Pata hati terbesar seorang Ayana, ketika dirinya masih pertama kali mengenal cinta dengan seorang pria dewasa yang begitu membuatnya bahagia dan berasa menjadi wanita yang paling dicintai. Tapi sayang kisah cinta yang sudah berjalan lama harus berhenti karena sang kekasih yang merupakan anak dari keluarga berada, harus menerima perjodohan dengan wanita yang setara dengannya. Hal itulah yang membuat Ayana menjadi pata hati dan sulit membuka hati untuk pria lain. Tapi? Enam tahun setelah kejadian itu Ayana yang berprofesi sebagai seorang guru, harus dihadapkan dengan seorang murid yang pendiam dan murung tidak seperti murid lainnya, sejak saat itu pula Ayana mulai mendekati anak tersebut dan tanpa di sadari anak perempuan itu merupakan anak dari sang mantan. Apakah kisah cinta mereka akan bersemi kembali??? Temukan jawabannya hanya Manga Toon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
"Tante Lita tunggu," cegah Aya sambil menelisik ke arah dua orang itu.
"Ada apa sih, tadi kita di usir sekarang di panggil lagi, dasar orang kaya sinting," dengusnya dengan kesal.
"Coba aku periksa tas Anda," ucap Aya tangannya langsung meraba tas Lita.
"Apaan, sih kurang ngajar banget!" gertak Lita sambil menepis tangan Aya.
"Tante, tolong keluarkan isi tas Anda sekarang juga!" gertak Aya.
"Apaan sih suruh-suruh orang semaunya sendiri." Kali ini Shana mulai ikut campur.
"Aku seperti ini karena memang gerak-gerik kalian mencurigakan, kalau memang di dalam tas itu tidak ada apa-apa kenapa kalian harus takut." Aya pun memberikan ucapan yang tak kalah menohok dari mereka berdua.
Saat ini Lita dan Shana mulai saling pandang sepertinya ada yang mereka rencanakan hanya melalui isyarat mata saja.
"Shana," panggil Lita sambil menggunakan isyarat melalui matanya.
"Ayo," sahut Shana sambil sedikit berlari.
"Heh, kalian jangan kabur!" teriak Aya sambil menarik tas Lita, namun sayang beribu sayang tiba-tiba saja Shana menendang kaki Aya hingga tersungkur.
"Bruuuugh." Tubuh Aya terjatuh ke lantai akibat tendangan dari Shana yang begitu keras.
"Auuuu!" pekik Ayana.
Sedang ketiga orang tersebut tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini mereka langsung berlari kencang ketika mengetahui Ayana sedang tersungkur ke lantai.
"Jangan kabur kau pencuri!" teriak Ayana sambil mencoba untuk berdiri, namun sayang langkah mereka sudah jauh.
"Mama, kenapa?" tanya Gista.
"Mama gak apa-apa Sayang, cuma terjatuh saja," sahut Ayana.
Setelahnya ibu dan anak itu mulai masuk ke dalam kamar.
'Kurang ajar dua orang itu berani-beraninya dia mencuri di rumah ini, semoga saja CCTV bisa membantuku,' ucap Ayana di dalam hati.
Setelah cukup lama berdiam diri akhirnya Aya mulai meminta bantuan satpam untuk mengecek CCTV yang ada di ruang tamu, namun sayang beribu sayang CCTV yang ada di dalam rumah masih dalam perbaikan sehingga Ayana hanya bisa gigit jari dalam menyelesaikan masalah ini.
******
Hari demi hari sudah terlewati tidak terasa Deril berada di rumah ini sudah genap 20 hari, dalam sepuluh hari ini Deril begitu rutin melakukan terapi setiap minggunya, meskipun kakinya belum bisa di gerakkan setidaknya anak itu sudah mulai ada perkembangan dalam bersikap.
Dia tidak murung lagi seperti waktu pertama datang ke rumah ini dan semangatnya untuk sembuh begitu besar, hari-hari Deril di lalui dengan kebahagiaan yang diberi oleh keluarga Ibu Retno terhadap dirinya.
"Mas, pagi ini kita jalan-jalan yuk, sambil ajak anak-anak," ucap Ayana kepada suaminya.
"Iya Sayang, oh ya kalau jalan pagi jangan gunakan baju pendek seperti ini ya, aku gak mau," protes suaminya itu sambil menelisik penampilan istrinya.
"Memangnya kenapa sih Mas, kan lucu lihat saja kayak cewek-cewek Korea," ucap Ayana sambil menunjukkan style ala-ala cewek Korea di hadapan suaminya.
"Nggak, aku gak mau kamu di luaran sana hanya menggunakan crop top dan celana pendek seperti itu, ganti sana menggunakan celana panjang dan kaos lengan panjang, ingat jangan ketat, kau hanya boleh berpakaian seperti ini di dalam kamar saja, apalagi di rumah sekarang ada anak laki-laki, meskipun usianya masih kecil tetap saja aku tidak ingin kau berpakaian yang pendek-pendek," tegas suaminya itu memberi tahu.
"Astaga, Mas bojoku sekarang mulai over protektif," sungut Aya.
"Harus dong karena setiap lekuk tubuhmu hanya aku saja yang boleh melihatnya," bisik Andre ke telinga istrinya.
"Iya, deh iya. Sekarang ganti ya," ucap Ayana.
Saat ini Aya mulai menggunakan pakaian panjang seperti arahan suaminya dengan rambut yang di kuncir kuda membuat wajah terlihat lebih anggun dan sopan.
"Nah gini dong, ingat ya mulai sekarang tidak boleh menggunakan pakaian-pakaian ketat ataupun kurang bahan kau paham Sayang," ucap Andre sambil mendaratkan ciuman ke bibir istrinya.
Saat ini mereka berempat tengah menikmati udara di pagi hari, dengan berkeliling ke area lihat saja saat ini Andre sedang mendorong kursi roda Deril karena memang tingkat kecemburuannya begitu brutal bahkan dengan anak sekecil ini.
"Mas, kau gak capek sini aku yang ganti dorong Deril nya," pinta Aya.
"Udah Sayang gak apa-apa biar Mas saja yang dorong Deril, kau jalan saja sama Gista," titah suaminya itu.
'Idih ... Dasar Om-Om sama anak kecil saja masih cemburu,' gerutu Aya, tentunya di dalam hati.
"Ya sudah, barang kali kamu capek Mas," sahut Aya.
"Nggak Sayang, aku gak capek kok," sahut Andre dengan cepat.
Mereka pun sudah sampai di taman kompleks di sini Deril di suguhkan dengan pemandangan yang begitu membuatnya iri, bahkan di hari Minggu seperti ini, banyak para keluarga kecil yang sedang melakukan jalan-jalan pagi seperti yang sedang dia lakukan sekarang bersama dengan keluarga Andre.
"Deril kau kenapa?" tanya Andre yang diam-diam memperhatikan raut wajah anak itu.
"Gak apa-apa Om," sahut Deril dengan cepat.
"Kalau gak kenapa-kenapa, mengapa wajahmu terlihat sedih," ucap Andre yang membuat anak itu menunduk.
"Kamu harus jawab Deril, kamu itu laki-laki jadi harus berani," tegas Andre sehingga membuat anak di depannya itu memberanikan diri untuk bertanya sesuatu.
"Om, memangnya punya keluarga yang utuh itu enak ya?" tanya anak itu tiba-tiba.
"Memangnya Deril gak punya keluarga?" telisik Andre.
"Tidak, Ibuku sudah meninggal, sedang ayahku ...." sejenak anak itu tidak bisa meneruskan kata-katanya.
"Ayah kamu di mana Deril?" tanya Andre kembali.
"Aku gak tahu ayahku di mana, bahkan pas waktu kecil Deril suka di katain teman gak punya ayah, dan waktu itu Deril memberanikan diri bertanya kepada ibu, ibu hanya meneteskan air mata, sejak saat itu Deril sudah tidak berani lagi untuk berkata di mana ayahku," terang bocah kecil itu.
"Berarti yang bersama kamu itu siapa?" tanya Andre kembali.
"Kata ibu Tante Lita dan mendiang ibu Kak Shana saudara tirinya," sahut bocah itu memberi tahu.
'Astaga! Makanya mereka selalu memanfaatkan anak sekecil ini untuk bekerja,' pikir Andre di dalam hatinya.
Andre pun sedikit merasa iba mendengar cerita anak tersebut, dalam hatinya membayangkan bagaimana rasanya jadi Deril yang harus di paksa bekerja di usianya yang seharusnya masih bermain-main bersama dengan teman sebayanya.
"Daddy, kok bengong sih dari tadi," suara Gista membuyarkan lamunannya.
"Enggak Sayang, Deddy gak bengong kok, gimana sudah puas belum mainnya bersama Mama?" tanya Andre.
"Udah puas Deddy dan sekarang Gista udah capek, makanya ingin pulang," sahut anak perempuannya itu sambil bergelantungan di tubuh ayahnya.
"Anak cantik Daddy," ucap Andre sambil menciumi pipi putrinya.
"Ih, Daddy geli," protes Gista.
"Ya sudah ayo kita pulang," ajak Andre.
"Mas, bentar aku capek," protes istrinya.
"Kamu capek, mau aku gendong," tawar Andre yang membuat rona merah di pipi Ayana.
"Idiiih apaan sih, malu tahu," desis Ayana pas di telinga Andre.
"Kenapa harus malu orang sama suaminya sendiri kok," ucap Andre.
Setelah memutuskan untuk beristirahat sebentar, akhirnya keluarga Andre mulai memutuskan untuk meninggalkan area taman, saat ini mereka sedang berjalan menuju arah rumah.
Ketika sudah berada di depan pintu gerbangnya tiba-tiba saja mereka di kejutkan dengan sosok yang sudah tidak asing lagi, yang sudah berdiri di depan pintu gerbang.
Selamat siang kakak-kakak semoga suka ya! Tetap temani perjalanan Ayana dan keluarga kecilnya❤️❤️❤️🙏🙏🙏🙏
padahal prnh ngehalu tentang cerita seperti ini,,, penasaran,,,
cuzzzz ahk,,,