NovelToon NovelToon
Unblessed Story

Unblessed Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Romansa / Ahli Bela Diri Kuno / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: iyan al

Seorang gadis yang selalu mengeluh tentang hidupnya yang membosankan tiba-tiba saja di transmigrasi ke sebuah dunia antah berantah, menguak rahasia besar yang selama ini ia lupakan.

Penyerangan yang tiba-tiba membuat dirinya mau tidak mau harus meninggalkan seseorang yang menarik perhatiannya saat ia tiba.

Akankah gadis itu berhasil menguak identitas yang ia lupakan? Bisakah takdir mereka menyatu kembali? Apakah benang merah mereka mengkhianati mereka?

⚠️Perubahan pov akan terjadi untuk mendukung cerita, harap teliti agar tidak terlewat dan bingung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iyan al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi Bersama Helen V

Sekarang kelompok dewa-manusia itu melanjutkan perjalanannya, tentu saja Xian berjalan paling belakang sambil menopang tubuhnya pada pedang yang ia keluarkan, entah ada apa dengannya yang pemalas itu. 

"Arius."

Gumam Xian tanpa sadar berhenti melangkah, membuat dirinya tertinggal jauh di belakang tanpa ia sadari.

"Ada apa?"

Hologram itu menyala, menampilkan wajah Arius yang sedang menulis, kantung mata menghitam, bola matanya memerah dan sedikit berair. Arius memakai kacamata yang membantunya untuk mengurangi rasa sakit di matanya. Sekali dua kali tangannya menutupi mulutnya karena menguap, rambutnya yang panjang berjatuhan menutupi sebagian wajahnya, sungguh kacau.

"Kau sedang sibuk? Dimana sistem?"

Xian memilih untuk duduk dengan asal di tengah gurun tandus itu, seketika melupakan ketiga orang yang sudah menghilang dari pandangannya.

"Sedang aku perbaiki, oh apakah aku sudah memberitahumu jika hutangmu sudah terbayar lunas?"

Wajah lelah Arius kini terpampang dengan jelas di layar hologram, tangan Xian tanpa sadar mendekat ke pipi Arius, mengusap dengan hati-hati meskipun Arius tidak bisa melihat apa yang ia lakukan.

"Aku sudah tahu. Jika kau lelah beristirahatlah dulu, kantung matamu menghitam, lihat! Matamu memerah."

"Jika aku tidak cepat menyelesaikan sistem, akan banyak pekerjaan yang tertumpuk."

Arius menjatuhkan tubuhnya di atas meja yang masih tersisa ruang kosong, menatap Xian yang bermandi keringat, jubah terluarnya sudah ia lepaskan hingga tersisa jubah dalam yang berwarna biru tua.

"Tidur beberapa jam tidak akan membuat dunia ini kiamat atau begini saja, aku kembali sekarang dan membantumu."

Xian melihat temannya itu benar-benar kacau. Ia merasa baru meninggalkan gadis itu tidak terlalu lama, namun gadis itu sudah sangat kacau.

"Tidak, sudah hampir rampung. Oh ya? Kemana mereka? Kau tertinggal?"

Arius berkata dengan sedikit lemah, matanya sudah sayu. Sepertinya akan tertidur jika Xian mengelus rambut lembutnya itu sebentar.

"Ah kau benar, dimana mereka sekarang? Aku tidak mengingat jika aku harus mengikuti mereka, ah sudahlah aku akan menemani kau tidur setelah itu menyusul mereka."

Putus Xian sedikit egois karena temannya itu susah sekali di beri tahu.

"Tidak, kau lanjut saja sana, hush berhenti menggangguku."

Omel Arius yang sekarang menjadi semangat, mata sayu nya seketika melebar dengan percikan kesal yang entah dari mana datangnya, lalu layar hologram berganti menjadi warna hitam dan menghilang.

Xian memiringkan kepalanya bingung, apa Arius hari ini memiliki hari yang buruk? haruskah ia menandainya di kalender agar tidak mengganggu Arius di hari ini? 

Dengan lemas Xian berjalan tidak tentu arah untuk menemukan jejak yang mungkin saja di tinggalkan oleh kelompoknya. Perjalanan menjadi semakin sulit karena ia tidak memiliki sesuatu yang bisa menutupi tubuhnya dari sengatan matahari ini. 

Haruskah ia belajar membuat perisai pelindung serbaguna milik Chyou? Siapa tahu ia bisa melayang menggunakan perisai itu atau mungkin ia bisa meluncur di atas air dengan menggunakan perisai itu untuk menyebrang ke wilayah yang dipisahkan oleh air.

"Oh benar, aku bisa terbang mengunakan pedang."

Setelah menyadari hal penting yang selama ini ia lupakan, Xian mulai melayangkan pedangnya dengan jarak rendah dan menaikinya, melaju lumayan cepat setelah menyuntikkan beberapa mana ke pedangnya. 

Padang tandus itu benar-benar sepi hanya di penuhi pasir yang menghampar luas, bahkan tidak ada tumbuhan kaktus yang tumbuh di dalamnya.

"Apakah ini masih berada di wilayah manusia?"

Tidak lama kemudian Xian memelankan laju pedangnya, menatap hutan hitam yang ada di hadapannya dengan penuh kengerian. Tidak hanya seluruh permukaannya hitam, hutan itu juga mengeluarkan bau busuk dan cairan asam di tiap pohonnya. 

Sebuah sungai magma yang membentang di dari atas gunung mengalir hingga ke arah laut hitam di sampingnya. Sepertinya ia tidak berada di wilayah manusia, seketika itu pula ia menurunkan pedangnya dengan tergesa-gesa, masuk ke dalam hutan untuk mencari ketiga temannya. 

"Room ; search."

Ia merapal mantra yang jarang ia pakai, kembali ia ucapkan saat ini. Kekuatannya mulai menyelimuti hutan hitam itu dengan cepat, semua terlihat jelas di mata kanannya yang berubah warna menjadi ungu. 

Benda-benda yang bergerak menjadi terhenti, warna hitam itu mulai dipenuhi warna-warna lainnya sesuai dengan warna asli dari pohon itu sebelumnya. Kadal besar di arah selatan, di sebelah utara terdapat Kura-kura iblis yang bertarung dengan seekor Phoenix hijau yang

Kelompok kadal berjumlah besar berada di dekat sungai magma, kadal-kadal itu bahkan bisa berenang di dalam sungai magma seakan itu bukanlah hal yang besar. Anak-anak kadal berlarian, memanjat pohon, bahkan saling melempar bola-bola batu panas yang di buat kadal besar lainnya.

Jika kita melihat ke sebelah utara akan ada kolam teratai yang luas, juga seekor Phoenix yang menjaga kolam teratai itu. Tidak lama kemudian, seekor kura-kura iblis mendekat ke kolam dan menyerang Phoenix hijau itu.

Xian terperangah tidak percaya, ada begitu banyak harta di sini. Hewan spiritual yang langka, hewan purba yang saat ini dikabarkan punah namun berkembang biak dengan pesat disini.

"A-aku harus mencari Jenar, kan."

Bisiknya mengingatkan diri. Berbeda dengan ucapannya, Xian malah membalikkan arah ke utara, mendekati tempat pertempuran itu dengan perlahan, lalu bersembunyi di belakang salah satu pohon palam yang berada tidak jauh dari kolam.

Kura-kura itu menyerang Phoenix dengan sengit, begitu pula sang Phoenix menyerang kura-kura itu dengan semburan api hijau miliknya.

"Hei Phoenix! Kau seharusnya serang dari kiri, kau kura-kura celah kirimu terbuka!" Suara teriakan seorang wanita masuk ke indra pendengaran Xian.

Wanita itu duduk di atas daun teratai besar di tengah kolam, kadang ia memberikan interupsi serangan dan pertahanan pada kedua hewan spiritual.

Xian terperangah kaget saat bola api yang dilancarkan Phoenix menghampiri wanita itu, ia segera berlari untuk menyelamatkan wanita tersebut namun langkahnya terhenti, ia kembali bersembunyi saat melihat wanita itu membuat perisai yang sangat indah dan besar yang melindunginya dari bola api.

Itu seperti perisai milik Chyou

Xian yakin sekali, meskipun hanya melihat sekilas, perisai itu mirip persis seperti yang dibuat oleh Chyou, hanya saja perisai yang dibuat wanita itu jauh lebih kokoh dan kasar.

Tanpa ia sadari, serangan hujan bola api kembali meluncur kini ke tempat ia bersembunyi.

Dengan refleks, Xian membuka portal teleportasi dan pergi ketempat terakhir sebelum ia pergi ke tempat ini, yaitu bibir hutan.

"Kak Jenar!"

Teriak Xian dengan riang saat melihat Jenar dan yang lainnya baru sampai di bibir hutan.

Ketiga temannya itu terlihat sangat berantakan, baju yang kusut dan tubuh dipenuhi pasir. Di wajah mereka juga terdapat lumpur, sepertinya ia melewatkan sesuatu yang menyenangkan.

"Kalian habis membajak sawah?"

Tanyanya polos yang dijawab dengan pukulan yang diberikan oleh Helen di atas kepalanya.

Xian mengaduh kesakitan dan meminta maaf, ia mengelus kepalanya yang terasa luar biasa sakit.

"Kami baru saja lolos dari pasir jerlus, beruntung kami bisa segera menghindarinya walau sedikit terlambat."

Xian tertawa pelan karenanya, ia juga membantu mencabuti duri kaktus yang menempel di baju Jenar.

"Lalu ini?" Tanya pada Jenar.

"Aku menarik kami bertiga menggunakan tali yang aku lemparkan ke arah kaktus, saat menarik tali aku mengeluarkan tenaga yang berlebihan, aku harus merelakan diri agar Helen dan Chyou baik-baik saja." Jelasnya panjang lebar.

Helen menyahut setelah lama berdiam diri karena harus membersihkan tubuhnya dari pasir

"Beruntung kami bersama Jenar, bukan kau."

"Padahal kau bisa menjadikan Helen sebagai perisai. Toh, bajunya dipenuhi besi." Ucap Xian lalu bersembunyi di balik tubuh jenar.

"ASTAGA BARU AKU BILANG."

Teriak Helen pada Xian, Chyou yang berada di sampingnya tertawa pelan karena merasa terhibur dengan sikap kedua sepupu itu.

"Sudah, sudah. Mari lanjutkan perjalanan kita."

Ucapan Chyou pun akhirnya didengar oleh Xian dan Helen, mereka berdua kini sudah berhenti berbicara dan sekarang mereka sedang membuka jalan untuk Chyou. 

Jalan masuk ke dalam hutan ini cukup sulit, jalan yang tidak rata dan di padati oleh tanaman hitam yang berduri. Semakin ke dalam semakin gelap, hanya sedikit bias cahaya yang dapat masuk ke celah-celah ranting.

"Light" 

Setelah mengucapkan itu, bola-bola cahaya putih kecil mulai bermunculan di sekitar mereka, menerangi jalan sekitar hingga tubuh mereka tidak lagi tertusuk duri ataupun tersandung batu. 

"Gege, di belakangmu" 

Xian melompat ke arah Jenar, mendorong tubuh Jenar hingga tubuhnya terdorong ke samping hingga beberapa meter, ia menggantikan Jenar dan menerima serangan dari seorang anak kecil yang entah darimana munculnya. 

Untungnya refleks Xian sangat cepat hingga ia berhasil mengeluarkan pedangnya dan menahan pedang hitam yang dipenuhi oleh kekuatan kegelapan yang sangat besar. Tidak hanya itu, anak kecil itu menyerang Xian dengan sengit, tanpa merasa kesulitan saat mengayunkan pedangnya itu. 

Yang terpenting adalah-

"Kakak, Chyou! di belakang."

Teriak Xian saat anak tersebut lenyap dari pandangannya, beralih menyerang Jenar dan Chyou yang ia lindungi, Chyou menahan pedang hitam itu menggunakan pedang miliknya dengan cepat dan kuat, namun karena kekuatannya tidak cukup besar membuatnya mundur beberapa langkah. 

Jenar yang melihat itu pun langsung membantu Chyou untuk membantunya menahan pedang hitam itu. 

"Kau!" 

Xian menyerang anak tersebut dari belakang, hingga perhatiannya kini teralihkan pada Xian dan melepaskan Jenar dan Chyou yang sudah di bawa mundur oleh Helen. Ketiganya memilih untuk diam dan melihat dari jauh, karena sekalipun mereka pergi menolong Xian, mereka hanya akan mengganggu konsentrasi dari pemuda itu. 

"Aku yang akan menahan, Kakak dan Chyou pergi dari sini kalian cari salah satu junior Helen sesuai rencana. Helen kau pergi cari juniormu lalu kita bertemu di pasar hantu."

Tanpa mengalihkan perhatiannya, Xian mengirim Jenar dan Chyou pergi menggunakan pedang terkuat yang saat ini ia gunakan.

Setelah memastikan Jenar dan Chyou pergi dengan aman, ia bersembunyi di lubang tanah yang tidak sengaja terbentuk karena pertarungannya dengan anak kecil tersebut. 

"Arius! Jangan biarkan kakak dan Chyou menyusulku, jika mereka mengetahui jika aku berbohong tentang rencana ku, jangan biarkan mereka meninggalkan istana selangkah pun."

1
Naomi Arin
tambah penasaran sm episode selanjutnya wooeyy,
mampir dinovelku Mati Rasa ya gaess, sukses trs thor 😍
Husna15🐅
njirr😂
Husna15🐅
gimana klau Xian ktmu Ian d depan mata Chyou
Husna15🐅
Ooh🤭
Husna15🐅
😂
Husna15🐅
aku ngakak bentar kak🤣
Husna15🐅
hah? pantesan bnyk yg ngincer ian
Husna15🐅
tapi mimpi emang sering kek nyata, saking nyata perasaan dalam mimpi ke bawa d dunia nyata
Husna15🐅
lahh, efeknya masih ada terus ian gk sadar dri tdi
Husna15🐅
tunggu² aku kek ragu² 😂

alin itu ian kan? aduh.. gk salah inget kan akunya
Iyan: Alin itu Lian kak, tapi dia dipanggil apa aja juga nyaut
total 1 replies
Husna15🐅
hm, udah kembali ke dunia asli
Husna15🐅
akhirnya tau kondisi ian
Husna15🐅
ada hati yang harua di jaga😌
Husna15🐅
seperti hewan iblis
Husna15🐅
😂
Husna15🐅
ehh, tpi ini singa😆
Husna15🐅
dri dulu pengen pelihara harimau
Husna15🐅
kuat banget ya Xian
Iyan: Soalnya dia setiap cobaan dicobain
total 1 replies
Husna15🐅
😔
Husna15🐅
aku blm prnah nyium bau teratai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!