rasa sosial tinggi terhadap anak-anak. Ia selalu membantu anak korban kekerasan dan membantu anak jalanan. Karena kesibukannya dirinya sebagai aktivis sosial , pekerja paruh waktu dan seorang mahasiswa ia tidak tahu kalau kekasihnya berselingkuh dengan sahabatnya. Hingga suatu hari ia melihat sang kekasih tidur dengan sahabatnya. Karena hal itu ia sampai jatuh sakit, lalu dirawat ibu bos tempatnya kerja. Tetapi ujian hidup tidak sampai disana. Siapa sangka anak bosnya maalah merusak kehormatannya dan lari dari tanggung jawab. Tidak ingin nama baik keluarganya jelek di mata tetangga, Rafan Yaslan sang kakak menggantikan adiknya menika dengan Jihan.
Mampukah Jihan bertahan dengan sikap dingin Rafan, lelaki yang menikahinya karena kesalahan adiknya?
Lalu apakah Jihan mau menerima bantuan Hary, lelaki yang menghamilinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sonata 85, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tempatnya Tergeser Oleh Adiknya

Setelah Jihan pulang ke rumah , keluarga Rafan duduk di ruamg tamu, kecuali Hary lelaki itu menolak pulang ke rumah orang tuanya.

“Nak, Jihan kenapa kamu tidak jujur kalau kamu masih hamil. Bagaimana kalau terjadi apa-apa sama bayimu Kakek akan merasa bersalah,” ujar Kakek Ali.

“Maaf Kek, saya hanya tidak ingin merepotkan.”

“Tidak ada yangg merepotkan. Kamu istri Rafan itu artinya kamu bagian keluarga ini, tetaplah di sini. Rafa akan menjaga dan melakukan tanggung jawabnya sebagai suami." lelaki tua itu menatap Rafan tegas.

Rafan  menjawab, "baik Kek."

*

Setelah makan siang, Dila mengajak Jihan  bicara, ia penasaran apa alasan Jihan sampai mengaku kehilangan bayinya pada mereka. Jihan akhirnya berterus terang  Naya tunangan Rafan  mendatanginya . Naya dan Mamanya  menyebutnya Jihan  merebut Rafan darinya menggunakan tubuhnya.

“Kapan Naya  menemuimu?” tanya Dila penasaran.

“Seminggu sebelum pulang kampung,  sudah beberapa kali bertemu dan  dia selalu menuduhku merusak hubungannya dengan Rafan. Jujur aku merasa bersalah, aku bisa merasakan apa yang dirasakan Mbak Naya. Karena itulah aku memilih menjauh.”

“Oh, ternyata karena itu. Apa Umi juga mengatakan sesuatu padamu?”

Jihan diam, ia tidak ingin merusak hubungan baik antara Dila dan Uminya , jadi Jihan tidak memberitahukan apa yang dilakukan ibu  mertuanya padanya. Sebenarnya yang diinginkan Jihan hanya ingin pergi dari sana, kalau saja bapak mertuanya tidak ikut menjemput Jihan akan menolak pulang.

“Ji, kamu harus kuat demi bayimu, tapi  … apa kamu sam Hary sudah berbaikan?” tanya Dila hati-hati.

“Sudah, jika dipikirkan semua yang terjadi bukan kesalahan dia. Aku yang masuk ke kamarnya.”

“Baiklah Ji, memaafkan dan melupakan yang terjadi di masa lalu itu jauh lebih baik,” ujar Dila.

Mereka semua tidak tahu kalau Hary  sudah melakukan  begitu banyak untuk Jihan. Lelaki itulah yang menyelamatkan Jihan   dari aksi bunuh diri yang dingin di lakukannya. Lelaki itu berubah lebih sabar  kerena Jihan. Hary  tidak pernah mengalah pada siapapun tetapi pada Jihan ia akan selalu mengalah dan diam. Mereka berdua sudah melalui banyak hal.

“Aku hanya ingin pergi jauh dari rumah ini Kak, aku  jauh lebih baik kost sendiri dari pada tingal di sini. Aku tidak nyaman melihat tatapan semua orang padaku,” ujar Jihan.

“Aku mengerti apa yang kamu rasakan ,Tapi kamu tidak bisa pergi Kakek dan Ayah sayang padamu. Apa kamu sudah pernah periksa dia. Maksudku USG tanya Dila.”

Jihan menggeleng, dokter cantik itu mengajaknya  ke rumah sakit untuk kontrol.

“Aku tidak perlu melakukannya untuk saat ini.” Jihan menolak.

“Ji, aku ingin melihatnya. Sebenarnya obat yang aku kasih hari itu obat penguat kandungan . Maaf aku berbohong padamu. Aku hanya ingin dia baik-baik saja.” Dila akhirnya berterus terang.

“Aku berterimakasih untuk Kak Dila. Mungkin kalau aku tidak diberi itu, kemungkinan dia tidak bertahan sampai saat ini.”

Dila mengarahkan tangannya ke perut Jihan dan mengusapnya dengan lembut. “Sehat ya keponakanku,” ucap Dila.

Jihan hanya  tersenyum kecil, ada perasaan kikuk saat Dila, Kakek Rafan dan ayahnya memberi perhatian lebih padanya. Saat makan Kakek Ali sampe  meminta Bibi Jum membeli banyak daging khusus untuk Jihan. Ayah mertuanya dengan terang-terangan meminta Dila membeli susu  hamil terbaik untuk Jihan.  Rafan  merasa malu melihat perhatian besar semua keluarga pada wanita yang dinikahinya tetapi dirinya belum berbuat apa-apa untuk Jihan.

“Ji, kita akan USG ya .”

"Jangan sekarang."

"Jihan, aku hanya ingin memastikan dia sehat," bujuk Dila.

“Baiklah.” Jihan tidak bisa menolak.

Setelah ijin sama keluarga, Dila masuk ke  mobil  ternyata Rafam juga ikut, Rafan  mendengar pembicaraan mereka tadi.

"Mas, mau ikut juga?” tanya Dila.

“Iya, biar saya yang menyetir.” Dila pindah ke belakang, saat Jihan ingin pindah Rafan menatap Jihan dan bertanya, “Mau kemana?”

“Ke-kebelakang," ucap Jihan dengan gugup.

“Kalau kamu pindah ke belakang, orang-orang akan berpikir kalau aku ini supir taksi online.”

Dila tertawa mendengarnya, Jihan mengurungkan niatnya pindah ke belakang ia duduk di depan berdampingan dengan Rafan. Ia berpiki kalau pria dingin itu akan menutup mulut sepanjang perjalanan. Ternyata dugaannya salah. Ia bertanya pada Jihan alamat kostnya  ia juga  mengatakan akan memindahkan barang-barang Jihan dari sana.

“Oh, baiklah.” Jihan tidak bersemangat, entah kenapa pikirannya pada Hary.

‘Apa dia  bisa melakukannya?’ Ia bertanya dalam hati.

Dila menyadari pikiran Jihan berkelana ke tempat lain. “Ji, kata ayah kamu dan Hary memenangkan proyek besar untuk desain sebuah hotel. Apa benar?” t

”Benar Kak,”Jihan tidak ingin membahas Hary di depan Rafan.

Rupanya Dila ingin mendengar  cerita bagaimana  mereka bisa bekerja sama dengan Hary.

“Sebenarnya itu gambar siapa? Kamu apa Hary?” tanya Dila.

“Hary Kak, aku  hanya menambah bagian kecil-kecilnya saja. Dia sangat pintar, desainya dan gambar berkelas semua," puji Jihan

“Oh, anak itu ternyata berbakat. Mungkin bakatnya menurun dari ayah juga."

Seakan tahu dirinya sedang dibicarakan. Tiba-tiba Hary menelepon.

Jihan bigung karena ponsel baru yang diberikan Hary bisa berbunyi padahal ia belum registrasi kartu. Ia membobongkar kotak ponsel tersebut.

“Ponsel baru tapi kok sudah bisa ditelepon,” ujar Jihan masih mencoba membuka boks.

“Dari siapa memang Ji?” tanya Dila.

“Hary.” Dila menatap wajah Rafan, wajah  tidak suka, “Angkat saja Ji,” pintah Dila

Jihan buru-buru mengusap panel berwarna hijau. “Halo?” wajah Jihan tegang.

“Apa kamu sibuk?” suara  Hary di ujung telepon.

“Tidak juga, aku, Pak Arfan dan Kak Dila mau ke rumah sakit.

“Menganggu?”

“ Tidak, ada apa?”

“Restorannya sudah selesai,” lapor Hary.

“Benarkah!?” seru Jihan dengan suara bahagia lalu memuji Hary karena menegrjakan dengan tepat waktu,” Aku ingin melihat hasilnya, boleh  kirimkan  fotonya?”

Tanpa sadar  bibir Jihan tersenyum bahagia, karena proyek dadakan mereka akhirnya selesai juga.Wajah  Rafan mendadak berubah jadi suram, ia merasa malu dengan Dila saat  bicara dengan Hary Jihan bisa tersenyun dan mengobrol dengan nyaman giliran sama Rafan Jihan terlihat takut dan tertekan. Melihat situasi yang kurang nayaman tersebut Dila memilih diam dan memainkan ponsel di tangannya.

“Harusnya jangan terlalu maju, berikan ruang di depan, kan orangnya bilang di depan akan ditaruh beberapa pot bunga,” ujar Jihan setela melihat foto.

“Oh, iya aku lupa. Aku pindahkan lagi, ada lagi yang kurang?’ tanya Hary di ujung telepon.

“Coba videocall, perlihatkan bagian dalamnnya pintah Jihan, tanpa menolak Hary melakukannya.

“Bagaimana?”

“Apa kamu menggunakan cat ping di dalamnya. Itu mirip kamar anak gadis dari pada restoran,” ujar Jihan tertawa. Dila, Rafan sampai bigung mendengar keakrapan keduanya, terdengar seperti teman yang sudah kenal lama.

“Apa itu aneh?” tanya Hary dengan wajah serius.

“Anehlah, kenapa tidak ganti dengan warna poas biar lebih hidup  tambahin lampu di didekat tiangnya,” usul Jihan.

Tanpa sadar mereka berdua kembali berdebat dan  Jihan lagi yang menang. “Ok, akan aku ganti. Kemarin kamu yang bilang kalau warna itu akan  cocok, sekarang beda lagi,” protes Hary.

Setelah Jihan menutup telepon Dila bertanya lagi.

Mendengar keakrapan Jihan dan Hary Dila penasaran . “Sudah berapa lama kalian bekerja sama?”

Jihan menjelaskan pertemuanya pertama  dengan Hary di atap gedung tepat saat ia ingin bundir. Dila kaget ternyata keduanya sudah berteman selama beberapa bulan

Jihan juga menyebut kalau Hary tidak seburuk  dan senakal  yang  mereka sebutkan.. "Dia, orang sopan."

"Apa kamu benar-benar memaafkannya Ji."

"Aku tidak meyalahkannya lagi, aku berpikir itu tidak sepenuhnya salah Hary dan aku juga salah," tutur Jihan.

Mendegar itu Dila langsung diam sementara Rafan menatap dengan sinis ia menaydari telah melakukan kesalahan besar, membiarkan adiknya  bersama istrinya  telah menimbulkan sesuatu diantara keduanya.

'Aku tidak akan membiarkan Hary mendekati Jihan lagi' ucap Rafan dalam hati

'Apa Jihan jatuh cinta pada Hary?' Dila menimang ucapan Jihan.

Bersambung

Bantu vote, like, komen ya berikan juga hadiah ya.

1
Lies Atikah
Harry kemana aku ke cewa eung
Lies Atikah
naya ama mak lampir ngawuduk dong selamatan Raven dan naya menantu pilihan
Lies Atikah
kalau kamu benar cinta dan sayng lepas kan Revan biar kan dia bahagia jangan egois aku lebih suka sama Harry daripada si kanbo kering
Lies Atikah
nah gitu dong baru hebat
Lies Atikah
si tua Wilson nih yang biang kerok dasar
Fajar Ayu Kurniawati
.
Lies Atikah
aku jadi gak suka sama wilson egois dan gak adil memaksakan keinginan tanpa peduli perasaan orang jahat kamu wilson semoaga ada jln Jihan jodoh takan kemana
Lies Atikah
cinta memang tak bisa di paksakan itu nyata dan perasaan tak bisa di bohongi semoga ada jln untuk kalian bisa bersama
Lies Atikah
awas nanti ummi lampir sama naya genggong berkunjung untuk hal yang buruk kalau sama hari bikin gemes sama Revan garing
Lies Atikah
jihan bodoh
Lies Atikah
ada yah lelaki begitu macam si Revan ngaca Revan masih gak nyadar dasar turunan ummi lampir udah kawintuh si lenna bidadari mu geuleuh ih
Lies Atikah
semoga dipersatukan Harry dan Jihan
Lies Atikah
ayo Ri jadikan Hilda istrimu jangan sampai dia dirumah itu bisa jadi kerangka hidup nanti menyedih kan sekali nasib mu Hilda
Lies Atikah
bodoh jangan di pelihara jihan jangan mengemis cinta si Revan Jihan nyadar gak kamu dia udah cinta mati si naya mengalah jihan jangan memaksa orang
Lies Atikah
apa Jihan gak cantik X yah sampai 2 cowo itu gak tertarik apa lagi berharap dicintai kasihan banget Jihan semoga nanti ada seseorang mencintai menyayangi dan menerima mu apa adanya
Lies Atikah
ih geuleuh ka si Revan teh jadi pengen muntah
Lies Atikah
si Repan keterlaluan se x kaya bukan manusia AJ semoga dapat karma
Lies Atikah
mending pergi jihan ngapain dipertahan kan udah di rendah kan tak ada harga diri mu jangan ngemis minta di kasihani apa yang di harap dari si Revan batu gak punya hati apalagi si hari gak jelas banget buat mereka menyesal tunjukan pada mereka bahwa kamu tuh cantik pintar dan berkelas semangat Jihan
Alaric Zikri
Luar biasa
Irmaya Prasetyo
padahal jihan & hary saling mencintai.
tapi kenapa mereka semua gk mengizinkan jihan & hary hidup bersama.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!