Cinta Dalam Nestapa Season 4
Andara Prameswari Haryawan.
Gadis cantik berniqob harus mengalami pahitnya hidup dalam berumah tangga. Ia dikhianati oleh suaminya ketika usia pernikahan baru seumur jagung.
Andara tidak percaya jika suaminya selingkuh jika belum di lihat dengan mata kepalanya sendiri. Ia berusaha menyelidiki sendiri dengan caranya hingga bukti menunjukkan apa yang ia cari.
Saat ia ingin mengadukan hal itu kepada semua keluarga, nahas dirinya sudah terlebih dahulu di bunuh oleh suami dan selingkuhannya.
Andara antara hidup dan mati saat meregang nyawa ia berdoa,
"Ya Robb, jika memang cukup disini takdirku. Maka aku ikhlas. Tapi aku meminta satu hal. Aku ingin bangkit kembali dengan wujud yang baru agar bisa menghukum orang yang telah tega membunuhku dan juga janinku! Aku akan menuntut balas atas apa yang ia lakukan padaku dan janinku! Aku akan menjadi maut untuknya!"
Yuk, ikuti kisah Andara
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pembalasan Andara part 2
Keluarga Andara melihat padanya yang kini sedang tertawa dengan kepala mendongak ke atas. Semuanya menatap lekat pada Andara yang kini begitu banyak berubah. Andara yang mereka kenal lembut, periang dan sangat penyayang tidak mungkin tega melakukan hal itu kepada suami dan juga mertuanya.
Andara begitu banyak berubah. Seakan mereka tidak mengenali lagi jati diri Andara seperti apa. Entah hilang kemana rasa lembut dan patuh itu dari dirinya. Semua keluarga semakin bingung melihat sikap Andara yang berbeda 180 derajat dari yang mereka kenal dulu.
Seakan mengerti arti tatapan keluarganya Andara menghentikan tawanya dan berbicara.
"Jangan salahkan wanita lembut dan periang ini berubah dalam sekejab. Salahkan saja dua makhluk yang masih bisa menghirup udara bebas setelah membunuhku! Bukan tujuanku membuka aibnya. Tetapi, ini sengaja aku tujukkan pada kalian semua. Jika nanti ada salah satu wanita yang sama persis seperti diriku, maka mereka bisa memberikan pelajaran pada suaminya yang sudah berani mengkhianatinya!"
"Wanita di lahirkan bukan untuk di sakiti! Wanita yang sudah menjadi istri memiliki hak penuh terhadap suaminya! Bukan hanya dalam hal keuangan saja. Tetapi, semua tentang suaminya istri harus tahu. Jangan ada yang di sembunyikan! Istri itu pakaian suami! Bukan babu suami! Kita di ciptakan dari tulang rusuk kalian para laki-laki di bagian bengkoknya. Kita bukan di ciptakan dari tulang kaki yang bisa mereka hina dan di rendahkan harga dirinya! Bukan terlahir dari tulang tangan yang bisa mereka gunakan untuk menyuruhnya bekerja demi memenuhi kehidupannya!"
"Seorang istri itu sengaja di buat dari tulang rusuk yang bengkok tepat pada bagian hati. Makanya kita ketika berbicara tidak pernah menggunakan logika. Kenapa? Karena tercipta dari bagian hati para laki-laki! Kalian berpikir secara logika! Tapi, kita berbicara dengan hati! Jika mereka tidak punya hati, maka kita memilikinya! Kita di lahirkan untuk menjadi pakaian mereka para lelaki untuk menyempurnakan hidup mereka! Kita, wanita merupakan tempat mereka berpulang ketika kalian merasakan penat dan letih dari sibuknya dunia fana! Kita wanita... Hufftt.. Di lahirkan untuk di cintai! Bukan untuk di sakiti oleh mereka para lelaki!"
"Jika tujuan kalian menikahi kami untuk menyakiti, lebih baik tidak usah! Kami lebih baik tidak memiliki suami daripada memiliki suami yang bisanya hanya menghancurkan saja! Suami yang baik tidak pernah berbohong pada istrinya dalam hal apapun! Suami yang setia, tidak pernah bermain dengan wanita di luar sana! Suami yang sholeh, akan selalu membimbing istrinya untuk menuju surga-Nya Allah! Ingat? Mereka menikahi kita para wanita dengan tujuan mulia. Bukan untuk memberikan mereka kenistaan ataupun sebaliknya! Tetapi, apa yang aku alami saat aku menikah dengannya?"
Andara terdiam sebentar. Suasana di dalam ruangan itu mendadak hening dan sepi. Orang yang begitu banyak hanya tertegun kala mendengar serentetan ucapan Andara dari pengeras suara yang sengaja Rama sambungkan dengan earphone miliknya ke sound sistem di dalam ruangan itu.
Rama ternyuh mendengar setiap kata yang Andara ucapkan.
"Aku di siksa lahir dan batinku! Aku selalu di bandingkan dengannya! Apa salahku padanya? Jika dia tidak menginginkan aku lagi, maka kembalikan aku kepada orangtuaku sebagaimana dia mengambilnya dulu! Dia sengaja menikamku dari belakang! Sakit sekali! Bahkan sangat sakit! Sekiranya aku bisa, aku akan membunuhnya saat ini juga! Biar aku puas dan bisa tertawa seperti apa yang dia lakukan saat ini bersama wanita simpanannya itu!"
Ddduuaar!
Faris dan Anita tersentak mendengarnya.
"Seandainya dia memiliki otak, dia tidak akan mungkin membunuhku! Bukankah lebih terhormat bila lelaki itu sudah tidak menginginkan kita untuk menjadi istrinya, ia kembalikan pada orangtuanya? Apa namanya bagi laki-laki yang lebih memilih jalan keburukan dan kenistaan kalau bukan pecundang?!"
Faris terkesiap mendengar itu.
"Seorang lelaki yang fitrahnya seorang suami tidak mungkin memilih jalan kenistaan jika dia berpikir, untuk apa mendapatkan dosa sementara pahala begitu banyak saat ini bersamanya di dalam rumahnya. Bukankah pahala akan lebih banyak jika selalu berada di rumah bersama istrinya? Dan jika dia keluar rumah, bukankah setan selalu menghasutnya untuk melakukan kenistaan?"
Tergugu, semuanya terdiam membisu. Tak tahu harus berkata apa.
"Aku sebagai seorang istri merasa gagal membawa suamiku ke jalan yang benar. Aku tidak menyesalinya. Tetapi, aku begitu senang saat bisa terlepas dari pria sepertinya. Buat apa aku bertahan jika diriku terluka selalu saat bersamanya. Dalam rumah tangga itu jika tidak tersampainya sakinah, mawaddah, dan warohmah, tidak ada gunanya untuk bertahan! Buat apa bertahan jika terus di khianati dan terluka berulang kali! Lelaki bukan satu di dunia ini. Tetapi, banyak!"
"Setiap lelaki itu berbeda-beda sifatnya. Beruntung bagi kalian yang memiliki suami yang begitu baik dan penyayang seperti suami kalian. Aku tidak menyesali keputusanku untuk melakukan hal ini. Karena dengan aku menunjukkan hal ini, akan ada wanita yang sama sepertiku akan lebih kuat untuk melawan kedurjanaan suami mereka yang berkedok manusia tetapi, iblis di muka bumi ini!"
"Mudah untuk memaafkan tetapi, tidak mudah untuk melupakan. Apa yang terjadi padaku, hanya sebagian kecil yang aku ceritakan. Di luar sana masih banyak wanita-wanita yang terluka akibat ulah suami dan juga wanita penggoda yang sudah secara sah di nikahi oleh suami mereka! Beruntunglah kalian yang memiliki suami penyayang dan sangat mecintai kalian tanpa syarat! Yang tidak pernah membedakan-bedakan fisik dan juga perbuatannya. Andai.. Aku mendapatkan satu, maka aku akan mengabdikan seluruh hidupku padanya," ujar Andara dengan bibir bergetar.
Semua orang yang berdiri di dekatnya segera memeluk Andara dan terisak bersama. Begitu pun dengan semua orang yang berada di dalam ruangan itu. Semuanya tertegun, tercenung, dan sangat tersindir dengan ucapan Andara baru saja.
Rama dan tuan Arthajaya mengusap bulir bening yang mengalir di sudut mata mereka. Keduanya tidak menyangka, jika perjalanan rumah tangga Andara begitu meyakitkan saat menikah dengan Faris.