S 2
"Aku Punya Papa." Tiga kata yang selalu diucapkan Farzan bocah berusia 6 tahun itu, ketika teman-teman seusianya mengolok dirinya tidak punya papa.
Ibu mana yang tidak sakit hati melihat putranya yang selalu diolok, namun Zana hanya bisa diam karena dia tidak bisa menunjukkan siapa ayah dari anaknya.
Hingga ketika Farzan dinyatakan mengidap Pneumonia, penyakit yang bisa mengancam nyawanya, membuat dunia Zana seakan runtuh. Berbagai cara sudah ia lakukan untuk pengobatan putranya, namun hasilnya selalu nihil bahkan semua yang ia punya telah habis terjual. Dan pada akhirnya, dengan terpaksa Zana kembali ke kota kelahirannya untuk mencari sosok ayah biologis putranya, yaitu laki-laki yang telah menghancurkan masa depannya 7 tahun lalu, dengan harapan laki-laki itu bisa menolong putranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21. IDE MU SANGAT UNIK
Keyla terus menundukkan kepala, duduk diantara kedua orangtuanya. Sejak kedatangan kedua calon mertuanya ia tidak berani mengangkat wajah menatap dua paruh baya itu.
Terlebih setelah calon papa mertuanya itu memberitahukan maksud kedatangan mereka, yaitu melaporkan semua perbuatannya pada orangtuanya sekaligus pembatalan pernikahan.
"Atas nama Putri kami, kami benar-benar memohon maaf yang sebesar-besarnya," hanya itu yang dapat dikatakan papanya Keyla setelah mendengar semua yang dikatakan oleh papanya Farhan.
"Dan kami terima jika memang pernikahannya harus dibatalkan." Ujarnya lagi dengan menahan perasaan yang cukup menyesakkan dada. Hal itu tentunya akan mempermalukan keluarga mereka, namun mereka juga tidak bisa menyangkali jika itu terjadi karena perbuatan putri mereka sendiri yang sudah mencoreng nama baik keluarga.
"Terimakasih atas pengertiannya, kalau begitu kami pamit pulang dulu. Dan untuk yang sudah terjadi biarlah menjadi pelajaran untuk kita semua." Ujar papanya Farhan.
Kedua orangtua Keyla tak dapat berkata-kata lagi, sungguh mereka rasanya tak mempunyai muka lagi dihadapan mantan calon besannya itu.
"Kalian pikir aku akan menerima ini semua begitu saja, tidak! Lihat saja apa yang aku lakukan nanti." Gumam Keyla sambil menatap ambang pintu yang baru saja dilewati oleh orang tua Farhan. Jika beberapa saat lalu ia tidak berani mengangkat wajah, namun sekarang kemarahan terlihat begitu memuncak diwajahnya.
Setelah mendengar mobil orang tua Farhan telah meninggalkan pelataran rumahnya. Keyla pun beranjak dari tempat duduknya, ia akan pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan om Wiliam.
.
.
.
"Jadi Papa sekarang sedang berusaha mencari aku dan Mama?" Tanya Farzan pada Juna. Saat ini mereka berdua berada di taman belakang. Juna sengaja mengajak anak itu untuk berbicara hanya berdua saja.
"Iya, dan apa kau tahu? 6 hari lagi adalah hari pernikahannya." Ujar Juna sambil tersenyum penuh makna.
Mendengar itu Farzan jadi nampak murung, "Aku tahu itu Om, Papa akan menikah dengan Tante Keyla." Ujarnya lirih.
"Siapa bilang Papamu akan menikah dengan Tante Keyla, sama sekali tidak." Ujar Juna.
Yang membuat Farzan langsung menatapnya dengan kening mengkerut.
"Iya Farzan, Papamu memang akan menikah 6 hari lagi tapi bukan dengan Tante Keyla melainkan dengan Mamamu." Ujar Juna meluruskan kalimatnya.
Sontak Farzan langsung tersenyum sumringah dibuatnya dengan kedua matanya yang berbinar, "Om serius?" Tanyanya memastikan.
"Iya, tapi Om bingung, bagaimana kalau Mamamu tidak mau?"
Farzan pun terdiam sejenak nampak berpikir. Dan beberapa saat kemudian bocah tampan itu kembali tersenyum lebar kemudian meminta Juna mendekat.
"Wah, ide mu sangat unik." Ujar Juna sambil terkekeh setelah Farzan membisikkan sesuatu ke telinganya.
"Kata Mama, aku ini anak pintar, Om." Farzan pun terkekeh.
"Yah, kau memang harus pintar agar bisa mengajari Papamu menjadi pintar juga." ujar Juna kembali terkekeh.
"Memangnya Papaku tidak pintar ya, Om?"
"Papamu itu sangat pintar dalam urusan bisnis, tapi sama sekali tidak memiliki kemampuan dalam urusan hati. Ck, papamu itu tidak pandai merayu wanita, umurnya sudah setua itu saja tidak pernah berpacaran. Lagian mana ada wanita yang mau mendekatinya karena sikap dingin dan arogannya itu." ujar Juna panjang lebar kemudian kembali tertawa.
Begitupun dengan Farzan, bocah itu juga ikut tertawa mengetahui papanya tidak pernah memiliki kekasih. Itu artinya, sang mama adalah wanita pertama untuk papanya.
Sementara itu didalam rumah, Zana yang baru saja selesai memasak mencari keberadaan Farzan. Namun ia tidak mendapati putranya itu ditempat ia meninggalkannya bermain bersama Arkan beberapa saat lalu.
Zana pun mengayun langkahnya dengan cepat untuk mencari Jane, mungkin dia tahu dimana dua bocah itu berada saat ini.
Saat melewati ruang keluarga, ia melihat Arkan sedang menonton televisi sendirian. Lalu dimana Farzan berada? Iapun nampak cemas, bergegas ia menghampiri Arkan untuk menanyakan keberadaan putranya.
"Arkan, kau sendirian disini. Dimana Farzan?" Tanyanya.
"Kak Farzan lagi ditaman belakang sama Om Juna." Jawab Arkan sambil tersenyum.
"Om Juna?" Ulang Zana dengan mengerutkan keningnya.
"Om Juna itu Kakaknya Mama." Arkan menjelaskan.
Zana pun mengangguk tanda mengerti, kemudian lekas pergi menuju taman belakang.
.
.
.
TBC.......✨✨✨